PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

9/12/2020

Laga Persahabatan Tim Volly Ball GMC VS Tim MJC

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Kabar Olahraga. Dunia Olahraga di Dataran Negeri Bukit Pendape terus menggeliat. Kawasan yang memiliki moto, “kite badulur galek” memiliki pemuda pemudi yang sangat gemar berolah raga. Mulai dari olah raga sepak bola, badminton dan yang paling populer di kalangan bujang gadis adalah olah raga bola voli.

Untuk yang belum tahu istilah Dataran Negeri Bukit Pendape adalah wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dibagian seberang. Meliputi Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Jirak Jaya, Kecamatan Pelakat Tinggi, sebagian dari Kecamatan Sekayu dan sebagian dari beberapa kecamatan lainnya.

Kemarin, pada 12 September 2020 Tim Bola Voli dari Desa Gajah Mati melakukan  Pertandingan Persahabatan. Yaitu, Tim Volly Ball Gajah Mati dengan nama Gajah Mati Club (GMC) melawan Tim Volly Ball dari Desa Mekar Jaya Club (D1) (MJC). Laga persahabatan tersebut memainkan dua tim, satu tim putra satu tim putri.

Pertandingan persahabatan yang menjunjung tinggi sportivitas. Lebih mengedepankan persahabatan dan persaudaraan. Bukan menang kalah yang menjadi ukuran. Tapi persahabatan dan silahtuhrahmi sebagai saudara. Sehingga menjalin kebersamaan yang erat. Berbagi pengalam dan latihan bersama dalam mengasah kemampuan masing-masing tim.

Dikonfirmasi dari anggota tim GMC. Saat tim Apero Fublic berbincang tentang Laga Persahabatan, bagaimana kesan saat bertanding di kandang sahabat. “Saya pribadi sangat berkesan atas pertandingan persahabatan ini. Kami banyak dapat pengalaman yang baik dan sangat gembira dapat berlatih bersama sahabat-sahabat di Mekar Jaya.” Ujar Tahir.

Begitu juga dengan dengan rekan Tahir; Azair dan Anjas. “Saya mengucapkan terima kasih buat sahabat yang baik dari Desa Mekar Jaya, atas undangan dan keramahannya. Sehingga kami merasa bermain di lapang sendiri. Saya mewakili tim putra dan tim putri GMC meminta maaf apabila ada banyak salah. Salam kompak selalu, Guys!!.” Ujar Azair.

Lain lagi dengan rekan Anjas. “Saya berharap Tim Volly Ball Keramat Jaya mau berkunjung ke Gajah Mati dan berlatih bersama. Kami tunggu konfirmasi sahabat semua dari Keramat Jaya. Begitu juga dengan sahabat dari daerah lain. Mari datang ke Gajah Mati kita berlatih bersama-sama. Salam persahabatan, "bosek dengan kami bos qukite badulur galek.” Begitulah ujar Anjas bersemangat.

Anak-anak muda Gajah Mati, baik putra maupun putri sangat suka bersahabat dan berteman. Sehingga mereka begitu bersemangat apabila banyak sahabat dan teman dimana-mana. Pergaulan dan tatakrama mereka telah banyak mendapat pujian dari warga masyarakat lain. Jadi buat sahabat semua, marilah berkunjung ke Gajah Mati sebagai Desa Olahraga. Menonton latihan, permainan, pertandingan persahabatan dan lainnya.

Pertandingan persahabatan antar tim voli di kawasan Dataran Negeri Bukit Pendape memang terus berkelanjutan. Aktivitas positif tersebut memang telah mendarah daging bagi pemuda-pemudi di kawasan tersebut. Semoga, persahabatn dan persaudaraan akan terus mempererat tali silaturahmi antar pemuda pemudi. Salam olah raga dan salam persaudaraan, “Kitek Badulur Galek.”

Oleh. Ahmad Reni Efita.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Sekayu, 13 September 2020.

Sy. Apero Fublic.

Pantai Bongen: Dua Mata Koin

Apero Fublic.- Sekayu. Bongen adalah istilah lokal untuk menyebut pasir yang muncul di dasar Sungai Musi ketika air susut antara bulan Agustus hingga September. Menyusutnya air Sungai Musi di Kota Sekayu, Musi Banyuasin menimbulkan fenomena yang unik dan indah.

Di musim kemarau yang terjadi sekali setahun, hamparan pasir bak kilau mutiara dan jernihnya air berpadu menjadikan keindahan di mata. Dikala senja keemas-emasan dan angin sepoi-sepoi mengelus wajah, dikala itulah warga berbondong-bondong datang ke pantai bongen Muba.

Ario Amirullah, salah seorang pengunjung Pantai Bongen mengatakan, "kita ini kurang hiburan, karena itulah setiap akhir pekan saya selalu ke sini bersama teman-teman, sekadar untuk menikmati senja atau memotret gelak tawa manja gadis remaja."

Fenomena ini secara jeli dimanfaatkan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab. Muba pada tahun 2019 lewat kegiatan Festival Bongen (Bongen Fest). Ramai khalayak menyaksikan kegiatan yang memadukan antara seni, fashion, dan wisata alam unik di Muba tersebut.

Okta Vianus, pendiri media sosial Pesona Muba mengatakan, "Festival Bongen 2019 berhasil memunculkan suatu ikon pariwisata baru di Muba, menjadi magnet yang menyedot wisatawan lokal Muba dan daerah sekitarnya. Namun, tahun ini adalah duka kita bersama. Wabah covid 19 belum jua sirna, tersebab itu kita harus berlebar dada mematuhi himbauan dan peraturan pemerintah perihal Covid-19".

Di masa pandemi datangnya musim bongen bagai dua sisi mata uang. Masyarakat perlu diingatkan untuk memahami risiko jika berada di tempat keramaian, sebilah sisi musim bongen juga membawa berkah bagi banyak pedagang kecil yang ada di sekitar Sekayu Water Front.

Terkait fenomena masyarakat yang berkunjung ke Pantai Bongen ini, juru bicara Gugus Tugas Kabupaten Musi Banyuasin, Seftiani Peratita, SS, MKes (12/09/2020) mengatakan, "Di Sekayu memang ada peningkatan kasus, karena itu diharapkan agar masyarakat tidak terlena.

Terkait ramai masyarakat berkunjung ke Bongen, kita akan terus mensosialisasikan dan menghimbau masyarakat untuk disiplin terhadap protokes, tapi kita tidak bisa bersikap tegas karena sejauh ini kita belum punya regulasi yang mengatur mengenai sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Kami terus bekerja secara maksimal, semoga musibah ini lekas berlalu." tutupnya.

Oleh. Herdoni Safriansyah
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Sekayu, 12 September 2020.

Sy. Apero Fublic

9/11/2020

Mengenal Danau Rakihan.

Apero Fublic.- OKU Selatan. Danau Rakihan adalah sebuah danau yang sangat menakjubkan pandangan mata. Danau yang terletak di Desa Ulu Danau, Kecamatan Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Danau Rakihan terletak di perbatasan antara OKU Selatan dengan Provinsi Bengkulu.

Danau Rakihan adalah danau air tawar yang indah. Danau kedua di OKU Selatan ini dikenal sebagai adik dari Danau Ranau. Selain sebagai tempat tujuan wisata, Danau Rakihan juga dimanfaatkan warga sekitar untuk menangkap ikan. Danau Rakihan baik juga untuk budidaya ikan air tawar. Tentu saja dalam budidaya ikan, agar memperhatikan dampak lingkungan.

Menurut warga, air Danau Rakihan ada waktu-waktu tertentu ketubean atau keracunan alami. Sama halnya yang sering terjadi di aliran Sungai Musi. Dimana banyak ikan yang menjadi mabuk dan mengambang ke permukaan air. Ada yang bilang kalau ada aliran air yang mengandung belerang yang mengalir masuk ke dalam danau. Sehingga menyebabkan air danau keracunan belerang.

Danau Rakihan dan Danau Ranau dalam mitos yang berkembang pada masyarakat sekitar. Bahwa air Danau Rakihan dan Danau Ranau menyatu melalui aliran air bawah tanah atau mata air besar. Tapi hal demikian belum terbukti secara ilmiah. Kata Rakihan sebagai nama danau, diambil warga dari nama leluhur mereka, Puyang Janggut Merah atau Syeik Saidi Rakihan.

Mitos masyarakat menceritakan, Puyang Janggut Merah memiliki peliharaan dua ekor naga emas. Dua naga itu berdiam di dalam danau. Kedua naga tersebut sering mendatangi Danau Rakihan atau Danau Ranau melalui aliran mata air besar di bawah tanah.

Kehidupan kedua naga tersebut di dasar danau yang tidak terlihat. Terkadang kedua naga emas tersebut muncul ke permukaan danau. Tapi naga tersebut tidak pernah terlihat oleh manusia. Kedua naga memiliki kekuatan untuk membaca situasi untuk mengetahui keberadaan manusia.

Danua Rakihan adalah aset wisata daerah. Kekayaan alam ini belum mampu dikelolah oleh pemerintah secara maksiman. Padahal pemerintah dapat membuat mega proyek pariwisata Indonesia. Karena kawasan wisata tersebar dimana-mana di setiap wilayah Indonesia termasuk di OKU Selatan, terkhusus  Danau Rakihan.

