-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sejarah Umum Mengenal Minanga: Wilayah Asal Dapunta Hyang Jaya Naga Maha Datu Kedatuan Sriwijaya.
Sejarah Umum

Mengenal Minanga: Wilayah Asal Dapunta Hyang Jaya Naga Maha Datu Kedatuan Sriwijaya.

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
21 Jul, 2021 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

APERO FUBLIC.- Minanga dalam pembahasan ini adalah suatu kawasan wilayah yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Namun sekarang dalam administrasi ditulis dengan Menanga. Di tahun 2002 wilayah Minanga terdiri dari dua desa, Menanga Tengah dan Menanga Besar. Desa Menanga Tengah atau Minanga Tengah terletak di daerah rawa-rawa dataran rendah.

Selain pada prasasti Kedukan Bukit di Seguntang, nama Minanga sebagai nama wilayah juga tercatat secara resmi semasa Kesultanan Palembang Darussalam. Minanga mengadakan perjanjian dengan Ratu Sinuhun yang dibuktikan piagam lempengan tembaga tentang batas-batas wilayah Marga Minanga dengan aksara Arab Melayu. Piagam tersebut tersimpan sebagai dokumen Marga Semendaway Suku III. Minanga kemudian setelah terbentuk Negara Indonesia ditulis dalam administrasi dengan Menanga. Sementara masyarakat disana sampai sekarang masih menyebutnya dengan, Minanga.

Ada hal-hal menarik dalam nama-nama tradisional yang masih digunakan atau dikenal masyarakat di sana. Seperti adanya suatu tempat yang sekarang sudah menjadi ladang pertanian yang bernama “Talang Pasar Melaka.” Seperti Kampung Datu (Kampung Ratu) kemungkinan menggambarkan suatu pemukiman bangsawan di Minanga. Kampung Balak, dimana kata Balak berasal dari kata Bala yang berarti prajurit atau laskar. Kampung Taman Sari yang berarti tempat pemandian putri Datu. Kampung Kinawor, kata kinawor berasal dari kata Kawor dengan sisipan in yang bermakna tempat yang menarik (taman). Di duga tempat dimana putra-putri datu beristirahat dan bersantai.

Dalam perjalanan sejarah tersisa sebuah perkampungan yang bernama Minanga. Minanga berkembang menjadi dua desa, yaitu Menanga Besar dan Menanga Tengah. Masuk administrasi Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Nama Minanga atau yang ditulis sekarang Menanga bukan berarti tempat tersebut sebagai Kota Sriwijaya pertama. Tapi secara budaya dan bahasa dengan penggunaan nama Minanga (Menanga) memberikan gambaran jejak-jejak Minanga dimana Dapunta Hyiang Jaya Naga berangkat dan menuju Muka Upang (Bukit Seguntang) lalu membuat wanua sebagaimana terpahat pada prasasti kedukan bukit. Mengingat kawasan sekitar tersebut terletak di tepi laut semasa ribuan tahun lalu. Mungkin Minanga tersebut ada kaitannya dengan Minanga di prasasti Kedukaan Bukit. Perkembangan pemakaian nama Minanga sekarang seperti pada nama-nama perusahaan diantaranya perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Minanga Ogan.

Bagaimana lokasi Minanga yang dahulu di tepi pantai timur Sumatera Selatan hilang. Proses alam jawabnya, mulai dari pengikisan tanah dan lumpur yang di bawa oleh air hujan dan arus sungai dan arus banjir. Waktu demi waktu pengikisan tanah dari Bukit Barisan terus mengalir dan mengendap ke arah selat Bangka. Kemudian tercipta rawa-rawa dan hutan bakau. Kalau kita perhatikan hampir sebagian besar wilayah pantai timur Sumatera Selatan adalah dataran renda. Kawasan itu, terdiri dari paya-paya yang memanjang, rawa-rawa, hutan bakau, lebung, sungai-sungai dengan tanah berpasir putih dan hitam. Ciri demikian sampai ke pesisir pantai selat Bangka.

Menurut penelitian paleogeografi, teluk dimana Minanga terletak di dekat Sungai Komering bermuara, terus menjauh dari pesisir laut purba Sumatera Selatan. Tanah dan lumpur yang dibawa oleh arus Sungai Komering, dan tanah pengikisan bukit Barisan membuat pendangkalan dan tercipta dataran rendah yang berlumpur subur. Perlahan ditumbuhi pepohonan dan tercipta lahan gambut dan rawa-rawa.

Menurut analisis paleogeografi pantai timur Sumatera Selatan diperkirakan bergeser 125 meter dalam setahun. Tentu tidak semua bergeser demikian, tergantung pada arus sungai dan banyaknya bukit. Kalau pesisir pantai tidak begitu dekat dengan perbukitan tentu pergeseran juga tidak terlalu cepat. Pada laut dangkal pembentukan daratan baru oleh pengikisan tanah adalah biasa. Bukan hanya di pesisir pantai timur  Sumatera Selatan, tapi juga pada pesisir pantai laut dangkal lainnya di dunia. Berbeda dengan pesisir lautan aktif dimana ombak besar selalu bergerak. Justru sebaliknya akan terjadi abrasi dan tenggelam secara perlahan.

Sebagai eksperimen Anda dapat memperhatikan sebuah lembah bukit. Lalu dibawahnya ada sebuah penampungan air. Perhatikan saja, dimana waktu demi waktu penampungan air terus mendangkal tertimbun lumpur. Atau kamu perhatikan kanal-kanal di perkotaan, dimana selalu penuh oleh lumpur dalam kurun waktu beberapa tahun. Atau kamu memperhatikan sebuah muara sungai di sebuah sungai. Kamu akan menemukan adanya endapan tanah lumpur yang terbawa arus sungai. Sepertinya, penelitian arkeologis dan studi bahasa dan budaya yang mendalam perlu dilakukan di kawasan yang diduga adan pemukiman awal Kedatuan Sriwijaya perlu dilakukan secara serius.

Dikutif dari Kompas (9/10/2019) dimana masyarakat Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, melakukan perburuan harta karun yang diduga peninggalan masyarakat masa Kedatuan Sriwijaya. Hal-hal yang mereka temukan di lahan gambut tersebut, seperti keramik, guci, kendi dan butiran emas. Selain itu, kebakaran lahan gambut yang dulunya adalah laut purba juga tidak mustahil menghancurkan material arkeologis peninggalan kedatuan Sriwijaya. Dalam hal ini, Minanga di Sumatera Selatan belum diperhatikan oleh peneliti sebagai tempat asal Kedatuan Sriwijaya dan sebagai tanah kelahiran Maha Datu Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jaya Naga.

Alasan Pendukung Teori Minanga Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

1.Kabar I-Tsing.

Menurut kesaksian I-tsing Kota Sriwijaya yang dia singgahi dalam pelayaran pertama berada di muara sungai dan di tepi pantai. Hal demikian sesuai dengan posisi Minanga yang berada di muara Sungai Komering dan pantai. I-tsing menyebut nama tempat singgah dengan nama Fo-shih.  Kalau kita sebut Minanga di Jambi di sekitar candi Muara Takus. Maka hal tersebut bertentangan dengan prasasti kedukan bukit tahun 683 M. Dimana Dapunta Hyang baru datang dan membuat wanua.

Bertentangan juga dengan penjelaskan I-tsing dimana dia terlebih dahulu singga di Fo-shih, lalu barlayar menuju Moloyu di Jambi. Kemudian dia pergi ke India, saat pulang dia mendapati Melayu sudah menjadi bagian dari Shi-li-fo-shih. Itu menunjukkan kalau Melayu adalah wilayah lain dari Sriwijaya. Fo-shih sebutan singkatan I-tsing untuk Shi-li-fo-shih atau Sriwijaya.

2. Rekonstruksi Tahun dan Prasasti Kedukan Bukit.

Palembang pada awalnya sebuah tanjung berbukit yang dikenal dengan Bukit Seguntang. Dapunta Hyang dari Minanga datang ke Bukit Seguntang (Muka Upang) membawa 20 ribu orang, 200 peti, dan sebanyak 1312 prajurinya berjalan kaki dari darat. Lalu dia mendirikan wanua atau tempat kediaman baru dan lengkap dengan barak-barak prajuritnya di Muka Upang.

Sebagaimana dikabarkan I-tsing kalau Melayu (Jambi) telah bersatu dengan Sriwijaya saat dia pulang dari India. Maka tidak mungkin kalau Minanga asal Dapunta Hyang di Jambi (sekitar candi muara takus) pergi bersama pasukannya ke Seguntang (Palembang) kemudian pulang ke Melayu lagi lalu menaklukkan Melayu (Jambi). Dengan Demikian Minanga di Jambi tertolak sebagai tempat asal Datu Dapunta Hyang bertolak membawa 20 ribu pasukannya.

Palembang bukan kota pertama Kedatuan Sriwijaya, sebab pada tahun 671 M Fo-Shih (singkatan dari Shih-li-fo-shih) sudah dikunjungi I-Tsing. Tahun 683 M (605 Saka) Dapunta Hyang baru melakukan ekspedisi ke Bukit Seguntang dan membuat wanua sebagamana tertulis pada prasasti Kedukan Bukit. I-tsing tinggal di India selama 10 tahun (675-685). Saat pulang dia singga di Melayu (Jambi) lagi dan mendapati Melayu sudah menjad bagian dari Shih-li-fo-shih (fo-shih). Berarti antara satu sampai tiga tahun Melayu diatklukkan oleh Dapunta Hyang setelah mereka tiba di Bukit Seguntang.

