6/27/2021

Orang-Orang Dalam Target Oleh Pengidap Penyakit Jiwa Gila Cemburu (Ngamurau).

APERO FUBLIC.- Orang yang mengidap penyakit jiwa gila cemburu atau ngamurau memikili kriteria tertentu dalam menarget hempasan emosional kecemburuan dan kecurigaannya pada pasangannya. Setiap orang-orang yang dia curigai juga tergantung pada tingkat kumat atau stadiumnya.

1.Mantan Kekasih

Mantan kekasih dari istrinya adalah objek yang paling tidak disukai oleh si pengidap penyakit jiwa gila cemburu atau ngamurau. Biasanya dalam setiap marah dia suka mengungkit-ungkit masa lalu istrinya. Selalu menyebut-nyebut mantan kekasih istrinya, dengan nada marah dan mencurigai penuh selidik. Apa bila disebut nama mantan kekasih istrinya dia begitu marah dan cemburu.

Bahkan sepanjang hidupnya dia memendam benci pada mantan kekasih istrinya. Niat buruk seperti membunuh mantan kekasih istrinya juga terpendam di dalam hatinya. Hati-hati apabilah suami Anda selalu menyebut-nyebut mantan kekasihmu, disertai marah dan benci. Sebab kemungkinan suami Anda ada indikasi mengidap penyakit jiwa gila cemburu atau ngamurau.

2.Teman

Orang yang mengidap penyakit jiwa gila cemburu atau ngamurau ini, juga menjadikan teman istrinya objek kecurigaan. Selain teman istri, teman lelaki dia pun dia curigai. Sehingga jangan sampai Anda saat bertamu sering bercanda dengan istrinya. Atau menelpon kontak istrinya untuk menanyakan keberadaan dia.

3.Tetangga

Tetangga adalah orang yang menjadi objek kecurigaan dari orang yang mengidap penyakit gila ngamurau atau gila cemburu. Sebab tetangga memiliki akses terdekat dengan tempat tinggalnya. Apa lagi kalau si tetangga tampak ramah dan dekat. Misalnya sering menyapa dan bertandang ke rumahnya.

4.Keluarga Laki-Laki.

Keluarga yang laki-laki, misalnya keponakan laki-laki, saudara ipar, paman, dan lainnya. Orang gila ngamurau juga mencurigai keluarganya. Dia selalu menaruh rasa curiga dimana-mana. Sehingga kemarahan tersembunyi terus menerus dan membuat keluarga tidak tentram.

5.Orang Berinteraksi

Orang berinteraksi yang dimaksud adalah seorang laki-laki yang memiliki aktivitas yang bersinggungan dengan lokasi dimana istri orang ngamurau juga beraktivitas. Misalnya berdekatan ladang, dimana istri orang ngamurau sering di ladang dan si laki-laki juga selalu ke ladangnya. Dapat juga teman sekantor istrinya.

Orang yang selalu berlalu dimana istri orang gila ngamurau beraktivitas. Misalnya si lelaki sering berlalu pergi bekerja melewati disisi rumahnya. Atau laki-laki yang sering berinteraksi langsung dengan istrinya, misalnya pedanga sayur.

6. Keluarga Kandung

Pada tingkat mencurigai keluarga kandung, seperti anak, adik, kakak adalah tingkatan ngamurau tingkat tinggi. Disini dia sudah tidak dapat lagi mempercayai siapa pun. Dia merasa curiga dan selalu cemburu setiap saat. Hal-hal demikian terus menguras energinya baik mental dan spiritual. Tahap ini, biasanya sang pengidap ngamurau sudah hidup memisahkan diri dari keramaian. Tinggal berdua dengan istrinya di tempat sunyi.

Hal demikian dia lakukan untuk mengontrol sang istri agar tidak terjadi pertemuan dengan lelaki manapun. Dia sudah mengunci pintu rumah dari luar saat akan pergi mandi ke sungai atau sedikit menjauh dari rumah. Memberikan tanda-tanda pada setiap sudut jalan, semisal melintangkan kayu, atau mengikatkan akar. Agar dia dapat mengetahui kalau ada orang yang berlalu ke arah rumahnya.

Pada tahap ini juga sangat berbahaya sekali bagi semua laki-laki apa bilah menjadi objek ngamuraunya. Selain memarahi atau menyiksa istrinya dia juga akan sangat membenci laki-laki yang menjadi objek ngamuraunya. Sehingga akan timbul niat untuk membunuh si laki-laki. Terkadang laki-laki yang diajdikan objek ngamuraunya tidak mengetahui sedikit pun. Sehingga orang tersebut biasa saja, dan tidak merasa bersalah. Tapi si gila ngamurau memendam amarah besar, bahkan dia siap membunuh.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 27 Juni 2021.


Artikel Terkait:

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment