-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Daratan Mengenal Kawasan Tanah Renah
Daratan

Mengenal Kawasan Tanah Renah

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
22 Dec, 2019 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Apero Fublic.- Memahami ilmu geografis suatu wilayah sangat diperluka untuk pembangunan-pembangunan jangka panjang. Selain itu, pemahaman geografis permukaan bumi suatu kawasan juga berguna untuk pertahanan negara. Untuk mendukung strategi perang tentara.

Dalam hal ini, akan membahas tentang geogfafis wilayah tanah yang diistilahkan oleh masyarakat Melayu dengan tanah renah. Dalam penyebutan penduduk mengistilahkan dengan hutan renah, tanah renah, daerah renah atau renah saja. Untuk pemahaman penulisan, dibakukan dengan kawasan renah.

Pemilihan kata kawasan karena mewakili suatu tempat di daerah tersebut. Sebab belum tentu di daerah tersebut semuanya tanah renah. Kalau pemakaian kata daerah renah pengertian akan bertabrakan dengan penyebutan administrasi. Kata renah digunakan sebagsi nama tempat terletak di daerah provinsi Jambi, yaitu Renah Kemumu.

Kawasan renah adalah suatu kawasan tanah yang cukup luas. Terletak diantara sungai-sungai besar, sedang atau kecil. Dimana saat musim hujan kawasan ini sering tergenang banjir. Tapi banjir tersebut adalah banjir alami. Karena curah hujan tinggi, yang membuat air tidak tertampung lagi oleh badan sungai.

Juga tidak lagi tertampung oleh tempat-tempat penampungan air alami lainya, seperti lebung, rawa-rawa, paya, benca dan bencani di kawasan renah. Sehingga air naik kedaratan, lalu menyatu dengan air sungai dan tempat-tempat penampungan air alami. Terbentuklah kawasan banjir yang luas, atau kawasan renah.

Banjir alami ini akan surut dan kering saat sungai induk surut. Lama banjir bisa sehari, kadang sampai satu minggu, tergantung cuaca. Apabila cuaca terus hujan berskalah luas, air akan bertahan. Banjir hujan atau banjir alami biasanya terjadi empat sampai lima kali dalam satu bulan. Karena pola cuaca tropis bilamana satu minggu hujan curah tinggi, maka air akan banjir. Siklus banjir alami terjadi, mulai dari masuk musim penghujan sampai mejelang musim kemarau. Umumnya terjadi antara bulan September-Juli.

Polah banjir alami:  Diawali dengan hujan yang berkelanjutan dan deras. Baik hujan di daera hilir, setempat, hulu sungai, perbukitan dan pegunungan. Kemuidan air sungai induk naik. Lalu diikuti oleh air, rawa-rawa, Lebak dan sungai lainnya. Air terus naik ketika suplai air hujan terus datang. Di kawasan tenah yang terletak di antara sungai-sungai akan terjadi banjir seiring air hujan yang terus turun. Sehingga terciptalah lautan air yang luas. Seluruh kawasan tanah renah terendam air banjir alami.

Setelah banjir terhampar luas menggenangi. Cuaca akan menjadi panas atau cerah. Saat ini terjadi penguapan air. Sungai induk surut dan diikuti sungai-sungai lainyya. Maka kawasan renah yang sedang banjir airnya juga menyusut dan kering. Setelah itu, akan terjadi hujan-hujan kembali dan selalu diikuti banjir lagi. Ukuran banjir tidak selalu sama, kadang meluas dan dalam. Kadang juga tidak terlalu dalam, sedang dan kecil. Sangat tergantung pada curah hujan. Kalau hujan selama sepuluh hari tidak berhenti-henti. Alamat banjir besar di kawasan tanah renah.

Kawasan renah bentuk permukaan tanahnya datar dan subur. Banyak terdapat sungai-sungai kecil dan sedang. Jenis penampungan air alami seperti paya-paya,[1] lebung,[2] benca,[3] bencani.[4] Selain itu, di tengah kawasan renah ada satu tempat tanah agak tinggi. Luasnya kurang lebih satu atau dua hektar.

Oleh masyarakat Melayu dinamakan dengan tanah kempungan. Dinamakan kempungan karena saat terjadi banjir alami (hujan), tanah tersebut terkepung air. Mirip pulau di tengah lautan. Masyarakat saat terjadi banjir sering mendatangi tanah kempungan, untuk berburu.

Biasanya ada hewan buruan yang terkurung, seperti kancil, kijang atau rusa. Hewan yang terkurung belum sempat pindah ke tanah pematang saat akan banjir. Kosa kata kempungan berasal dari kata kepung. Kalau dicermati berarti kata kepung adalah kosah kata asli dari kebudayaan Melayu atau Indonesia.

Perbedaan kawasan renah dengan kawasan rawa-rawa. Yaitu, kawasan renah terendam air dan terendam banjir hanya saat intensitas curah hujan tinggi sehingga badan sungai tidak lagi dapat menampung air hujan. Lama terendam air banjir hujan sehari atau paling lama satu minggu. Kemudian air surut dan kering kembali. Sehingga dapat dijadikan tempat bertani oleh penduduk. Perkebunan karet, kelapa sawit, berladang menanam padi dan lainnya.

Kalau rawa-rawa terendam air selama musim penghujan dan tidak mengering kecuali saat musim kemarau dimana hujan terhenti. Selagi masih ada hujan rawa-rawa tidak kering. Ada juga istilah antonim dari kawasan renah, yaitu pematang. Pematang adalah kawasan tanah yang tidak terkena banjir alami atau banjir hujan. Pematang boleh juga disebut dataran tinggi. Yang bersebelahan dengan kawasan renah.

Kawasan renah ini menyebabkan salah paham dari penduduk di kota atau orang yang lahir dan besar diperkotaan. Sebab mereka tidak mengenal geografis alami tempat tersebut. Mereka hanya tahu banjir saja. Tapi tidak mengenal yang dinamakan kawasan renah. Banjir alami ini bukan disebabkan rusaknya hutan atau lingkungan. Tapi bentuk kenormalan dan siklus alami musim hujan. Justru kalau tidak ada lagi banjir dikawasan renah ini. Berarti alam sudah rusak secara global.

Karena sangat berkaitan dengan sistem normal cuaca bumi. Tidak ada gunanya mengatasi banjir alami atau banjir hujan ini, dengan cara menanam pohon disekitar tempat tersebut. Apalagi menanam pohon di hulu atau perbukitan, gunung. Semua itu sangat salah kapra.

Para awak media pun selalu menuduh pembuang sampah sembarang, kerusakan lingkungan dan sebagainya, drainase dan dijadikan senjata politik. Memang pembuangan dan penumpukan sampah di sungai ada andil dalam banjir. Kalau sampah sudah menyebabkan sungai tersendat dan buntu. Walau sungai di bersihkan, tetap tidak akan menyelesaikan masalah banjir alami atau banjir hujan.

Hampir semua kota-kota di Indonesia terletak di kawasan renah dan rawa-rawa. Di perkotaan kawasan renah ini dijadikan tempat pembangunan. Mulai dari pembangunan pasilitas umum, rumah penduduk, perkantoran dan jalan. Celakanya lagi bangunan zaman sekrang adalah bentuk depok. Atau langsung dibangun diatas permukaan tanah.

Masyarakat Melayu masa lalu pada umumnya membangun rumah tinggal menggunakan bangunan panggung. Untuk mendiami kawasan renah yang subur. Namun budaya ini tidak dimengerti oleh masyarakat kota terutama di daerah Pulau Jawa. Sebab mereka mengikuti pola depok bangunan orang di Jawa yang tinggal di dataran tinggi (pematang).

Sebagai contoh banjir yang tidak sudah-sudah adalah Kota Jakarta. Sebab pemimpin dan warga masyarakat tidak mengerti dengan istilah kawasan renah. Dari mulai masa Kolonial sampai sekarang. Kawasan renah dibangun, kemudian tempat penampungan air alami ditimbun dengan tanah. Meliputi sungai-sungai, rawa-rawa, paya, lebung, benca, bencani.

Saat masa datangnya banjir alami dari curah hujan tinggi. Maka banjir itu meminta kawasan renah untuk ditempati. Ketika kawasan renah banjir itu adalah hal alamiah. Apabila ada penimbunan maka akan ada pergeseran air banjir alami ke wilayah sekitar. Teori rendaman batu, coba ambil air setengah baskom. Kemudian masukkan batu satu demi satu. Maka air baskom akan bergerak naik.

Mengapa masyarakat membangun di kawasan renah??. Sebab saat intensitas hujan sedang dan ringan. Keadaan kawasan tanah renah, tidak terendam air. Walau hujan lebat tapi tidak berkelanjutan juga tidak akan menimbulkan banjir. Tidak ada yang salah dan aneh di kawasan renah. Ketika intensitas hujan tinggi dengan curah hujan besar.

Saat itulah fungsi kawasan renah dipakai alam untuk menampung air hujan yang sangat banyak itu. Penduduk pun kemudian mengetahui kalau tempat itu sering banjir. Maka mulailah pembangunan dengan minimbun pondasi yang tinggi. Ada juga yang menimbun lebung, sungai kecil, lubang-lubang, rawa-rawa, benca dan bencani

Menimbun lekukan-lekukan tanah agar tanah menjadi rata. Semua timbunan tersebut tidak menghilangkan tuntutan air hujan untuk jatuh dan menempati alam. Sehingga air yang dulu telah jatuh di setiap  tahun seumur bumi ini. Akan bergeser menggenangi kawasan lain.

Tidak dapat dibayangkan saat seluruh kawasan renah, dan tempat-tempat penampungan air alami telah ditimbun. Maka dua kali lipat pola air alami yang bergerak atau bergeser. Lalu masyarakat, pemerhati lingkungan, pemerintah, awak media berkata, "lingkungan benar-benar telah rusak. Terkadang saling menyalakan padahal mereka semua tidak tahu. Ada yang berkata: "Dahulu disini tidak banjir, sekarang telah banjir. "Dahulu hanya sebelah sana banjir, sekarang sudah sampai kesini."

Mengapa terjadi demikian, karena air dikawasan renah, meliputi sungai-sungai kecil, lebung, benca, bencani, paya, dan seluruh kawasan renah tempat penampung alami luapan air sungai sudah di timbun dengan tanah dan pondasi bangunan. Masa atau volume air hujan itu sama sejak seumur bumi ini. Tidak bertambah dan tidak berkurang. Hanya waktu siklusnya yang berbeda.

Hanya satu metode untuk mengatasi banjir kawasan renah. Dengan membangun tempat penampungan-penampungan air. Lalu dipadukan dengan drainase yang terkoneksi. Seperti dari selokan, saluran-saluran air dan kanal-kanal yang lancar dan terpadu. Lalu dialirkan ke suatu penampungan raksasa.

Dari pada pemerintah membangun kawasan taman dengan pohon-pohon. Dengan maksud untuk resapan air mengandalkan hisapan akar pohon. Yang tepat adalah membangun lebung-lebung atau danau-danua kecil di kawasan-kawasan yang terdeteksi kawasan renah (sejarah geografis). Untuk pengganti tempat penampungan air alami yang telah ditimbun oleh pembangunan.

Kawasan renah di Indonesia harus dipetakan. Bermanfaat, untuk BMKG memberikan peringatan apabila intensitas hujan akan tinggi untuk warga yang tinggal di kawasan renah. Membuat UU pembangunan dengan sistem bangunan panggung di kawasan renah. Demi kebaikan dan pelestarian lingkungan hidup. Untuk peta geografis pertahanan dan keamanan oleh TNI. Untuk mengecek kelayakan pemberian bantuan bencana banjir.

Kadang karena awak media yang awan situasi kawasan. Saat mereka melihat banjir di sebuah pemukiman penduduk di kawasan renah yang luas. Mereka akan memberitakan bencana banjir. Saat video dan foto muncul di media. Maka yang tampak seakan-akan bencana banjir besar. Yang sangat merugikan, akhirnya Pemerintah Daerah merasa malu. Sehingga mengucurlah bantuan yang salah kapra pada kawasan itu. Sehingga peluang korupsi juga terbuka.

Untuk pemerintah pusat yang akan membangun kawasan ibu kota negara baru di Kalimantan. Dimana pola alam sama dengan alam Sumatera. Agar meneliti kawasan sebelah mana yang menjadi kawasan renah, di lokasi calon ibu kota negara. Sehingga menghindari pembangunan di tempat tersebut. Studi penelitian kawasan renah dapat dilakukan selama musim hujan.

Jangan hanya berpatokan misalnya bekas pemukiman, apalagi pemukiman rumah panggung. Jangan melihat misalnya bekas perkebunan karet, sawit, buah-buahan. Karena tanaman tersebut tidak terganggu oleh banjir alami tersebut. Banyak yang tertipu dengan kawasan renah.

Karena pada umumnya keadaan geografis Indonesia yang tropis memiliki kesamaan pola alam. Studi pada tulisan ini saya ambil di kawasan renah di Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dipelajari sebagai anak desa yang akrab dengan lingkungan tanah renah.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S. Pd.
Palembang, 22 Desember 2019.


[1]Paya adalah tempat penampungan air alami yang terletak dikawasan renah. Berbentuk memanjang seperti sungai. Tapi airnya dangkal dan tergenang. Air baru mengalir saat hujan lebat. Paya juga dialiri oleh air banjir alami di kawasan renah. Kata paya pengindonesiaan dari kata paye.
[2]Lebung adalah bentuk penampungan air alami di dalam hutan-hutan torpis terutama di kawasan renah. Bentuk lebung melingkar cukup luas. Berisi air saat musim hujan dan kering saat kemarau. Lebung mirip danau tapi kecil dan airnya tergantung dengan air hujan. Lebung juga dilalui banjir alami saat musim hujan. Sehingga lebung selalu banyak ikan-ikan.
[3]Benca juga tempat penampungan air alami. Berbentuk melingkar atau memanjang. Lebar dari ukuran satu meter sampai lima meter persegi. Terletak di kawasan hutan renah. Ada yang dilalui banjir alami kawasan renah ada yang hanya dilalui oleh aliran air hujan. Juga banyak ikan-ikan yang datang.
[4]Bencani juga tempat penampungan air alami di hutan-hutan renah. Berbentuk memanjang seperti sungai tapi surut dan dangkal. Lebarnya biasanya kurang lebih satu meter. Kedalaman hanya dari sepuluh senti menter sampai satu meter. Airnya mengalir jerni menuju anak-anak sungai di sekitar kawasan tersebut. Kalau sudah di ujung atau hulunya, bencani biasanya hanya berupa mata air yang mengalir di celah-celah akar pohon.


By. Apero Fublic
Via Daratan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Seluruh Wartawan PWI Sumatera Selatan Mengucapkan Selamat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 Tahun

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Tanamkan Literasi Kesehatan Sejak Dini, Bunda Literasi Hj Fatimah Toha Ajak Anak Muba Jaga Senyum Sehat

PT. Media Apero Fublic- Saturday, October 18, 2025 0
Tanamkan Literasi Kesehatan Sejak Dini, Bunda Literasi Hj Fatimah Toha Ajak Anak Muba Jaga Senyum Sehat
APERO FUBLIC   I  KOTA SEKAYU.– Mengawali pagi dengan penuh semangat kepedulian, Bunda Literasi sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj. Fatimah …

PUBLIKASI PEMKAB

PUBLIKASI PEMKAB
Kabupaten Musi Banyuasin

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025571
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Atambua Badan Pemerintah Bandung Bangkinang Banten Batu Bara Batusangkar Baubau Belanda Belu Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme BNN Bola BOLTARA Brand Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Dongeng Dongeng Dunia DPRD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita KABAR Kabar Buku Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhanbatu LABURA Laporan Penelitian Lebak Lembata Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Malaysia Marinir Mask Medan Mempawah Meranti Merauke Militer Mitos Muaro Jambi MUBA Musik NTT OKU Timur Olah Raga Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Palembang Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Riau Rote Ndao Samarinda Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Sibolga Silat Simalungun Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR Sumber Air SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM-Bisnis UMKM Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Mengenal Pohon Serdang
    Proses penganyaman atap dari daun serdang oleh masyarakat. (doc: internet/anoname). APERO FUBLIC.- Pohon serdang merupakan tumbuhan yang san...
  • Asmara Dan Tragedi Semanggi
    Apero Fublic.- Semanggi suatu kawasan yang terletak di Jakarta Bagian Selatan. Pada nama flora Semanggi adalah sekelompok paku air dar...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan
    Apero Fublic.-  Pada suatu masa pertama kalinya matahari dan bulan mempunyai anak. Masa itu, manusia, hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup d...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Asmara Dan Tragedi Semanggi

Asmara Dan Tragedi Semanggi

Tuesday, June 18, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan

Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan

Friday, August 06, 2021

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 39 Berita 563 Berita Daerah 717 Berita Internasional 29 Berita Nasional 636 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 25 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 19 Elektronik 21 FASHION 11 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 17 Kampus 112 Kesehatan 13 Kisah Legenda 10 Kuliner 20 Mitos 15 Olah Raga 58 Opini 64 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 126 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us