3.Bahasa Melayu Kuno Sumatera Selatan (Seminung).

Selain itu, pendukung teori Minanga di Sumatera Selatan adalah bahasa-bahasa yang digunakan oleh prasasti-prasasti peninggalan Sriwijaya yang berbahasa Melayu Kuno. Masih memiliki kemiripan dengan kosa kata yang digunakan masyarakat Sumatera Selatan, terutama masyarakat Melayu Seminung. Seperti kata Wanua yang berarti tempat tinggal, daerah atau sejenisnya. Kata Wanua masih digunakan masyarakat Seminung (Komering, Daya, ranau, Lampung) dengan istilah tempat tinggal, “Nua.” Tambahan awalan Wa dalam prasasti berarti sedang melakukan, atau sama dengan beb ing dalam bahasa Inggris, menjadi wanua.

Selain itu, gelang Hyang atau Pu-Hiyang masih digunakan oleh masyarakat di Sumaetra Selatan. Pu bermakna orang yang dihormati disuatu tempat, sedangkan hyiang bermakna terhormat, tinggi dan mulia (Dewa, pemimpin). Di Sumatera Selatan banyak tempat-tempat keramat dengan gelar Puyang (pu-hyang) dalam penyebutan awam. Tempat keramat atau legenda-legenda orang sakti dan dihormati selalu di gelari Pu-hyang atau puyang. Diantarnya legenda Puyang Burung Jauh, Puyang Dulu, Puyang Tengah Lama, Puyang Depati, dan lainnya.

Kosa kata yang terdapat pada Prasasti Sriwijaya yang menggunaka bahasa Melayu kuno Sumatera Selatan rumpun Seminung diantaranya, "Talu" bermakna kalah atau tunduk. Mulam-Mulang berarti kembali. Dalam bahasa Sekayu disebut Ngulang juga berarti kembali. Awai, dalam bahasa Indonesia berarti memanggil. Dalam bahasa Sekayu Ngawai juga cara memanggil. Hal demikian menandakan kosa kata bahasa sangat mendukung asal usul dari masyarakat Sriwijaya. Masih banyak kosa-kata yang sama namun tidak dimuat dalam artikel ini.

Selain itu, banyak juga nama-nama orang pada makam tua di Minanga yang memberikan isyarakat sebagai cikal bakal gelar Melayu. Seperti makan yang bernama dengan gelar Tan. Seperti, Tan Junjungan, Tan Adi, Tan Mandiga, Tan Salela, Tan Robkum, Tan Hyang Agung, Tan Aji, Tan Minak Batara, Tan Mahadum. Kita juga menemukan nama bergelar Tan pada prasasti telaga batu, Tan Drun Luwah.

Gelar tersebut berkembang dan meluas di Kawasan Jazira Melayu. Tan masih dipakai di Malaysia, seperti Tan Sri. Kemudian ada Tun, lalu berkembang menjadi Tuan, Tengku, danTeuku. Gelar Datu sepajang masa hegemoni Kedatuan Sriwijaya semua raja-raja di Nusantara bergelar Datu. Hal demikian dapat ditelusuri dari naskah-naskah kelasik dan cerita-cerita hikayat lama. Namun sayangnya para penerjemah mengganti kata Datu dengan Raja. Sehingga gelar Datu tidak dikenal oleh generasi muda Nusantara (Melayu). Datu juga berkembang menjadi gelar kehormatan, Datuk. Kata Datun termuat dalam hikayat masyarakat Lombok, yang berarti Ratu. Datu dan Datun gelar raja dan ratu asli Nusantara.

Bahasa-bahasa tersebut cukuplah sebagai penguat pengaruh bahasa Melayu dari Sumatera Selatan sebagai Induk kebudayaan dan Bahasa Melayu (Indonesia) di Nusantara. Menjelaskan kawasan asal muasal kelahiran Kedatuan Sriwijaya.

4. Geografis.

Alasan keemapat adalah alasan geografis, sesuai keterangan prasasti kedukan bukit sebanyak 1312 prajurit berjalan kaki. Maka dari Minanga harus dapat ditempu dengan berjalan kaki dari daratan. Perjalanan juga harus tidak lebih lama dari 28 hari sebab mereka bersama membuat wanua di Muka Upang (Bukit Seguntang) pada bulan Asada tahun 605 Saka.

I-tsing mengabarkan kalau Fo-shih terletak di muara sungai dan di dekat pantai. Dalam peta purba pesisir pantai timur Pulau Sumatera tampak sungai-sungai tersebut bermuara di tempat yang berbeda dengan lokasi-lokasi wilayah sekarang (2021), seperti Palembang dan Jambi.

Peta Purba Pantai Timur Jambi dan Palembang (Obdeyen 1942). Di gambar oleh Akmaluddin, SE. (Pra Seminar Sriwijaya 1978:62).

Jambi terletak di suatu tanjung atau teluk dan dikelilingi laut. Sungai Batanghari masih bermuara di sekitar Muara Tembesi. Palembang di tanjung Bukit Seguntang dikelilingi laut. Sungai Musi masih bermuara di terusan di pertemuan Sungai Rawas dan Sungai Lakitan. Sungai Ogan masih bermuarah di Muara Kuang. Sungai Lematang masih bermuara di sekitar Prabumuli atau Pendopo. Sungai Komering bermuara di Minanga di dalam sebuah teluk.

Dari semua keterangan tersebut menjelaskan hanya Minanga di Sumatera Selatan yang sesua dengan Minanga di Prasasti Kedukan Bukit dan kabar dari I-tsing. Menurut keterangan paleogeografi dari penelitian Dinas Purbakala 1954. Untuk Minanga yang di daerah lain kemungkinan pengaruh dari taklukan oleh Sriwijaya. Sebagaimana kebiasaan manusia saat pindah ke suatu tempat membawa nama tempat asalnya, lalu dinamakan pada daerah yang baru mereka diami. Misalnya Kampung Melayu dimana dikampung tersebut dihuni oleh orang-orang Melayu.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 19 Juli 2021.
Sumber: Arian Ismail. Periodisasi Sejarah Sriwijaya: Bermula di Minanga Komering Ulu Sumatera Selatan, Berjaya di Palembang, Berakhir di Jambi. Palembang: Unanti Press, 2002. Sumber Peta: Peta Pantai Timur Sumatera Selatan Purba. Hasil Penelitian Dinas Purbakala 1954 dan Lampiran Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional I-1958. Digambar Ulang Oleh Akmaluddin, SE.

Sy. Apero Fublic

Via Sejarah Umum
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Wali Kota Solok Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 Tahun 2025

PT. Media Apero Fublic- Wednesday, November 12, 2025 0
Wali Kota Solok Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 Tahun 2025
APERO FUBLIC   I  SOLOK KOTA . - Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra, bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional …

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025758
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Atambua Badan Pemerintah Bali Bandung Bangka Barat Bangkinang Banten Batu Bara Batusangkar Baubau Bawaslu Belanda Belu Bencana Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Daerah Berita Nasional Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme Bisnis BNN Bogor Bola BOLTARA Brand Brazil Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Dongeng Dongeng Dunia DPRD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HSS HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Indragiri Hulu Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jatinangor Jembrana Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita KABAR Kabar Buku Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Korupsi Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhan Bajo Labuhanbatu LABURA Laporan Penelitian Lebak Lembata Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Malang Malaysia Marinir Mask Medan Mempawah Menembak Meranti Merauke Militer Mitos Morut Muaro Jambi MUBA Musik NTT Ogan Ilir OKU Selatan OKU Timur Olah Raga Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Palembang Panjat Tebing Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI Sumatera Selatan PWI Sumsel PWI SumSel Renang Riau Rote Ndao Samarinda Samosir Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Senam Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Sibolga Silat Simalungun Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR Sumber Air Sumedang SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar TANJABAR Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM-Bisnis UMKM Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung
    Apero Fublic.- Mengenal naskah klasik Melayu Palembang, Hikayat Galuh Digantung. Nakah ini juga sering dikenal dengan Hikayat Inu Kertapati...
  • Mengenal Pohon Serdang
    Proses penganyaman atap dari daun serdang oleh masyarakat. (doc: internet/anoname). APERO FUBLIC.- Pohon serdang merupakan tumbuhan yang san...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Mengenal Buah Petai
    Apero Fublic.- Petai adalah jenis buah-buahan sayur dan paling terkenal dijadikan ulam. Makan dengan ulam petai sangat menggoda dan men...
  • Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio
    APERO FUBLIC.- Bulan Ramadhan 1439 Hijriah telah berlalu, sekitar sebulan lalu. Aktivitas perkuliahan Aisyah dalam libur smester. Kampu...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Buah Petai

Mengenal Buah Petai

Tuesday, June 23, 2020
Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Sunday, August 18, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 39 Berita 749 Berita Daerah 888 Berita Internasional 30 Berita Nasional 820 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 26 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 23 Elektronik 21 FASHION 12 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 3 Jurnalisme Kita 17 Kampus 115 Kesehatan 16 Kisah Legenda 10 Kuliner 21 Mitos 15 Olah Raga 84 Opini 65 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 48 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 127 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us