PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

5/14/2021

Mengenal Kambing Ternak (Capra Aegagrus Hircus)

Apero Fublic.- Fauna. Kambing adalah salah satu hewan ternak yang terkenal. Kambing tersebar di seluruh dunia, dengan berbagai jenis. Dari kambing liar yang hidup di hutan, gunung batu, dan kambing peliharaan.

Kambing hewan halal dikonsumsi dalam hukum Islam, dan salah satu hewan yang dapat dikurbankan saat hari raya idul adhah. Zaman dahulu kulit kambing dijadikan pakaian, tenda, kantung air, dan wadah senjata.

Kambing ternak memiliki nama ilmiah Capra Aegagrus Hircus. Kambing merupakan kelompok bovidae dan berkerabat dengan biri-biri. Bovidae adalah kelompok hewan mamalia mengunya dua kali (mamabiak), yaitu sapi, kerbau, kuda, rusa, biri-biri, kijang, dan lainnya.  Keduanya masih dalam sub keluarga caprinae (hewan mamabiak ukuran sedang).

Kambing memiliki bulu-bulu sesuai jenisnya. Bertanduk dua tak bercabang, dan berkuku belah. Tanduk kambing jantan lebih panjang dari tanduk kambing betina apa pun jenis kambingnya. Kambing termasuk hewan pangan manusia, dan sudah diternak oleh manusia sejak 8000 tahun lalu. Kambing suka hidup berkelompok antara 5 sampai 20 ekor setiap kelompok. Kelompok dipimpin oleh kambing betina yang tua, dan kambing jantan sebagai pelindung kawanan mereka.

Kambing ternak sangat mempengaruhi budaya manusia sejak zaman dahulu. Dimana kambing dijadikan ternak, lalu dikonsumsi dagingnya, diambil susu, kulit dijadikan pakaian, tenda, kantung air, wadah senjata, kantung panah, dan alat musik. Tanduk kambing digunakan untuk menulis di Sumatera Selatan pada masa lalu dengan hurup kaganga.

Tanduk dan kepala dijadikan hiasan di dalam rumah. Usus kambing zaman sekarang digunakan untuk membuat benang jahitan saat pembedahan pada manusia dan tali untuk alat musik bertali. Produksi susu kambing yang sangat bervitamin dan kaya manfaat itu terbanyak di India, Bangladesh, dan sudan tahun 2012. Menurut penelitian arkeologis kambing adalah hewan pertama yang diternak manusia.

Daging kambing dapat dimasak dengan berbagai jenis masakan. Untuk susunya dapat diolah menjadi keju, mentega, es krim, yogurt dan lainnya. Mentega susu kambing berwarna putih, sebab mengandung vitamin A. Susu kambing juga lebih mudah dicerna daripada susu manusia atau susu sapi. Walau susu kambing memiliki banyak manfaat, tapi tidak direkomendasikan untuk susu bayi.

Ada beberapa jenis kambing, seperti kambing Etawa dari India, dan kambing rijang (Musi Banyuasin). Dinamakan kambing rijang karena besarnya hampir sebesar kijang. Kambing rijang banyak diternakan di Indonesia. Kambing memakan tumbuhan jenis rumput. Kambing betina dapat beranak tiga sampai empat kali dalam setahun. Kambing dalam satu kali beranak antara satu anak-dua anak dan kadang lebih.

Oleh. Deni Sutra.
Editor. Selita, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
PALI, 15 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

Mengenal Bunga Tapak Bintang (Catharanthus Roseus)

Apero Fublic.- Flora. Bunga Tapak Bintang memiliki nama ilmiah catharanthus roseu, dari keluarga apocynaceae, dari genus catharanthus dari divisi magnoliophyta. Bunga tapak bintang juga dikenal dengan nama bunga tapak darah.

Nama tapak bintang diberikan oleh masyarakat Sungai Keruh, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kata tapak diambil dari bentuk bunga yang seperti jejak kaki, dan badan bunganya yang memiliki lima pecahan menyerupai bintang. Dengan demikian dinamakan dengan, tapak bintang.

Bunga tapak bintang terkenal di dunia dengan berbagai nama. Seperti, rose periwinkle, di Belanda soldaten bloem, di Cina chang chun hua, di Vietnam hoa hai dang, dan di  Malaysia dikenal dengan mawar pantai. Tanaman yang berasal dari Madagaskar yang lalu menyebar ke daerah tropika, juga memiliki nama diberbagai daerah Indonesia. Di Sulawesi dinamakan sindapor, di Jawa tapak darah, kembang tembaga di Sunda.

Tapak bintang adalah tumbuhan yang dijadikan tanaman hias dan tanaman obat. Dapat tumbuh diketinggian sampai 800 meter di atas permukaan laut. Perbanyak tanaman ini dengan benih, dan batangnya (stek). Menanam dengan batang, yaitu dengan memotong batang kemudian langsung ditancapkan pada tanah yang gembur dan cukup air. Secara tradisional tapak bintang digunakan untuk obat malaria, antikencing manis, dan pelancar haid.

Tinggi bunga tapak bintang dari atas permukaan tanah antara tiga puluh sampai satu meter, tergantung dari kondisi kesuburan tanah. Tapak bintang batangnya lurus, meninggi seiring pucuk. Daun menempel teratur pada batangnya. Saat bercabang bentuk dahan juga sama dengan batangnya.

Bunganya muncul pada ujung-ujung batangnya. Bentuk daun panjang, membulat di ujung dan pangkal daun. Tulang daun induk ditengah-tengah daun. Lalu tulang rusuk daun muncul kekiri dan kanan daun dengan arah melengkung kedepan seperti tulang ikan.

Bunga muncul dari sisi daun, dengan beberapa kuncup bunga. Kuncup memiliki gagang lembut sepanjang satu sampai dua senti meter. Saat masih kuncup tampak seperti pemukul beduk. Lalu bunga mekar beberapa hari kemudian. Warna bunga merah muda atau pink. Ada lima pecahan dari struktur bunga yang seperti baling-baling lima atau bintang. Bagian tengah bunga ada lobang kecil yang menyatu dengan gagang bunga. Di dalam gagang bulat itulah terdapat mahkota bunga.

Hati-hati mengolah tapak bintang untuk ramuan tradisonal, sebab akan menyebabkan keracunan. Tapak bintang berguna untuk mengobati penyakit leukemia. Tanda keracunan seperti muntah, lemas, berhalusinasi, koma dan demam. Jadi waktu menggunakan secara tradisional agar jangan berlebihan, secukupnya.

Tapak bintang dapat mencegah sel kanker leukemia dan jenis kanker lainnya. Untuk obat diabetes melitus atau kencing manis. Menurut masyarakat luas, rebus daun tapak (kira-kira 15 gram) bintang lalu dinginkan dan minum dua kali sehari secara teratur. Dapat mengobati tekanan darah tinggi, dan menghentikan pendarahan. Untuk ibu hamil tidak dianjurkan. Namun saran pengobatan ini belum ada lisensi legal. Jadi diharapkan berhati-hati dan konsultasi pada ahlinya.

Jadi mulai sekarang jangan lagi meremehkan bunga tapak bintang. Atau kita hanya menganggap sebagai tanaman hias, tapi kita tahu kalau tapak bintang juga termasuk tanaman obat. Saat ini, sudah diolah menjadi obat kanker yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Oleh. Arip Muhtiar, S.Hum.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 15 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.

Mengenal Sirih (Piper Betle): Sang Penawar Darah Hidung.

Apero Fublic.- Flora. Siri adalah sejenis tanaman merambat, yang dimanfaatkan daunnya. Sirih memiliki nama ilmiah piper batle, keluarga piperaceae, genus piper dari ordo piperales. Sirih tumbuhan asli Indonesia yang sangat dekat dengan kebudayaan Indonesia. Orang Indonesia menanam sirih di pekarangan rumah, kebun atau di ladang mereka. Tanaman sirih tersebar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Batang pohon sirih bulat menjalar ke sekitar, pepohonan atau lanjaran. Lanjaran nama untuk tempat merambat tanaman yang dibuat oleh manusia. Sirih dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi (300 MDPL). Batang sirih terdiri dari ruas-ruas, dimana setiap ruas akan muncul dua, tiga dan kadang empat gagang daun. Pada buku ruas akan terbentuk tunas muda untuk memanjang atau cabang-cabang.

Sirih tumbuh merambat setinggi tempatnya merambat. Ada akar halus yang menempelkan batang siri ditempat merambatnya. Akar halus juga muncul dari buku-buku ruas. Bunga sirih muncul diujung cabang, berbentuk bulir menjuntai. Panjang bunga antara 2 sampai 6 cm, sedangkan biji membentuk lingkaran.

Bentuk daun bulat bawang, dengan lima tulang daun. Satu tulang daun lurus di tengah, dua di kiri dan dua di kanan tulang daun melengkung terstruktur mengikuti bentuk daun. Perbanyak sirih dengan memotong batang ujung sepanjang 40-50 cm, beberapa batang. Lalu disatukan dan ditanam dalam satu lobang. Saat menannam di sisi sesuatu yang dapat dirambat oleh sirih. Biasanya penduduk mengikatkan sebagian bibit sirih, pada lanjaran atau tempat bakal merambatnya.

Sirih pemanfaat yang utama pada masyarakat untuk keperluan makan sirih, dan obat. Makan sirih dikenal dengan menyirih, mengilim, atau pinang-sirih. Racikan makan sirih; daun sirih muda, buah pinang, kapur, gambir, dan ditambah tembakau. Saat mengunya sirih dari racikan tersebut akan menghasilkan cairan merah dari percampuran air liur dan racikan sirih.

Makan sirih kebiasaan orang-orang terdahulu, terutama orang tua kaum laki-laki dan perempuan. Saat upacara adat yang mengandung unsur musyawarah selalu dimulai dengan makan sirih. Itulah mengapa pernah ada masanya awal bahasan buku-buku kita dibuka dengan sekapur sirih. Namun kemudian dirubah dengan kata pengantar (preface), plagiat pada budaya asing.

Sangat sayang sekali perubahan tersebut karena tidak mewakili kebudayaan asli Indonesia. Makan pinang-sirih adalah kebudayaan asli bangsa Indonesia dari Aceh sampai Papua. Di papua makan pinang masih populer sekali (2021). Di wilayah-wilayah lain tinggal orang-orang tua saja yang makan pinang-sirih.

Makan sirih dan racikannya dapat menyebabkan kanker mulut, dan kapurnya dapat menyebabkan pengerutan gusi yang dapat membuat gigi tanggal. Namun, daun siri mengandung antiseptik dan pencegah gigi berlubang. Makan pinang sirih pada zaman dahuluh adalah kebanggaan masyarakatnya. Munculnya industri rokok menggeser konsumsi sirih kaum laki-laki. Kemudian berkembangnya zaman generasi muda kaum wanita juga meninggalkan makan sirih pinang perlahan-lahan.

Khasiat daun sirih menurut orang-orang; daun rebusannya dapat mengatasi masalah pernapasan, diabetes, obat sariawan, obat batuk, dan kanker. Obat paling manjur daun sirih secara langsung untuk menghentikan aliran darah dari hidung saat keluar darah dari hidung. Belum diketahui apakah daun sirih juga dapat menghentikan keluar darah dari luka.

Daun sirih sekarang sudah banyak diolah menjadi berbagai obat-obatan tradisional. Banyak industri obat menggunakan daun sirih untuk bahan bakunya. Diantaranya untuk obat segitiga emas kaum wanita, pada pasta gigi. Sebab daun sirih mengandung antiseptik dan antijamur. Daun sirih juga mengandung minyak atsiri. Yang dapat menurunkan industri turunan lainnya.

Mulai sekarang, kamu harus mengerti kalau daun sirih sangat banyak manfaatnya. Jadi, negara kita adalah negara yang sangat kaya, tinggal kita sebagai anak bangsa yang mengelolahnya. Jangan remehkan daun sirih, selain bagian tanaman obat, juga tanaman kebudayaan asli Indonesia.

Tepak sirih untuk wadah penyimpanan alat-alat makan sirih; wadah kapur, gambir, sirih, buah pinang dan pemotong buah pinang. Ada juga masyarakat menamakan wadah alat makan sirih dengan paliman. Tepak sirih bermacam-macam bentuknya, ada yang diukir, ada yang terbuat dari kuningan, atau wadah biasa. Tepak inilah sering dibawa saat musyawarah adat, tari penyambut tamu, saat ada tamu, dan adat pernikahan.