Untuk saat ini, Danau Rakihan hanya sebatas tempat wisata masyarakat sekitar dan sedikit dari daerah agak jauh. Jangankan masyarakat Indonesia secara luas, masyarakat Sumatera Selatan saja tidak banyak yang mengenali atau tidak mengetahui keberadaan Danau Rakihan. Semoga pariwisata Sumatera Selatan terus maju dan mega wisata terbentuk secara terintegrasi (11/09/2020).

Oleh. Jemmy Krisjon.
Editor. Desti. S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
OKU Selatan, 11 September 2020.

Sy. Apero Fublic.

9/09/2020

Mandi Bongen: Taman Kirab Kota Sekayu

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Mandi bongen itulah istilah warga Musi Banyuasin menyebut tempat bersantai di pasir Waterfront Sekayu atau yang lebih dikenal, Taman Kirab. Mandi bongen bermakna secara kata, mandi pasir. Kata bongen dalam bahasa Melayu Musi Banyuasin berarti pasir. Kalau diartikan secara makna, mandi bongen “bermain di pasir.” Taman Kirab sebuah taman yang terletak memanjang di sisi tebing Sungai Musi.

Di Taman Kirab terdapat juga Waterfront Sekayu. Waterfront adalah sebuah bangunan yang menjorok ke tengah tebing Sungai musi. Dari sini pengunjung dapat menikmati pemandangan Sungai Musi.

Penduduk Kota Sekayu dan warga Musi Banyuasin sering menghabiskan waktu soreh hari, di Taman Kirab. Taman Kirab terletak di Kelurahan Serasan Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Di musim kemarau, seperti biasa air Sungai Musi menjadi surut. Sebab cura hujan berkurang dan hampir tidak terjadi hujan dalam waktu satu bulan atau lebih. Debit air sungai menjadi menyusut dan menyisakan dasar Sungai Musi  yang berpasir. Air Sungai Musi hanya mengalir disatu sisi saja. Pasir dasar sungai menjadi kering dan terhampar luas. Seakan pantai di tepian lautan.

Pada hamparan pasir terhampar, tampak anak-anak berlarian bermain. Begitu juga dengan para remaja yang menyempatkan bermain bola footsal, bergitar, dan berselvi ria. Disisi pasir yang masih ada aliran air, anak-anak dengan begitu ceria berlarian disepanjang tepian air sungai. Banyak juga anak-anak  yang sibuk membangun rumah-rumahan dari pasir basah.

Para pedagang jajanan ringan sangat sibuk melayani pembeli. Jangan khawatir dengan kehausan dan kelaparan di tengah hamparan pasir dasar Sungai Musi di sekitar Waterfront Sekayu. Sebab banyak pedagang jajanan yang berjualan. Mulai dari berbagai jenis jus, es putar, minuman ringan, gorengan, dan banyak lagi.

Semakin sore akan semakin ramai. Warga yang pulang dari bekerja akan bersantai datang bersantai di sini, mandi bongen. Menurut para pengunjung yang sudah sering datang bersantai di Taman Kirab. Mandi bongen akan sangat ramai di hari-hari libur atau akhir pekan. Hari sabtu dan minggu pengunjung “mandi bongen” akan lebih banyak dari hari-hari biasa.

Oleh. Rita Puspita Sari.
Editor. Selita. S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Sekayu, 9 Agustus 2020.

Sy. Apero Fublic.

Wisuda ke XXII Perguruan Tinggi Rahmaniyah Sekayu 2020

Apero Fublic.- Sekayu. Perguruan Tinggi Rahmaniayah Sekayu dalam naungan Yayasan Rahmaniayah  atau dikenal masyarakat secara umum STIER Sekayu (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmaniyah Sekayu).

Sistem pendidikan ekonomi yang paling dikenal oleh Masyarakat Musi Banyuasin. Selain itu Yayasan Rahmaniyah juga terdapat STIHR (Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Rahmaniayah) dan STAIR (Sekolah Tinggi Agama Islam Rahmaniyah), semuanya tingkat Strata Satu (S1).

Hari ini, Perguruan Tinggi Rahmaniyah melangsungkan wisuda pada mahasiswa dan mahasiswi yang telah menyelesaikan studi mereka (9/8/2020). Pada masa pandemi virus corona ini tentu saja dalam pelaksanaan wisuda Perguruan Tinggi Rahmaniyah ke XXII menerapkan standar protokol kesehatan.

Seperti biasa, semua peserta wisuda, panitia dan tamu undangan memakai masker. Kursi tempat duduk peserta juga berjarak aman. Orang yang tidak berkepentingan dan tidak memakai masker dilarang masuk.

Saat Apero Fublic tiba di lokasi, tampak para perserta wisudah sibuk berfoto dengan sahabat, teman kuliah dan keluarga. Papan nama dan para penjual aksesoris juga memenuhi dibeberapa sudut halaman kampus.

Masih sempat berbincang dengan seorang peserta wisuda, Amalia Fauziah. Tampak senyum dan kebahagiaan terpancar darinya dan sahabatnya. Semoga para sarjanah yang diwisudah hari ini. Ilmu berkah serta dapat mengabdi di tengah masyarakat dan membanggakan orang tua.

Oleh. Ahmad Reni Efita.
Editor. Desti. S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Sekayu, 9 Agustus 2020.

Sy. Apero Fublic.

9/08/2020

Empat Periodisasi Zaman Manusia Asia Tenggara

Apero Fublic.- Dalam pembagian periodisasi kesejarahan Asia Tenggara oleh Profesor  Wilhelm G. Solheim II. Beliau berpendapat ada empat zaman periode peradaban Manusia yang mendiami Asia Tenggara. Sebagai berikut:

1.Zaman Litikum (Zaman Batu)
Zaman Litikum atau zaman batu berakhir kira-kira sekitar 40 tahun Sebelum tahun Masehi. Zaman litikum ditandai dengan penggunaan peralatan yang terbuat dari batu. Zaman litikum juga dibagi lagi dalam tiga periode, yaitu zaman Palaeolitikum (Batu Lama), zaman Mesolitikum atau zaman Batu Pertengahan, dan zaman Neolitikum yang dikenal dengan zaman Batu Baru.

2.Zaman Liknik (Zaman Kayu).
Zaman Liknik atau Zaman Kayu yang meretas pada masa 40.000 sampai 20.000 tahun Sebelum Masehi. Pada zaman ini, kayu, bambu, akar telah digunakan sebagai alat atau peralatan terutama untuk keperluan berburu dan kebutuhan sederhana lainnya.

3.Zaman Kristalisik
Zaman Kristalisik yang bermulah kira-kira antara tahun 20.000 sampai 8.000 Sebelum Masehi. Pada zaman ini telah ada kegiatan yang mengkilapkan atau melicinkan alat-alat dari batu. Pada zaman ini sudah ada kebudayaan menjinakkan atau memelihara hewan-hewan dan mulai bertanam. Zaman ini juga sering disebut oleh akademisi dengan zaman bercocok tanam. Mata pencaharian hidup tidak lagi tergantung hanya dari berburu saja.

4.Zaman Berkebudayaan
Zaman berkebudayaan adalah zaman pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan. Zaman berkebudayaan ini diperkirakan mulai muncul antara tahun 8.000 Sebelum Masehi sampai memasuki tahun awal masehi. Zaman-zaman berkebudayaan juga mulai terjadi persebaran penduduk di Asia Tenggara, dari Madagaskar di bagian Barat dan Lautan Teduh di Timur.

Itulah masa periodisasi zaman perkembangan kehidupan manusia di Asia Tenggara menurut Profesor Wilhelm G. Solheim II. Beliau juga meyakini kalau peradaban manusia di Asia Tenggara lebih tua dari peradaban Asia Barat. Peradaban Asia Tenggara adalah Peradaban Melayu-Polinesia yang telah ada sejak kurang lebih 40.000 tahun yang lalu.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 9 Agustus 2020.
Sumber: Ahmad Dahlan. Sejarah Melayu. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia, 2014.

Sy. Apero Fublic.

9/07/2020

Mengenal Naskah Kesastraan Klasik: Babad Panjalu

Apero Fublic.- Dalam khazana kesastraan tradisional Sunda dikenal dengan kesastraan babad. Babad juga sering dikenal dengan nama lain, seperti carita, sarasilah, sajarah atau pancakaki. Bentuk sastra babad sering diidentifikasikan dengan sastra sejarah. Dalam lingkup ceritanya berisi kisah atau dongeng, dapat berupa legenda-legenda.

Kesastraan babad pada masyarakat Sunda adalah kesastraan yang terpengaruh kesastraan keraton Jawa. Sastra klasik Jawa meresapi kesastraan Sunda pada diperkirakan mulai pada abad 17 Masehi.

Pada masa Pemerintahan Sultan Agung Mataram. Masa itu, bangsawan Sunda dan banyak juga para pelajar Sunda yang datang ke kraton Mataram dan belajar. Sehingga kesastraan Jawa mempengaruhi mereka saat menulis karya sastra.

Babad Panjalu.
Pupuh Asmaradana
1.Kasmaran pangangit gending.
Basa Sunda lumayanan.
Kasar sakalangkung awon.
Kirang tindak tatakrama.
Ngarang kirang panalar.
Ngan bawining tina maksud.
Medarkeun pusaka rama.
 
