PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

3/27/2021

Sungai Keruh: Mitos Antu Golong Ijok

Apero Fublic.- Mitos. Di Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Ada sebuah mitos yang tersebar ditengah masyarakatnya sejak dahulu. Cerita hantu gulung ijuk ditahun 90-an masih menjadi topik hangat dalam cerita hantu anak-anak di Sungai Keruh. Saat mereka bermain, siang atau malam hari.

Waktu itu, masih dijadikan anak-anak untuk saling takut-manakuti sesama teman-temannya. Sehingga teriakan hantu gulung ijuk akan membuat semuanya berlari tunggang langgang. Namun, seiring waktu, mitos hantu gulung ijuk mulai terlupakan. Hadirnya televisi dan smartphone mengikis cerita horor itu.

Antu Golong Ijok atau Hantu Gulung Ijuk menurut masyarakat adalah mahkluk campuran antara mahluk halus (Jin) dan bukan mahluk halus (mahluk nyata). Dinamakan demikian karena hantu ini menyerupai gumpalan ijuk pada struktur wujudnya saat berjumpa dengan manusia. Kebiasaan hantu ini menurut masyarakat, selalu menggulung tubuhnya, dengan bentuk bulat seperti roda. Lalu menggelinding kemana dia suka. Dengan demikianlah sehingga hantu ini, dinamakan masyarakat dengan hantu golong ijok atau hatu gulung ijuk.

Kata golong berarti gulung, sedangkan Ijok bermakna ijuk. Ijok atau ijuk adalah bagian dari pohon enau atau aren yang berbentuk seperti benang berwarna hitam. Ijuk sering dijadikan sapu dan atap pondok di zaman dahulu.

Ciri-Ciri Hantu Gulung Ijuk (Golong Ijok)

1.Ciri utama hantu gulung ijuk bentuk tubuhnya, terdiri dari gumpalan-gumpalan ijuk yang memembentuk struktur tubuhnya.

2.Dengan tubuh berstruktur seperti ijuk, dia dapat merubah wujud atau bentuknya sesuai yang dia suka. Tetapi tetap berstruktur warna hitam yang terdiri dari gumpalan ijuk. Misalnya dia merubah wujudnya yang semulah berbentuk seperti manusia berubah menjadi ular. Bentuk perubahan wujudnya menjadi ular terdiri dari serat-serat ijuk yang memanjang seperti ular.

3.Mata hantu gulung ijuk bundar besar berwarna merah, bertaring hitam, gigi hitam, lidah hitam, hidung hitam. Mata adalah satu-satunya pada anggota tubuh yang berwarna merah. Selain itu, hitam seperti ijuk enau.

4.Hantu gulung ijuk, tubuhnya dapat berubah menjadi bundar seperti bolah atau Seperti rofa, lalu menggelinding seperti bola bowling. Tapi menggelinding bukan hanya ke tempat yang rendah, tapi sebaliknya dapat juga menggelinding ketempat yang tinggi atau menajak.

5.Hantu gulung ijuk, dapat meniru suara yang dia dengar dengan sama persis dari sumber suara yang dia dengar.

6.Hantu gulung ijuk dapat menyesatkan orang di dalam hutan. Dengan cara memindahkan tumbuhan-tumbuhan untuk menutup jalan setapak di hutan. Tanpa meninggalkan bekas sedikitpun, sehingga manusia akan tersesat karena tidak mengenali lagi jalannya.

7.Apabilah tidur, berhenti, atau istirahat hantu gulung ijuk kembali menggulung tubuhnya. Kadang melingkar diatas dahan pohon, batang pohon, atau melingkar seperti ular dan bergulung seperti roda pada batang atau cabang pohon.

Hantu gulung ijuk tinggal di hutan lebat. Berdiam di dalam lobang pohon, diakar pohon besar (banir) diatas pohon besar yang tinggi, atau di dalam gua-gua. Hantu ini, menurut mitos masyarakat suka menculik anak-anak yang suka bermain di hutan atau sekitar hutan.

Anak-anak yang diculik akan dijadikan sanderaannya, dia kurung di dalam kandang atau dia ikat diatas pohon tinggi sehingga tidak dapat melarikan diri lagi. Anak-anak tersebut ada yang dijadikannya makanan dan ada juga yang dia jadikan pengikutnya.

Untuk anak-anak dihimbau agar tidak bermain di hutan atau dipinggir hutan seorang diri atau bersama teman-teman tanpa ada orang tua. Karena rentan sekali diculik oleh hantu gulung ijuk ini. Mitos ini kemungkinan dimunculkan masyarakat Sungai Keruh untuk menakuti anak-anak zaman dahulu agar tidak suka bermain-main di hutan.

Sebab di hutan banyak bahaya, baik zaman dahulu atau zaman sekarang. Hutan adalah tempat yang tidak aman bagi anak-anak. Namun, sebagian besar masyarakat ada yang mempercayai kalau hantu gulung ijuk benar-benar ada.

Oleh. Joni Apero
Editor. Selita, S.Pd.
Tatagambar. Dadang Saputra.
Palembang, 27 Maret 2021.
Sumber tulisan ini disarikan dari cerita-cerita yang tersebar pada masyarakat di Kecamatan Sungai Keruh, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Cerita diwariskan secara lisan yang dituturkan secara turun-temurun. Masyarakat mengistilahkan cerita lisan itu dengan, andai-andai (mendongeng).

Sy. Apero Fublic

3/25/2021

Tokoh Bangsa: Haji Agus Salim

Apero Fublic.- Haji Agus Salim lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Dia anak ke empat dari Sutan Moehamad Salim, seorang jaksa di Pengadilan Negeri pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Sewaktu ayah beliau bertugas di Riau sebagai Jaksa Kepala.

Agus Salim dengan panggilan Agus sudah saat masuk sekolah. Karena ayahnya seorang pejabat kejaksaan, dia mendapat kesempatan untuk masuk sekolah untuk anak-anak orang Belanda, Europese Lagere School (ELS). Bakat kecerdasan Haji Agus Salim sudah terlihat, itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah tempat dia sekolah.

Setelah tamat ELS, Haji Agus Salim meneruskan sekolah menengah pertama, Hogere Burger School (HBS) di Jkarta, dan lulus tahun 1898. Setelah selesai sekolah HBS dia bekerja di lingkungan Pemerintahan Kolonial Belanda sebagai Konsulat Belanda di Jedah. Dari tahun 1906 sampai tahun 1911. Dari sinilah beliau belajar Bahasa Arab dan mendalami ilmu pengetahuan agama Islam dengan membaca buku-buku yang terdapat di Konsulat.

Pada tahun 1912 dia pulang ke tanah kelahirannya, dan mempersunting gadis satu kampung dengannya. Bernama Zainatun Nahar binti Engku Almatsir. Satu tahun kemudian (1913) dikaruniahi anak yang diberi nama, Dolly. Dari pernikahannya mendapatkan delapan orang anak, Dolly, Totok, Jojet, Adik, Syauket, Islam, Bibsy dan Ciddiq. Anak-beliau beliau memanggilnya Pakcik dan istrinya Makcik.

Bibsy pernah tinggal di Kobe-Jepang bersama suaminya Sunharyo sebagai Konsul Republik Indonesia di Kobe. Dalam waktu cepat Bibsy dapat menguasai bahasa Jepang, pasih sebagaimana wanita Jepang lainnya. Sementara, anak beliau bernama Syauket dikemudian hari gugur sebagai kesuma bangsa saat bersama kawan-kawannya melakukan penyerbuan ke markas Jepang, Oktober 1945.

Haji Agus Salim merupakan seorang ayah yang berhasil dalam mendidik anak-anaknya. Tujuh dari anak-anaknya tidak mengenyam pendidikan formal. Namun berkah pendidikan beliau, anak-anak mampu menguasai ilmu pengetahuan umum dan agama dengan baik. Anak beliau sejak lahir sudah mulai dia ajarkan, sehingga diumur empat tahun sudah dapat berbahasa Belanda.

Ketika Belanda sudah meninggalkan Indonesia dan masa pendudukan Jepang. Beliau menilai sekolah-sekolah tidak lagi dalam pengaruh penjajah Belanda yang bersifat kolonialis. Dengan demikian anaknya bernama Ciddiq barulah beliau memasukkan ke sekolah formal, Sekolah Rakyat (SR).

Pendidikan yang ditanamkan pada anak-anak beliau adalah membaca. Sebab membaca akan dapat membuat orang berpikir logis karena banyaknya ilmu pengetahuan. Seperti Dolly waktu umur 15 tahun dan Totok umur 13 tahun. Mereka sudah membaca apa yang menjadi bacaan anak-anak sekolah AMS, seperti buku Mahabarata berbahasa Belanda. Mengenal dan hafal berbagai puisi dalam beberapa bahasa. Masa itu, mereka memilki buku bacaan Kun Je nog zingen dan lainnya.

Sementara anak ketiga beliau yang bernama, Jojet. Jojet menikah dengan suaminya bernama, Johan Sjahruzah yang pernah menjadi Sekjen Partai Sosialis Indonesi. Kemudian dia dikenal dengan panggilan, Nyonya Johan. Dalam pembicaraan dengan orang-orang sering Nyonya Johan memberi tahu kalau dia tidak pernah sekolah seperti orang pada umumnya. Karena dia memiliki pengetahuan luas dan menguasai beberapa bahasa asing.

Haji Agus Salim dan Intergritasnya

Haji Agus Salim adalah seorang pemimpin umat Islam dan negarawan pada masanya. Kehidupan beliau penuh dengan perjuangan untuk rakyat Indonesia. Haji Agus Salim mengajarkan pada kita bagaimana menjadi sederhana tidak menghalangi diri kita menjadi orang besar dan dihargai orang. Karena integritas diri sangat penting dalam menjalani hidup yang bermartabat.

Kehidupan Haji Agus Salim tidak bergelimang harta. Dia hidup sederhana dan selalu berpindah-pindah bersama keluarganya. Kemiskinan tidak membuat beliau menjadi berpikir materialistis. Bahkan semakin berwibawa dan berilmu. Harta paling berharga dirumahnya mungkin hanyalah buku-buku. Dari sinilah kita dapat melihat beliau sudah mampu melepas paham neofeodalisme dalam kehidupannya. Dimana kesuksesan dan keberhasilan, nilai diri dan kelebihan seseorang tidak diwakili dengan kepemilikan materi dan kedudukan.

Pada tahun 1923 setelah Agus Salim dan Tjokroaminoto menjadi Anggota Dewan Rakyat setara Majelis Permusyawaratan Rakyat sekarang. Selama tiga tahun menjadi anggota Dewan Rakyat mewakili Sarekat Islam mereka mengundurkan diri. Menurut Haji Agus Salim Dewan Rakyat waktu itu hanyalah Komedi Ngomong. Serta hanya memperkuat Pemerintahan Kolonial Belanda dan menghambat kemerdekaan Bangsa Indonesia. Honor yang besar tidak menjadikan kedua tokoh itu lunak dan menghentikan cita-cita perjuangan mereka.

Pada tahun 1925 Haji Agus Salim menjadi pimpinan harian Hindia Baru. Milik sekelompok orang diantara orang Belanda. Mereka mengenal sepak terjang Haji Agus Salim, dalam politik dan kemampuannya. Waktu menerima tawaran menjadi pimpinan harian Hindia Baru beliau mengajukan syarat. Yaitu, mengerjakan pekerjaannya dengan kebebasan. Hasilnya harian Hindia Baru maju pesat.

Hindia Baru tentu menjadi buah pemikiran dari Haji Agus Salim. Dalam memuat tulisan dia tidak pandang bulu, menyalahkan atau memuji siapa pun. Tidak terkecuali menyalahkan kebijakan Kolonial Belanda. Karena itu, membuat para pemilik Hindia Baru tidak suka pada Agus Salim.

Mereka meminta kritik-kritik beliau pada Kolonial Belanda disampaikan lebih lunak. Oleh karena itu, Haji Agus Salim akhirnya mengundurkan diri. Dalam organisasi Haji Agus Salim aktif dalam Syarekat Islam, perna menjadi penasihat di Jong Islamieten Bond (JIB). Yang didirikan oleh Samsuridjal tahun 1925, bersifat Islam nasionalis.

Tahun 1926 keluarga Haji Agus Salim kembali lagi ke Kota Jakarta. Beliau kemudian berdirilah harian Fajar Asia, dia dan Tjokroaminoto menjadi pemimpin harian tersebut. Tahun 1930 Haji Agus Salim menghadiri konferensi Buruh Internasional di Jenewa sebagai nasihat delegasi buruh Nederland (Indonesia). Dalam kesempatan pidato, pertama dalam Bahasa Inggris dan kedua dalam Bahasa Prancis. Berarti beliau menguasai bahasa Belanda, Arab, Inggris dan Prancis.

Haji Agus Salim dalam karir politiknya pernah menjabat sebagai Menteri Muda Luar Negeri dalam Kabinet Sjahrir II (1946), dan III (1947). Menjabat Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Amir Sjarifuddin (1947), dan Kabinet Hatta (1948-1949). Haji Agus Salim semasa Pemerintahan Kolonial Belanda pernah diasingkan ke Brastagi bersama Seokarno dan Sjahrir.

Setelah Belanda menduduki Yogyakarta pada 20 Desember 1948. Mereka dipindahkan ke Prapat. Kemudian mereka dipindahkan lagi ke Pulau Bangka berkumpul dengan Bung Hatta dan kawan-kawan. Beliau sangat bersyukur karena dia menjumpai Indonesia merdeka. Dia wafat pada tanggal 4 November 1954. Kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tanggal 27 Desember 1961, melalui Keppres nomor 657 tahun 1961.

Oleh. Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 26 Maret 2020.

Sumber: Yanto Bashri dan Retno Suffatni (ed). Sejarah Tokoh Bangsa. Dalam: Mohammad Roem. Haji Agus Salim Memimpin Adalah Menderita. Yogyakarta: Pustaka Tokoh Bangsa, 2011.

Sy. Apero Fublic

Legenda Tolaki: Asal Usul Sungai Lahambuti Tidak Pernah Jernih.

Apero Fublic.- Pada zaman dahulu orang-orang Tolaki hidup berkelompok di sebuah padang ilalang yang luas, di Unaaha. Pimpinan kelompok mereka disebut, Pue. Suatu ketika terjadi perang antara dua Sanghyang, Sanghyang Onggabo dan Ndamasolea. Perang terjadi selama tujuh bulan mengendarai perahu ajaib mereka. Perang antara dua Sanghyang tersebut di jagat raya, membuat banyak tempat di alam ini rusak, termasuk tempat tinggal orang-orang Tolaki di Unaaha. Akibat perang kekuatan ajaib itu, menyebabkan banyak jatuh korban jiwa.

Sisa-sisa korban banyak yang bunuh diri, karena setelah itu tersebar wabah penyakit berbahaya. Belum lagi habis penderitaan penduduk Unaaha muncul juga biawak raksasa yang sering memangsa penduduk. Tempat persembunyian biawak raksasa di Auti, tidak jauh dari padang ilalang Unaaha.

Di Hunibato sebuah tempat yang tidak jauh dari Unaaha, hidup dua orang Tamalaki bersaudara, bernama Latuanda dan Labuani (bukan manusia mungkin sebangsa jin). Suatu hari, keduanya merasa aneh sebab di Unaaha tidak ada lagi kesibukan warganya. Keduanya akhirnya melakukan penyelidikan pergi ke Unaaha. Saat mereka tiba, mendapati semua penduduknya telah mati. Karena dilanda wabah dan serangan biawak raksasa.

Latuanda dan Labuani tidak menemukan penduduk yang masih hidup. Kecuali seorang anak perempuan yang baru bisa merangkak, pada sebuah rumah yang besar. Anak itu mereka temui sedang menyusui pada jazad seorang ibu yang tidak diketahui namanya. Anak itu mereka bawa pulang ke Hunibato. Anak itu mereka rawat dengan baik. Waktu berlalu dengan cepat,  sekarang anak perempuan sudah tumbuh menjadi remaja. Berwajah sangat cantik, berambut cukup panjang sehingga diberi nama Kambuka Sio Ropo.

*****

Gugurnya Ndamasolea membuat Onggabo turun ke muka bumi untuk mengetahui kemungkinan masih ada manusia yang masih hidup akibat perang mereka. Pertama, turun di sebelah utara wilayah Konawe, di Sungai Laa Liuda sampai di muara Sampara muara Sungai Konawe’eha. Onggabo merasa tidak ada kehidupan manusia dengan cara meminum air hilir sungai dan meneliti sungai-sungai tersebut.

Sementara itu, di muara Sampara terdampar potongan jelaga yang hanyut terbawa aliran Sungai Konawe’eha. Ditemukan Onggabo, lalu dia angkat dan terlihat sehelai rambut terbelit. Lalu rambut digulung sampai seukuran buah jeruk. Rambut itu adalah rambut Kambuka Sio Ropi yang tersangkut saat dia mandi mengurai rambut dan terbelit jelaga. Menemukan rambut itu, Onggabo merasa yakin kalau di hulu Sungai Konawe’eha tinggal seorang gadis. Menyusuri sungai Konawe’eha Onggabo tiba di Hunibato. Di sepanjang perjalanan menyusuri sungai dimana air sebatas lutut dia sering disambar buaya. Tapi dapat dia atasi dengan kesaktiannya.

Sesampai di Hunibato, Onggabo langsung menyatakan pada Latuanda dan Labuani bahwa mereka ada membesarkan seorang gadis. Banyak alasan yang dikemukakan oleh Latuanda dan Labuani, tapi tidak bisa mengalahkan keyakinan Onggabo. Oleh karena itu, akhirnya mereka mengakui dan merestui pernikahan Onggabo dan Kambuka Sio Ropo. Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi oleh Onggabo. Yaitu, harus dapat merubah Latuanda dan Labuani menjadi manusia biasa, dan membunuh biawak raksasa yang tinggal disebuah Gua, di Auti.

Dua syarat dipenuhi oleh Onggabo dan dia pergi ke sebuah Gua  di Auti, lalu menemukan biawak dan berhasil menombaknya. Sampai sekarang nama tempat itu, Auti. Biawak raksasa itu, keluar melarikan diri ke arah timur. Onggabo mengejar, di perjalanan dia menemukan tombaknya tersangkut di pohon beringin yang dilintasi biawak terluka itu. Tempat ditemukan tombak itu, dinamakan Sambeani.

Biawak raksasa itu, kemudian tiba di Sungai Konawe’eha dan badannya mengapung dan badannya melintang. Sehingga badannya membentang dari tebing ke tebing seberang. Kemudian tempat itu, dinamakan Hongoa. Biawak raksasa merasa sudah akan mati, kemudian dia pergi lagi dan masuk anak Sungai Lahambuti. Mengarah ke arah hulu anak sungai itu. Sehingga dari dahulu dan sampai sekarang air sungai Lahambuti menuju muara tidak pernah jernih. Lama kemudian biawak raksasa itu tiba disuatu tempat. Disanalah kemudian biawak itu, mati. Lalu tempat biawak mati itu dinamakan penduduk dengan, Ale Uti.

Cerita ini dari Kendari, pada masa lalu sering diceritakan pada anak-anak atau dalam pertemuan-pertemuan, pesta-pesta adat, dan pertemuan-pertemuan keluarga.

Rewrite. Tim Apero Fublic
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 25 Maret 2020.

Sumber: J.S. Sande., Dkk. Struktur Sastra Lisan Tolaki. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic.

RESMI DILANTIK: Gerbong Kepemimpinan KADIN Sumatera Selatan Dodi Reza Periode 2020-2025.

Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sumatera Selatan Ciptakan Iklim Ekonomi Positif.

Apero Fublic.- Sumatera Selatan. Pandemi COVID-19 berimbas ke segala sektor perekonomian, namun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumsel yang dipimpin  Dr. Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA tak tinggal diam. Dodi terus menggencarkan inisiasi dan inovasi di sektor perekonomian hingga berdampak sangat positif bagi masyarakat.

"KADIN Sumsel ini jembatan untuk bersinergi mewujudkan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 saat ini," ungkap Ketua Umum KADIN Sumsel, Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA di sela pelantikan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan Periode 2020-2025 di Hotel Santika Premiere Bandara Palembang.

Dodi Reza yang juga Bupati Muba berjuluk  Kepala Daerah Inovatif ini memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah di Sumsel khususnya Pemprov Sumsel dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi.

"Kami KADIN Sumsel mendorong Pemerintah di Sumsel untuk melakukan vaksinasi, serta memaksimalkan konektivitas pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan diantaranya Tanjung Carat dan jalan tol," ujarnya.

Ketua Umum KADIN Sumsel dua periode ini berharap pemerintah daerah juga lebih memaksimalkan hilirisasi komoditas perkebunan seperti karet dan kelapa sawit. "Hilirisasi ini juga terbukti berhasil mendorong  perekonomian daerah," bebernya.

Wakil Ketua Umum KADIN Pusat Indonesia, Anindya Novyan Bakri menyebutkan di masa kepemimpinan Dodi Reza Alex Noerdin KADIN Sumsel sangat nyata dan terbukti berkontribusi pada upaya peningkatan ekonomi Sumsel di bidang perindustrian.

"KADIN Pusat mengapresiasi terobosan-terobosan KADIN Sumsel di bawah nahkoda Dodi Reza. Sejumlah inisiasi serta inovasi yang dibuat sangat terbukti dan berdampak langsung ke masyarakat," ucapnya.

Anindya menambahkan, saat ini ekonomi sudah membaik tetapi belum maksimal. Inilah tantangan KADIN untuk bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah. "Kita harus optimis. Alhamdulillah di Sumsel KADIN nya sudah berhasil menciptakan iklim ekonomi yang stabil dan positif," ungkapnya.

Lanjutnya, KADIN mempunyai tiga hal penting yakni maju bersama, naik kelas membangun infrastruktur konektivitas, dan merangkul semua pelaku industri. "Saya ucapkan selamat kepada Bung Dodi, semoga gerbong kepengurusan KADIN Sumsel masa bakti 2020-2025 lebih baik lagi," harapnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru, menaruh harapan besar kepada KADIN Sumsel di bawah kepemimpinan Dodi Reza agar mewadahi semua unsur usaha di Sumsel.

"Pak Dodi sudah terbukti sukses dan berhasil mendongkrak perekonomian di Sumsel dan dengan terobosan inisiasi inovasi aspal karet dan pengolahan bensin dari kelapa sawit," ungkap Herman Deru.

Ia mengajak KADIN Sumsel untuk bersama-sama menjadi pemrakarsa Sumsel ekspor beras. "Saya ingin bergandengan dengan KADIN Sumsel dalam kaitan ini," pungkasnya.

Pada momen pelantikan ini  Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA melakukan penandatanganan MoU antara KADIN Sumsel dengan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumsel.

Dalam kesempatan Pelantikan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan Periode 2020-2025  turut dihadiri Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok Rico Rustombi, Kepala Staf Khusus KADIN Indonesia Candra Tirta Wijaya, dan Wakil Ketua Umum KADIN Lampung Romi Junanto Utama. HS

Editor. Desti, S.Sos
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 25 Maret 2021.

Sy. Apero Fublic

3/24/2021

Mengenal Kumis Kucing (Orthosiphon Aristaus)

Apero Fublic.- Kumis Kucing memiliki nama latin orthosiphon aristaus dari ordo solanales, famili lamiaceae. Ada juga di daerah lain di Indonesia dinamai dengan, remujung. Kumis kucing memiliki tinggi batang pohon antara satu sampai dua meter. Daun tunggal menempel pada batang memuka kiri dan kanan. Tulang daun tengah dengan rusuk melingkar ke samping melingkar ke ujung.

Bunga kumis kucing tumbuh di ujung batang pohon, yang diiringi dengan tumbuh daun di bawah bunga. Bunganya seperti pucuk pada tumbuhan lain, dimana bunga terus tumbuh mengikuti pertumbuhan batang. Bunga yang sudah mekar berbentuk kecil memanjang menyerupai jarum. Bagian bunga itulah diibaratkan kumis kucing. Dari itulah dinamakan masyarakat dengan nama, kumis kucing.

Kumis kucing selain tanaman obat, juga dikenal sebagai tanaman hias. Penduduk menanam di halam-halaman rumah, sisi kebun atau sengaja dibudidayakan. Perbanyakan kumis kucing dengan stek atau batangnya. Cukup memotong batang lalu ditanam di pot atau tanah. Tumbuh baik di dataran rendah dan sedang. Kumis kucing dipercaya dapat menyembuhkan masuk angin dan antidiabetes.

Oleh. Deni Sutra
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 25 Maret 2021.

Sy. Apero Fublic

Mengenal Jambu Mete (Anacardium Occidentale)

Apero Fublic.- Jamu mete adalah jenis tanaman buah-buabuahan yang banyak ditanam di pekarangan warga, atau di perkebunan mereka. Setidaknya itulah yang diketahui oleh masyarakat Indonesia secara umum. Biasanya penduduk menjadikan daun muda sebagai ulam makan, buah dimakan. Sedangkan bijinya dijadikan bibit atau dibuang begitu saja. Mengkonsumsi buah tidak begitu disukai penduduk. Sebab rasanya agak pahit, apalagi buahnya belum begitu masak.

Jambu mete memiliki nama latin anacardium occidentale, dianggap berasal dari daerah utara Benua Amerika. Kemudian menyebar di kawasan-kawasan daerah tropis di dunia. Jambu mete dalam bahasa Ingris disebut cashew yang menyerap dari bahasa Portugis caju. Kosa kata Portugis juga serapan dari bahasa Indian-Fuji, yaitu acaju.

Di Venezuwela jambu mete disebut dengan, merey. Sedangkan di seluruh Amerika Latin yang berbahasa Spanyol jambu mete dikenal dengan nama, maranon. Kemungkinan juga nama maranaon diambil dari nama daerah dimana jambu mete pertama kali ditemukan. Tepatnya di negara bagian Marankao, Brazil Utara.

Jambu mete adalah tanaman penting di benua Amerika zaman dahulu. Bahkan orang-orang Tupi di timur laut Bahia pada musim panen jambu mete tidak memerlukan makanan lain selain jambu mete. Menurut Broga (1950) orang-orang Tupi berperang untuk memiliki wilayah ditumbuhi jambu mete.

Tanaman jambu mete dapat tumbuh dengan muda. Baik tersebar secara alami, seperti jatu, hanyut atau disebar oleh hewan. Atau disebar oleh manusia dengan cara di tanam dan dibawa ke kawasan lain. Sehingga sekarang jambu mete sudah tersebar ke seluruh dunia. Pada zaman penjajahan kolonial Barat jambu meter tersebar ke benua Asia, Eropa dan Afrika.

Orang Portugis sangat berperan dalam penyebaran tanaman jambu mete. Sebagai contoh di India Selatan penduduknya masih menyebut nama pohon jambu mete dengan, parangi adi yang bermakna buah Portugis. Kemudian orang Portugis menemukan lahan cocok di Afrika Timur, seperti  Mozambique, Tanzania dan Kenya. Sehingga jambu mete tersebar di benua Aprika.

Pada masa perang minyak dari olahan biji mete dijadikan pelumas kendaraan. India adalah negara pertama yang mengekspor biji mete ke Amerika Serikat, tahun 1905. Kemudian tahun 1923 kembali di kirim ke Amerika Serikat, namun diperjalanan biji mete menta diserang oleh hama bubuk. Pengiriman berhenti, baru tahun 1928 pengiriman dilakukan kembali. Kaleng biji mete diisi dengan gas CO1 sehingga mampu bertahan tiga sampai empat bulan.

Kemudian di Afrika perkebunan meningkat dan tumbuh industri pengolahan mete yang dilakukan oleh swasta. Tepatnya di Tanzania dikelolah oleh Pabrik Tanita di Dar Es Salaam. Kemudian Mozambique mengalahkan India dalam industrialisasi mete (1970). Pembeli minyak jambu mete seperti Ameri Serikat, Rusia, Jepang, Yogoslavia. Di tahun 1971 produksi jambu mete dunia meningkat mencapai 400.000 ton pertahun.

Produksi minyak jambu mete umumnya dijadikan minyak pelumas mesin (motor). Kemudian digunakan untuk membuat cat anti panas dan kedap air, erosi vernis, dan plastik. Hati-hati dengan getah kulit bijinya, karena dapat membuat kulit bengkak.

Jambu mete mengandung senyawa kimia seperti tanim, anacardic acid dan cardol yang berguna sebagai anti septik dan antibakteri. Daun jambu mete muda mengandung vitamin A, C, kalori, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi dan air. Mungkin Anda suka mengkonsumsi daun muda jambu mete?. Kulit batang, akar dan daun jambu mete dapat dijadikan obat-obatan herbal. Cobalah mencari tahu lebih jauh tentang jambu mete. Mungkin kamu menemukan obat yang kamu cari selama ini.

Oleh. Joni Apero
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 25 Maret 2021.
Daftar baca: Ika Rochdjatun Sastrahidayat dan Soemarno. Jambu Mete (anacaedium occidentale) dan Masalahnya. Jakarta: Kalam Mulia, 1990.

Sy. Apero Fublic

3/23/2021

Gajah Mati-Lumpatan II: Tanding Persahabatan Bola Voli


Apero Fublic.- Musi Banyuasin. Kampung Olah Raga kembali kedatangan tamu, Tim Bola Voli dari Desa Lumpatan II, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Minggu sore, 21 Maret 2021 melangsungkan pertandingan persahabatan antara Gajah Mati Club melawan Lumpatan II Club. Pertandingan terdiri dari dua Tim Putri dan tiga Tim Putra dari kedua belah pihak.

Pertandingan berjalan dengan lancar dan seru. Keakraban dan persahabatan dari kedua belah pihak tampak terlihat sekali. Semua saling mendukung dan bersalaman dengan hangat setelah pertandingan selesai. Permaian babak pertama diawali tim Putri, setelah itu berkelanjutan oleh Tim Putra.

“Permainan Tim dari Desa Lumpatan sangat bagus, kami merasa mendapat lawan pertandingan yang baik. Sehingga dapat menambah kemampuan kami dari Tim Gajah Mati Club. Saya berharap teman-teman dari Lumpatan II sering-sering berkunjung ke Kampung Olah Raga atau Desa Gajah Mati untuk bermain dan berlatih bersama-sama. Saya mewakili teman-teman memohon maaf kalau dalam penyambutannya kurang memadai,” ujar Azair salah satu anggota Tim Gajah Mati Club saat dijumpai Apero Fublic.

“Pertandingan persahabatan bukan mengejar poin permainan. Tapi pada silahtuhrahminya, persahabatan, kesehatan jasmani, dan pergaulan yang luas. Terimakasih buat semua sahabat dari Desa Lumpatan II sudah datang ke Desa Gajah Mati. Kami semua sangat bahagia,” ungkap Tahir salah satu anggota Tim GMC.

Akhir dari pertandingan diadakan foto bersama para pemain. Lalu istirahat dan Tim dari Desa Lumpatan II pulang. Selain itu, Bapak Kepala Desa Gajah Mati juga tampak datang memantau kegiatan pertandingan. Banyak juga masyarakat yang datang meramaikan pertandingan persahabatan sote itu.

Oleh. Ahmad Reni Efita
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 21 Maret 2021.

Sy. Apero Fublic