Oleh. Joni Apero
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 14 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

5/13/2021

Mengenal Salak (Salacca Zalacca)

Apero Fublic.- Flora. Salak adalah tumbuhan tanaman buah. Nama ilmiah salak salacca zalacca. Dari keluarga arecaceae, divisi magnoliophyta, genus salacca. Salak sekarang terdiri dari tiga kelompok utama, salak hutan, salak biasa, dan salak unggul. Di Indonesia umum dikenal dengan salak di hampir setiap daerah. Dalam bahasa Inggris salak disebut snake fruit. Dinamakan demikian karena kulit buah mirip sisik ular.

Salak sejenis dengan tumbuhan palma, dengan buah yang baik untuk dikonsumsi. Tumbuhan jenis palma berciri tidak berbatang, berumpun langsung dari atas permukaan tanah. Rumpun terdiri dari pelepah daun yang rapat. Daun menempel pada pelepah ke sisi kiri dan kanan. Pelepah muda tumbuh menegak, kemudian terus merendah seiring pertumbuhan daun. Pelepah salak memiliki duri hitam atau hijau keputihan yang tajam dengan panjang antara satu sampai tiga senti meter. Panjang pelepah daun satu sampai tiga meter.

Bunga dan buah muncul dari selah pelepah. Tangkai menyembul dan menegak, tongkol bunga jantan panjang 50-100 cm. Untuk ukuran tongkol bunga betina 20-30 cm. Salak betina setelah penyerbukan akan menjadi buah. Bentuk buah salak bulat segitiga kerucut, daging buah berwarna putih, dan biji berwarna bulat hitam. Dalam setiap buah terdapat satu, dua, atau tiga biji. Terkadang juga terdapat empat biji, tergantung dari ukuran besar buah.

Saat ini salak dimanfaatkan masyarakat sebagai buah-buahan untuk konsumsi lansung. Pengolahan baru sebatas dijadikan manisan, keripik, rujak buah mudanya, dan makanan ringan sejenis dodol. Pada pohon salak juga sering dibuka masyarakat untuk diambil bagian dalam pohon, antara pucuk dan batang kerasnya, yaitu umbut. Umbut dapat dijadikan sayuran dan bahan gulai.

Salak belum diketahui sejarah asal usulnya dengan pasti. Namun yang jelas salak liar atau salak hutan tumbuh di Pulau Sumatera diantaranya di Sumatera Selatan. Selain itu salak hutan juga tumbuh di Pulau Jawa bagian barat daya. Masyarakat Melayu di Sumatera Selatan sudah biasa mengkonsumsi buah salak sejak dahulu. Mereka menemukan banyak salak dihutan-hutan, dan mereka namakan dengan salak ulo. Kemungkinan nama salak adalah nama asli yang diberikan masyarakat Indonesia sejak dahulu.

Salak hutan menyebar dengan cara ditanam menggunakan biji atau pemindahan tunas (anak). Salak ulo menyebar dengan biji-biji yang dibawa oleh hewan-hewan. Penduduk menanam  Di zaman sekarang bibit salak unggul sudah mudah didapatkan. Nama salak di Indonesia disesuaikan asal daerah penanaman salak. Misalnya salak bali berarti salak dari daerah bali.

Salak dapat tumbuh di tempat yang kering, dan cukup air. Tumbuh baik di lereng gunung atau dataran tinggi. Di Sumatera Selatan budidaya salak terdapat di Pagaralam. Di Yogyakarta terdapat di kawasan sekitar lereng Gunung Merapa. Di luar Indonesia salak sudah dibudidayakan di Thailand, Malaysia. Sekarang salak telah disebar ke Papua Nugini, Filipina, Queensland dan Fiji. Dengan demikian salak telah menyebar ke beragai belahan dunia.

Oleh. Medikal Rohim
Ediitor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 14 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

Mengenal Belimbing Besi (Averrhoa Bilimbi)

Apero Fublic.- Flora. Belimbing Besi dengan nama ilmiah averrhoa bilimbi dari keluarga oxalidaceae. Belimbing besi termasuk tanaman keras jenis buah-buahan. Belimbing besih tumbuhan asli Indonesia, lalu menyebar ke daerah tropika.

Tanaman ini tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun pegunungan serta memerlukan udara beriklim kering. Perkembangbiakan belimbing besi dengan menggunakan cara cangkok atau batangnya.

Bentuk batang pohon, dan akar pohon samahalnya dengan pohon-pohon lain. Tinggi batang pohon tergantung kesuburan pohon dan umur pohon. Bua berbentuk bulat memanjang berwarna hijau. Besar buah umumnya berukuran panjang tiga sampai enam senti meter.

Dengan lingkaran antara satu sampai tiga senti meter. Bunga muncul pada batang dan dahan-dahannya. Pelepah daun panjang antara sepuluh sampai dua puluh senti meter. Pada pelepah daun-daun menempel dengan mengarah ke kiri dan kanan.

Secara tradisional belimbing besi dimanfaatkan warga untuk obat tradisional, penurun darah tinggi, mengobati diabetes, menjaga kekuatan tulang dan gigi, mengobati batuk, flu dan demam. Namun pengobatan ini belum ada sertifikasi kesehatan yang legal.

Belimbing besih dapat dijadikan berbagai sambal, dan bumbu memasak ikan seperti ikan pais (pepes). Belimbing ini, dapat juga dijadikan manisan dan dikonsumsi langsung dijadikan rujak buah, es buah, dan jus. Sebagai penggosok pembersih kuku yang kotor.

Menurut Science Direct belimbing besih mengandung nutrisi diantaranya: protein, vitamin A, B, dan C. Kandungan mineral seperti fosfor, kalsium, zat besi, antioksidan. Hal-hal demikian memang terkandung dihampir setiap buah-buahan dan sayuran. Belum ditemukan industri pengolahan belimbing besi. Serta budidaya dengan skalah luas.

Oleh. Arini Putri.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 13 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

5/12/2021

MENYAMBUT IDUL FITRI: Bupati DRA Bagikan THR kepada Tukang Becak, Ojek, Parkir dan Dhuafa.

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr H Dodi Reza Alex Noerdin  bersama jajaran Pemkab Muba dan Baznas Muba membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sejumlah Kaum Dhuafa, tukang becak, tukang ojeg, tukang parkir dan tukang kebersihan.

Pembagian THR diserahkan Bupati Dodi Reza kepada masing-masing  perwakilan sebanyak sepuluh orang di Halaman Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Rabu (12/5/2021).

Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, menyampaikan atas nama Pemkab Muba dan Baznas Muba, akan memberikan sedikit tali asih kepada saudara-saudara yang terdiri dari, kaum duafa, tenaga kebersihan, tukang parkir, tukang becak dan tukang ojeg.

"Sengaja saya mintak yang hadir diwakili tidak semuanya karena kita harus menghindari kerumunan, jangan sampai niat baik kita malah disalahkan. Maka sisanya dari perwakilan yang hadir agar pembagian THRnya di atur serapi mungkin sehingga tidak ada kerumunan,"ucap Dodi.

Bupati Dodi Reza juga menegaskan, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini, karena sudah banyak korban akibat COVID-19 , maka lakukan apa yang dianjurkan pemerintah supaya semua dapat berjalan aman dan lancar.

"Saya pribadi mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, alhamdullilah walaupun di tengah pandemi kita hari ini masih diberikan kesempatan untuk berbagi, jangan nilai nominalnya tapi ini merupakan bukti kepedulian dan cinta kasih kami kepada saudara sekalian, mudah-mudahan bisa meringankan beban kalian,"tukasnya.

Ketua Baznas Muba, Lukmanul Hakim melaporkan bahwa jumlah penerima THR yaitu tukang ojek sebanyak 520 orang, tukang becak 37 orang , juru parkir 11 orang, Kaum Dhuafa 272 orang, sehungga total sementara lebih kurang 840 orang. Masing-masing orang diberikan Rp 200.000.

Adapun untuk tenaga kebersihan sebanyak 935 orang, masing-masing menerima sebesar Rp 500.000 sama seperti THR yang diterima tenaga honorer di lingkungan Pemkab Muba.

Sementara itu Umar (72) profesi Tukang Becak menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Muba atas pemberian THR, Momentum ini sangat dinantikan Ia dan teman-teman seprofesi lainnya. 

"Setiap tahun di penghujung bulan Suci Ramadhan, kami selalu mendapat undangan dari Bupati Muba untuk menerima tali asih ini, alhamdulillah apalagi di masa pandemi ini kadang kami tidak memperoleh pendapatan karena sepi penumpang," ujarnya. (HS).

Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 13 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

Mengenal Tanaman Pinang (Areca Catechu): Budaya Indonesia, Industri dan Farmasi.

Apero Fublic.- Bangka atau Pinang adalah jenis tanaman keras yang memiliki nama ilmiah areca catechu, dari keluarga arecaceae genus, divisi magnoliophyta classis. Tumbuh di kawasan Pasifik, Asia, dan Afrika Timur. Dalam bahasa Inggris Pinang disebut betel palm. Pada masyarakat Melayu di Sumatera Selatan dinamakan, bangka.

Di Aceh disebut pineung, dan pining di daerah Batak-Toba. Daerah lain juga memiliki nama masing-masing. Pinang masuk dalam klasifikasi tumbuhan monokotil, berakar serabut. Bangka atau pinang masuk jenis palem-paleman.

Kelopak pelepah menempel pada batang. Pada pelepah muncul daun yg memanjang. Tulang daun berupa lidi halus. Bentuk daun seperti lambung perahu. Saat daun tua berwarna kuning, kemudian jatuh kebawah. Kelopak pelepah sering dijadikan mainan anak-anak.

Batang pinang meninggi seiring kemunculan pucuk daun, secara berkelanjutan. Tangkai bunga muncul dari sela kelopak atau batang atas. Tangkai buah menggantung, buah bentuk bulat telur. Umumnya  warna buah mentah hijau, saat masak warna buah kuning tua (orange). Kulit buah berserabut, biji keras hitam. Biji masak tersebutlah yang dimanfaatkan.

Pinang adalah tumbuhan yang sangat dekat dengan budaya masyarakat di nusantara. Di Asia Tenggara terutama di Indonesia (Aceh sampai Papua), buah pinang dijadikan kunyahan kebiasaan sehari-hari, dan untuk upacara adat-istiadat. Dahuluh laki-laki dan wanita terutama orang tua selalu mengunya pinang-sirih (menyirih). Dalam bahasa Melayu di Sumatera Selatan dikenal dengan, ngilim atau menyirih. Wadah alat-alat menyirih dinamakan tepak atau paliman.

Di Indonesia terdapat dua jenis pinang, pinang unggul dan pinang biasa. Pinang betara berasal dari Betara-Jambi, Tanjung Jabung Barat. Pinang Bulawan dari Kotamobagu, Sulawesi Utara juga varietas unggul. Buanya besar, kadar tanin yang tinggi, memiliki produksi yang besar.

Selain itu Pinang Merah (gyrtostachys lakka becc) yang berasal dari Semenanjung Malaka, Sumatera dan Kalimantan. Jenis lain, pinang Aceh, pinang hutan, pinang irian (prychosperma macarthuii nicholson), pinang biru, pinang kelapa (actinorhytis calapparia).

Budaya saat bermusyawarah keluarga menjelang pernikan, lamaran, sirih dan pinang menjadi simbol kekeluargaan dan musyawarah. Adat ini sampai sekarang masih berlaku di Sumatera. Pada zaman kerajaan dan kesultanan musyawarah istanah, diplomasi negara, dan pernikahan juga diawali dengan makan pinang-sirih.

Kebutuhan adat dan kebutuhan konsumsi itulah, menjadikan pinang tanaman yang diperlukan. Lalu setiap penduduk menanam pinang di dekat pemukiman mereka, di pekarangan rumah, kebun dan ladang.

Dari budaya makan pinang-sirih tersebut, dijadikan awal kata dalam buku-buku negara kita duhulunya diawali dengan kata, sekapur siri. Karena mengambil intisari dari budaya kita. Dimana dalam mengawali pembahasan sesuatu (pembukaan kata), berkata-kata selalu diawali dengan memakan pinang-sirih. Dalam ramuan pinang sirih terdapat kapur. Maka, di tulislah awal pembahasan buku dengan, sekapur sirih.

Namun oleh orang-orang yang buta budaya (sok maju) dan tidak mengerti ciri khas budaya nusantara (nenek moyang Indonesia) kemudian mereka rubah menjadi, kata pengantar. Mereka disebut kelompok interior dalam bidang kebudayaan.

Kelompok inferior kebudayaan tersebut mengagungkan budaya asing dan merendahkan budaya sendiri. Mereka juga mengidap penyakit sosial akut, yaitu neofeodalisme. Sehingga pola pikir mereka hanya bisa mengikuti atau menjiplak. Lalu menjiplak kata Preface atau kata pengantar mengganti kata sekapur sirih.

Selain itu, kemungkinan mereka  t memiliki pengetahuan kebudayaan Indonesia asli dimana menganggap makan pinang atau pinang-siri cuma di beberapa tempat saja, Seperti orang Melayu (Sumatera, Malaysia). Padahal budaya makan pinang sirih adalah milik bangsa Indonesia.

Selain itu, buah pinang muda juga dijadikan pelengkap adat hantaran pernikahan. Seperti pada masyarakat Sungai Keruh, Sumatera Selatan. Kemudian saat adanya kematian, secara budaya masyarakat memasukkan pucuk pinang muda (umbut) untuk masakan budaya (kebiasaan) saat acara kematian.

Dalam kesastraan rakyat ada ungkapan yang diambil dari pinang: “bak pinang dibelah dua.” Ungkapan ini memberikan gambaran dua hal yang sama persis. Misalnya untuk ungkapan menggambarkan sepasang suami istri yang cocok, wajah orang kembar yang sangat sama, dan lainnya.

Selain kebutuhan kebiasaan makan pinang sirih. Pinang zaman sekarang termasuk jenis tanaman obat dan industri. Buah pinang diekspor ke Cina, dan Asia Selatan. Kemajuan teknologi telah mengubah pemanfaatan buah pinang. Seperti Cina dan India telah mengubah buah pinang menjadi permen.

Sebagai inspirasi usaha, pinang dapat diolah menjadi bubuk atau tepung. Seperti memadukan tepung pinang dan tepung kopi. Tepung pinang dapat diolah menjadi bahan baku makanan ringan, dan permen. Namun perlu dilakukan formulasi yang baik dan penelitian agar memenuhi syarat.

Produk pengolahan pinang menjadi minyak atsiri pinang. Produk turunan lanjutan pada bidang farmasi, minyak bahan bakar pengganti solar, minyak wangi. Biji pinang mengandung atsiri dan tanin alkoloid. Tanin merupakan senyawa yang penting penggunaannya dalam bidang kesehatan dan industri.

Membudidayakan pinang cukup mudah, tidak memerlukan perawatan yang intensip. Dapat dibudidayakan bersama tanaman keras lain, seperti karet, buah-buahan, kelapa, dan lainnya. Sehingga tidak mengganggu produksi dan perkembangan perkebunan lainnya. Salah satu caranya usaha petani: membentuk kelompok tani, kemudian bersama-sama membudidayakan pinang di daerahnya.

Sehingga terbentuk kelompok tani pinang. Tentu hal demikian adalah usaha sampingan perkebunan yang menjanjikan. Bekerjasamalah dalam menanam, pengumpulan saat panen, dan saat memasarkan hasil panen. Dalam waktu cepat akan terbentuk sentra penghasil buah pinang.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 13 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

Asal Usul Pulau Labengki. Sulawesi Tenggara.

Apero Fublic.- Kisah Legenda. Pada zaman dahulu kalah, tersebutlah dua sungai kecil, yaitu Sungai Konaweeha dan Sungai Laasolo. Dua sungai yang berasal dari satu sumber mata air lalu alirannya memeca dan menjadi dua aliran. Keduanya sama-sama mengalir perlahan dan airnya sedikit.

Di tepian sumber airnya, tumbuh sebatang pohon buah lemon yang besar. Saat masak buah lemon itu jatuh dengan sendirinya kedalam sumber mata air. Sebagian buah hanyut memasuk kedalam sungai Konaweeha, sebagian lagi hanyut kedalam Sungai Laasolo. Selain pohon lemon itu, banyak juga pepohonan lain.

Bukan hanya manusia dan hewan yang memiliki kutu. Sungai atau air juga memiliki kutu, yaitu kutu air. Suatu ketika keduanya bersepakat untuk saling mencari kutu mereka. Mereka pun saling mencari kutu, keduanya bercerita banyak seraya mencari kutu. Kedua sungai itu berencana untuk mencari kerang dan siput di pantai, pesisir laut. Dalam percakapan itu, bertanyalah Sungai Laasolo pada Sungai Konaweeha.

“Bagaimana Konawe, apakah kau akan berjalan cepat nantinya?.” Tanya Laasolo.

“Nanti, kita jalan coba berjalan bersama-sama.” Jawab Konaweeha.

“Oh, kalau begitu kapan kita mulai berangkat.” Tanya Laasolo.

“Besok pagi saja.” Jawab Konaweeha. Ternyata bertanya demikian Konaweeha bermaksud untuk mengalahkan Laasolo dalam mengalirkan arusnya. Konaweeha bermaksud meninggalkan Laasolo, dia diam-diam menyimpan rencana. Laasolo tidak curiga, dia pun tidur saat menjelang malam. Bermaksud untuk  menyimpan tenaga agar besok pagi segar, memiliki tenaga kuat.

Sementara itu, Konaweeha alirannya mulai melakukan perjalanan menuju pantai. Menembus gunung dan membuat air terjun diatas Pohara. Sementara Sungai Laasolo baru terjaga dari tidurnya. Dia mendengar suara dentuman batu-batu gunung dari jauh akibat terobosan aliran Sungai Konaweeha, yang sedang membuat air terjun.

Melihat aliran Sungai Konaweeha yang sudah mengalir meninggalkannya, membuat Sungai Laasolo marah, dan dia memulai perjalan juga. Untuk menyusul Sungai Konaweeha dia mulai mengumpulkan tenaga. Lalu mengarahkan langka dengan garis lurus. Dengan segenap kekuatan yang didiorong rasa marah dan mengamuk. Sungai Laasolo mengalirkan arusnya dengan cepat menembus tujuh buah gunung.

Sungai Laasolo akhirnya dapat melewati Sungai Konaweeha. Dari kejadian tersebutlah, arus aliran Sungai Lasolo lebih deras dari aliran Sungai Konaweeha. Sebab Sungai Konaweeha bergerak perlahan dan santai saja. Maka aliran Sungai Konaweeha alirannya lebih lambat dan tenang.

Sementara itu, bekas pengikisan Sungai Laasolo yang terdiri dari tanah dan batu saat menembus tujuh gunung didorong dan terbawa hanyut oleh aliran arus Sungai Laasolo menuju lautan. Kemudian membentuk beberapa gunung dan sebuah pulau, yaitu Pulau Labengki.

Rewrite. Tim Apero Fublic
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 12 Mei 2021.
Sumber: J.S. Sande. Dkk. Struktur Sastra Lisan Tolaki. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic.

Mengenal Serai (Cymbopogon Nardus)

Apero Fublic.- Flora. Serai adalah jenis tanaman bumbu yang dekat dengan masyarakat nusantara. Bentuk serai berumpun, dengan perkembangan rumpun bertunas. Dari tunas yang tumbuh pada pangkal batang, rumpun serai terus membesar, dan serai berakar serabut. Batang daun terdiri dari kelopak batang, yang menyatu dengan pelepah dan lansung menjadi daun. Daun berwarna hijau, yang termasuk tanaman rempah-rempah.

Serai memiliki nama ilmiah cymbopogon nardus atau citronella grass. Serai termasuk juga kedalam jenis rumput-rumputan (ordo graminales). Termasuk dalam kelompok tumbuhan perennial atau tumbuhan yang tumbuh sepanjang tahun.

Daun lebar satu atau satu setengah senti meter. Panjang melengkung seperti daun ilalang. Daunnya tajam dapat menggores kulit, dan bermiang yang menyebabkan gatal. Kata miang dalam bahasa melayu adalah sejenis penyebab gatal, bengkak pada tumbuhan.

Serai dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional untuk bumbu memasak. Seperti memasak gulai, berengkes, minuman dan lainnya. Brengkes kuliner asli masyarakat Melayu Sumatera Selatan, terbuat dari ikan, yang dimasak dengan cara dibungkus dengan daun pisang lalu dipanggang. Yang digunakan adalah batang serai pangkal bawah.

Serai juga dapat dijadikan minuman tradisional, teh serai, bir jawa, dan lainnya. Di daerah India dan Karibia serai digunakan sebagai obat-obatan tradisional, untuk mengobati demam, nyeri eksternal, dan artritis.

Serai tumbuh baik di kawasan tropis seperti Asia Tenggara. Tapi tidak dapat menahan suhu yang terlalu dingin. Serai juga membutuhkan banyak air, maka baik apabila selalu disiram dengan baik dan subur dengan hujan yang turun sepanjang tahun.

Serai memiliki zat sitronela yang tidak disukai serangga terutama nyamuk. Sehingga serat serai sering dijadikan obat nyamuk dan serangga. Minyak serai diekspor ke luar negeri dan dipasarkan di dalam negeri. Industri yang menjadi langganan adalah industri sabun, pasta gigi, dan obat-obatan.

Mempelajari budidaya serai adalah prosfek ekonomi. Lalu diikuti mempelajari pasar minyak atsiri hasil penyulingan serai. Tentu akan menjadikan Anda memiliki sumber penghasilan yang besar. Mengingat kebutuhan akan minyak atsiri sangat besar di dalam dan luar negeri. Selamat mencoba menjadi petani serai dan raih kesuksesan kamu. Jangan memandang serai sebatas bumbu masak saja. Baiklah kenali lebih jauh serai di dalam hidangan kita.

Oleh. Eftaro, S.Hum.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Banyuasin, 12 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.

5/11/2021

Mengenal Lantemu (Curcuma Xanthorrhiza).

Apero Fublic.- Flora. Lantemu atau Temulawak yang memiliki nama ilmiah curcuma xanthorrhiza, dari keluarga zingiberaceae dengan ordo zingiberales. Adalah salah satu tanaman obat dan bumbu masak yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Lantemu masuk kedalam golongan tumbuhan terna atau tumbuhan berbatang lunak.

Lantemu memiliki tinggi batang antara 20 sampai 50 senti meter dari permukaan tanah. Batang pohon lantemu terbentuk dari pertumbuhan batang melalui kelopak pelepah daunnya. Dimana sumbu daun muncul dari tengah kelopak daun. Berbentuk bulat memanjang dari gulungan daun muda. Daun ini nantinya membuka dan membentang.

Daun menegak ke atas yang ditopang pelepa daun. Tulang daun tunggal dengan urat-urat daun halus menyebar ke kiri dan kanan. Akar menjulur tunggal muncul dari pangkal batang. Bunga muncul dari samping kiri, tangkai berwarna putih, dengan ujung merah. Pembibitan diambil dari ruas umbi dan tunas muda. Namun, lebih sering dengan umbi agar mudah tumbuh.

Ekologi lantemu atau temulawak dikawasan sedang dan tinggi. Tanaman ini tergolong mudah tumbuh, seperti dapat tumbuh di bawah pepohonan. Selain itu, tumbuh subur di ladang, perkebunan atau di pekarangan rumah. Dapat tumbuh dari 5-1.500 meter dari atas permukaan laut.

Khasiat lantemu diantaranya memperlancar kerja empedu, antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat mengobati ambeien. Kemudian dimanfaatkan masyarakat untuk bumbu masak, ulam makan, dan ramuan obat tradisional.

Lantemu juga sudah menjadi tanaman komoditas perdagangan dan industri. Dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar rakyat dan perkebunan. Pada bidang industri lantemu juga dimanfaat untuk industri obat-obatan, seperti jamu, obat herbal, sirup, farmasi dan lainnya. Tentu ini menjadi peluang usaha bagi kita semua.

Dengan membudidayakan lantemu untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik lokal dan internasional. Karena seiring waktu keutuhan lantemu sebagai bahan baku obat terus meningkat. Dimana masyarakat mulai meninggalkan obat-obat industri berkimiah.