2.Rama jumeneng bupati.
Di Panjalu nagarana.
Lamina jeneng bupatos.
Ngan dua puluh dalapan.
Tahun nyepeng bupatya.
Dugi sewu dlapan ratus.
Salapan welas punjulna.
 
3.Kenging putusan bisluit.
Ti Kangjeng Baginda Raja.
Kenging ganjaran bupatos.
Eta nugrahan pasihan.
Pansiun kahurmatan.
Rupi harta jalma tugur.
Sanesna dipasih sawah.
 
4.Lami neyepengna pangasih.
Rupi harta sareng sawah.
Ditambah salawe pancen.
Dina kalam midanna.
Nyepeng kapansiunan.
Tilu puluh tilu tahun.
Dumugi wapatna pisan.
 
5.Tadi keur jumeneng weling.
Miwejang medar piwulang.
Lampah sae sareh awon.
Tulad lampah kahadean.
Nu goreng disingkahan.
Poma-poma masing tuhu.
Regepkeun piwejang rama.
 
6.reujeung ieu Ama titip.
Ku ujang kudu tampanan.
Anggep simpen masing hade.
Hiji buku bab pusaka.
Tina awal mulana.
Awit nunggadamel situ.
Lengkong buktina gumelar.
 
7.Ujung poma sing nastiti.
Paham ingat salawasna.
Sebab ama enggeus kolot.
Malar nular caritana.
Tah ujang ieu tampa.
Ditampi jeung sembah sujud.
Pasihan wewekas rama. (halaman 10-11).
 
Pada bagian awal adalah bait berisi pengantar dari penulis. Cerita Babad Panjalu baru dimulai pada bait ke tiga belas, halaman tigabelas.
 
13.Ari anu jadi kawit.
Sangyang Prabu Boros Naga.
Mangkon Panjalu karaton.
Ngalajengkeun ti ramana.
Estu tanah dayeuh Panjalu.
Nelah dumugi ayeuna.
 
14.Tidinya ngabangun deui.
Damel situ gede pisan.
Anu dingaranan Lengkong.
Dikinten eta legana.
Satus pat puluh bata.
Etangan nu enggeus tangtu.
Sakitu anu gumelar.
 
15.sareng aya hiji deui.
Dina tengah situ eta.
Nusa basa jawa pulo.
Nu didamel padaleman.
Lir kuta saputerna.
Situ ngawengku kadatun.
Mungal waas nu ninggalan.
 
16. Pinggir cai bumi mantri.
Kaler kidul kulon wetan.
Beres parele sakabeh.
Katampi ku paimahan.
Para abdi sadaya.
Katinggalna surup payus.
Tur masih anyar babakan.
 
17.Eukeur musim sarwa jadi.
Pepelakan rupa-rupa.
Kadu manggu jeruk paseh.
Dukuh pisitan rambutan.
Jeruk bali jeung kalar.
Jeruk manis mipis purut.
Kadongdong jeung gandaria.
 
Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia Naskah Babad Panjalu.
 
Pupuh Asmaradana
1.Sangat gemarnya mengarang lagu.
Bahasa Sunda sederhana.
Kasar dan jelek sekali.
Dengan tatakrama yang kurang.
Mengarang kurang pengalaman.
Cuma karena itikad.
Menggelarkan pusaka ayah.
 
2.Ayah menjabat bupati.
Di Panjalu namanya.
Lama menjabat bupati.
Cuma dua puluh delapan.
Tahun menjadi bupati.
Sampai seribu delapan ratus.
Sembilan belas lebih.
 
3.Mendapat surat keputusan pengangkatan.
Dari Yang Mulia Baginda Ratu.
Mendapat anugerah bupati.
Kurnia pemberian itu.
Pensiun kehormatan.
Berupa harta pengawal.
Dan diberi sawah.
 
4.Lamanya memegang penghargaan.
Berupa harta dan sawah.
Ditambah dana dua puluh lima.
Demikian dalam surat pendanaan.
Memegang kepensiunan.
Tiga puluh tiga tahun.
Sampai wafatnya.
 
5.Ketika sedang memberi wejangan.
Mewejang mengurai pelajaran.
Perbuatan yang baik dan buruk.
Tauladan perbuatan kebaikan.
Yang buruk dijauhi.
Benar-benar harus ditepati.
Perhatikan wejangan ayah.
 
6.Dan ini ayah menitipkan.
Oleh kamu harus diterima.
Hargai simpan baik-baik.
Sebuah buku tentang pusaka.
Dari awal mulanya.
Berawal yang membuat telaga.
Lengkong bukti yang nyata.
 
7.Ujang harus hati-hati.
Fahami ingat selalu.
Sebab ayah sudah tua.
Agar menular ceritanya.
Nah ujang terimalah ini.
Diterimah dengan sembah sujud.
Amanat pemberian ayah.
 
Berikut ini terjemahan dari bait ke 13. Dari bait ke 13 inilah dimulainya cerita Babad Panjalu. Sedangkan dari bait pertama berisi tentang penyalin naskah Babad Panjalu. Kalau kita perhatikan Babad Panjalu telah disalin berkali-kali dalam beberapa generasi atau waktu.
 
13.Yang menjadi asal mula.
Sanghiyang Prabu Boros Ngora.
Memangku keraton Panjalu.
Melanjutkan dari ayahnya.
Benar-benar tanah pusaka.
Disebut kota Panjalu.
Terkenal sampai sekarang.
 
14.Dari sana membangun lagi.
Membuat telaga luas sekali.
Yang diberi nama Lengkong.
Diperkirakan luasnya itu.
Seratus empat puluh bata.
Hitungan yang sudah pasti.
Demikianlah adanya.
 
15.Dan ada sebuah lagi.
Ditengah telaga itu.
Nusa bahasa Jawanya Pulo.
Dibangun pedaleman.
Bagaikan pagar mengelilingi.
Telaga membatasi keraton.
Menjadikan kagum yang melihat.
 
16.Tepian air rumah mantri.
Utara Selatan Barat Timur.
Beres teratur semua.
Terdapat perumahan.
Para abdi semua.
Terlihat serasi sekali.
Apalagi perhunian masih baru.
 
17.Ketika bermusim tumbuh semua.
Macam-macam tanaman.
Durian manggis jeruk paseh.
Dukuh pisitan rambutan.
Jeruk Bali dan kalar.
Jeruk manis nipis purut.
Kedondong dan gandaria. (halaman 115-116).
 
Apabila kamu tertarik pada buku Babad Panjalu. Dapat ditemukan pada Perpustakaan Daerah atau Perpustakaan Nasional di Jakarta. Buku terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1992/1993, terdiri dari 253 halaman dan beberapa halaman lain. Alih aksara ke aksara latin, dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.
 
Oleh. Tim Apero Fublic.
Editor. Desti. S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 6 Agustus 2020.
Sumber: Rosyadi, Dkk. Babad Panjalu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992/1993.

Sy. Apero Fublic.

Hutan Gambut: Perlunya Pemetaan Akurat dan Permanen

Apero Fublic.- Hutan Gambut. Kawasan Hutan Gambut terletak di dataran rendah. Meliputi semi rawa-rawa yang ditumbuhan berbagai tumbuhan yang hidup di tanah yang sering tergenang air. Sehingga pola akar-akar pepohonan membentuk banyak akar kecil-kecil. Akar-akar inilah kemudian dinamakan gambut. 

Karena kehidupan tumbuhan yang berlangsung lama. Akar-akar tumbuhan terus bertambah dan bertumpang tindi. Sehingga terbentuk ketebalan akar yang berlapis-lapis lalu dinamakan, gambut. Selain itu, lahan gambut juga terdiri hutan-hutan hujan rawa-rawa yang sering ditumbuhi pohon gelam dan semak-semak berakar banyak, serabut, berakar tinggi.

Ada juga yang mengartikan hutan gambut dengan lahan basah sebab lebih sering terendam air. Kemudian timbunan sampah alam mengendap dalam waktu lama yang kemudian menjadi lahan gambut. Musim kemarau terdiri dari rawa-rawa dan musim kemarau rentan terbakar.

Ketebalan Gambut memiliki kerapatan dan kedap udara. Saat kering dimusim kemarau gambut mudah terbakar. Tapi api yang didalam lapisan-lapisan gambut tidak dapat menyalah jadi. Disebabkan gambut kedap udara dan tidak tertiup angin. Maka api memakan gambut dengan merambat perlahan pada gambut. Membuat asap lahan gambut apabila terbakar menjadi tebal dan bertahan lama. Dampak lingkungan lain juga begitu besar akibat rusaknya hutan gambut.

Hal-hal yang tidak kalah penting adalah menghentikan perambahan lahan gambut. Masyarakat tidak begitu banyak memerlukan lahan. Namun yang selalu kurang dengan lahan adalah badan usaha yang lebih besar. Sebab itulah mereka berusaha untuk mendapatkan lahan yang lebih.

Pemetaan lahan gambut yang tepat dan akurat. Kemudian diperkuat dengan pengesahan hukum larangan menanam perkebunan industri di sekitar lahan gambut. Kalau kita berbicara tentang pemetaan lahan gambut dan hutan negara. Apa pekerjaan kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup selama 75 tahun kemerdekaan bangsa kita.

Perlu diingat, saat memetakan hutan negara jangan asal, sebab akan bersinggungan dengan tanah milik masyarakat. Bentuklah satuan pengawasan yang kuat dari pihak keamanan. Seperti pos pengawasan, menara api, dan dukung dengan teknologi hujan buatan pada kawasan lahan gambut. Kuncinya, apabila satu bulan tidak hujan. Maka turunkan hujan buatan yang deras agar lahan gambut berhutan menjadi lembab.

Oleh. Ramadhani. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 8 Agustus 2020.


Sy. Apero Fublic.

Bangka Belitung: Mengenal Kawasan Wisata Bukit Pading.

Apero Fublic.- Bangka Belitung. Kabar wisata berikut datang dari Bangka Tengah di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Kawasan Bukit Pading terletak diantara dua wilayah, Bangkah Tengah dan Bangka Selatan. Kawasan wisata alam Bukit Pading terdapat banyak lokasi wisata yang mempesona dan indah. Seperti aliran sungai berbatu yang segar dan jernih. Air terjun Bukit Pading yang mempesona.

Untuk Air Terjun Bukit Pading terletak di Dusun C2 Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Air terjun yang ramai dikunjungi oleh turis lokal dan nasional tersebut. Akan membludak pengunjungnya saat hari-hari libur biasa atau libur nasional. Seperti libur akhir tahun dan libur nasional lainnya.

Sensasi alam sekitar Bukit Pading sangat mempesona pengunjung. Sehingga rasa lelah segerah terobati saat berada di kawasan tersebut. Bukit Pading terdiri dari gugus perbukitan di kawasan Bangka Tengah, seperti Bukit Bebuluh, Bukit Pading, dan Gunung Pading. Rasanya tidak cukup satu hari untuk mengenali dan mengeksplorasi kawasan wisata alam di sana.

Mari kita berkunjung ke Bukit Pading dan nikmati sensasi air terjunnya. Dengan berkunjung kamu akan menghidupkan dunia pariwisata Indonesia dan mengembangkan potensi ekonomi setempat dan meningkatkan perputaran roda ekonomi dan usaha dibidang jasa pariwisata. Semoga maju terus kawasan wisata Bukit Pading.

Saat berkunjung jangan membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik. Jangan dibuang di aliran sungai. Bawak kembali turun sampah palstik Anda. Jangan bermain api dan hindari perbuatan merusak moral lainnya. 

Oleh. Rama Saputra.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Foto: Dock Ali Akbar.
Bangka Belitung, 6 Agustus 2020.

Sy. Apero Fublic.

Aktivitas Cerdas Pemuda Pemudi Desa Gajah Mati

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Sore yang cerah, langit berwarna biru dengan sedikit awan putih. Lebih dari seratusan orang anak-anak muda di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (07/08/2020). Mereka tampak sibuk, memainkan bola voli. Dua tim wanita sedang bermain dengan semangat.

Sementara itu, disisi lapangan tampak pemuda-pemudi yang berlati cara mengendalikan bola. Bola tampak melambung kesana kemari dan tidak jarang bola mental jauh. Dengan semangat mereka mengambil bola dan kembali berlatih. Pulahan anak-anak juga ikut bermain dengan gembira ria. Sementara disisi lain penonton juga asik menikmati aksi permainan mereka.

Disela-sela waktu senggang, tampak dua pemuda yang sedang melakukan pemanasan. Biasa, sebelum memulai latihan bermain voli memang dilakukan pemanasan. Apero Fublic menghampiri keduanya yang tampak berkeringat dan tersenyum rama. Saya berkenalan dengan dua pemuda gagah, Tahir dan Azair. Meminta waktu keduanya untuk berbincang-bincang sore. Kami pun mulai berbincang-bincang hangat.

Saat diwawancarai Tahir mengungkapkan, “Saya sudah menyukai olah raga bola voli sejak masih di bangku SMP. Entah mengapa demikian ujarnya. Saat bermain bola voli dia merasa ada kegembiraan tersendiri. Tentu juga bermain voli dia tidak berlebihan. Sebab dia juga sibuk bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerahnya.

Begitu juga dengan Azair, dengan nada ceria dia berkata. “Kalau saya dunia bola voli adalah suatu keharusan. Sebab saya bukan hanya suka dengan dunia olahraga bola volly, tapi juga bagian dari hobi." Pungkasnya.

Saat ditanya, apakah membuat aktivitas sehari-hari terganggu?. “Tentu saja tidak, tugas harus diselesaikan dengan baik. Bermain bola sebatas olahraga dan hiburan. Tidak lebih!, karena berolah raga pengisi waktu kosong agar terhindar dari perbuatan negatif." Tandas Azair.

Keduanya kemudian bergabung dengan rekan-rekan untuk mulai permainan rutin mereka. Memang hampir setiap sore mereka selalu berolah raga. Terkadang ada tim-tim dari daerah lain untuk latihan bersama. Terkadang juga tim mereka diundang dari daerah lain. Beberapa hari yang lalu mereka mengungkapkan diundang tim dari daerah Kecamatan Palakat Tinggi, Musi Baanyuasin.

Selain itu, mereka juga mengundang sahabat-sahabat tim voli dari daerah lain atau siap menerima undangan dari tim daerah lain untuk berlatih dan bermain voli bersama. Sehingga terjadi silahtuhrahmi dan menamba kenalan juga menjalin persahabatan.

Salam kompak selalu untuk pecinta bola voli. Buat seluruh masyarakat Desa Gajah Mati, terutama bujang gadis untuk ikut berolahraga dan meramaikan lapangan bola voli.

Memang apabila dicermati kegiatan anak muda, Putra dan Putri Desa Gajah Mati sangat bermanfaat. Perlu diperhatikan juga oleh berbagai pihak, terutama Pemerintah. Dapat berupa penyelenggaraan pertandingan persahabatan atau sebagainya. Sehingga mengaktifkan dan mengalihkan jiwa muda mereka ke aktivitas yang positif.

Bermanfaat bagi kesehatan dan tentu juga sebagai pengendali sosial mereka. Kalau kita perhatikan anak-anak muda yang sering menyimpang prilakunya (narkoba) adalah mereka-mereka yang kurang pergaulan sosial. Baik itu pergaulan sesama anak muda sekaligus kurang pendidikan akhlak terutama dari orang tua mereka.

Desa Gajah Mati yang dijuluki Kampung Olahraga memang banyak memiliki atlit pemain bola voli. Maju terus dunia Olahraga masyarakat.

Oleh. Padli, S.Pd.
Editor. Selita. S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Gajah Mati, 8 Agustus 2020.

Sy. Apero Fublic.

Pelantikan Aparat Baru Desa Gajah Mati

Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Demokrasi telah menghantarkan perjalanan bangsa Indonesia semakin dewasa. Kehidupan demokrasi terus bergelora sampai ke tinggkat pedesaan. Pemerintahan Desa yang telah diselenggarakan secara otonomi. Menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.

Masyarakat dapat mengelolah desa dengan mandiri. Diikuti dengan perkembangan SDM masyarakat yang terus memadai. Sehingga Pemerintahan Desa berjalan dengan baik. Disamping itu, gerak pendidikan politik masyarakat yang juga tumbuh semakin dewasa dari waktu ke waktu.

Sebagaimana hari ini, pada 7 September 2020. Pelantikan Aparat Desa Baru Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dilaksanakan. Acara dimulai dari pukul 08:00 sampai dengan selesai. Pelantikan aparat desa menduduki beberapa jabatan: Yaitu, enam Kepala Dusun (Kadus), Desa Gajah Mati.

Serta beberapa jabatan pada struktur Pemerintahan Desa. Diantaranya jabatan Kepala urusan Perencanaan, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum, Kepala Kasi Pemerintahan, Kepala Kasi Kesejahteraan, dan Kepala Kasi Pelayanan.

Pelantikan aparat baru Desa Gajah Mati berjalan dengan lancar, aman dan kondusip. Semua Aparat Desa, warga masyarakat, aparat desa baru yang akan dilantik mengenakan masker dan menerapkan standar protokol kesehatan dalam upaya menghindari resiko tersebarnya virus corona. Seperti memakai masker, cuci tangan dan usaha menghindari kontak fisik langsung.

Sesaat setelah acara Tim Apero Fublic menyempatkan wawancara langsung dengan Kepala Desa Gajah Mati, Bapak Arianto. Inti dari wawancara; Bapak Arianto berharap semua Aparat Desa yang baru dilantik agar menjalankan amanah dengan baik, jujur, serta bertanggung jawab.

Begitu juga dengan aparat yang sudah menjabat sebelumnya. Supaya dapat bekerja sama dengan baik. Sehingga roda pemerintahan berjalan dengan maksimal, dan pelayanan pada masyarakat memuaskan.

Kordinasi dan kekompakan sesama Aparat lainnya sangat berpengaruh terhadap kinerja Pemerintahan. Harapan lain, supaya perbanyak tindakan kerja ikhlas tanpa pamri dalam bertugas. Bapak Kepala Desa juga mengucapkan pada aparat baru, “Selamat bertugas dan selalu amanah.”

Suasana saat berlangsung pengambilan Sumpah Jabatan di pelataran Kantor Desa Gajah Mati. Ustadz Rosidin sebagai pemangku kitab suci Al-Quran.Editor.

Suasana pembacaan doa.

Oleh. Sujarnik.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Gajah Mati, 7 Agustus 2020.

Sy. Apero Fublic.