6/23/2019

Intan Hardianti. Cinta Dalam Derita


Apero Fublic.- atahari yang terbit di pagi hari memang dinanti oleh semua makhluk di alam dunia ini. Matahari selalu hadir disepanjang masa dunia ini. Matahari yang lalu dan yang sekarang tetap matahari yang sama. Tanpa pernah absen sekalipun dalam menyinari dunia. Matahari pelita yang sangat terang benderang.

Bumi yang berputar telah melahirkan sunrise. Sunrise menjadi awal hari dari harapan baru mahluk bumi. Semua bermulah dari sunrise. Lihatlah bungah yang mekar, burung yang berkicau, aktivitas hewan, dan aktivitas manusia di awali sunrise. Upayakan kita selalu menyapa sunrise setiap harinya. Agar kita tidak kehilangan keramahannya yang sejuk dan hangat.

Sesungguhnya sunrise juga hadir di sisi lain kehidupan. Sunrise juga dinantikan pada kehidupan yang gelap. Sunrise juga di nantikan di kehidupan yang penuh derita. Sunrise juga dinantikan dalam kehidupan masyarakat. Ada filosofi sunrise yang terkenal.

Seiring waktu berjalan, sunrise akan terus berjalan menjadi senjah. Mengapa sunrise pergi, karena dia ingin kita sadar bahwa di dalam kehidupan itu memerlukan cahaya. Dengan cahayalah manusia dapat melakukan segalah hal. Sunrise juga ingin kita merindukan dia, esok pagi.

Dia bertanya, adakah yang kita ambil hikma dari kehadirannya dan, saat kepergiannya. Sunrise juga berkata bahwa dia tak sekejam manusia, kepergian sunrise hanya sebentar katanya, sedangkan kepergian manusia meninggalkannya nanti, untuk selamanya. Baru bertemu kemudian di padang masyar, di akhirat kelak.

CINTA DALAM DERITA

Angin, bawalah cintaku terbang.
Bersama burung-burung,
Yang menjadi saksinya.
Karena aku sudah tak mampu.
Menahan gejolak cinta yang terlarang.

Aku tak mampu menyakiti,
Juga tak sanggup tersakiti.
Mengapa cinta menyiksa batinku.
Mengapa rindu membakar tubuhku.
Kenapa pula waktu datang terlambat.

Cinta ini, tak seperti romantika sinetron.
Cinta ini, hampir membunuhku.
Menghancurkan, memutus sel sarapku.

Aku gila karenanya.
Pikiranku, hanya ada memori tentangnya.
Gemetar tubuhku saat melihatnya.
Jantung pun berdetak kencang.
Cinta ini, terlalu indah dalam banyangan.
Tetapi kandas dalam kenyataan.

Angin bawa cintaku pergi.
Bebaskan dia hingga tiada.
Hingga tiada yang mampu, menandingi kebebasannya.
Cinta yang begitu indah.
Bawalah, cinta ini ke surga.

Sekilas tentang penyair cantik ini. Dia bernama lengkap Intan Hardianti. Lahir di Kota Palembang pada 23 Desember 1995. Beragama Islam, dan menyukai warna pink putih. Makanan favoritnya bakso dan tekwan, dengan cabai yang banyak. Kalau minuman favoritnya kelapa muda.

Untuk boneka yang disukainya boneka beruang yang besar. Jadi bagi yang mau kadoi boneka, tinggal beli aja boneka beruang ya. Motto hidupnya, “tiada alasan beruhenti untuk mencari ridho Allah subhana wataalah. Dia berpesan untuk kita semua, “jangan pernah tinggalkan shalat. Dia sarjanah lulusan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakutas Adab dan Humaniorah, bidang studi Sejarah Peradaban Islam. Lulus pada tahun 2017.

Dia sudah bekerja di sebuah perusahaan swata di Kota Palembang. Ada hal-hal yang dia tujukan dalam perjalanan hidupnya. Yaitu, berbakti pada orang tua, dan berhijrah pada keimanan yang konsisten. Kemudian istiqomah menjalankan shalat lima waktu, apabila mendapatkan rizki dapat berinfaq dan bersadaqoh, berpuasa.

Lalu membaca Al-Quran dan terjemahannya agar memahami maknanya, kemudian mengikuti semua firman Allah di dalam Al-Quran. Kemudian berbuat baik pada mahluk Allah dan lingkungan atau alam. Tidak kalah penting, saat bertemu jodoh nanti adalah, menjadi istri yang shaleha.

Oleh. Intan Hardianti.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 23 Januari 2018.
Sumber foto. Intan Hardianti.
Fotografer. Dadang Saputra.
Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.

Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.

Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com idline: Apero Fublic.  Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment