10/24/2019

Cerita Tentang Ayah


Apero Fublic.- Kalau bumi tampa langit, maka apakah bintang-bintang terlihat indah. Lalu dimanakah matahari dan bulan bernaung. Begitulah kirahnya kalau hidup tanpa ayah. Namun kadang ayah jauh dari kita. Karena ayah cara mengungkapkan kasih sayangnya berbeda.

Tiada kemanjaan seperti ibu yang begitu dekat dengan anak-anaknya. Ayah cukup berbincang dengan kopi disaat dia lelah. Atau dia tidur beralas apa adanya. Lantai pembaringan menjadi teman lelahnya. Kadang kita kurang perhatian padanya. Sebab dia lebih banyak diam dan menerawang. Tenang seperti air tak beriak.

Padahal ada gelombang dan ombak di dalam jiwanya. Adakah yang sesabar dirinya, dalam gelap malam. Dia mengobati sendiri luka-lukanya. Keras dan pembangkangan anak-anaknya dia tetap sabar. Dia anggap kalau anak-anak masih belum dewasa.

Masih kecil seperti dulu, sewaktu sering dia gendong saat terjatuh. Masih nakal seperti dulu sewaktu dia pertama masuk sekolah dasar. Dia percaya kelak suatu hari nanti anaknya akan mengerti. Sang Ayah percaya anaknya akan membanggakannya suatu hari nanti.

Cerita Tentang Ayah

Cerita tentang ayah
Lelaki tua yang semakin renta, benar.
Namun selalu menjauh dari kehidupan
Kehidupan kita dan kehidupan dunia yang indah
Hanya senyum kecut yang dia punya.
Tidak sabar menunggu mentari pagi datang,
Sebab dia ingin segerah bekerja

Cerita tentang ayah.
Pernah kau menyapa hujan, kawan
Atau setidaknya kau berbisik pada rintik-rintiknya.
Bukankah kita akan mendengar,
Gemericik air yang jatu dari teratak atap.
Menjadi lonceng hidup menyapa bumi.
Hujan menumbuhkan tetumbuhan.

Cerita tentang ayah
Ayah memang tidak melahirkan kita
Tapi ayah menjadi wakil tangan tuhan
Memberikan kehidupan pada anak-anaknya.
Menghantar kita hingga dewasa

Cerita tentang ayah
Ayah kau begitu kesepian
Kesepian dalam ramai, dunia
Kau tidak tahu hiruk pikuk dunia
Karena kau dalam kegersangan nasip
Kau dibelenggu tanggung jawab.
Yang menimpah pundakmu, teramat berat.

Cerita tentang ayah
Ayah, kau sembunyikan keluh kesahmu
Di balik angin dan hujan.
Lalu kau hembuskan semuah penderitaanmu
Kau usap wajahmu yang meluai keriput
Dengan tanganmu yang menghitam
Punggung yang membungkuk, tapi kau tegapkan.

Cerita tentang ayah
Ayah tidak pernah berhenti
Ayah tidak pernah menyerah
Demi kita yang dicintai
Demi kita yang dia banggakan.
Ayah, semoga yang kau harapkan
Akan segerah terwujdukan
Jerih payahmu adalah berkah, dan ibadah.

Cerita tentang ayah
Apakah masih mau berbuat semena-mena
Merokok, narkoba, dan berbuat dosa.
Membangkang, melawan.
Sadarlah sebelum kau menyesal nanti.

Cerita tentang ayah
Wahai gadis yang cantik
Wahai wanita yang mulia
Masihkah kau tega menarik ayahmu keneraka
Tidak mau berhijab di dunia

Cerita tentang ayah
Kadang dia relah menipu, merendah
Kadang dia mengalah pada dunia
Mengorbankan harga dirinya sebagai laki-laki
Menjilat dan menghina diri
Agar tak dipecat, sekedar bertahan bekerja
Adakah dia bercerita pada kita, tidak
Dia tahu itu salah dan dosa
Di dalam hatinya dia berkata
Dosa-dosanya aku yang menanggung
Asalkan anak istrinya makan

Cerita tentang ayah
Ayah tiada materi yang kau inginkan.
Hanya sebatas anak yang kau banggakan.
Maafkan bilah sering membuatmu kecewa.

Cerita tentang ayah
Tiada akan habisnya
Ayah, cinta pertama dari putrinya.

Cerita tentang ayah.
Lelaki pembohong yang perkasa.

Suatu hari nanti kita akan menyadari, kalau kita tidak pernah dewasa bagi orang tua kita. Kita akan selalu mereka anggap anak kecil yang baru bisa berjalan. Semua harus dia jaga, dia ingin pastikan agar kita baik-baik saja. Terimah kasih aku ucapkan untuk ayah.

Oleh. Arini Putri.
Editor. Selita. S.Pd.
Gajah Mati, 24 Oktober 2019.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment