PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

12/03/2020

Lacoco: Ultimate Golden Swallow Facial Foam.

Apero Fublic.- Bagi anda yang ingin melindungi wajah dari munculnya jerawat. Atau anda ingin mengobati dan menghilangkan jerawat direkomendasikan dengan kosmetik alami Lacoco Ultimate Golden produksi PT. Natural Nusantara atau NASA.

Lacoco "Ultimate Golden Swallow Facial Foam" adalah produk yang membantu membersihkan wajah tanpa menghilangkan kelembaban kulit. Dengan kandungan sarang burung walet yang akan meningkatkan elastisitas sekaligus mencerahkan kulit. Dilengkapi dengan biosulfur sebagai anti bakteri dan mencegah timbulnya jerawat. Mengandung spirulina dan lidah buaya untuk menjaga kelembaban kulit.


Manfaat, membantu membersihkan wajah tanpa menghilangkan kelembaban kulit, meningkatkan elastisitas kulit wajah, mencerahkan wajah, membantu mencegah munculnya jerawat, sebagai anti bakteri. Kandungan sarang burung walet (EGF) untuk membantu penyebaran keratinocytes, yang memiliki peran vital dalam melindungi lapisan kulit.


Membantu meningkatkan kekenyalan kulit dan sekaligus membantu kulit untuk tampak sehat dan awet muda. Untuk kandungan spirulina mampu memperlambat penuaan serta menangkal radikal bebas.


Cara pemakaian juga sangat praktis. Pertama basahi wajah anda, lalu tuangkan kerang lebih seukuran biji kacang tanah pada telapak tangan, kemudian campurkan dengan air hingga berbusa.


Ratakan pada wajah dan pijat secara perlahan dengan gerakan memutar. Setelah dirasa cukup, kemudian bilas denga air hingga bersih. Selamat mencoba untuk anda yang peduli dengan masa muda anda. Muda tidak dua kali, berikan yang terbaik.


Netto. 100 ml

Badan POM NA 18181202579.

Kontak: 082179992170


Oleh. Deni Sutra

Editor. Desti, S.Sos.

Tatafoto. Dadadng Saputra

Sumber: Katalog produks PT. Natural Nasa.


Sy. Apero Fublic

AKSARA ULU: Berpeluang Menjadi Mata Pelajaran Tingkat SMA-Sederajat

Apero Fublic.- Palembang. Aksara Ulu adalah aksara tulis masyarakat Melayu di Sumatera Selatan pada masa lalu. Dinamakan Aksara Ulu karena berkembang di daerh uluan, istilah penyebutan pedalaman Sumatera Selatan. Ulu juga merujuk dari arus Sungai Musi dan arus anak Sungai Musi (daerah hulu). Aksara Ulu berkembang pada masa-masa dulu, terutama sebelum masuknya aksara Arab Melayu. Media tulis biasanya dari bambu, tanduk, dan kulit pohon (karas).

Aksara Ulu kemudian terlupakan seiring berkembangnya politik dan kebudayaan. Beberapa tahun lalu terbentuk Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu (PAU) Sumatera Selatan. Didirikan oleh Nuzulur Romadhona (ketua) dan rekan-rekan. Sekretaris Vixkri Mubaroq, Ketua Pengawas Bapak Rapani Igama, dan wakil ketua pengawas Bapak Wahyu Rizky Andhifani.

Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu (PAU) Sumatera Selatan, menggelar audiensi bersama Bapak Riza Fahlevi sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (3/12/2020). Tentu dalam pelaksanaan audiensi mengikuti protokol kesehatan, upaya pencegahan dan penularan covid 19. Agenda Audiensi tersebut disambut baik oleh Tim Dinas Pendidikan Sumatera Sealatan.

Tim PAU dipimpin Nuzulur Romadhona, didampingi Vixkri Mubaroq. Juga diikuti anggota PAU, Rahmat dan Agil yang masih berstatus Mahasiswa di UIN Raden Fatah Palembang, jurusan Sejarah Peradaban Islam. Keduanya memiliki kepedulian akan budaya tulis tradisional masyarakat Melayu, Sumatera Selatan.

Vixkri Mubaroq sekertaris PAU dalam audiensi sebagai pembuka acara, memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang PAU dan tujuan mengadakan audiensi dengan Dinas Pendidikan Suamatera Selatan. Vixri menegaskan bahwa PAU telah terdaftar secara resmi di Kementrian Hukum dan HAM pada, 18 November 2020. Bergerak dibidang pelestarian budaya tulis masa lalu Sumatera Selatan.

Dalam hal ini, Vixkri Mubaroq juga meminta arahan dan nasehat dari Bapak Riza Fahlevi selaku Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan. Bagaimana memperkenalkan dan membudayakan kembali Aksara Ulu di tengah masyarakat Sumatera Selatan. Agar warisan kebudayaan tersebut tidak hilang.

Ketua PAU Nuzulur Ramadhona menyampaikan tentang sekilas sejarah Aksara Ulu dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Diantaranya, pelatihan Aksara Ulu, pembuatan souvenir, dan kaos beraksara ulu. Menurutnya, Aksara Ulu perlu untuk  dilestarikan karena jatidiri bangsa. Salah satu caranya dikenalkan dan diajarkan kepada generasi penerus, seperti para pelajar. Dapat menjadikan Aksara Ulu sebagai mata pelajaran pada Sekolah Menengah Atas dan Sederajad. Sebagaimana Peraturan Pemerintah Daerah, No. 4 Tahun 2015.

Bapak Riza Fahlevi menyambut baik audiensi dengan Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu. Beliau bersukacita dapat berdiskusi langsung dengan  para pegiat budaya tulis Aksara Ulu. Apalagi Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan telah terdaftar sah pada KEMENKUMHAM.

Bapak Riza Fahlevi juga mengapresiasi ide dari PAU. Dalam upaya melestarikan Aksara Ulu. Dalam hal itu, beliau juga banyak memberikan nasihat dan arahan-arahan pada PAU. Pak Riza Fahlevi juga menyampaikan kemungkinan Aksara Ulu dapat dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah. Tentunya perlu dilakukan kajian yang mandalam dari Tim Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan, Sumatera Selatan. Dengan merekomendasikan Pecinta Aksara Ulu, lalu bersama-sama dengan Tim Pengembangan Kurikulum untuk membahas secara mendalam.

Diakhir pertemuan audiensi Tim Perkumpulan Aksara Ulu Sumatera Selatan melakukan foto bersama dengan Bapak Riza Fahlevi. Saat berfoto ada sesi pengenalan kaos Aksara Ulu. Sebagai tanda teimakasih atas sambutan beliau, serta dukungan dari Bapak Riza Fahlevi selaku Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan. Pecinta Aksara Ulu mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Oleh. Liputan PAU
Editor.Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 4 Desember 2020.
 
Sy. Apero Fublic

12/02/2020

Wacana Kekhalifaan Modern Asia Barat dan Afrika Utara

Apero Fublic.- Pemerintahan demokrasi Islam dimulai dari kepemimpinan sahabat Rasulullah, Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Kemudian kekhalifaan mulai berganti dengan sistem monarki. Pada masa dinasti Ummayah, sampai dengan Kekhalifaan terakhir, Turki Usmani.

Memang sistem monarki memang lebih baik pada masa-masa lalu. Sebab sistem politik yang belum dewasa pada masyarakat zaman dahulu. Sehingga politik monarki absolut cukup cocok untuk masyarakat yang berwatak keras dan kaku.

Kekhalifaan terakhir runtuh oleh Blok Barat, dimotori Inggris. Salah satu cara yang paling berhasil oleh kelompok Barat adalah dengan memecah belah masyarakat Kekhalifaan Turki Usmani. Membangkitkan pemberontakan dan digerakkan nasionalisme kebangsaan.

Kekhalifaan Turki di belah-belah menjadi negara-negara kecil, sehingga kesatuan wilayah hancur. Paham kebangsaan selain menghancurkan kesatuan kekhalifahan, sekaligus menghancurkan sistem politik kesatuan Islam. Di seluruh wilayah kekhalifahan terakhir rakyat dan tokoh setempat bangkit melawan Khalifah dengan alasan nasionalisme kebangsaan mereka. Seperti, terbentuknya Negara Suriyah yang awalnya provinsi dari Kekhalifahan Turki Usmani. Begitu juga dengan wilayah lainnya, sehingga runtuhnya kekhalifahan berdiri empat puluhan negara Islam baru.

Seperti Suriyah didukung menjadi Kerajaan Suriyah sebelum kudeta militer. Irak juga berkuasa seorang raja, yang kemudian juga dikudeta militer. Mesir menjadi kerajaan Mesir sebelum dikudeta militer. Arab menjadi Arab sebagaimana sekarang Kerajaan Arab Saudi, begitu juga dengan Libyah, Sudan, Tunisia, Albania dan wilayah lainnya.

Kekhalifaan Turki Usmani dianggap penjajah oleh bangsa-bangsa Asia Barat, dan wilayah lainnya. Padahal pada masa sebelumnya wilayah tersebut merupakan wilayah yang tidak bertuan. Rezim dapat tumbuh dan berganti. Masyarakat di sana dapat tinggal di mana saja.

Isu kebangsaan menjadi komponen menghancurkan kesatuan dari dalam. Senjata dan perang dibantu oleh Inggris. Tetapi, isu kebangsaan hanya digunakan sekelompok orang untuk mencari dukungan rakyat setempat. Karena  pada hakikatnya kelompok itu, hanya membangun ambisi pribadi untuk berkuasa. Mereka mendirikan kerajaan dinasti mereka.

Itu tercermin dari dengan berdirinya kerajaan-kerajaan, seperti kerajaan Irak. Kemudian Kerajaan Arab Saudi dimana negara itu milik dinasti Saud. Kelompok yang menentang Kekhalifahan tersebut bukan karena ingin kehidupan politik yang baik. Tapi untuk berkuasa secara kelompok dan dinasti.

Kekhalifaan Turki Usmani atau Ottoman  memang masih menganut sistem lama. Yaitu, monarki absolut dan terlalu bersifat kebangsaan Turk. Sehingga membuat masyarakat Kekhalifahan kawasan lain menjadi cemburu sosial. Kemudian pada masa pergulatan politik modern. Kekhalifahan masih dalam kehidupan politik lama.

Lambatnya reformasi sistem pemerintahan membuat Kekhalifahan goyang. Tidak siap dengan politik modern yang banyak memainkan instrumen pemikiran: seperti permainan isu, propaganda dan adudomba.

Dari pengalaman itu, dapat kita ambil pelajaran dalam membangun Kekhalifaan Islam kembali dan menata kekhalifahan modern. Yaitu, melalui sistim Demokrasi Islam dan meninggalkan sifat kebangsaan atau kesukuan. Kebangsaan cukup pada batas wilayah dengan sistem federal. Dimana setiap wilayah negara yang bersatu tetap dipimpin oleh putra bangsa mereka. Secara nasional bersatu dengan Pemerintah Pusat atau Kekhalifahan.

Mulai memilih daerah baru untuk membangun pusat pemerintahan. Memunculkan bendera baru untuk mempersatukan. Hal yang dapat dilakukan untuk bersatu bukan dengan perang seperti zaman dahulu, tapi, dengan momerendum (pemilihan umum). Pan Islam adalah landasan bersatunya negara Islam dan umat Islam.


Halangan-Halangan Berat.

Tentu saja tujuan mendirikan Kekhalifaan Islam akan mendapat tantangan yang besar sekali. Tantangan tersebut akan lebih besar dari golongan Islam sendiri. Yaitu, penguasa Islam berbentuk kerajaan atau otoriter, dan junta militer. Kedua, akan ditentang dari kalangan orang-orang Islam penganut sekulerisme, dan ketiga dari kelompok penentang keislaman, seperti Blok Barat, Komunis, dan kelompok agama lainnya.

 

1.Pemerintahan Otoriter Setempat

Apabila masyarakat dikawasan Asia Barat dan Aprika Utara ingin membentuk kekhalifaan kembali. Maka rintangan terberat adalah pemerintahan otoriter kawasan tersebut. Seperti di Mesir, dimana kekuatan otoriter militer yang mengendalikan politik dan sosial. Mereka dengan kekuatan tangan besi akan berusaha menghancurkan keinginan masyarakat Islam bersatu membentuk kekhalifaan modern.

Mesir yang sebelum perang dunia pertama adalah bagian dari Kekhalifaan Turki Usmani. Akan selalu menjegal pemikiran persatuan dan persaudaraan keislaman atau Pan Islam. Untuk menghadapi Pemerintahan Otoriter sesungguhnya tidak sulit. Yang diperlukan masyarakat setempat adalah kesatuan aksi dan perjuangan bersama. Kemudian masyarakat melakukan boikot sosial dan tidak mengakui Pemerintahan tersebut dengan tindakan.

Lalu melakukan mobilisasi masa, masyarakat, pemuda dan mahasiswa untuk berdemo secara damai tapi terus menerus. Apabila berhasil revolusi demikian, singkirkan semua kelompok militer dari pemerintahan, terutama yang pernah bersama-sama rezim lama. Jangan sampai tertipu seperti masyarakat Mesir, ditipu oleh El-Sisi. El-Sisi yang awalnya pura-pura mendukung kelompok demokrasi Ikhwanul Muslimin. Kemudian dia mengkudeta presidem demokrasi Mesir pertama, Muhammad Mursi.

Begitu juga dengan pemerintahan monarki seperti Arab Saudi, akan berbuat sama. Mereka akan menentang habis kelompok yang akan mendirikan Demokrasi Islam. Sebab mereka ingin mempertahankan eksistensi mereka sebagai penguasa. Apabila demokrasi yang dipilih masyarakat Asia Barat dan Aprika Utara lalu menyatu menjadi satu kekuatan besar, Kekhalifaan Islam. Maka secara individu dan dinasti mereka tersingkirkan.

Tidak ada lagi gubernur keluarga mereka, jendral hanya keluarga mereka, mentri keluarga mereka. Oleh sebab itulah, mereka akan mempertahankan kekuasaan mereka dengan cara apa pun. Kalau hanya bekerjasama dengan pihak Israel, itu hanya urusan kecil. Mereka akan berbuat apa saja yang lebih dari itu. Karena mereka bukan untuk Islam, tapi untuk kekuasaan.

 

2.Pihak Barat

Pihak Barat dimana kekuatan manusia munafiq yang banyak bersatu. Blok Barat yang disebut-sebut mendukung demokrasi tidaklah demikian. Demokrasi hanya ada dalam wacana politik mereka. Tidak ada demokrasi untuk kelompok Islam. Demokrasi hanya ada pada kelompok masyarakat non muslim atau kelompok sekuler.

Pihak Barat juga akan berusaha menggagalkan upaya demokrasi Islam. Seperti embargo ekonomi sebagaimana Iran yang mendirikan Pemerintahan Islam. Kemudian menghentikan bantuan-bantuan sosial dan pemerintahan. Kemudian melakukan aneksasi kekacauan, salah satunya mendukung pemberontak non muslim, mendukung pemberontak wilayah, mendukung kudeta militer.

Lalu mendukung oposisi, atau bilah perlu mereka menyerang dengan senjata untuk meruntuhkan Pemerintahan Islam. Sebagaimana kita lihat demokrasi di Mesir, saat militer melakukan kudeta menggulingkan presiden Muhammad Mursi. Yang terpilih secara demokratis. Dunia Barat diam dan cenderung mendukung diam-diam. Mereka tahu, Islam akan tumbuh dengan sangat baik apabila dalam iklim demokrasi.

 

3.Kaum Sekuleris

Kaum sekuler adalah kelompok yang sangat anti otokrasi.  Demokrasi kelompok sekuler sesungguhnya tidak pernah tumbuh baik pada masyarakat yang mayoritas Islam. Demokrasi hanya ada bagi mereka yang ingin sekuler, tapi tidak ada untuk kelompok Islam. Demokrasi Islam tidak boleh tumbuh, yang boleh tumbuh adalah demokrasi sekuler.

Kelompok sekuler ini juga akan bekerja keras menghalangi. Mualai menyerang secara ideologis, menyerang secara akademis, menyerang melalui propaganda. Kemudian melakukan oposisi yang keras dan berupaya keras. Kelompok sekuler ini dimotori oleh orang-orang yang takut hidup susa, kurang beriman dan tidak begitu percaya dengan adanya hari pembalasan. Selain itu, kelompok sekuler juga didukung oleh kelompok non muslim.

Mengapa non muslim begitu takut dengan terbentuknya pemerintahan Islam. Ada dua alasan, pertama rasa iri dengki yang dimotori sentimen agama mereka. Kedua, mereka takut tidak mendapat posisi apa-apa pada Pemerintahan Islam. Padahal, dalam Islam menjamin demokrasi yang lebih baik daripada demokrasi sekuler.  Sebab demokrasi sekuler hanya akan digerogoti oleh orang yang beruang dan ladang korupsi yang subur.

Kelompok sekuler ini, adalah kelompok masyarakat yang terpengaruh secara pemikiran dan akademisi pada kebudayaan Barat. Kelompok ini, tidak mampu mengolah pemikiran sendiri, hanya memiliki inspirasi dan mencontoh kehidupan masyarakat Barat.

Non muslim mengira kalau di negara Islam mereka tidak bisa menjadi menteri, atau pejabat tinggi. Padahal Islam akan menerima mereka dengan terbuka menjadi pejabat tinggi.

Pemilihan Umum Memilih Khalifah

Pada masyarakat Islam dalam upaya membentuk pemerintahan Islam dapat dengan sistem demokrasi. Yaitu dengan pemilihan umum untuk kepemimpinan umat Islam, seorang Khalifah. Lalu kepemimpinan dibatasi waktu dengan kesepakatan bersama.

Kalau kita merujuk pada masa pemerintahan Khulafaurasidin. Seorang Khalifah paling sebentar memimpin dua tahun sebagaimana Abu Bakar. Lalu paling lama sepuluh tahun sebagaimana Umar Bin Khatab. Sehingga dalam waktu sepuluh tahun sekali umat Islam melalukan pemilihan umum untuk memilih seorang khalifah.

Untuk pencalonan umat Islam dapat mencalonkan pimpinan masing-masing dengan pertimbangan tertentu. Kedua pencalonan dengan dukungan partai Islam di negara mereka. Pemilihan umum yang adil akan membentuk iklim politik Islam yang baik.

Penyatuan Wilayah Kawasan Asia Barat dan Afrika Utara

Sebuah negara adalah milik rakyat yang mendiaminya. Bukan milik raja, bukan milik militer dan pemerintahannya. Bukan milik kelompok tertentu dengan dinastinya. Kalau penyatuan wilayah pada masa lalu dilakukan perang menaklukkan penguasa setempat.

Pada masa sekarang, penyatuan wilayah tidak dapat lagi dilakukan dengan senjata atau penaklukkan. Sebab manusia sekarang telah memiliki pengetahuan tentang kehidupan mereka. Manusia tidak lagi dapat dikontrol dengan senjata. Maka penyatuan wilayah dapat dilakukan dengan cara momerendum atau penentuan hak bersama. Setelah itu, apabila pemilihan memenangkan keinginan bersatu.

Maka wilayah akan bersatu secara sah. Wilayah-wilayah menjadi kawasan otonomi yang demokrasi, baitu berupa negara bagian, provinsi atau daerah. Keamanan masyarakat tanpa terkecuali dijamin negara. Sehingga masyarakat tidak boleh memiliki senjata api pribadi. Diharapkan, rakyat secara ikhlas menyerahkan senjata-senjata api yang mereka miliki.

Dengan demikian, akan mengakhiri perang antara kelompok di Kawasan Asia Barat dan Afrika Utara. Sekaligus mengakhiri kepemilikan wilayah oleh sekelompok dinasti dan mengakhiri kelompok otoriter seperti di Mesir. Wilayah Kekhalifaan Turki Usmani sebelum runtuh dapat kembali bersatu dalam satu Pemerintahan Islam Demokrasi.

Pemerintahan Pusat dapat membangun kembali ibu kota yang baru dengan sistem yang baru. Bukan berasal dari satu keluarga atau bangsa. Bukan juga berdasarkan ras atau suku bangsa. Tapi berdasarkan Islam yang satu. Islam yang bersaudara, dan Islam yang rahmatan. Pemerintahan Islam dibangun berdasarkan Demokrasi dan Pan Islam. Memiliki perwakilan rakyat dan hukum adalah kekuasaan tertinggi. Kesamaan derajat antara golongan dan bangsa, dalam hal apa pun.

Untuk melakukan konsolidasi masyarakat Islam tidak perlu memperdulikan rezim-rezim yang ada. Rakyat harus mendeklarasikan bersama-sama dengan kemauan bersama. Tinggalkan panatisme kesukuan, panatisme kebangsaan. Kedepankan persaudaraan atas nama Islam untuk membentuk kekhalifaan. Jangan terpancing adu domba pihak mana pun.

Sebab pertarungan dengan senjata akan merugikan. Sebagaimana kita saksikan sekarang di Timur Tengah, Libya, Yaman dan lainnya. Perang saudara hanya merugikan kita. Tapi sikap boiokot dan tidak mengakui pemerintah adalah senjata yang mematikan penguasa setempat. Seperti boikot bayar pajak dan usahakan pertanian sendiri tanpa perlu ketergantungan makan dari pemerintah.

Apabila kekhalifaan Islam Demokrasi terbentuk di suatu kawasan Asia Barat dan Afrika Utara. Kawasan lain dimana wilayah mayoritas Islam seperti Balakan dapat juga melakukan penyatuan wilayah melalui momerendum (Albania). Maka lambat laun akan terbentuk di seluruh dunia, sebab umat Islam dapat menyatukan diri secara individu atau secara negara.

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah penyadaran umat Islam bahwa bersatu dalam persaudaraan itu lebih baik. Dari pada tercerai berai seperti saat ini. Kedepankan Islam, buang panatisme kesukuan, ras dan kebangsaan. Kekhalifaan modern yang bersifat universal akan berdiri.

Oleh. Karim Abdulah Sayfullah.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 1 November 2020.

Sy. Apero Fublic.

Pelembab Kulit Malam: Moreskin Night Cream

Apero Fublic.- Moreskin Night Cream, diciptakan secara khusu yang berguna untuk mencerahkan, meremajakan, dan mengencangkan wajah. Manfaat membantu mencerahkan wajah, meremajakan kulit wajah, dan mengencangkan kulit wajah.

Moreskin Night Cream mengandung vitamin C yang berguna mengurangi pembentukan pigmen hitam melanin serta melembutkan kulit wajah. Kandungan vitamin E berguna sebagai anti stress dan mengurangi kerutan pada kulit wajah (anti aging) sehingga kulit halus berseri. Untuk vitamin F berguna sebagai anti oksidan yang dipercaya melawan radikan bebas yang menimbulkan kanker pada kulit.


Begitupun dengan kandungan vitamin B3 yang terbukti meningkatkan kelembutan, elastisitas dan mencegah timbulnya jerawat serta mengurangi kerutan-kerutan (anti aging) pada kulit wajah. Kandungan Protein Asam Amino berfungsi untu meremajakan, menghilangkan kerutan dan meningkatkan kelembutan kulit wajah.


Ekstrak daun Bearberry dan Ekstrak Biji Anggur juga terbukti sebagai pemutih (whitening agent) yang tanpa menimbulkan iritasi pada kulit wajah sehingga aman digunakan setiap hari. Saran pakai, gunakan cream di malam hari pada wajah dan leher secara teratur. Setelah dua minggu pemakaian akan terlihat hasilnya.

 

Netto. 20 gr

Badan POM NA 18130101714.   

Kontak: 081279992170.

 

Oleh. Deni Sutra

Editor. Desti, S.Sos.

Tatafoto. Dadang Saputra

Palembang, 2 Desember 2020.

Sumber: Katalog produk PT. Natural Nusantara.

 

Sy. Apero Fublic.

Membohongi Malaikat: Pembual Yang Sok Pintar.

APERO FUBLIC.- Pada zaman dahulu, ada sebuah cerita tentang seorang Melayu yang meninggal. Sewaktu masih hidup, dia adalah orang yang suka membual. Maka orang-orang menjulukinya si Tukang Bual. Tidak pernah shalat dan tidak suka belajar ilmu agama. Ketika sudah meninggal, di alam kubur dia merasa kalau malaikat dapat juga dibualinya.

Setelah tujuh langkah orang meninggalkan kuburan si Tukang Bual. Maka datanglah dua orang malaikat, menanyai ruh Tukang Bual. Si Tukang Bual mulai berpikir bagaimana membual dengan harapan malaikat tidak marah dan dia diperlakukan dengan baik.

“Hai manusia, Siapa Tuhanmu?.” Tanya Malaikat.

“Ah, jangan begitu Abang Malaikat. Kau tahukan kalau aku ini tidak perna ikut pengajian dan tidak belajar dengan ulama.” Jawab ruh Tukang Bual. Malaikat penanya merasa kesal dan geram sekali dengan bualan itu. “Man Rabbuka?.

“Nah, bahasa Arab. Tuhanku, Allah Subhana Wataalah.” Bukan main panasnya malaikat, seolah-olah pintar bahasa Arab. Kemudian malaikat bertanya lagi dengan bahasa Melayu. Tapi si Tukang Bual pura-pura tidak mengerti. Malaikat mengalah dan dia rubah setiap pertanyaan dengan bahasa Arab.

Si Tukang Bual memang pernah mendengar cerita-cerita orang sehingga dia tahu tentang pertanyaan malaikat berbahasa Arab. “Ma dinuka?. “Agama saya Islam abang Malaikat. “Man Nabiyyuka?.” Tanya malaikat lagi.

“Ini nabi umat Islam Abang Malaikat.” Tanya balik pembual. Malaikat yang menjalankan tugas dan bersungguh-sungguh mulai mendidih darahnya. “Jawab saja.” Bentaknya.

“Adam, Idris, Nuh, Hud, Soleh, ...” Belum habis nyanyian nama-nama nabi yang imani umat Islam, langsung saja bentakan keras lagi. “Nabi agama kamu?.” Ujar malaikat dengan mata melotot.” Ya, tidak ngomong dari tadi. Nabi Muhammad, lahhh.” Jawab si Pembual.

Ma Kitabuka?.” Lanjut Malaikat. “Kitab yang mana Abang Malaikat?.” Tanya balik ruh Tukang Bual. “Jawab, apa kitab agamamu?.” Tegas malaikat.

“Zabur, Injil, suhub,....” Jawab si Tukang Bual dengan tenang. Malaikat penanya kembali membentak, dan cambuknya mulai memukul lantai kubur si Tukang Bual. “Itu kitab yang dipercaya umat Muhammad pernah diturunkan pada umat sebelum umat Muhammad.” Kata malaikat dengan marah besar, karena si Pembual menjawab bermain-main. “Kitab yang digunakan mengaji sewaktu kecil?. Tanya balik si Pembual. Malaikat penanya hanya melotot saja. “Kalau yang itu, kitab suci Al-Quran.”

Aina qiblatuka?. Malaikat menanyakan arah kiblat. Kali ini, ruh si Pembual kaget bukan main. Sebab dia tidak pernah salat dalam hidupnya. Dia hanya tahu orang solat di dalam masjid dan menghadap arah yang sama setiap kali shalat. Pernah sekali waktu dia ikut shalat hari raya dalam hidupnya. Sehingga dia menerka-nerka bagaimana kira-kira arah kiblat itu.

“Kiblat itu, kalau tidak salah, dari rumah hendak menghadap ke sana.” Jawab ruh si Pembual mencoba menjelaskan arah kiblat. Tangannya menunjuk ke kiri dan kanan. Mendengar jawaban yang tidak karuan itu, malaikat penanya menggeleng-geleng.

“Aina qiblatuka?. Dimana arah kiblatmu?.” Dua malaikat bertanya dalam bahasa Arab dan Bahasa Melayu. Ruh si Pembual mulai gemetar ketakutan. Kali ini dia benar-benar tidak tahu arah kiblat. Begitulah orang yang tidak pernah shalat. Lalu dia menjawab lagi. “Kalau dari rumah Uncu dahulu, balik ke kiri sedikit.” Jawab si pembual menjelaskan arah kiblat.

Dua malaikat sudah tidak dapat menahan kemarahannya. Amarah sudah memuncak atas jawaban si pembual. Malaikat mengira kalau si Pembual masih bermain-main seperti tadi. Sehingga malaikat tidak mau pengertian kalau maksud jawaban si pembual adalah arah kiblat.

Dengan penuh amarah, kedua malaikat penanya di dalam kubur menghukum si pembual. Cambuk bertubi-tubi tanpa henti menyasar dirinya. Membuat si pembual meraung-raung kesakitan bukan main. Begitulah, akhir kisah si Pembual yang ingin membohongi malaikat tapi justru dirinya yang menjadi sasaran cambuk.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 2 November 2020.
Sumber: Informan Ahmad Dahlan Khatib, lahir di Stabat tahun 1929. Laki-laki beragama Islam, Berbahasa Melayu. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic

Hikayat Lebai Meon

Apero Fublic.- Seratus tahun yang lalu, hiduplah seorang bernama Lebai Meon. Lebai Meon adalah orang kaya yang banyak uang. Tapi Lebai Meon tidak pernah pergi jauh dari desanya. Pada suatu hari, Lebai Meon ingin pergi ke kota. Dia mengajak anak-anak dan istrinya.

Oleh karena itu, diapun menyewa mobil seorang pedagang Cina kenalannya, Cuat Hin. keluarga Lebai Meon pergi ke kota. Seumur hidup mereka baru sekali itulah menuju kota. Sehingga mereka tidak mengetahui apa-apa dan merasa aneh. Sebab kehidupan mereka penuh dengan kepolosan dan pemikiran tidak terbuka dengan hal-hal baru. Lebai Meon membawa uang di dalam peti besi untuk berbelanja.

Mereka memasuki kota dan turun dari mobil. Sopir dan mobil menunggu di parkiran terminal. Mereka satu keluarga berjalan-jalan menuju tempat berbelanja. Saat berjalan mereka melintasi sebuah bangunan. Di halaman depan gedung terdapat patung burung garuda yang besar dengan bentuk siap terbang. Sayap patung burung garuda otomatis dengan gerakan seakan hendak terbang.

“Oh istriku, anak-anaku lihat burung raksasa itu mau terbang. Lariiiiii.... jangan sampai ada yang disambarnya.” Teriak Lebai Meon memperingati anak dan istrinya dan mereka pun berlari kencang menjauh. Setelah itu, mereka berjalan berpegangan saling menjaga, terutama saat menyemberang jalan raya.

Mereka akhirnya sampai di sebuah toko roti. Penjual roti, untuk menarik pembeli dia membentuk potongan rotinya seperti bentuk bermacam hewan. Ada potongan roti yang berbentuk siput, beruang, boneka, dan lainnya. Melihat bentuk roti demikian merasa heranlah mereka satu keluarga.

“Ayah, lihat ada siput dibuat roti. Ternyata orang kota membuat roti dari siput.” Kata salah seorang anak Lebai Meon. Karena belum pernah makan roti dari hewan, maka mereka membeli roti-roti itu. Merasa aneh, sebab roti tidak jauh beda dengan roti biasa hanya bentuk saja yang berbeda. Orang di kota hebat dapat membuat roti dari jenis-jenis hewan, itulah pendapat mereka.

Sekarang mereka satu keluarga tiba di toko kain, milik pedagang seorang keturunan Arab. “Mau kain apa Tengku, silakan ambil saja.” Kata si pedagang. Mendengar itu, Lebai Meon dan anak-istrinya merasa heran. Alangkah baiknya pedagang itu pikirnya, dan mereka tanpa pikir panjang mengambil kain sesuka hatinya masing-masing. Setelah itu mereka mengucap terimakasih dan beranjak pergi. Pedagang itu merasa heran dan meminta bayaran.

“Tengku, belum dibayar?.” Kata pedagang itu. Lebai Meon merasa heran dan dirinya mau marah tapi dia tahan. Anak istri Lebai Meon juga menggerutuk benci. Ternyata orang berdagang di kota menggunakan cara-cara menjebak. Padahal jelas-jelas pedagang berkata, ambil saja apa yang mereka mau. Lebai Meon tersinggung, kemudian dia membayar dan kecil baginya membayar kain.

Mereka melanjutkan jalan-jalannya, dan sampai di Kebun Binatang. Mereka terkejut sekali, ternyata di kota hidup juga hewan-hewan. Mereka melihat berbagai jenis binatang dan terheran-heran di kota yang ramai banyak binatang hidup tenang dan ada rumah-rumah serta tempat-tempat sendiri. Lebai Meon dan keluarga merasa sangat heran dan tidak habis pikir.

Dari jauh mereka kemudian melihat asap membumbung tinggi. Lebai Meon dan keluarganya memandang keheranan. Ternyata di kota ada juga gunung apa aktif. Karena itu, Lebai Meon menduga kalau tidak lama lagi akan kiamat. Dimana gunung berapi telah muncul di kota-kota. Untuk menjawab penasarannya mereka sekeluarga pergi berjalan menuju gunung api itu.

Sesungguhnya yang mereka lihat adalah cerobong pabrik tidak jauh dari pasar sayur. Saat mereka tiba di pasar sayur, pandangan mereka telah terhalangi oleh gedung-gedung disekitar pasar. Sehingga tidak lagi dapat melihat kepulan asap yang menghitam itu. Kemudian mereka berbelanja dan membeli sayur mayur. Dan mereka tidak mengerti kemana hilangnya gunung api aktif itu.

Hari sudah soreh dan mereka mulai letih. Belanja sudah banyak dan Lebai Meon juga capek menggendong peti besi wadah uangnya. Mereka juga khawatir kalau-kalau nanti disambar burung garuda yang mereka jumpai tadi. Khawatir juga kalau gunung api akan meletus dan mereka akan mati. Maka mereka segerah pulang dengan muatan yang banyak sekali di mobil sewaan.

Mereka pulang, di perjalanan mereka melihat pedagang rambutan. Saat mereka mencicipnya ternyata rasanya lebih enak dari rambutan di desanya. Lebai Meon bertanya dimana batang rambutan itu. Pedagang itu, lalu menunjukkan kebun rambutannya. Tampak kebun rambutan berbaris rapi dan teratur. Oleh karena itu, Lebia Meon ingin membeli dua batang pohon rambutan untuk di tanam di desanya.

Pedagang rambutan awalnya keberatan karena tidak menjual batang pohon rambutannya. Tapi karena Lebai Meon mau membeli dengan harga mahal, maka dia mau menjualnya. Dengan susa paya mereka membongkar pohon rambutan itu. Setelah terbongkar beserta akar-akarnya, lalu dimuat diatas mobil sewaan mereka. Tampak begitu banyak muatan mobil ditambah dengan dua batang pohon rambutan utuh itu.

Perjalanan pulang dilanjutkan dan mereka tiba di desanya saat matahari sudah pagi. Mereka tidak istirahat, dan terus berjalan sepanjang malam. Memang jauh letak desa Lebai Meon dari kota. Saat tiba di desanya, orang-orang desa berkerumun melihat lebai meon. Semua bertanya tentang kota, sebab baru Lebai Meon dan keluarganya yang datang ke kota.

Lebai Meon menceritakan semua pengalamannya di kota. Mulai dari adanya burung garuda raksasa, roti dari hewan, pedagang yang menjebak, dan gunung api aktif yang siap meletus. Selain itu, di kota ada juga kumpulan hewan, bahkan harimau juga ada. Sehingga dia berpesan kalau ke kota harus hati-hati. Kalau tidak akan tertipu seperti dirinya oleh pedangan kain. Atau hampir disambar burung garuda raksasa.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 2 November 2020.
Sumber: Informan Cik Ah, lahir di Besitang tahun 1934. Jenis kelamin seorang perempuan beragama Islam, Berbahasa Melayu. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic

UIN Palembang: Asesmen Jurusan Ilmu AL-Quran dan Tafsir

Apero Fublic.- Palembang. Asesmen adalah upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas, mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan kriteria atau capaian pembelajaran tertentu.

Asesmen lapangan Akreditasi Program Studi Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir Program Starata Satu (S1), Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Dilaksanakan secara daring, pada 27-28 November 2020. Dengan Narasumber Bapak Prof. Yusup Rahman, M.A. Ph.D, dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak Prof. Dr. Iskandar Usman dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Mahasiswa jurusan diharapkan meningkatkan semangat belajar dan kedisiplinan. Kemudian melakukan penulisan karya ilmia pada bidang studi, seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah serta berprestasi pada bidang akademik dan non akademik. Sehingga mutu jurusan akan bertambah baik. Kemudian tingkat keberhasilan belajar mahasiswa tinggi.

Asesmen diselenggarakan diikuti oleh Dekanat, Kepala Prodi dan sebagian dari mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Semua mengikuti dengan semangat serta bersungguh-sungguh. Karena, kebaikan akreditasi jurusan berarti keberhasilan semua mahasiswa.

Kekompakan, kerjasama, dan berbuat yang terbaik. Semuanya berbuat yang terbaik secara individu ataupun secara kerjasama. Sebab usaha tidak akan menghianati hasil. Harapan semuanya, semoga yang terbaik segerah dikabulkan, insyaa Allah.

Oleh. Seniana
Editor. Selita, S.Pd
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 30 Desember 2020
 
Sy. Apero Fublic

11/29/2020

Moreskin Day Cream: UVA Filter dan UVB Filter

Apero Fublic.- Moreskin Day Cream diciptakan secara khusus untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari serta mengencangkan kulit wajah sehingga tampak cerah, halus, lembut dan cantik alami. Manfaat, membantu melindungi kulit dari sengatan sinar matahari serta mengencangkan kulit wajah sehingga wajah tampak cerah, halus, lembut dan cantik alami.  

Moreskin Day Cream mengandung vitamin C, yang bermanfaat untuk mengurangi pembentukan pigmen hitam elanin dan mencerahkan serta melembutkan kulit wajah. Untuk kandungan vitamin E bermanfaat sebagai anti stress dan mengurangi kerutan pada kulit wajah (anti aging) sehingga kulit halus berseri. Untuk UVA Filter dan UVB Filter bermanfaat melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.


Selain itu, juga Anti Oksidan dipercaya melawan radikal bebas yang dapat menimbulkan kanker pada kulit sehingga aman digunakan setiap hari. Saran pakai, gunakan cream di pagi hari pada wajah dan leher secara teratur. Setelah dua minggu pemakaian akan terlihat hasilnya.


Netto. 20 gr

Badan POM NA 18130101713.

Kontak: 082179992170.

 

Oleh. Deni Sutra

Editor. Desti. S.Sos.

Tatafoto. Dadang Saputra.

Palembang, 30 November 2020.

Sumber: Katalog produk PT. Natural Indonesia.

 

Sy. Apero Fublic

Mitos: Asal Usul Gempa Bumi

APERO FUBLIC.- Tersebutlah cerita bahwa dahulu kala dunia ini kosong. Tidak ada langit, laut, tanah dan seisinya. Sedangkan di surga Nabi Adam dan Hawa hidup bahagia sejahtera. Seperti yang telah dijanjikan Tuhan, Nabi Adam akan dijadikan Khalifah di bumi. Nabi Adam berpikir kalau mau ke dunia, tentu buah larangan yang dilarang Tuhan harus dia makan, karena itulah jalan ke dunia. Kalau tidak dimakan, tentu dia tidak akan keluar dari surga.

Setelah memakan buah khuldi maka Nabi Adan dan Hawa akan segerah dikirim ke dunia. Akan tetapi dimana dia harus tinggal. Barulah kemudian Tuhan menciptakan tanah dan lautan. Tanah adalah tempat manusia atau Nabi Adam dan Hawa istrinya hidup dan tinggal. Dari tanah mereka akan mencari makan. Sedangkan lautan dan air tawar untuk penyubur tanah. Yang dipikirkan adalah bagaimana agar bumi tidak runtuh dan hancur. Untuk itu, akan dibuatkan tiang penopang bumi.

Sebab kalau tidak ditopang bumi akan runtuh dan hancur. Manusia dan seisinya akan binasa. Itu berarti semuanya akan sia-sia dan Nabi Adam dan Hawa akan mati juga. Sehingga Tuhan akan menciptakan sesuatu yang dapat menopang tanah, lautan dan seisi bumi.

Akhirnya Tuhan menciptakan seekor kerbau raksasa yang sangat besarnya. Sekali kibasan ekor kerbau itu dapat merobohkan semua pepohonan di bumi, dapat membuat hewan mati, dan dapat menimbulkan angin topan, menimbulkan gelombang besar di lautan.

Kerbau sangat besar yang diciptakan Tuhan tidak memiliki nafsu apa-apa. Tidak makan, tidak pernah merasa haus dan lapar. Tidak bergeser, tidak berjalan, tidak lelah, tidak duduk, tidak tidur. Dia hanya berdiri kokoh dan tegak berdiri seperti yang Tuhan perintahkan padanya.

Hanya sesekali kerbau raksasa itu, mengipas-ngipaskan ekornya. Namun sekali-sekali dia mengibaskan ekornya. Tapi dari kibasan itu menyebakan angin topan yang sangat deras dan mengerikan. Sekali kibas dapat menyebabkan gelombang lautan besar, dan dapat merobohkan banyak pepohonan.

Setelah selesai menciptakan kerbau yang amat besar itu. Kemudian Tuhan meletakkan tanah bumi dan lautan diatas punggung belakang kerbau raksasa itu. Mulai saat itu, kerbau yang sangat besar itu menjadi penopang tanah dan lautan atau menopang bumi dan isinya. Setelah itulah, Nabi Adan dan Hawa istrinya turun ke dunia. Bumi masih sangat sepi tidak ada sesuatu selain tanah dan lautan. Adam menjadi sedih sebab tidak ada penghuni lain selain mereka berdua.

Oleh karena itulah, mulailah Tuhan ciptakan bermacam-macam tumbuhan dan bermacam-macam hewan-hewan. Diantaranya, Tuhan menciptakan biji sawi dan unggas putih. Unggas itu, makanannya biji sawi itu. Setelah kenyang memakan biji sawi, unggas itu terbang mengelilingi bumi.

Lalu sambil terbang dia membuang kotorannya.  Kotoran unggas itu menyatu dengan tanah, kemudian tumbuh jenis tumbuhan lainnya. Begitulah kebiasaan unggas itu, sehingga tersebarlah tumbuhan di muka bumi ini.

Begitu juga dengan Nabi Adam dan Hawa, mereka mendapatkan anak dan cucu juga. Sehingga manusia menjadi semakin banyak dan menyebar ke permukaan bumi. Begitu juga kehidupan dilautan berkembang biak memenuhi lautan dan sungai-sungai dengan takdir Tuhan. Seisi lautan dan sungai juga bermanfaat untuk manusia. Di daratan dan di udara hewan juga berkembang biak dengan takdir dari Tuhan  yang kuasa.

Suatu ketika, kerbau yang menjadi penopang bumi atau tanah dan lautan mengibas-ngibaskan ekornya. Sehingga dunia dilanda oleh angin topan yang sangat dahsyat serta diikuti hujan lebat.

Beribu-ribu tahun setelah hadirnya hewan dan tumbuhan keadaan bumi alami tidak jauh berbeda. Manusia tetap hidup makmur dengan makanan bumi yang melimpa. Angin topan membawa hujan bermanfaat untuk kehidupan bumi. Tanpa hujan tumbuhan, hewan, manusia akan mati.

******

Di antara hewan yang diciptakan Tuhan, ada hewan sangat kecil bernaam Agas. Agas tidak terlihat oleh mata manusia. Baru terasa kalau ada agas saat hewan itu menggigit tubuh manusia. Terasa sangat gatal dan bentol pada bekas gigitan agas. Tersebutlah kawanan agas ini mengerumuni kerbau raksasa penopang bumi (tanah dan lautan). Kalau menggigit kulit kerbau itu tidak bisa, sebab kulit sangat keras dan lebih keras dari besi.

Tapi saat kawanan agas yang banyakknya tidak terhitung itu masuk kedalam telinga kerbau penopang bumi. Kerbau itu, menjerit dengan suara lengkingan keras.  Kulit bagian dalam telinga kerbau lembut dan lunak. Berbagai usaha kerbau untuk mengeluarkan agas-agas itu dari telinganya. Namun tidak berhasil, sehingga membuat telinga kerbau sakit dan bengkak. Walau menahan sakit dan gatal tetap kerbau itu tidak bergerak atau bergeser sedikit pun.

Kerbau itu, menjaga agar bumi tidak terjatu atau terguling dari atas punggungnya. Dia memikirkan ketentraman penghuni tanah dan lautan. Tetap tidak bergerak sebab itulah tugasnya. Waktu demi waktu berlalu dan berlalu sampai zaman selanjutnya. Rasa gatal dan sakit akibat gigitan agas terus menerus di dalam telinga kerbau penopang bumi. Akhirnya dia sudah tidak tahan lagi menahan rasa tersiksa itu.

Kepala kerbau mulai terasa pusing, mata berkunang-kunang. Sehingga kebau khilaf dan terpaksa melanggar perintah Tuhan. Untuk mengusir agas yang mengganggu, dia kipaskan kuat-kuat ekornya. Namun, tanpa kerbau itu sadari terjadi bencana di permukaan bumi. Tanah menjadi sedikit bergeser dan kembali bergeser seperti semulah. Saat itulah, manusia mengalami bencana gempa bumi. Saat gempa bumi berhenti, berarti berhenti juga kerbau itu mengipas-ngipas agas.

Begitulah keadaan kerbau penopang bumi atau tanah dan lautan. Setiap kali kerbau mengipaskan ekornya disertai gerakan tubuhnya, maka terjadi gempa bumi. Kalau kibasan ekornya dan gerakan tubuh yang kuat akan terjadi gempa besar. Kalau kibasan ekor dan gerakan tubuhnya perlahan akan terjadi gempa kecil.

Begitu juga dengan kipasan kuping kerbau yang sangat besar penopang bumi dan lautan itu. Kibasan kuping sebelah kiri gempa bumi disebelah timur. Kibasan kuping sebelah kanan, gempa bumi sebelah kanan, begitulah seterusnya. Sebab agas selalu mengganggu kerbau raksasa itu.

*****

Pada zaman dahulu masyarakat Melayu di Langkat percaya dengan cerita ini. Sehingga masyarakat Langkat saat ada gempa selalu berdoa pada tuhan agar letak tanah kembali seperti semula. Ada juga masyarakat memukul kentongan beramai-ramai dengan maksud agar agas terkejut dan berhenti menggigit telinga kerbau penopang bumi.

Diharapkan juga kerbau tidak mengipaskan telinganya, baik kiri atau kanan. Karena akan menggeser letak tanah bumi. Kentongan juga untuk mengingatkan kerbau raksasa penopang bumi pada tugasnya. Pada masa lalu cerita ini, diceritakan pada generasi ke generasi, turun temurun.

Rewrite. Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 28 November 2020.
Sumber: Informan Amir Bintang, Lahir di Tanjung Pura tahun 1927, beragama Islam dan berbahasa Melayu. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic.

Budidaya Jamur: Cahaya Tiram Mandiri

Apero Fublic.- Muara Enim. Jamur Tiram atau dikenal dengan Tiram Putih memiliki nama latin pleurotus ostreatus. Nama lokal dikenal dengan cendawan putih. Masyarakat Melayu sudah sangat akrab dengan cendawan putih atau jamur tiram putih. Apalagi masyarakat yang tinggal di pedesaan. Yang hidup dekat dengan hutan atau berprofesi sebagai petani ladang.

Jamur tiram putih atau cendawan putih tumbuh pada batang pohon yang telah mati atau lapuk. Dimana warga desa biasanya membuka hutan, tentu banyak batang pohon dan tunggul pohon. Sehingga cendawan putih atau tiram putih sering tumbuh. Namun, tumbuhnya jamur tiram alami tidak begitu aktif dan banyak.

Biasanya jamur tiram putih atau cendawan putih tumbuh dua sampai tiga kali dalam setahun di tempat semulah. Dengan kapasitas tidak banyak, sehingga jamur tiram putih tumbuh alami menjadi langka. Hanya sesekali saja, warga menemukan jamur yang tumbuh alami dengan gembira layaknya mendapat rezeki yang besar.

Di namakan cendawan putih atau tiram putih karena memiliki warna putih bersih. Berbentuk payung dengan tekstur lembut kenyal. Olahan cendawan putih biasanya warga ditumis, gulai pindang, pais (pepes), sambal, campur pede. Pede adalah makanan tradisonal yang terbuat dari permentasi ikan dengan olahan ikan, garam, dan beras.

Nah, bagi Anda penggemar cendawan putih atau jamur tiram putih. Dapat membudidayakan jamur tiram putih dengan media tanam. Tentu, akan memberikan produksi yang baik pada jamur tiram putih. Seperti tempat budidaya jamur tiram di Kabupaten Mura Enim, Sumatera Selatan.

Budidaya cendawan putih atau jamur tiram putih, terletak di Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Dikenal dengan budidaya jamur tiram putih, Cahaya Tiram Mandiri. Pemilik sepasang suami istri, Bapak Rahmat Hidayah dan Ibu Sri Astuti.

Budidaya jamur Pak Rahmat selain dapat memenuhi kebutuhan akan jamur, juga sebagai home industri. Selain produksi budidaya memenuhi kebutuhan jamur di sekitar, juga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Pengenalan olahan jamur tiram putih, seperti nuget jamur, bakwan jamur, dan lainnya.

Hal yang perlu diketahui adalah, cendawan putih atau jamur tiram memiliki kandungan protein yang tinggi. Walau belum sama dengan daging ikan dan daging, seperti daging sapi. Namun kadar protein cendawan putih lebih tinggi dari sayur dan buah-buahan.

Tentu bagi kita yang tidak dapat mengkonsumsi jenis daging karena penyakit tertentu. Selain itu juga, konsumsi daging berkelanjutan (terlalu sering) juga dapat menyebabkan penyakit, seperti sakit jantung. Dapat mengganti kebutuhan daging tersebut dengan berbagai jenis cendawan atau jamur, salah satunya jamur tiram putih.

Bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang budidaya cendawan putih atau jamur tiram putih dapat berkunjung langsung ke tempat budidaya jamur, Cahaya Tiram Mandiri. Beberapa waktu lalu para Mahasiswa dan Pemuda Kabupaten Muara Enim melakukan kunjungan edukasi. Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

Oleh. Adi Saputra, S.IP.
Editor. Selita, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Muara Enim, 30 November 2020.

Sy. Apero Fublic.

Hikayat Putri Burung Kuau








Apero Fublic.- Alkisah pada suatu negeri memerintahlah seorang raja, didampingi permaisurinya. Negeri mereka damai, tentram dan sejahtera. Begitu juga di negeri jajahannya. Memiliki seorang putra mahkota bernama, Raja Muda. Pada suatu malam Raja Muda bermimpi bertemu dengan seorang nenek tua.

Di dalam mimpi itu, si nenek tua berkata pada raja muda. Kalau dia mau memiliki seorang istri. Maka datanglah kerumah Nenek Kabayan. Tandanya di halaman depan rumahnya ada pohon kelapa gading. Dari pohon kelapa itulah akan turun seekor burung Kuau dari kayangan. Karena sangat kuat keyakinan Raja Muda akan mimpinya. Keesokan harinya pergilah dia ke pantai di halaman depan rumah Nenek Kabayan.

Raja Muda berpikir bagaimana agar tidak diketahui oleh burung Kuau dari Kayangan keberadaan dirinya. Lalu dia menimbun tubuhnya dengan pasir dan tinggal wajahnya saja. Wajahnya kemudian dia tutup dengan tempurung kelapa yang berlobang. Sangkar burung yang dia bawa dari istana juga sudah dia siapkan tidak jauh darinya.

Lama Raja Muda bersembunyi dibalik timbunan pasir pantai. Kesabarannya membuahkan hasil akhirnya. Apa yang dikatakan nenek tua di dalam mimpinya ternyata benar. Tampak tujuh ekor burung Kuau terbang beriringan dan hinggap di atas pohon kelapa gading itu. Tampak begitu gembira burung-burung Kuau itu bermain.

Burung Kuau yang paling bungsu ingin sekali bermain di tepian pantai. Sehingga dia seorang diri turun ke pantai dan bermain-main sampai jauh. Enam kakaknya hanya memperhatikan dari atas pelepah kelapa gading. Melihat adiknya bermain di pantai, kakak sulung burung Kuau merasa khawatir dan gelisa. Untuk memperingakan adik bungsunya, sang kakak mendendangkan nyanyian.

Kuau....kuau.... kuanjang.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Kuau kuanjang.
Adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam ada tikasnya.
Kalau batang ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Kuau... kuau....kuanjang.

Si burung Kuau bungsu tidak mengerti maksud dari nyanyian kakak tertuanya. Saat itu, si Kuau bungsu terbang diatas pasir dan hingga diatas dimana Raja Muda bersembunyi. Dengan gerakan cepat tangan Raja Muda menyambar kaki burung Kuau bungsu. Raja Muda bangkit, dan si Kuau bungsu tidak dapat berbuat apa-apa, dia tertangkap. Kakak-kakak Kuau bungsu menangis sedih, melihat adik mereka tertangkap. Karena itu, mereka bernyanyi bersama.

Kuau....Kuau....kuauanjang.
Itulah adik kataku tadi.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam ada tikasnya.
Kalau batang ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Tinggalah engkau adik dalam dunia.
Kami akan pulang ke kayangan.
Kuau....Kuau....kuanjang.

Raja Muda terlena mendengar merdunya lagu Kuau. Sedangkan Kuau Bungsu menangis sedih menyadari nasibnya. Raja Muda kemudian memasukkan Kuau Bungsu kedalam sangkar. Kemudian pulang ke istana dan sangkar burung kuau dia letakkan di ruang tengah istana.

Berhari-hari Kuau Bungsu sedih, tidak mau makan dan minum. Kuau Bungsu hanya termenung saja kesehariannya. Namun pada akhirnya, Kuau Bungsu menerima takdir jalan hidupnya. Diapun mulai makan dan minum seperti biasa.

Pada suatu malam burung Kuau Bungsu beruba menjadi manusia. Melepaskan kain bulu kuau diapun menjelma menjadi gadis yang sangat cantik, Putri Burung Kuau. Kemudian dia mencuci pakaian kotor Raja Muda. Lalu memasak makanan yang sangat enak dan membangkitkan selera makan. Setelah menghidangkan makanan di atas meja, gadis cantik itu kembali berubah wujud menjadi burung Kuau di dalam sangkar.

Keesokan paginya, Raja Muda bangun. Kemudian dia hendak pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Belum sampai di dapur hidung Raja Muda mencium bau makanan yang sedap. Raja Muda kemudian memanggil dayang istana, Kak Kembang Kipas Cina. “Wahai Kak Kembang, masakan apa yang dimasak yang begitu menggoda selera makan.” Tanya Raja Muda.

“Maaf Pangeran, saya belum memasak, bahkan saya baru saja bangun dari tidur.” Jawan Kak Kembang. Raja Muda dan dayangnya merasa heran. Kejadian terus berulang-ulang, dan yang memasak tidak diketahui. Siapa yang memasak, membuat Raja Muda menjadi penasaran dan dia ingin tahu. Rasa penasaran membuat Raja Muda tidak bisa tidur. Tepat di tengah malam Raja Muda mendengar suara-suara, “kecepak-kecepek” berulang-ulang.

Raja Muda keluar kamarnya dan mencari asal suara tersebut. Tanpa sengaja matanya melihat ke arah sangkar burung kuau. Perlahan burung Kuau Bungsu berubah menjadi seorang gadis cantik yang tidak ada bandingnya. Kemudian Putri Burung Kuau itu melangkah menuju dapur, lalu dia memasak.

Melihat itu, Raja Muda bersembunyi. Setelah Putri Burung Kuau sudah di dapur. Raja muda menuju sangkar burung Kuau. Lalu mengambil sarung Burung Kuau dan dia sembunyikan diatas tiang kelambunya. Raja Muda kemudian kembali pura-pura tidur kembali. Ketika Putri Burung Kua kembali ke sangkarnya. Dia tidak menemukan kain sarung bulu miliknya di dalam sangkar. Karena hari sudah mendekati siang, Putri Burung Kuau malu sebab dia tidak berpakaian sedikitpun. Karena itu, dia bersembunyi dibalik tempayan di dalam kamar mandi.

Hari sudah siang sekarang, Raja Muda pura-pura tidak tahu. Dia juga pura-pura bertanya pada dayang istana, Kak Kembang. “Kak Kembang, kemana kiranya burung Kuau ku. Tidak ada di dalam sangkarnya.” Kak Kembang mejawab. “Ampunkan Patik, Raja Muda. Hamba kurang periksa, baiklah patik cari burung kuau.”

Saat Kak Kembang mencari burung kuau kesana kemari. Sampailah dia di kamar mandi dan melihat seorang gadis cantik bersembunyi dibalik tempayan air. Kak Kembang merasa heran dan kemudian dia bertanya. “Wahai adik cantik, apa gerangan kau berada disini, apa yang terjadi?.” Tanya Kak Kembang. “Wahai Kak Kembang, akulah Putri Kuau. Aku tidak menemukan sarung hamba, hilang entah kemana.” Jawab gadis cantik itu.

“Marilah kita menghadap, baginda Raja Muda. Sepertinya sudah lama menunggu hamba.” Ajak Kak Kembang. Saat tiba di hadapan Raja Muda, berdesirlah darahnya saat melihat kecantikan wajah Putri Kuau. Timbul hasratnya untuk menyunting Putri Kuau menjadi istrinya. Segera dia ingin meminta restu kedua orangtuanya. Maka, tidak lama kemudian pernikahan keduanya dilangsungkan. Raja Muda dan Putri Kuau hidup bahagia.

*****

Waktu berlalu dengan cepat, Raja Muda dan Putri Kuau telah mendapatkan anak dari buah cinta mereka. Seorang putra yang gagah perkasa dan tampan wajahnya. Keduanya sangat bahagia dan saling menyayangi. Suatu sore, keduanya sedang bersantai di taman bunga disekitar istana. Raja Muda bersandar di pangkuan istri tercinta, Putri Kuau. Entah mengapa Raja Muda teringat syair lagu burung kuau saat dia hendak menangkap burung Kuau di bawah pohon kelapa gading, di tepian pantai.

Syair lagu burung kuau yang sangat indah, sehingga Raja Muda ingin sekali mendengar syair lagu burung Kuau. Waktu itu, saat mendengar lagu Kuau Raja Muda terlena karena merdunya. “Wahai Dinda, ingin hati saya mendengar suara merdu dinda. Nyanyikanlah untuk Kanda lagu burung Kuau yang indah itu. Seperti nyanyian Kakak Kuau, diatas pohon kelapa gading.” Pinta Raja Muda.

“Aduhai Kanda, jangan Kanda meminta menyanyikan lagu Kuau itu, membuat hati Dinda menjadi sedih tidak tertahan. Lagi pula, nanti Kanda menyesal.” Jawab Putri Kuau. “Jangan Dinda takut, putra kita sudah menjadi pengikat cinta, cahaya mata.” Balas Raja Muda.

Kemudian Raja Muda kembali berkata. “Nyanyilah dinda, aduhai sayang ingin kanda mendengarkannya. “Tidak usalah dinda nyanyikan, berdiri bulu roma dinda, besok kanda menyesal.” Jawab Putri Kuau dengan berat hati. Akhirnya, karena desakan Raja Muda dengan berat hati Putri Kuau menyanyilan lagu kuau.

Kuau...Kuau kuanjang kata kakakku.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Kuau...kuanjang adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam, ada tikasnya.
Kalau batang, ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Kuau...Kuau.

Selesai Putri Kuau bernyanyi, tapi Raja Muda meminta untuk bernyanyi lagi. Raja Muda begitu menyukai alunan merdu lagu burung kuau. “Dinda, nyanyikan lagi.” Pinta Raja Muda. “Sudah Kanda, nanti Kakanda menyesal.” Jawab Putri Kuau.

“Adinda, mengapa adinda bernyanyi saja tidak mau.” Dengan berat hati, Putri Kuau bernyanyi dengan merdunya. Semakin lama semakin asik bernyanyinya. Sampai Raja Muda tertidur dibuai kemerduan suara nyanyian istrinya.

Tapi Putri Kuau tidak mau lagi berhenti bernyanyi. Suaranya semakin keras dan bernyanyi terus menerus. Bulu roma pendengar berdiri karena merdunya. Begitu juga bulu roma Putri Kuau. Tapi anehnya bulu roma putri kuau selai berdiri juga tumbuh dan tumbuh. Semakin lebat dan lebat lalu membalut seluruh tubuhnya. Putri Kuau kini berubah wujud kembali menjadi burung kuau.

“Duhai kakanda, bangunlah sayang, dinda hendak pergi pulang ke kayangan, tinggalah kakanda, tinggalah sayang. Jagalah baik-baik putra kita yang tersayang.” Kata Putri Kuau yang sudah berubah wujud menjadi seperti semulah. Hinggap diatas pohon jambu di halaman istana.

“Jangan, dinda. Jangan tinggalkan kanda, maafkan kanda.” Teriak Raja Muda penuh rasa penyesalan. Kemudian dia tebang pohon jambu sampai roboh. Putri Burung Kuau terbang ke atas pohon langsat yang lebih tinggi. Kemudian Raja Muda juga menebang pohon langsat sampai roboh.

Putri Burung Kuau kembali terbang ke atas pohon durian besar di belakang istana. Kembali Raja Muda menebang pohon durian sampai roboh. Kembali burung kuau terbang ke pohon di hutan. Raja Muda terus menebang pohon-pohon dimana Putri Burung Kuau hinggap.

Namun apa daya, semua sudah terjadi. Putri Burung Kuau yang telah berubah ke wujud aslinya terus pergi. Sekarang Putri Burung Kuau terbang kembali ke alamnya, dan tinggal di kayangan. Raja Muda menangis meraung-raung. Lalu tinggal penyesalan di dalam kehidupan Raja Muda yang keras kepala.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 29 November 2020.
Sumeber: Informan Tengku Subang, lahir di Perbaungan tahun 1899, beragama Islam, Melayu Langkat, jenis kelamin perempuan. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic.