9/11/2022

Peramal Satih: Peramal dari Damaskus Yang Menjelaskan Arti Mimpi Raja Persia

APERO FUBLIC.- Sebelum datangnya Islam atau sebelum kenabian Muhammad SAW. Ilmu para peramal tentang pengetahuan ghaib masih berfungsi dengan baik. Para peramal mendapat kabar-kabar ghaib melalui mahluk halus, misalnya dari bangsa jin atau roh manusia yang telah mati. Namun, setelah Islam hadir dan kenabian Muhammad SAW dinyatakan.

Maka pintu-pintu langit di tutup, setiap para jin dan bangsanya mendekat pintu langit untuk mendengar berita peristiwa di dunia. Mereka tidak dapat lagi masuk, dan setiap kali masuk selalu diburu dengan bintang-bintang. Maka, ilmu peramal kemudian hilang, dan kalau masih ada peramal saat Islam telah ada. Maka peramal itu adalah seorang pembohong, dan orang yang pandai menduga-duga dan mengira-ngira.

Pada masa jauh sebelum datangnya Islam. Ada seorang peramal yang sangat hebat, dan terkenal di seluru kawasan Asia Barat dan Asia Tengah. Peramal tersebut bernama Satih, dari Damaskus atau Suriya sekarang. Satih terlahir aneh, kemungkinan mengalami kelainan genetic kalau pemahaman kita sekarang.

Tubuh peramal Satih hampir tidak memiliki tulang. Bahkan lengan dan kakinya beserta wajahnya tampak sama seperti bagian dari dadanya. Peramal  Satih berumur panjang, dia memiliki kemampuan meramal yang selalu menjadi kenyataan. Kebetulan pada masa itu, kerajaan Persia di perintah oleh Raja Chosroes.

Suatu ketika Raja Chosroes (Kosru) bermimpi aneh. Dalam mimpinya dia menyaksikan ambruknya empat belas menara istananya. Ternyata kejadian mimpi tersebut bertepatan dengan lahirnya rasulullah SAW. Raja Persia mengirim utusan bernama Mabazan kepada Peramala Satih untuk menanyakan tafsir mimpinya tersebut.

Peramal Satih kemudian menjelaskan; “Kalau akan berkuasa empat belas raja di negaranya (Persia) mulai saat ini. Barulah kemudian kekaisaranmu benar-benar hancur. Seorang anak laki-laki akan datang untuk mengajarkan agama. Dan akan mengakhiri agama kalian (Zoroaster) sekaligus kekuasaanmu (kerajaan Persia).

Demikianlah isi ramalam Satih yang akan menjadi kenyataan dikemudian. Akhir dari kekaisaran Persia (Dinasti Sasanid) pada masa kekhalifaan Utsman bin Affan, tahun 652 Masehi.


Disusun: Tim Apero Fublic
Sumber: Said Nursi. Terj. Sugeng Hariyanto, Mohammad Rudi Atmoko, dan Umi Rohima. Risalah An-Nur: Pemikir dan sufi besar abad ke 20. RajaGrafindo Persada. Jakarta, 2003.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment