9/23/2020

Surat Ulu Projec: Makna Cinta dan Perjuangan

Apero Fublic.- Palembang. Aksara Ulu adalah budaya tulis pedalaman di Sumatera Selatan pada masa lalu. Sesungguhnya jenis aksara tradisional semacaman aksara ulu juga terdapat dibeberapa kawasan di Pulau Sumatera. Seperti aksara rejang, kerinci, batak dan lainnya. Khusus di Sumatera Selatan disebut dengan Aksara Ulu atau sering juga disebut aksara Kaganga.

Budaya tulis menggunakan aksara ulu di pedalaman Sumatera Selatan zaman dahulu menggunakan media tulis dari bambu (bila-bila atau ruas bambu), jenis tanduk, jenis kulit pohon (kaghas atau karas). Kaghas atau karas sejenis pohon yang sering diambil gaharunya. Kulit pohon dapat dijadikan media tulis dengan goresan benda tajam.

Kulit kaghas atau karas juga sering digunakan penduduk untuk ikatan, untuk tali keranjang (abuk), dan dinding pondok. Kaghas bahasa uluan meliputi kawasan anak Sungai Musi (Ogan, Komering) diantaranya daerah Basema dan sekitarnya. Sedangkan kata karas meliputi kawasan sepanjang Sungai Musi. Peninggalan tulisan aksara ulu dinamakan, prasasti, surat ulu dan ada juga diistilahkan naskah ulu.

Kembali menggali kebudayaan Sumatera Selatan tersebut. Pada Rabu, 21 September 2020, pukul 16.00 WIB. Komunitas Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan ikut menghadiri kegiatan diskusi santai live streaming, dari Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Selatan tentang Pelestarian Adat Istiadat Dalam Mempertimbangkan Pengembalian Sistem Adat Marga, yang berlokasi di Bukit Siguntang Palembang.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua Pembina adat Sumatera Selatan, Staf Khusus Gubernur Sumatera Selatan bidang Kebudayaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Serta Bapak Ahmad Rapanie Igama selaku Pembina Komunitas Pecinta Aksara Ulu.

Di Sela-sela kegiatan tersebut, komunitas Pecinta Aksara Ulu yang berdiri sejak tahun 2018 lalu. Didirikan oleh Nuzulur Romadhona, Vixkri Mubaroq dan Kawan-kawan. Menyempatkan mempromosikan kaos aksara ulu sebagai produk dari, "Surat Ulu Project."

Merupakan bagian dari agenda komunitas Pecinta Aksara Ulu. Dalam mengenalkan aksara ulu pada masyarakat luas. Komunitas yang diketuai oleh Nuzulur Romadhona, S.Hum, wakil ketua Vixkri Mubaroq, S.Hum tersebut. Menggabungkan kreatifitas dan bisnis dengan media aksara ulu.

Dalam kegiatan tersebut, Pak Hidayat Comsu sebagai staf Gubernur dan Pak Aufa sebagai Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan ekonomi kreatif dari komunitas Pecinta Aksara Ulu, sebagai pelaestarian budaya tulis asli Sumatera Selatan.

Begitu juga Pak Ahmad Rapani Igama selaku Pembina komunitas pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan. Beliau optimis bahwa aksara ulu bukan hanya ilmu pengetahuan kebudayaan. Tapi juga mampu menumbuhkan ekonomi kreatif di tengah masyarakat, khusus masyarakat Sumatera Selatan.

Karena produk surat ulu project tidak hanya kaos, tapi juga gantungan kunci, perhiasan dinding, name tag, dan lain sebagainya. Kedepannya akan dikembangkan, Seperti papan nama individu, pernikahan, Perusahaan, instansi, kartu ucapan dan lainnya.

Untuk para rekan-rekan semua. Dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi, pebisnis dan pedagang yang ingin berkontribusi dalam pelestarian aksara ulu. Dapat ikut mendukung dengan berbisnis menjadi reseler, berjualan di toko-toko atau menjadi agen dari Surat Ulu Projec. Apabila tertarik dapat menghubungi pengurus komunitas Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan.

By. Pecinta Aksara Ulu.
Vixkri Mubaroq & Nuzulur Romadhona.
Editor. Selita, S.Pd.
Palembang, 23 September 2020.

Sy. Apero Fublic.

0 komentar:

Post a Comment