8/03/2023

Penerbitan Majalah Kaghas Edisi Pertama Agustus 2023

APERO FUBLIC.-
Majalah Kaghas adalah majalah masyarakat Sumatera Selatan. Nama kaghas diambil dari media tulis tradisional masyarakat zaman dahulu di Sumatera Selatan dari kulit pohon kaghas atau karas. Kata kaghas merupakan dialeg masyarakat uluan pedalaman seperti Basma dan sekitarnya.

Sebelah hilir disebut dengan Karas meliputi wilayah Musi ilir dan tengah. Pohon kaghas sama halnya dengan pohon gaharu yang tumbuh liar di tengah hutan-hutan pedalaman. Kulit pohon ini selain digunakan untuk media tulis juga di gunakan untuk membuat tali (abok).

Kulit pohon kaghas diolah lalu di pulas (pilin) sesuai ukuran. Ukuran lebar dibuat untuk tali penggendong jenis keranjang dan galas. Kulit pohon karas dimanfaatkan untuk dinding pondok dan masa perkembangan peradaban dapat diolah menjadi pakaian seperti baju atau celana.


Aksara yang digunakan adalah aksara ulu atau aksara kaganga. Selain kulit pohon kaghas media tulis lain adalah bambu. Bambu berupa bila-bila bambu yang dinamakan gelumpai dan bambu bulat disebut bumbung bambu. Kemudian ada jenis tanduk dan rotan, kulit hewan dan batu.

Informasi yang ditulis adalah tentang politik masa lalu. Masalah batas marga, pengakatan seorang depati atau pesirah. Masalah agama misalnya pengajaran rukun Islam. Tentang sastra yang memuat cerita-cerita dan mantra. Masalah sosial masyarakat seperti warisan dan batas-batas tanah. Bentuk kaghas masa lalu berupa lembar memanjang, gulungan, lipatan, lembaran dan susunan bertumpuk. Sehingga digolongkan kelompok tulisan tradisonal yang menyerupai buku, majalah, tabloid atau buletin masa sekarang.

Majalah Kaghas yang diterbitkan oleh PT Media Apero Fublic merupakan ide pelanjutan tradisi tulis masyarakat masa lalu tersebut. Kolom yang dipakai adalah, Gelumpai, Kaghas, Rotan dan Tanduk. Sebagai cerminan dari media tulis masa lalu. Isu yang diangkat juga seputar Sumatera Selatan. Meliputi isu politik, sosial masyarakat, lingkungan hidup, sejarah, budaya, kesusastraan, pertanian, HAM, ekonomi dan lainnya.

Sistem penulisan bersifat informasi akan menggunakan disiplin tulis yang baik. Melalui tahapan, sumber masalah (sekunder dan primer), observasi, verifikasi, pengolahan data, rujukan (literasi, wawancara, dan dokumentasi). Selain itu, standar penulisan artikel bersifat jurnalistik berpedoman pada 5 W dan kaidah tulis yang diakui. Kemudian artikel-artikel umum yang berasal dari kontributor.

Majalah Kaghas terbit cetak, dengan durasi bulanan. Ukuran majalah umum lebar 21 cm dan tinggi 29 cm. Ketebalan tidak baku, menyesuaikan produksi. Untuk edisi pertama terdiri; caver, redaksi, daftar isi dan 38 halaman isi, satu halaman caver belakang. Untuk harga satuan majalah kaghas edisi pertama 75 ribu rupiah.

Majalah Kaghas masa lalu yang menggunakan media tulis kulit pohon kaghas. Hasil tulisan masyarakat masa lalu di Sumatera Selatan. Ada juga ilustrasi-ilustrasi dan motif-motif hiasan.

Pimpinan Umum: Joni Apero, S. Hum
PT. Media Apero Fublic

Sy. Apero Fublic 

0 komentar:

Post a Comment