Pada masyarakat Melayu, Sumatera Selatan, terdapat kuliner khas yang menggunakan lantemu, yaitu gulai pindang ganso. Gulai ini menggunakan banyak irisan lantemu. Proses gulai ini sederhana, dimana ikan dan bumbu digoreng terlebih dahulu. Kemudian baru dimasak pindang dengan bumbu lantemu.

Oleh. Rika Julianti.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Banyuasin, 12 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.

Mengenal Tanaman Kunyit (Curcuma Domestica).

Apero Fublic.- Di Asia Tenggara semua penduduknya mengenal tanaman kunyit. Tanaman yang memiliki nama ilmiah curcuma domestica, dari keluarga zingiberaceae. Kunyit termasuk jenis tanaman serba guna. Mulai dari bahan baku pembuatan obat, seperti jamu dan sirup. Kemudian dijadikan bumbu masak berbagai makanan.

Pada masyarakat Melayu Sumatera Selatan kunyit digunakan juga sebagai jampian. Dimana orang yang dianggap mengerti hal-hal gaib (dukun) menggariskan kunyit dibagian tubuh pasiennya. Dengan anggapan atau menduga atau mengira-ngira dimana garis kuning kunyit dapat mengusir roh jahat. Hal yang demikian tentu perbuatan syirik dan hal yang tidak masuk akal. Pemikiran tidak logis tersebut sudah saatnya ditinggalkan.

Kunyit tergolong tumbuhan terna atau tumbuhan berbatang lunak. Daun dan batang berwarna hijau, akar julur yang besar. Daun menegak dengan dengan pelepah atau tangkai daun bersatu dengan batang. Susunan pelepah daun membentuk struktur batang kunyit. Meninggi batang kunyit mengikuti lapisan kelopak pelepah daunnya. Tingginya antara 20 sampai 50 senti meter dari permukaan tanah. Tulang daun menegak ke atas, dengan bentuk daun seperti cekung perahu.

Daun muda kunyit dijadikan bumbu gulai pindang, seperti pindang cendawan, pindang ikan, dan ulam makan. Bunga kunyit yang bergerombol dengan kelopak bunga warna kuning. Bunga tumbuh dari sisi tengah kelopak batang dan tumbuh ke atas. Bunga kunyit juga dijadikan masyarakat ulam makan dan ada juga dijadikan bumbu gulai. Begitu juga dengan umbi kunyit, dari dahulu selalu dijadikan bumbu masakan, obat tradisional masuk angin, pewarna masakan.

Kunyit yang paling diminati adalah umbinya. Umbi kunyit berwarna kuning saat sudah tua, dan berwarna pucat saat masih muda. Memperbanyak tanaman kunyit dengan ruas umbinya. Pada ruas-ruas umbi ada sejenis tonjolan bakal tunas (mata). Tonjolan atau mata dalam istilah masyarakat itulah dijadikan bibit menanam kunyit. Dapat juga penanaman kunyit dengan tunas muda. Kunyit dengan tunasnya tumbuh membentuk rumpun. Sehingga satu bibit akan menghasilkan banyak kunyit nantinya.

Kunyit tumbuh subur pada tanah yang gembur dan kering, tapi cukup air. Masyarakat petani ladang menanam kunyit pada tanah yang terbakar dan tumbuh subur. Kunyit ditanam masyarakat di pekarangan rumah, ladang, dan diperkebunan untuk perdagangan dan Industri. Produk industri diantaranya antangin obat masuk angin. Kunyit sudah sejak lama dikenal sebagai obat masuk angin, antidiare, dan bersih darah nifas.

Oleh. Ayu Ulandari
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 12 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.

DPRD Muba: Perusahaan Wajib Membayar THR Karyawan Tepat Waktu

Apero Fublic.- Sekayu. Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) M Yamin menghimbau agar perusahaan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji Karyawan tepat waktu.

Dengan demikian, Kewajiban pembayaran THR 2021, jelas telah diterbitkanya Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan yang keluar pada 12 April 2021 dan ditujukan kepada para gubernur di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan surat edaran tersebut THR harus sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan,”ungkap Yamin, dihubungi, Sabtu (1/5).

Dengan tegas, ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Muba ini menyebut, pihaknya menekankan agar THR keagamaan yang merupakan hak buruh wajib dibayarkan paling lama tujuh hari sebelum hari raya keagamaan pekerja atau buruh yang bersangkutan.

Mengacu dalam aturan tersebut, maka pengusaha harus membayarkan THR kepada karyawan swasta selambat-lambatnya Jumat 7 Mei 2021. Pasalnya, Hari Raya Idul Fitri diprediksi akan jatuh pada 13 Mei 2021. Bagi perusahaan yang terlambat membayarkan THR maka perusahan wajib diberi sanksi tegas.

“Terkait denda, pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja atau buruh dikenai denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas waktu kewajiban pengusaha untuk membayar,”cetusnya. (HS).

Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 1 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.

Bupati Dodi Reza Kumpulkan Zakat Pegawai Muba Capai Rp3, 2 Miliar.

Dibagikan untuk Seribu Dhuafa: Tiap Orang Dapat Dua Ratus Ribu Rupiah.

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Inisiasi Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA yang menerbitkan serta mengimplementasikan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah berjalan sangat baik.

Tercatat, dari hasil pengumpulan Badan Zakat Nasional (Baznas) Muba yang berasal dari pendapatan pegawai Pemkab Muba mulai Januari-April 2021 berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3.295.222.444 (Tiga Miliar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Dua Ratus Dua Puluh Dua Ribu Empat Ratus Empat Puluh Empat Rupiah).

"Hari ini (Selasa 11 Mei 2021) sudah mulai kita distribusikan zakat dari pendapatan pegawai Pemkab Muba untuk disalurkan ke kaum dhuafa di Muba, dana yang terkumpul sebesar Rp3,5 Miliar dialokasikan untuk 1000 kaum dhuafa di Muba," ungkap Ketua BazNas Muba, Lukmanul Hakim.

Juga telah disalurkan kepada mustahik untuk berbagai bantuan diantaranya bedah rumah sudah  tersalurkan sebanyak 42 unit senilai Rp 1.174.645.800,00. Untuk modal usaha individu  401orang senilai Rp 539.552.000, 00. Modal usaha 15 kelompok total Rp 122.550.00,00. Bantuan gerobak pedagang keliling 6 unit Rp 15.500.000,00

" Selanjutnya biaya pendampingan pendidikan termasuk beasiswa S1 total Rp 210.000.000,00. Biaya pengobatan Rp 24.630.000,00.  Program Muba taqwa total 90.000.000,00. Bantuan sembako untuk santri dhuafa ponpes Kabupaten Muba 272.000.000. Bantuan rumah Tahfiz quran Rp 37.726.000,00 Dan Bantuan khusus korban kebakaran 41.260.000 serta Bantuan pembuatan seratus buah jamban sehat total Rp 562.300.000,00.

Lukman Merinci, hingga Selasa 11 Mei 2021 tercatat ada sebanyak 7.916 pegawai Pemkab Muba dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin yang menyisihkan pendapatan untuk disalurkan menjadi zakat, infak dan shadaqah.

"Penyaluran ke kaum dhuafa ini kita kejar secepat mungkin sesuai arahan pak Bupati agar mereka yang mendapatkannya bisa menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan menyambut Idul Fitri 1442 H," terangnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menuturkan, agar zakat yang disalurkan untuk seribu kaum dhuafa di Muba tersebut dapat digunakan sebaik mungkin.

"Saat ini kita masih dihadapkan dengan pandemi COVID-19, semoga dari hasil zakat pegawai Pemkab Muba tersebut dapat bermanfaat untuk kaum dhuafa yang berhak menerimanya," ucap Kepala Daerah Inovatif ini.

Dodi menghimbau, agar warga masyarakat Muba tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjaga kebersihan diri masing-masing. "Hindari kerumunan, silaturahmi boleh asal tetap patuhi protokol kesehatan COVID-19," tandasnya.

Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 12 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic

5/10/2021

Cara Pengolahan Pohon Terap Untuk di Manfaatkan Kulitnya

Klik Read More Untuk Menonton Video.

Ucapan Bupati Musi Banyuasin Pendirian Apero Fublic.

Klik Read More Untuk Menonton Video.

Musi Banyuasin Promosi Gambo di Bandung

Klik Read More Untuk Menonton Video.

Flora: Mengenal Terung Asam

Apero Fublic.- Terung adalah jenis tanaman sayur yang terdapat hampir di seluruh dunia. Tanaman terung juga terdiri dari berbagai jenis. Terung liar, budidaya sampai terung-terung yang ditanam masyarakat desa secara tradisional. Ada jenis terung yang agak berbeda, yang kurang populer di tengah masyarakat. Terung ini, dikenal oleh masyarakat pedesaan yang menerapkan sistem pertanian ladang.

Berikut ini kita akan membahas jenis terung yang semi liar, namun sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, yaitu Terung Asam. Terung asam memiliki ciri-ciri: Daun lebar dengan bentuk bintang-bintang. Pada daunnya membentuk enam atau lima tonjolan bergelombang. Tonjolan daun pangkal lebih kecil, lalu terus melebar di tengah daun, dan kembali mengecil di ujung daun.

Gagang daun tunggal menyumbuh dari batang atau dahannya. Gagang berwarna ungu, dengan tulang daun besar poros tengah. Kemudian tulang daun kecil tumbuh memperkeras tonjolan badan daun. Ada duri-duri kecil pada tulang poros daun dan batangnya.

Bunga terung asam berbentuk bintang lima. Di bagian tengah bunga terdapat tonjolan bunga berwarna kuning. Disinilah tersimpan benang sari bunga terung asam yang akan menjadi buah. Buah saat muda berwarna hijau, saat masak berwarna kuning. Pada buah dan batang pohon terdapat rambut halus berwarna putih.

Daging buah saat muda berwarna putih pucat. Saat masak daging buah berwarna kuning. Biji kecil-kecil sama halnya dengan biji terung biasa. Biji inilah menjadi sumber bibit untuk berkembang biak terung asam. Biji terung asam ada yang menjadi kecamba bibit secara alami. Dimana dia akan tumbuh kembali saat manusia membuka tanah tempat kecambah tersimpan.

Biji terung asam dapat dijadikan bibit, dengan cara menyimpan dan mengeringkan biji yang sudah masak. Lalu dapat ditanam beberapa waktu kemudian. Biji terung asam juga tersebar melalui perantara hewan, seperti kera atau tupai. Masyarakat peladang menemukan terung asam tumbuh alami di tengah ladang mereka.

Beberapa saat setelah mereka selesai membakar lahan ladang mereka. Terung asam tumbuh di Pulau Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Amerika Selatan. Jangan anggap remeh tanaman rempah ini. Sebab salah satu tumbuhan yang menjadi pangan masyarakat luas.

Selain terung asam, ada jenis lain yaitu terung bantung. Terung bantung pada kondisi fisik sama dengan terung asam. Mulai dari bentuk daun, bunga, buah dan batang pohonnya. Perbedaan terdapat pada ukuran besar pohon dan buah.

Terung asam lebih kecil dari buah terung bantung. Terung bantung dari buahnya, daunnya, tinggi pohon lebih besar dari terung asam. Sebagai perbandingan buah terung asam sebesar telur burung puyuh. Sedangkan buah terung bantung sebesar telur ayam.

Penulis belum menemukan apa nama ilmiah terung asam, sebab tidak mengetahui nama dalam daftar ilmiah. Terung asam dan terung bantung dimanfaatkan masyarakat untuk sambal mentah atau sambal masak. Dijadikan bumbu gulai pindang, asam pais ikan (pepes) dan sambal ikan panggang.

Belum diketahui penulis vitamin yang terkandung pada terung asam. Namun biasanya jenis buah mengandung vitamin C dan serat. Manfaat obat juga belum diketahui. Yang jelas terung asam masuk dalam kategori tanaman pangan. Selama ini belum ada yang memudidayakannya.

Bagi masyarakat yang memiliki taman terung asam dan terung bantung. Agar melestarikan tanamannya, seperti menyimpan bibitnya dan menyebarkannya pada masyarakat. Agar keberadaan kedua jenis terung ini tetap terjaga sampai ada yang membudidayakannya.

Oleh. Ayu Ulandari.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 10 Mei 2021.

Sy. Apero Fublic.