9/27/2022

Mengenal Cerita Bergambar “Selak Majo” dari Apero Fublic

APERO FUBLIC.- Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa si Cerpen Gambar dengan tema “SELAK MAJO” dari Apero Fublic Pers. Penjelasannya kita awali dengan istilah “Selak Majo.” Kata selak dalam bahasa masyarakat di Musi Banyuasin berarti suka, doyan, lahap, dan banyak. Untuk kata majo bermakna makan. Namun kata makan dalam artian tidak baik, dimana orang makan sudah berlebihan dan kelewat batas. Atau kata makan dimana ada rasa tidak suka dari seseorang, bahkan memakan milik orang lain. Dapat juga dalam artian serakah.

Cerita Pendek bergambar atau CerGam “Selak Majo” bercirikan; bergambar sederhana menampilkan bentuk wajah tokoh-tokoh saja. Halaman polos dan hanya berisi tulisan dan gambar tokoh. Tidak memiliki latar pemandangan di sekitar. Toko utama Koyong Pando, tokoh kedua Koyong Begau dan tokoh ketiga Koyong Ijau. Koyong dalam bahasa Indonesia bermakna kakak laki-laki. Istilah begau-ijau bermakna keanehan dan keheranan yang tiada taranya pada kejadian sesuatu.

Begau berarti merinding dimana bulu-bulu leher, tangan berdiri karena sesuatu hal. Ijau bermakna hijau dimana warna itu lebih dominan dilihat kita di bumi ini. Itulah, muncul istilah begau-ijau dan dijadikan nama tokoh dalam CerGam berseri, Selak Majo.

Nama tokoh Koyong Pando diambil dalam tokoh cerita lisan masyarakat di Musi Banyuasin, Koyong Pando. Dalam cerita-cerita lisan, Pando sebagai karakter tokoh yang bodoh namun sangat jujur. Dari itulah ditengah masyarakat muncul istilah untuk orang bodoh dengan sebutan, Pando. Cerita Pando adalah cerita Pak Pandir versi masyarakat Sumatera Selatan.

Cerpen Gambar Selak Majo akan mengangkat isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat. Seperti tentang sosial, politik, hukum, lingkungan hidup, kebiasaan dan lainnya. Keadaan realitas yang dimuat mengangkat hal benar terjadi. Namun cerita tersebut hanya berakhir pada mulut-mulut rakyat kecil. Sebab sulit membuktikan data dan faktanya. Dimana mereka hanya bisa mengomentari dan menilai tanpa tahu berbuat apa.

Masyarakat tahu sandiwara dunia dan sandiwara mereka namun hanya dapat berbincang di warung kopi. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa apalagi memperbaiki tentang itu. Cerita Selak Majo dapat kita istilahkan dengan, Rahasia Umum. Dari itulah, kita angkat dalam cerita gambar SELAK MAJO. yang akan dirilis apabila menemukan sumber-sumber masalah.

Kemudian ada bintang lain meramaikan CerGam Selak Majo, diantaranya Uwak Pamebong. Pamebong dalam bahasa Indonesia bermakna pembohong, penipu, pembual dan tidak dapat dipercaya. Kemudian Puyang Ngalobos dimana arti kata Ngalobos orang yang banyak bicara, seakan-akan dia orang paling pandai tapi semua kata-kata bohong.

Ada juga Kopek Paranesa yang dalam bahasa Indonesia Paranesa bermakna orang yang berkata-kata dan selalu membuat orang kesal. Selanjutnya Bujang Panawe yang berarti seorang anak muda yang suka tertawa. Bibik Sareh, dia memerankan wanita janda miskin yang selalu tertindas. Sareh dalam artian miskin atau hidup melarat.
Hadir juga tokoh Mamak Jebalan yang memerankan orang berseragam baru. Kata Jebalan berarti perampok, pembunuh, penculik atau sejenisnya. Jebalan orang yang selalu berbuat jahat dan licik sehingga dirinya selalu berusaha mencelakai orang demi keuntungan dirinya.
CerGam Selak Majo adalah sebuah cerpen bergambar. Diangkat dari kejadian nyata yang ditemui Jurnalis di lapangan. Namun cerpen gambar tidak bermaksud menyindir dan menyinggung pihak tertentu. Tapi hanyalah sebuah karikatur karya jurnalistik. Masuk dalam karya sastra biasa.
Pengertian kata: Kopek: Kakak Perempuan. Uwak: Orang yang lebih tuah dari orang tua kita tapi lebih muda dari kakek-nenek kita. Puyang: orang tua dari kakek-nenek kita. Mamak:Paman. Bujang: Anak muda lelaki yang belum menikah. Koyong: Kakak laki-laki. Bibik: Bibik, atau perempuan yang lebih muda dari orang tua kita tapi lebih tua dari kita.

Oleh. Joni Apero

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment