-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Dongeng ANDAI-ANDAI: Asal Usul Burung Hantu
Dongeng

ANDAI-ANDAI: Asal Usul Burung Hantu

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
16 Feb, 2022 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

APERO FUBLIC.- Pada zaman dahulukalah, hiduplah seorang janda miskin bersama dua anaknya. Anak laki-laki berumur tujuhbelas tahun, bernama Majana dan anak perempuan berumur sepuluh tahun, Majani. Suaminya telah meninggal tujuh tahun lalu. Dia tinggal disebuah pondok yang sederhana, berlantai bilah bambu beratap daun rumbiah dan berdinding kulit pohon. Tempat tinggalnya itu, jauh berbeda dengan rumah-rumah penduduk. Terbuat dari papan kayu, beratap sirap, dan bertiang kayu onglen (kayu besi).

“Nak, bagaimana bisa melamar anak gadis orang. Sebab kita begitu miskin. Kita tidak ada uang, emas, sapi atau kerbau.” Ujar janda miskin itu.

“Umak, saya mau menikah. Tolong lamarkan anak gadis seseorang atau lamar semuanya di Talang kita ini. Mungkin ada satu orang gadis yang mau.” Kata anak lelakinya. Karena anak memaksa terus, akhirnya si janda miskin menyetujuinya. Keesokan harinya, dia mendatangi setiap rumah warga yang ada anak gadis. Sesampai di rumah seorang warga, dia mengutarakan lamarannya.

“Begini Paman, saya melamar anak gadis paman untuk dijadikan istri anak bujang saya.” Ujar janda miskin.

“Ohhh, maaf. Anak gadis saya sudah ada tunangan dan akan segera menikah.” Kata laki-laki itu. Sesungguhnya anak gadisnya belum ada tunangan, alasannya saja sebagai penolakan. Begitulah seterusnya, si janda miskin mendatangi setiap rumah dengan tujuan sama. Ada juga gadis yang menerima, tapi kedua orang tuanya menolak. Betapa malu si Janda miskin, karena tak satupun lamarannya diterimah.

“Umak, jangan menangis yang penting sudah berusaha. Aku juga meminta maaf, sebab Aku telah meminta umak melamar anak gadis orang.” Kata Majana. Waktu berlalu, kini tinggal cerita yang masih terdengar di tengah masyarakat.

“Kasihan juga, tidak ada satupun keluarga yang menerima lamarannya.” Kata sekelompok ibu-ibu yang suka membicarakan kekurangan orang lain.

“Terlalu miskin, mana ada yang mau menerima. Makan saja susah, bagaimana mau melamar anak orang.” Kata seorang ibu-ibu sewaktu mandi. Si Janda miskin hanya diam saja. Dia buru-buru pulang. Betapa sedih dan sakit hatinya mendengar perkataan ibu-ibu di talangnya yang selalu merendahkannya.

*****

Waktu berlalu, anak-anak gadis yang dilamar telah dijodohkan dengan pemuda-pemuda lainnya. Sehingga tinggallah anak laki-lakinya yang masih belum menikah.

“Nanti jadi bujang tua, kalau tidak ada yang mau menerima lamarannya. Kasihaaannn.” Begitulah bincang-bincang ibu-ibu yang sengaja di kuatkan agar terdengar si Janda miskin.

“Makan saja, setiap hari makan ubi. Bagaimana mau menghidupi anak perempuan orang. Kasihan sih, tapi bagaimana lagi.” Ujar seorang ibu-ibu.

“Mana ada orang tua mau menikahkan anak gadisnya untuk jadi sengsara.” Kata ibu-ibu lainnya.

Sebagai seorang manusia biasa Wanita Balu yang miskin tertekan juga batinnya. Rasa malu dan rasa bersalah pada anaknya membuat si Wanita Balu akhirnya jatuh sakit. Hari demi hari sakitnya bertambah parah dan parah. Warga mendengar kalau dia jatuh sakit. Bukannya prihatin mereka malah mengolok-olok sambil bergosip. Sementara kedua anaknya merawatnya dengan penuh kasih sayang. Melihat anak-anaknya yang baik sedikit terhibur jiwanya. Sehingga Wanita Balu itu masih kuat bertahan.

Suatu hari, Wanita Balu miskin itu pergi keluar rumah. Dia merasa bosan berada di dalam rumah. Membawa tubuhnya yang lemah. Dia ingin jalan-jalan menyusuri hutan di sisi talang. Menghirup udara segar pikirnya. Dia melihat anak lelakinya sedang membelah kayu bakar. Anak gadisnya menyapu halaman pondok mereka.

“Umak, nak kemana. Baiklah Umak di rumah saja.” Ujar anaknya yang membelah kayu bakar.

“Tidak apa anakku, Umak cuma nak jalan sebentar agar cepat sehat.” Katanya, pergilah dia sedikit lebih jauh. Sampailah Wanita Balu di pekuburan. Terasa kepalanya sedikit pusing. Ternyata dia mendatangi kuburan suaminya. Dia mengadu keluh kesah hidup setelah kepergian suaminya. Lalu dia membersihkan kuburan suaminya. Juga kuburan ayah dan ibunya di sekitar itu. Setelah lelah si Wanita Balu yang miskin beranjak pulang.

Saat itu, sepuluh orang ibu-ibu yang menggendong keranjang rotan penuh kayu bakar lewat di sisi pekuburan. Melihat si Wanita Balu yang Miskin, mereka jadi ingin mengganggunya.

“Wahhh, sudah sembuh yang sakit karena tidak ada yang mau menerima lamaran anaknya.” Ujar seorang ibu-ibu.

“Saya nasihati kamu wanita Balu. Jangan sedih berlebihan biar tidak sakit. Kau sadar diri sebab keadaan kamu yang memang kekurangan. Jangan memaksakan diri, begitulah hidup.” Kata seorang ibu-ibu lagi dan yang lainnya tertawa merasa lucu. Katanya nasihat tapi sesungguhnya dia mengolok-olok yang menyakitkan hati.

“Cukup, sudah. Ibu-ibu, jangan begitu. Kalian seharusnya tidak berbuat seperti ini. Ayuk Sun tidak ada salah pada kalian. Mengapa kalian selalu mengganggu. Ingat, setiap perbuatan buruk ada hukumannya.” Seorang ibu-ibu membelah., dia memang wanita yang baik. Dia tidak pernah menyakiti orang lain apalagi berbuat jahat.

“Sudah, jangan diambil hati Ayuk Sun.” Katanya menghibur dan memanggil nama kecil Wanita Balu.

“Biar saja, agar dia tahu diri sedikit.” Banyak ibu-ibu memusuhi ibu Majani entah apa sebabnya.

“Kalian terlalu sekali, Aku tidak pernah mengganggu kalian.” Kata Ibu Majani dan Majana dengan sedih hati, seketika tubuhnya yang lemah jatuh ke tanah. Ibu yang baik menurunkan keranjangnya dan berlari membantunya.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba ada angin bertiup kencang menerpa pekuburan itu. Daun pepohonan, semak-semak bergoyang-goyong hebat. Kilat membelah langit, angin menderu-deru dan petir menyambar-nyambar hebat. Awan hitam menutupi langit sekitar, semua di pekuburan menjadi takut.

“Guuaarrrrr. Guuaaarrrrr.” Petir menyamabar keras  sekitar pekuburan, pohon dan semak yang tersambar petir menjadi terbakar dan berubah hitam. Asap memenuhi sekitar pekuburan dan kejadian aneh terjadi. Sekelompok ibu-ibu tadi telah menghilang.  Hanya keranjang, pakaian, alas kaki yang tergeletak.

“Uukkkk.” Uukkkk.” Tampak sejenis burung yang berwajah seram bertengger di keranjang-keranjang berisi kayu bakar bergeletakan. Si Wanita Balu yang miskin dan si ibu yang baik terkejut bukan kepalang melihat kejadian itu. Ternyata mereka telah berubah menjadi burung yang aneh. Belum pernah mereka lihat. Keduanya juga takut melihat rupa burung yang seram menakutkan seperti hantu. Burung-burung itu terbang ke atas dahan-dahan pohon. Mereka bergerombol terbang di sekitar pekuburan, karena mereka berteman.

Penduduk Talang Gajah Mati gempar mendengar cerita dari ibu yang baik hati itu. Penduduk mendatangi pekuburan dimana mereka menemukan burung-burung itu berkeliaran di sekitar pekuburan Talang Gajah Mati. Karena rupa burung yang menyeramkan dan tinggal di sekitar kuburan. Maka mereka menamakannya, burung hantu.

Konon anak keturunan ibu-ibu jahat itulah dikemudian hari yang sering berkumpul-kumpul membicarakan keburukan orang, mengupat, mengibah, suka merendahkan orang miskin, suka menghina orang lain di Talang Gajah Mati. Sekarang Talang Gajah Mati sudah menjadi Desa Gajah Mati, salah satu desa di Kecamatan Sungai Keruh, Musi Banyuasin.

*****

Setahun kemudian, Seorang Depati dari sebuah Pedatuan lain datang ke Talang Gajah Mati. Dia mencari seorang laki-laki yang memiliki keris emas. Depati itu menemui Datu Talang Gajah Mati, dan menginap di Balai Datu. Prajurit mengumumkan tentang kedatangan seorang depati dari pedatuan lain.

“Tungg. Tuungg.” Suara getuk.

“Pengumuman untuk semua, barang siap yang memiliki atau mengetahui tentang keris emas, untuk menghadap ke Balai Datu. Bagi yang tahu akan mendapat hadiah seratus keping uang emas.” Kata prajurit sambil memukul getuk dari cangkang kura-kura. Mendengar pengumuman itu, si Wanita Balu yang miskin gembira. Kalau dia menyerahkan keris emas milik suaminya, mungkin dia dapat uang emas itu. Dia akan memiliki uang untuk membeli rumah dan membiayai anaknya menikah. Oleh karena itulah, dia meminta putranya Majana untuk menemani menghadap Datu di Balai Datu.

“Ampun Datu, hambah mendengar pengumuman prajurit paduka tentang keris emas.” Kata si Wanita Balu yang miskin sambil duduk bersimpu di temani Majana.

“Benar sekali yang kalian dengar. Apakah kalian berdua mengetahui tentang keris emas.” Kata Datu Talang Gajah Mati. Sementara Depati itu memperhatikan wanita di hadapannya. Dia melihat tanda-tanda kecantikan wanita itu dimasa silam. Kulit putih, berambut panjang hitam. Pastilah dahulunya dia gadis yang sangat cantik.

“Benar Puyang, saya memilikI keris emas, itu peninggalan suami hamba.” Kata Wanita Balu yang miskin. Lalu dia meminta Majana mengeluarkan keris emas dan Datu mengambil lalu mengamati. Kemudian Datu memberikan pada Depati itu yang tampak gemetaran.

“Kau istrinya, dan ini anakmu. Dimana suamimu” Tanya Depati itu dengan tubuh bergetar.

“Suami hamba telah meninggal tujuh tahun lalu Depati, karena sakit. Dia anak tertua kami, satu lagi anak perempuan kami di rumah.” Jelas Wanita Balu yang miskin. Depati itu tiba-tiba menangis keras, lalu memeluk Majana.

“Cucuku, menantuku.” Kata Depati dengan keras. Semua terkejut tidak menyangkah kalau pemilik keris emas adalah anak Depati Pedatuan seberang. Raja menceritakan dahulu putranya bernama Sambralan pergi dari rumah setelah permintaannya untuk menikahi gadis yatim piatu di sebuah talang ditolak mereka. Depati menyesal akhirnya. Dia kemudian mencari putranya kemana-mana.

Depati membawa menantunya, cucunya Majana dan Majani ke pedatuannya. Penduduk Talang Gajah Mati menyesal karena telah menolak lamaran si Wanita Balu yang miskin. Sekarang anaknya sudah menjadi seorang Puyang, pangeran pewaris tahtah depati itu. Namanya kemudian menjadi Puyang Majana Sambralan. Setelah kakeknya mangkat dia dinobatkan menjadi Depati, serta menikahi seorang putri Depati pedatuan lainnya.

Oleh. Joni Apero
Editor. Arip Muhtiar, S.Hum.
Tatagambar. Dadang Saputra.
Palembang, 16 Februari 2022.

Sy. Apero Fublic

Via Dongeng
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Seluruh Wartawan PWI Sumatera Selatan Mengucapkan Selamat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 Tahun

Post Populer

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
PERJUANGAN: Kisah Akan Terukir Bagi Yang Tak Pernah Menyerah

PERJUANGAN: Kisah Akan Terukir Bagi Yang Tak Pernah Menyerah

Tuesday, August 05, 2025
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Pemkab Muba dan PLN Matangkan Pembangunan Jaringan Listrik Desa, Tujuh Desa Jadi Prioritas

PT. Media Apero Fublic- Tuesday, September 02, 2025 0
Pemkab Muba dan PLN Matangkan Pembangunan Jaringan Listrik Desa, Tujuh Desa Jadi Prioritas
APERO FUBLIC . MUSI BANYUASIN . – Pemerataan akses listrik di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus dipacu. Pemerintah Kabupaten Muba bersama PT PLN (Persero) …

PUBLIKASI PEMKAB

PUBLIKASI PEMKAB
Kabupaten Musi Banyuasin

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025332
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kabupaten HST Kampar Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos MUBA Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • PERJUANGAN: Kisah Akan Terukir Bagi Yang Tak Pernah Menyerah
    APERO FUBLIC. OPINI.- Perkenalkan saya Nurkarima, lahir 24 tahun silam. Anak kedua dari empat bersaudara. Perjumpaan kita melalui tulisan k...
  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Malam Grand Final Pelopor Anak Muba 2025: Selamat Alya dan Rakha Terpilih sebagai "Pelopor Anak Muba 2025"
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Malam gemilang Grand Final Pemilihan Pelopor Anak Muba Tahun 2025 di Gedung Dharma Wanita Sekayu, Kamis (21/...
  • JAWA BARAT: PWI Sumatera Selatan Terima Undangan Kongres 2025
    Kurnaidi Ketua PWI SumSel Saat Menyerahkan Bantuan Bersama Pengurus PWI SumSel beberapa waktu lalu (Doc: PWI Sumsel) APERO FUBLIC. PALEMBANG...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Kisah Singkat Perjuangan Seorang Penjaga Sekolah dan Penjual Makanan di Kantin Sekolah yang Berusaha Untuk Menyekolahkan Anak-Anaknya
    APERO FUBLIC. OPINI.- Perkenalkan Nama saya Nurkarima, saya berusia 24 tahun dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara Ini adalah kisa...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020

Popular Post

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
PERJUANGAN: Kisah Akan Terukir Bagi Yang Tak Pernah Menyerah

PERJUANGAN: Kisah Akan Terukir Bagi Yang Tak Pernah Menyerah

Tuesday, August 05, 2025
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Malam Grand Final Pelopor Anak Muba 2025: Selamat Alya dan Rakha Terpilih sebagai "Pelopor Anak Muba 2025"

Malam Grand Final Pelopor Anak Muba 2025: Selamat Alya dan Rakha Terpilih sebagai "Pelopor Anak Muba 2025"

Saturday, August 23, 2025
JAWA BARAT: PWI Sumatera Selatan Terima Undangan Kongres 2025

JAWA BARAT: PWI Sumatera Selatan Terima Undangan Kongres 2025

Friday, August 08, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Kisah Singkat Perjuangan Seorang Penjaga Sekolah dan Penjual Makanan di Kantin Sekolah yang Berusaha Untuk Menyekolahkan Anak-Anaknya

Kisah Singkat Perjuangan Seorang Penjaga Sekolah dan Penjual Makanan di Kantin Sekolah yang Berusaha Untuk Menyekolahkan Anak-Anaknya

Tuesday, August 05, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 328 Berita Daerah 503 Berita Internasional 20 Berita Nasional 405 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 23 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 14 Elektronik 21 FASHION 9 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 17 Kampus 107 Kesehatan 6 Kisah Legenda 10 Kuliner 20 Mitos 15 Olah Raga 41 Opini 61 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 126 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 3
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us