5/09/2020

Film Osman. Kisah Sejarah Berdirinya Kekhalifaan Turki Usmani (Ottoman Empire)

Apero Fublic.- Hampir semua orang berpendidikan yang cukup di masa sekarang mengetahui kebesaran kekhalifaan Islam Turki Usmani. Sebuah imperium yang sangat besar dan kuat pada masanya. Kekhalifaan Turki Usmani menguasasi tiga sisi dataran benua, yaitu Benua Eropa bagian timur, Afrika Utara sampai ke Sudan dan Asia Barat.

Di Asia dari selat basporus sampai ke laut hitam dan membentang ke Palestina. Berdiri selama enam ratus tahun dan menjadi pelindung Islam pada masa itu. Kehidupan politik Timur Tenga juga tentram dan tidak banyak pertikaian.

Berbeda setelah Turki Usmani runtuh karena aneksasi kekuatan Barat. Sejak runtuhnya kekhalifahan Turki Usmani. Timur Tengah tidak pernah stabil sampai sekarang. Ini menunjukkan kalau kawasan Asia Barat harus memiliki sebuah pemersatu dan kekuatan pengontrol. Kekuatan tersebut harus kekuatan Islam agar berhasil.

Turki Usmani atau dikenal di dunia Barat dengan Ottoman Impire. Didirikan oleh Usman atau Osman dari suku Turki, klan Bey. Pada awalnya Usman meneruskan kepemimpinan beyelik dari kakeknya Sulaiman Syah dan ayahnya Ertugrul. Dukungan klan lainnya menjadikan Usman semakin kuat.

Kepindahan Suku Turki semi nomaden adalah karena desakan suku Mongol yang kejam. Selain itu, orang-orang turki yang menjadi pengembala ternak terus mengembara mencari lahan subur baru. Sehingga sampailah mereka di Anatolia yang kelak menjadi Negara Turki sekarang.

Apabila ingin mengetahui sosial budaya bagaimana pola kehidupan Suku Turki. Dapat dipelajari dari film Osman dari Bolum Fregmani. Yang tayang setiap hari Kamis pada cenal YouTube TV ATv, berbahasa Turki. Beberapa hari selanjutnya ada juga cenal yang menayang ulang dengan subtitle bahasa Inggris.

Pada film tersebut kita dapat membayangkan bagaimana proses berdirinya sebuah kesultanan terbesar Islam pada abad pertengahan. Film baru tayang 20 episode. Sehingga belum banyak yang dapat disimpulkan.

Pada abad ke 13 Masehi itu, bagaimana telah terbentuk sebuah pola politik terhormat. Orang-orang yang sudah menegakkan hukum yang sesuai pada zaman itu. Bagaimana suasana konflik internal sesama keluarag, sesama klan Bey dalam menegakkan supremasi masing-masing. Tergambar jelas dari jalan film.

Kemudian konflik dengan suku Mongol dan konflik dengan Kelompok Kristen Ortodok. Juga masih mendominasi jalannya film sama seperti film Ertugrul sebelumnya. Begitu pun keadaan politik yang sangat labil dan kapan saja dapat berubah sewaktu-waktu. Suku Mongol yang sangat kejam masih belum memeluk Islam.

Sistem kepemimpinan beyelik berdasarkan keturunan dan senioritas. Pemilihan dilakukan secara demokratis oleh ketua-ketua kelompok. Dari ketua beyelik juga akan memilih pimpinan dari semua beyelik-beyelik. Osman atau Usman anak ketiga dari Ertugrul menjadi satria pada masa itu. Pewaris kedua dari kekuasaan Sulaiman Syah.

Sehingga Usman menjadi simbol perjuangan dan persatuan. Peran ulama dan tetua semua suku sangat penting dalam mendukung terciptanya sebuah kekuatan besar di Anatolia. Kelak berdiri Kesultanan Turki Usmani.

Penayangan film Osman atau Usman sempat ditunda tiga minggu. Karena pandemi virus corono yang juga menyerang Turki. Sehingga penonton dibuat menunggu dalam waktu lama. Sekarang pada kamis akhir April film Osman telah kembali tayang. Semakin seruh dan semakin menegangkan.

Sedikit hal yang kurang. Dalam beraksi film Osman ini. Agak kurang seru karena Osman selalu sendirian atau berdua saja. Seharusnya dia juga memiliki pasukan bayangan yang selalu melindungi dan membantu.

Berbeda dengan serial Ertugrul yang dimana Ertugrul selalu ditemani sahabat setianya, seperti Turgut, Bamsi, dan sahabat lainnya. Kemudian sumber daya manusia pada film Ertugrul juga banyak. Tidak terlalu seperti film heroisme (spiderman).

Pergerakan para Alp atau pasukan cukup memadai dalam berperang dan bentrok. Sehingga sesuai dengan kekuatan manusia biasa. Intrik dan setrategi perang film Ertugrul lebih mantap dan sesuai. Seharusnya film Osman lebih hebat dari Ertugrul. Karena dia pendiri Kesultanan.

Semoga suatu hari para produser film mau menayangkan film Ertugrul dan Film Osman dengan subtittle atau alih bahasa, bahasa Indonesia. Mengingat Indonesia sebagai negara Muslim besar pasti penonton akan melonjak dan sangat menyukainya. Dari pada film-film Indonesia yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 4 Mei 2020.
Sumber foto. Scrincut Cenal ATv.

Sy. Apero Fublic.

0 komentar:

Post a Comment