8/26/2020

Sastra Klasik: Cerita Singkat Raden Barjah

Apero Fublic.- Pada zaman dahulu pernah ada sebuah negeri yang bernama, Negeri Sukadana. Negeri yang mahsyur ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, Raja Pareman. Raja Pareman memiliki dua orang anak yang berbeda sikap dan sifatnya. Anak pertama bernama Raden Jaya Mukti dan Raden Barjah.

Keduanya lahir dari ibu yang berbeda. Raden Jaya Mukti memiliki sifat pelit dan sombong. Sedangkan Raden Barjah bersifat dermawan dan baik hati. Suatu hari, Raja Pareman berwasiat pada Raden Barjah tentang bagaimana mencapai hidup bahagia.

Menurut Raja Pareman apabila ingin mencapai hal demikian. Maka dia harus: 1. Mengatur tingka-laku dan perkataan. 2. Jangan banyak berbuat ulah-ulah buruk. 3. Mengendalikan hawa nafsu. 4. Memilih pekerjaan yang menyenangkan. 5. Jangan main perempuan ketika sedang berdagang. 6. Rajin beribadah atau menambah ilmu agama. 7. Suka menolong orang atau bersedekah. Setelah berwasiat, Raja Pareman pun meninggal dunia. Raden Barjah kemudian pergi mengembara.

Ketika hendak berangkat Raden Barjah membutuhkan bekal untuk berdagang. Dengan bantuan ibunya dia meminjam modal pada saudaranya Raden Jaya Mukti yang kaya raya dengan bunga pinjaman tinggi. Jaya Mukti selanjutnya adalah penentang dan penghambat atas Raden Barjah. Ibu Raden Barjah sebagai pembantu perjuangan Raden Barjah mencapai kejayaan.

Dalam pengembaraannya Raden Barjah bertemu dengan Raja Barjita. Raja Barjita menjanjikan hadia pada Raden Barjah berhasil menghalau ular yang telah lama berada di alun-alun istananya. Raden Barjah dibantu anjing dan kucingnya berhasil mengusir ular itu. Ternyata, ular tersebut adalah jelmaan Putri Nagawati anak Raja Nagasantra yang kesasar ke Kerajaan Barjita.

Putri Nagawati ingin ikut dengan Raden Barjah. Dia bersedia diperistri oleh Raden Barjah saat diminta keduanya untuk menikah oleh Raja Nagasastra. Raja Barjita membatalkan hadia yang dia janjikan karena menganggap Raden Barjah orang tidak mampu.

Karena itulah, Raden Barjah dan Raja Barjita berperang. Dibantu oleh mertuanya Raden Barjah dapat mengalahkan Raja Barjita. Istri dan Mertuanya membantu Raden Barjah dalam mengamalkan wasiat ayahnya, Raja Pareman.
*****
Waktu berlalu, sekarang Raden Barjah mendapatkan anak laki-laki, bernama Jaka Barjah. Seiring waktu Jaka Barjah tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Raden Barjah pun menurunkan tujuh wasiat ayahandanya, Raja Pareman.

Sebagaimana Raden Barjah sewaktu muda. Jaka Barjah juga pergi mengembara. Perjalanan pengembaraan Jaka Barjah mirip dengan cerita Raden Barjah. Jaka Barjah mendapatkan penentang bernama,  Patih Jaya. Saat Jaka Barjah hendak memenangkan sayembara.

Jaka Barjah berhasil mengatasi rencana buruk, Patih Jaya. Perjalanan Jaka barjah kemudian mendapat tentangan dari Jaka Karaton, adiknya sendiri. Saat keduanya bertemu maka terjadilah peperangan karena saling mencurigai.

Jaka Karaton mengalah dan dia kemudian melaporkan peristiwa tersebut pada ayahnya, Raden Barjah. Setelah peristiwa tersebut, Jaka Barjah melanjutkan  pengembaraan kembali. Lalu dia berjumpa dengan Putri Trangganu. Raden Barjah jatuh cinta dan keduanya akhirnya menikah.

Cobaan kembali menimpa Jaka Barjah. Tiba-tiba muncul bangsa Jin, yaitu Kuntilanak yang datang menculik istrinya, Ptri Trangganu. Kuntilanak kemudian membuang Putri Trangganu ke laut lepas. Kuntilanak itu kemudian merubah wujudnya menyerupai Putri Trangganu. Jaka Barjah tidak menyadarinya, dan dia menyangka istrinya yang asli. Hidup di istana mendampingi Jaka Barjah.

Seiring waktu, Jaka Barjah mendapatkan seorang anak dari istri palsunya si Kuntilanak, bernama Kerenaka. Seiring waktu, anak Jaka Barjah dengan Putri Trangganu dewasa, bernama Rangga Pulung. Dia kemudian berhasil membuka penyamaran Kuntilanak itu.

Selanjutnya Rangga Pulung menentang Kerenaka dan berhasil mengalahkannya. Sehingga Kerenaka dan si Kuntilanak ibunya berlari kehutan sebab rahasia sudah terbongkar. Jaka Barjah dan anaknya Rangga Pulung kemudian mencari istrinya, Putri Trangganu yang dibuang ke laut oleh si Kuntilanak dulu.

Perjalanan Jaka Barjah dan Jaka Barjah mencari Putri Trangganu mendapat kesulitan. Karena Putri Trangganu merubah wujudnya menjadi seorang laki-laki atau kesatria dengan nama, Guna Ganda. Sehingga Jaka Barjah dan Rangga Pulung tidak mengenalinya.

Persahabatan terjalin antara Jaka Barjah dan Guna Ganda. Sehingga Jaka Barjah mengajak Guna Ganda ke istananya. Jaka Barjah mendapat hadia minyak ajaib dari seorang petapa. Fungsi minyak ajaib itu, apabila dioleskan di pelupuk mata dapat melihat dengan kekuatan gaib.

Jaka Barjah kemudian mengoleskan minyak ajaib tersebut di matanya. Saat dia melihat ke arah Guna Ganda. Dia dapat melihat wujud asli dari Guna Ganda. Yang paling mengejutkan adalah Guna Ganda adalah istrinya, Putri Trangganu.

Akhirnya mereka berkumpul kembali dalam keluarga yang satu dan bahagia. Karena Rangga Pulung sudah cukup umur dan dinilai sudah layak untuk menikah. Maka Rangga Pulung kemudian dinikahkan dengan seorang gadis bernama Dewi Sarsari Ayu.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita. S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang. 25 Agustus 2020.
Sumber: Edy Sedyawati, Tommy Christomy, Eny Widiana. Wawacan Barjah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992/1993.

Sy. Apero Fublic.

0 komentar:

Post a Comment