12/24/2019

Mengenal dan Melestarikan Penampungan Air Alami di Hutan Tropis

Apero Fublic.- Lingkungan hidup sangat penting untuk di lestarikan, dijaga dan dirawat. Untuk keberlanjutan hidup manusia. Di Indonesia pendidikan lingkungan hidup belum mencukupi. Penduduk dan pemerintah cenderung mengabaikan. Selain itu, ilmu tentang lingkungan hidup hutan tropis Indonesia juga belum memadai.

Tidak ada penelitian yang mendalam dan mendetail. Juga tidak berkelanjutan untuk mengenal pola alam dan geografis  secara utuh. Penelitian biasa hanya bersifat formal bias yang dilakukan oleh akademisi hanya untuk syarat lulus. Atau penelitian kepentingan industri saja. Dilain pihak, pelaku perkebunan yang tidak mengerti dan tidak ada pendampingan ahli lingkungan.

Hanya tahu membuka hutan dan menanam. Begitu pun dalam pembangunan, juga tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup kawasan air. Hal yang paling tidak diindahkan oleh semua orang dari lingkungan hidup adalah penampungan sumber air alami. Selama ini,  dalam dunia pendidikan sekolah-sekolah. Kita belum menemukan pelajaran yang mengajarkan tentang pelestarian lingkungan hidup.

Hanya yang sering familiar kita dengar atau tertulis, "jangan buang sampah sembarangan, jagalah kebersihan, jangan menebang hutan. Hewan langkah yang dilingdungai, seperti harimau, badak sumatera. Itulah tentang lingkungan yang diajarkan disekolah. Setelah itu, tidak ada lagi pembahasan yang lebih mendalam. Di perguruan tinggi hanya pada jurusan lingkungan hidup.

Guna dari masyarakat tahu agar saat ada sosialisasi masyarakat mengerti. Kemudian muncul kelompok-kelompok peduli. Mereka dapat memanfaatkan sumberdaya alam di tempat mereka. Tulisan ini mencoba menjelaskan sedikit tentang lingkungan hidup. Di observasi di daerah Sumatera Selatan. Kata-kata istilah tempat penampungan air alami yang diambil dari bahasa Melayu Sumatera Selatan.

1. Benca
Benca dibedakan dengan anak sungai. Anak sungai dicirikan dengan keadaan arus yang terlihat, badan sungai terbuka dan bertebing, serta bermuara di sungai yang lebih besar. Sedangkan benca badan tidak tampak terbuka seperti sungai. Mengalir diantara semak, akar-akar pohon. Ada badan benca yang lebar panjang. Tapi kemudian menyempit lagi dan terputus.

Saat hujan lebat air mengalir beberapa hari dan menyatu dengan bagian benca terputus. Kalau lama tidak hujan airnya mulai tersendat. Kedalam benca tidak merata di sepanjangnya. Dari sepuluh sentimeter sampai satu meter, serta dipenuhi sarapSarap adalah dedaunan kering yang gugur dari pohon dan menumpuk dipermukaan tanah atau di dalam sumber air. Benca aliran airnya menuju anak sungai.

Benca hampir sama seperti selokan dengan air yang mengalir sepanjang musim penghujan. Benca biasanya ada di hutan-hutan renah dan bergambut, rawa. Kalau penduduk menyebutnya tanah renah-pematang. Benca adalah tempat penampungan air alami. Yang sangat rentan dan sangat mudah hilang terkikis oleh tanah. Terutama saat pembukaan hutan dan dikelolah oleh industri perkebunan atau pembangunan sembarangan. Dengan cara didorong buldoser sekali maka akan hilang.
Foto bentuk badan benca yang dijadikan penduduk setempat sebagai tempat mandi dan sumber air bersih. Airnya jernih dan mengalir perlahan selama musim penghunjan. Di hilir benca akan bermuara ke anak sungai. Benca juga bercabang-cabang seakan memiliki anak seperti sunga-sungai. Benca adalah sistem terkecil dari struktur sungai-sungai.

2. Bencani
Bencani adalah penampungan air alami yang juga terdapat di hutan-hutan tropis dataran renah. Kata renah menjelaskan wilayah yang terletak diantara sungai-sungai yang tergenang banjir alami dimusim hujan. Hutan bergambut atau semi bergambut atau dataran renah biasa. Bentuk benca biasanya bundar tidak rata. Lebar bencani dari satu meter persegi sampai lima meter persegi.

Bencani tidak menyatu seperti benca. Bencani bersipat tunggal terbentuk terpisah-pisah seperti danau kecil. Saat musim banjir alami akan tergenang air dan bertelurlah ikan-ikan. Fungsi ikan untuk mengendalikan jentik nyamuk hutan yang akan bertelur. Setelah beberapa bulan, telur ikan yang sudah besar akan pindah kesungai saat terjadi banjir alami kembali. Bencani saat pembukaan hutan industri seperti perkebunan kelapa sawit, karet oleh perusahaan.

Saat melakukan penataan tanah, tanam. Bencani akan tertimbun atau ditimbun dengan sengaja. Seharusnya saat bertani atau menanam hutan industri bencani dibiarkan. Justru dibuat bencani-bencai buatan untuk penampungan air. Selain membantu perkembangan ikan, juga membuat simpanan air saat hujan mulai menyusut menjelang kemarau panjang.
Foto bencani ukurannya selebar dua kali dua meter. Tapi disisinya ditutupi semak-semak. Seiring waktu, mengikuti proses alam. Tumbuhan sekeliling membesar dan semak-semak mati. Badan bencani tersebut akan terlihat seperti danau mini. Ada istilah lain oleh penduduk menyebut sekumpulan bencani, yaitu lompatan burung. Lompatan burung adalah kumpulan bencani yang terdapat di satu tempat.

Misalnya terdapat puluhan bencani dalam ukuran dua puluh meter persegi. Sehingga tepi-tepi bencani itu hanya berbatas sejengkal tanah saja, antara satu dengan yang lain. Burung-burung sering melompat-lompat mencari makan atau minum diantara bencani tersebut. Dari itulah, disebutlah dengan Lompatan Burung. Kalau mereka menyebut lompatan burung. Berarti terdapat banyak bencani.

3. Lebung
Lebung adalah tempat penampungan air alami. Lebung hampir mirip bencani, hanya saja lebung lebih luas. Ukuran lebung dari luas sepuluh meter persegi, sampai lima puluh meter persegi. Lebung lebih dalamnya mecapai dua meter saat musim hujan. Lebung juga disatukan oleh semacam terusan alami yang tercipta oleh aliran air hujan dan banjir.


Lebung menyimpan air dan ikan-ikan. Banyak pohon tropis yang besar tumbuh sebagai stok oksigen untuk makhluk hidup. Lebung juga rentan hilang, baik oleh tanah hanyut karena pengikisan air saat hujan. Atau rusak oleh manusia, misalnya perusahaan pengolahan hutan industri dan pembangunan oleh manusia.
Foto lebung.

4. Lebak.

Lebak juga tempat penampungan air alami. Hanya saja lebak terletak disekitar rawa-rawa. Ukuran lebak cukup luas, memanjang dan tanah yang berlumpur, kedalamnya rata. Lebung terletak di tengah hutan. Lebak terletak didaerah semi rawa-rawa. Belum dinamakan rawa-rawa karena cakupan genangan air belum seluas rawa-rawa.

Tidak terlalu berair seperti rawa-rawa. Lebak juga masih dikeliling tanah-tanah yang dapat ditanami atau ditumbuhi pepohonan. Lebak juga tempat penampungan air alami. Selain air hujan, lebak sering mendapat air langsung dari pasang surut sungai besar dan laut.
Lebak berbentuk memanjang dan bersatu ke rawa-rawa. Ada juga lebak yang kemungkinan bekas danau kecil disuatu tempat. Atau rawa-rawa yang terputus dan terkurung menjadi lebak. Lebak masa sekarang sering dibuat menjadi sawa atau peternakan ikan. Lebak juga kering dimusim kemarau. Lebak airnya dangkal dan berlumpur. Tapi berfungsi menampung air hujan dan air pasang.

Tentu kalau lebak tertutup dan hilang maka air kehilangan tempat penampungan. Pasang juga akan bergerak naik atau pindah. Kawasan lebak harusnya menjadi catatan pembangunan berjangka panjang. Tentu juga menjadi tugas aktivis lingkungan. Pemerintah ada baiknya membuat Undangan-undang untuk pengelolaan lebak.

