-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Budaya Daerah Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
Budaya Daerah

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
01 Aug, 2019 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam memanggil orang di sebut tidak sopan atau lebih tepatnya “kurang ajar” di istilahkan masyarakat. Oleh masyarakat adat ini dinamakan Adat Peraturan.

Tulisan ini disandarkan dengan tata cara panggilan dari daerah Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Mengikut sistem budaya setempat terutama di Kecamatan Sungai Keruh. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi sosial. Istilah-istilah juga sudah di Indonesiakan.

I. Adat Peraturan Umum.
Di maksud dengan adat peraturan umum adalah untuk adat peraturan memanggil atau menyapa orang yang tidak lagi terkait dengan istilah kekeluargaan lagi. Adat peraturan umum berlaku untuk semua masyarakat. Adat peraturan ini di ukur dengan umur. Batasan umur diambil dari ukuran umur dirinya (individu) dan umur orang tua.

Seperti, misalnya si A dalam pergaulan sehari-hari ditengah masyarakat. Si A berumur 25 tahun, dia bertemu seseorang di jalan. Misalnya orang yang dia temui lebih mudah darinya. Maka dia memanggil dengan adik. Seandainya jauh lebih mudah lagi dia akan memanggil dengan keponakan. Kalau orang yang dia temui itu berumur sedikit lebih tua darinya. Maka dia akan memanggil kakak.

Atau orang itu lebih tuah darinya dan lebih muda dari kedua orang tuanya. Maka dia memanggil dengan Paman atau Bibik. Kalau orang tersebut lebih tua dari kedua orang tuanya tapi lebih mudah dari kakek dan neneknya. Maka dia memanggil dengan panggilan Uwa. Kalau orang yang dia temui seumuran dengan kakek dan Neneknya dia juga memanggil dengan panggilan kakek atau nenek.

Adat peraturan umum ini juga disandarkan dengan status pernikahan. Misalnya orang tersebut belum menikah walau umurnya jauh lebih tua. Tapi tetap di panggil dengan kakak atau paman. Sebab orang yang belum menikah sepenuhnya belum dianggap dewasa oleh masyarakat. Adat peraturan umum dipergunakan untuk bermasyarakat secara luas.

II. Adat Peraturan Menurut Silsilah.
Di namakan adat peraturan silsilah karena saat orang tua mengajarkan anak atau cucunya memanggil keluarga atau sanak keluarganya sambil menjelaskan dari mana alasan dia memanggil seseorang. Misalnya seseorang itu dia panggil paman. Padahal orang itu bukan saudara kandung ibu atau ayahnya.

Maka dijelaskan kaitan silsilah orang tersebut. Misalnya, karena orang tersebut anak dari saudara kakeknya. Sehingga saat pemberitahuan itu seperti pengajaran silsilah keluarga. Adat peraturan menurut silsilah ini menggunakan dua kombinasi batasan.

Pertama, batasan umur dan kedua batasan keluarga yang di tuakan. Yang menggunakan batasa umur sama halnya seperti adat peraturan umum. Kakak dan Adik baik kandung atau sepupu dengan mengukur umur.

Kedua, adat peraturan menurut silsilah yang tidak mengukur umur. Di maksud tidak mengukur umur adalah saat seseorang berada di baris yang dituakan. Barisan yang dituakan seperti Kakek dan Nenek, Paman atau Bibik, Kakak dan Adik. Semisalnya si A punya adik perempuan menikah dengan seorang laki-laki yang umurnya lebih tua dari si A.

Maka suami adik si A memanggil si A dengan kakak Ipar. Semisalnya si A punya seorang paman atau bibi adik dari pihak ayahnya atau pihak ibu. Tapi umurnya lebih mudah dari si A. Si A tetap memanggil mereka dengan panggilan Paman atau Bibik. Begitupun dengan suami atau istri dari paman dan bibiknya.

Si A tetap memanggil dengan paman dan bibik juga. Seumpama lagi, misalnya ada orang lebih mudah dari kedua orang tuanya. Tapi dia adalah saudara kandung atau sepupu dari kekek atau neneknya. Maka si A tetap memanggil dia kakek atau nenek walaupun dia baru lahir kedunia (barisan keluarga yang dituakan).

Adat peraturan silsilah tidak hanya disandarkan pada silsilah keluarga saja. Tapi juga disandarkan pada kekerabatan, kekeluargaan, dan kedekatan. Misalnya seorang bertetangga: si A dan Si B bertetangga. Si A lebih tua dari si B. Maka si B memanggil si A dengan kakak.

Si A memanggil si B dengan Adik. Maka nantinya anak cucu si B akan mengikut peraturan tersebut. Anak si B akan memanggil si A dengan Uwa. Cucu si B memanggil si A dengan kakek, dan seterusnya. Begitupun sebaliknya dengan si A. Anak keturunan  si A akan memanggil si B dengan paman. Cucu si A akan memanggil si B dengan panggilan Uwa, seterusnya.

Di zaman sekarang (2019) adat peraturan sudah mulai terkikis. Adat peraturan mulai silsilah mulai menyempit sebatas keluarga dekat saja. Adat peraturan juga tidak melihat dari jalur yang semestinya. Masyarakat cenderung bebas dan tidak lagi menggunakan adat peraturan. Hal yang memicu adalah karena sudah banyaknya penduduk. Silsilah tidak lagi terbaca.

Masyarakat kurang peduli dengan budaya, adat peraturan. Begitupun dengan generasi muda tidak mengenal lagi karena tidak ada pembelajaran dari orang tua. Kalau di kota bahkan lebih kacau lagi. Saya sering dipanggil nenek-nenek seumuran nenek saya saat belanja dengan panggilan Om.  Atau ibu-ibu seumuran dengan ibu saya dengan panggilan Om. Geli rasanya dengan panggilan tersebut. Padahal aku seumuran dengan cucu dan anak-anaknya.

III. Panggilan Dalam Tujuh Keturunan
Mungkin anda sering mendengar kata tujuh keturunan. Dari mana orang mengukur untuk membuat istilah tujuh turunan. Susunan panggilan dalam sebutan tujuh keturunan menurut adat Melayu. Sususnan ini diambil dari tengah keatas dan kebawa.

Susunan panggilan inilah yang sering di sebut dengan tujuh keturunan. Untuk susunan teratas adalah moneng-moneng. Moneng-moneng juga terletak di bawa cicit. Setelah cicit akan kembali menjadi moneng-moneng. Karena akan memulai tujuh keturunan baru. Maka kembali ke satu lagi. Berikut susunan tujuh keturunan.
1. Moneng-moneng.
2. Puyang.3. Kakek.
4. Ayah dan Ibu.
5. Anak.
6. Cucu.
7. Piyot (cicit).
1. Moneng-moneng.

IV. Pengertian Istilah Panggilan.
1. Moneng-Moneng adalah panggilan untuk puyang (kakek buyut) dari orang tua kita atau orang yang disejajarkan dengannya. Kemudian moneng-moneng juga diistilahkan untuk penyebutan anak dari cicit kita. Panggilan moneng-moneng memiliki dua fungsi teratas dan paling bawah dari hitungan tujuh keturunan.

2. Puyang adalah panggilan untuk kakek dari orang tua kita atau orang yang sejajar dengannya. 3. Kakek dan Nenek adalah panggilan untuk orang tua dari ibu bapak kita. Atau yang sejajar dengan kedudukannya. 4. Ayah dan Ibu panggilan untuk orang tua kita. 5. Uwa panggilan untuk orang yang lebih tua dari kedua orang tua kita tapi lebih muda dari kakek atau nenek kita.

6. Paman atau Bibik panggilan untuk orang yang lebih tua dari kita tapi lebih mudah dari kedua orang tua kita. 7. Kakak panggilan pada orang yang lebih tua dari kita. Pada masyarakat Melayu Sekayu panggilan kakak biasanya untuk panggilan kakak ipar laki-laki. 8. Adik panggilan untuk orang yang lebih muda dari kita. 9. Keponakan panggilan untuk anak dari saudara kita atau orang yang sejajar dengan generasinya.

10. Ayuk panggilan untuk kakak perempuan. Pada masyarakat Melayu Sekayu biasanya digunakan untuk panggilan kakak ipar wanita. 11. Cucu anak dari anak kita. 12. Cicit anak dari cucu kita. 13. Moneng-moneng anak dari cicit kita.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S. Pd.
Palembang, 2 Agustus 2019.
Sember foto. Apero Fublic. Foto rumah panggung tipe basepat atau dikenal dengan sebutan rumah limas. Terletak di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sember data: wawancara dengan warga masyarakat.

Sy. Apero Fublic
Via Budaya Daerah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

Saturday, May 31, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Lurah Ngulak Tinjau Langsung 9 Rumah Terdampak Longsor di Kelurahan Ngulak

PT. Media Apero Fublic- Wednesday, June 11, 2025 0
Lurah Ngulak Tinjau Langsung 9 Rumah Terdampak Longsor di Kelurahan Ngulak
APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Ngulak, Muba - Bencana tanah longsor yang terjadi tiba-tiba di Kelurahan Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
PEPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI

PEPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI

Friday, October 08, 2021
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025174
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025
    TV Pintar Xiaomo E5Q (Ilustrasi). APERO FUBLIC. TV PINTAR.-  Bukan hanya tampilan visual, kualitas audio telah ditingkatkan. Terutama untuk ...
  • 5 Juni 2025 Penyerahan SK Pengangkatan CPNS dan Pelantikan PPPK oleh Bupati Muba
    Bupati Musi Banyuasin, H. M. Toha. APERO FUBLIC. MUBA.- Musi Banyuasin, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPS...
  • Bersinergi Wujudkan Transformasi Digital Desa
    APERO FUBLIC. MUARA ENIM.- Kolaborasi digital antar kabupaten di Sumatera Selatan semakin diperkuat. Pemkab Musi Banyuasin melalui Dinas Ko...
  • Dorong Kesejahteraan dan Serap Tenaga Kerja Lokal
    APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) membuka kesempatan luas bagi investor yang dapat memberikan manfaat lan...
  • Di Hadapan BPK Wilayah VI, Bupati Toha Tegaskan Komitmen Majukan Budaya Daerah
    APERO FUBLIC. PALEMBANG.– Budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan fondasi penting bagi peradaban masa depan. Menyadari hal te...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

Saturday, May 31, 2025
5 Juni 2025 Penyerahan SK Pengangkatan CPNS dan Pelantikan PPPK oleh Bupati Muba

5 Juni 2025 Penyerahan SK Pengangkatan CPNS dan Pelantikan PPPK oleh Bupati Muba

Saturday, May 24, 2025
Bersinergi Wujudkan Transformasi Digital Desa

Bersinergi Wujudkan Transformasi Digital Desa

Thursday, May 22, 2025
Dorong Kesejahteraan dan Serap Tenaga Kerja Lokal

Dorong Kesejahteraan dan Serap Tenaga Kerja Lokal

Monday, May 26, 2025
Di Hadapan BPK Wilayah VI, Bupati Toha Tegaskan Komitmen Majukan Budaya Daerah

Di Hadapan BPK Wilayah VI, Bupati Toha Tegaskan Komitmen Majukan Budaya Daerah

Monday, May 26, 2025
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 174 Berita Daerah 353 Berita Internasional 18 Berita Nasional 255 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 7 Elektronik 21 FASHION 3 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 4 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 17 Mitos 15 Olah Raga 23 Opini 57 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 123 Tokoh Wanita 3 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us