Kampus
Kesehatan
Mahasiswa
Opini
Pendidikan
Jangan Stres Saat Sakit: Fakta Ilmiah yang Harus Kamu Tahu
![]() |
| Ilustrasi Depresi/Setres |
APERO FUBLIC I OPINI.- Sakit bukan cuma soal fisik. Ia juga menguji pikiran dan kesabaran kita. Makanya, setiap kali flu, demam, atau pegal-pegal menyerang, orang-orang sering bilang, “Jangan stres, ya.” Terlihat klise? Padahal, nasihat ini punya dasar ilmiah. Stres memicu hormon kortisol, yang menekan sistem imun dan membuat sel darah putih melawan infeksi lebih lambat. Akibatnya, penyembuhan bisa tertunda dan gejala penyakit terasa lebih berat.
Tidak hanya itu, stres bikin tubuh cepat lelah. Jantung berdetak lebih cepat, otot menegang, tidur terganggu, dan energi tubuh terkuras. Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan orang dengan tingkat stres tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari flu atau luka dibanding mereka yang tenang. Fakta ini menegaskan bahwa menenangkan pikiran bukan sekadar nasihat, tapi bagian penting dari proses pemulihan tubuh.
Stres juga memengaruhi cara kita merasakan sakit. Sebuah penelitian di Journal of Pain menemukan bahwa orang yang cemas melaporkan intensitas nyeri lebih tinggi dibanding mereka yang tetap tenang. Ini menunjukkan bahwa stres bukan sekadar gangguan mental; tubuh benar-benar merasakannya. Bahkan, persepsi rasa sakit bisa meningkat, sehingga hal yang biasanya ringan terasa lebih menyiksa.
Pesan “jangan stres” lebih dari sekadar kata-kata. Ini pengingat bahwa kesehatan itu holistik. Tubuh dan pikiran saling terkait. Memberi tubuh ruang untuk fokus memulihkan diri sambil menenangkan pikiran adalah strategi ampuh. Tidur cukup, rileks, dan fokus pada pemulihan sama pentingnya dengan obat atau nutrisi.
![]() |
| Ilustrasi Depresi/Setres |
Sakit mengingatkan kita bahwa integritas pikiran sangat penting untuk kesehatan tubuh. Stres mungkin terlihat sepele, tapi bisa menjadi hambatan terbesar ketika tubuh sedang berjuang melawan penyakit. Jadi, biarkan tubuh bekerja, tenangkan pikiran, dan beri diri waktu untuk pulih. Dengan begitu, proses penyembuhan bukan hanya lebih cepat tapi juga lebih nyaman dan efektif.
Tak kalah penting, sadarilah bahwa mencegah stres saat sakit bukan hanya untuk kenyamanan, tapi juga mempercepat tubuh kembali fit, mengurangi risiko komplikasi, dan membuat kita lebih siap menghadapi hari-hari berikutnya dengan energi optimal.
Saat sakit, pikiran yang tenang membantu tubuh pulih lebih cepat.
Oleh: Ike Ayu Maelani
Instansi: Mahasiswa dari Universitas Kebangsaan Republik Indonesia.
Editor. Tim Redaksi
Sy. Apero Fublic
Via
Kampus



Post a Comment