5. Paya

Paya adalah bentuk penampungan air alami yang juga diabaikan. Payah berbentuk memanjang seperti sungai. Kedalaman badan satu sampai dua meter. Tapi airnya dangkal dan tidak mengalir. Baru mengalir saat hujan lebat dan akan tergenang kembali saat tidak hujan. Paya sama saja dengan kanal alami didalam hutan. Paya juga rentan menghilang oleh pengikisan tanah saat hujan dan banjir. Atau di timbun oleh manusia untuk keperluan mereka. Paya juga bagian dari sistem penampungan air alami. Terjalin dalam koneksi saluran air di kawasan tanah renah.
Bentuk paya lebih lebar dari benca. Kedalaman juga lebih dalam dari benca dan bencani. Paya terletak di dataran yang sama rata. Panjangnya juga terukur di sekitar tempat tersebut. Sehingga air paya tidak mengalir. Saat hujan deras, dan musim banjir baru air paya bergerak. Paya juga terdiri dua, paya sungai-sungai yang berarti berujung ke sungai. Paya lebak yang berarti berujung ke lebak atau rawa-rawa. Di sisi paya biasanya selalu ditumbuhi sejenis tumbuhan pandan hutan. Nama daerah dari tumbuhan tersebut, selensing, umbai, dan sejenisnya. Daun selensing dan umbai diolah masyarakat menjadi bahan kerajinan anyaman, tikar. Foto paya di ambil beberapa saat setelah hujan lebat. Tampak air bergerak mengalir sangat perlahan.

6. Tebat.
Kata tebat dalam bahasa Indonesia sama dengan bendungan. Tapi pengertian tebat adalah bentuk bendungan yang kecil. Boleh juga diartikan, tebat adalah bendungan kecil. Tebat juga sumber penampungan air yang semi alami. Tebat terbentuk karena dibuat oleh manusia. Tebat pada mulanya dibuat oleh penduduk yang mendiami kawasan berbukit-bukit.

Karena sumber air jauh, penduduk membuat semacam bendungan kecil pada kedua sisi bukit yang curam, mirip sungai. Masyarakat Melayu menyebutnya bluran. Bluran tempat berkumpul dan mengalir aliran air bukit-bukit saat hujan. Kadang penduduk juga membendung sungai kecil untuk keperluan air mereka. Dari itulah penduduk menyebutnya tebat. Tebat berarti sumber air yang terbentuk oleh bendungan.

Tebat kemudian bermunculan saat pembangunan jalan-jalan pada zaman Kolonial Belanda. Saat membangun jalan-jalan di daerah berbukit-bukit dan sungai-sungai. Otomatis saat pembangunan jalan tersebut ada pembendungan sungai kecil atau membendung aliran air bluran saat musim hujan.

Karena pada masa itu, industri beton sungai belum semaju sekarang. Maka terpaksa sungai kecil dan bluran ditutupi oleh badan jalan. Sekaligus menjadi bendungan dan terciptalah semacam penampungan air yang luas, panjang dan dalam. Tebat akhirnya menyimpan potensi ikan yang besar, air yang melimpah.

Tebat selain menjadi sumber air untuk ternak, pertanian, pariwisata, dan sumber ikan. Dapat dikembangakn menjadi sumber air ledengan mini masyarakat sekitar. Pihak pemerintah dan swasta dapat bekerja sama dalam pembentukan lapangan pekerjaan dengan membangun perusahaan air bersih (ledeng).

Karena tebat ada yang terletak di sekitar desa atau pemukiman. Tebat juga rentan hilang atau kering. Industri beton sungai yang besar membuat tebat menjadi kering saat di pasang beton jalan. Erosi dan pengikisan tanah saat hujan membawa lumpur. Ada sebaran rumbut air yang menutupi lalu mengikat lumpur sehingga membuat tebat dangkal.

Kemudian ada pembangunan dengan penimbunan juga membuat tebat menjadi menyemput. Tebat, menurut hemat saya sangat perlu diperhatikan untuk kesejahteraan masyarakat kita. Tebat yang  airnya dalam biasanya sampai saat kemarau panjang tiga sampai lima bulan masih belum kering. Tentu ini menjadi ketahanan pangan dan ketahanan air. Kekurangan air juga akan merepotkan pemerintah.


Seharusnya masyarakat menjaga tebat yang ada di kawasan masing-masing. Dengan cara membersikan rumput pengikat lumpur. Mengeruk badan tebat agar kedalaman tetap terjaga. Meminta pembangunan jalan jangan memasang beton besar tapi cukup beton kecil sebagai fungsi pengaliran kecil. Agar tebat tidak kering. Mengkokohkan dan meninggikan bendungannya.

Potensi ekonomi tebat sangat besar untuk kesejahteraan penduduk sekitar. Menjadi sumber air (pertanian, peternakan, kebutuhan sehari-hari), menyuburkan tanah, tempat rekreasi. Usaha cuci kendaraan. Dijadikan usaha air bersi yang akan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar (PDAM).

Usaha sewa perahu untuk pengunjung diwaaktu libur atau senggang. Di masa damai zaman sekarang rekreasi menjadi kebutuhan khusus manusia. Menjadi tempat penampungan air dan persediaan air musim kemarau. Sumber daging ikan dan keong.

Kesimpulan
Semua jenis penampungan air alami tersebut. Harus diperhatikan oleh masyarakat, pemerintah, aktivis lingkungan hidup, para akademisi diseluruh Indonesia. Bukan hanya di Indonesia diseluruh kawasan iklim tropis memang harus memperhatikan serta melestarikan tempat-tempat penampungan air alami.

Selain itu juga, membuat penampungan-penampunga air buatan juga sangat diperlukan sekarang. Mengingat penduduk yang semakin padat dan mobilitas pertanian yang harus tinggi. Kita tidak bisa kekurangan air terutama anak cucu kita nanti. Mereka akan mencaci maki kita yang tidak menjaga sumber air sehingga mereka kekurangan air.

Kalau tidak dilestarikan atau tidak diganti tempat penampungan air tersebut. Maka daya tampung air bersih dunia akan berkurang. Air juga akan berkumpul di satu titik yang menyebabkan banjir di suatu kawasan yang wilayahnya lebih rendah menjadi naik dan lebih luas. Kalau di seluruh dunia penampungan air alami tertimbun dan hilang.

Maka air akan berkumpul di laut, menyumbang debit naiknya air permukaan laut. Itulah mengapa penampungan air alami sangat perlu dilestarikan untuk menjaga keseimbangan cuaca dan iklim dunia. Penampungan air alami yang dapat mengurai perjalanan air langsung, tapi air akan berbagi, dari tempat tertampung, mengalir dan penguapan yang lebih merata.

Hal yang perlu dilakukan adalah mengganti penampungan air alami dengan membuat lebung-lebung buatan, benca atau bencani buatan. Membentuk tebat-tebat di kawasan perbukitan dan sungai-sungai. Menanam pohon rengas atau pohon-pohon lain di tempat-tempat terdapat sumber air.

Baik itu di kawasan pribadi, swasta, dan milik pemerintah. Edukasi tentang pelestarian sumber air dan pelestarian tempat penampungan air alami juga perlu dilakukan disekolah-sekolah, Perguruan Tinggi. Kalau selama ini PPKN menjadi mata pelajaran wajib. Maka pelajaran lingkungan hidup juga dijadikan mata pelajaran wajib.

Pelestarian sumber air adalah bentuk penjagaan kesejahteraan manusia yang sangat penting berjangka panjang. Sesungguhnya satu gelas air lebih berharga dari satu ton emas. Karena saat kita haus airlah yang dapat membuat kita hidup. Kita bisa hidup tanpa emas tapi kita tidak dapat hidup tanpa air.

Kita harus bersyukur pada Allah, dengan cara menjaga lingkungan hidup. Bukan hanya cukup berkata Alhamdulillah saja. Bayangkan betapa berdosanya kita apabila dibandingkan dengan daerah Afrika yang selalu kekeringan.
#Salam lestari, Selamatkan bumi kita. Sejahtera Bersama-sama.
#Jadi manusia baik dan manusia bijak.

Oleh. Joni Apero
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 25 Desember 2019.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment