7/01/2019

Satu Terbelah Dua

Apero Fublic.- Syarce. Langit sesungguhnya tidak pernah berubah dengan warna dan posisinya. Langit tetap biru dan selalu biru. Walau dimalam hari, walaupun hujan, badai dan petir. Walau berawan, langit tetap biru. Kalian tahu, pernah kalian bertemu dengan seseorang yang begitu berbeda dengan anda. Pernah kalian berjumpa dengan orang yang kehidupannya berlainan dengan kebanyakan orang. Dari jalan hidupnya.

Dari cara dan gayanya. Sikap dan sifatnya yang berbeda dan mungkin keras. Atau dia lebih mudah menangis dari yang lainnya. Jangan pernah kalian membandingkan dengan keberuntunganmu, kelebihanmu, kekuatanmu, dan kehebatanmu. Jangan kalian mengira dia tidak sepandai dengan dirimu.

Atau jangan pula kau mengukur kemampuanmu dengan kemampuannya. Setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda, sehingga terjadi ketidaksamaan kita. Kau merasa lebih, karena kau mengukur dengan milikmu, dan kau tidak tahu dengan kelebihan yang dimilikinya. Aku menulis ini, bukan berarti aku meminta dihargai.

Aku hanya bilang, kalian tidak mengerti aku, kalian tidak di posisi aku. Aku berharap, kalian yang berbicara dengan kekuranganku, merasa lebih dariku, semoga kalian diberi kesempatan oleh Allah untuk melewatinya juga. Seandainya tidak di kehidupan. Semoga kalian diberi kesempatan untuk lahir keduakalinya ke dunia ini, dan menjadi aku. Aku tidak marah, aku hanya ingin kalian mengerti.

Kalian tahu, aku begitu merasa lelah dengan kehidupan ini. Semua yang aku harapkan tidak pernah tercapai dan menjadi kenyataan. Apa saja yang ingin aku capai, harus berjuang mati-matian agar sampai. Lelah sekali rasanya, sampai aku berpikir bahwa aku begitu malang hidup di dunia ini.

Penderitaanku, telah lama dan sangat berat. Dalam perjalananku satu yang belum aku temui, dan itu hal yang aku cari. Yaitu, mencari seseorang yangdapat membuat aku sedikit lebih berharga. Memiliki arti dalam kehidupan ini. Pernah aku mencoba melabuhkan cintaku. Tetapi rasa cinta itu tidak berbalas dan tidak seperti yang aku inginkan.

Aku terluka, aku menyadari bahwa dia tidak mencintai aku. Sia-sia bila aku bertahan, mempertahankan, berjuang, atau aku mengejar. Lelah, aku lelah. Itu kataku. Maka aku putuskan untuk pergi, dan mengucapkan selamat berpisah.

Aku akan melupakan mu, seperti aku melupakan bekas tapak-tapak kakiku, saat aku melangkah. Adakah jalan terbaik dalam pencarian ini. Ada, yaitu jalan Allah dan menuju jalan Allah. Aku putuskan aku berhijrah yang sesungguhnya. Menghapus masa lalu dan memulai jalan yang baru. Jalan iman dalam Islam.

Satu Terbelah Dua

Hitam Putih Di Balik Tabir.
Tabir Membentang di Belahan Diri.
Memisah Langkah Dan Kenangan.
Aku Lelah dan Letih.
Dalam Hidup Yang Tiada Cahaya.

Harap-Harap Mentari Pagi.
Tiadalah Mungkin Karena Senja.
Gelap Sudah Langkah Di Depan.
Henyakkan Jiwa, Merangkul Jua.
Dalam Getar Tangisan.

Sakit Dan Sedih Kiranya Awan.
Gelap Mendung Gerimis.
Terlukis Sobekan Luka Di Langit.
Yang Di Cinta Tiada Mencinta.
Harapan Pupus Di Sepanjang Waktu.
Sedihlah Hari-Hari Ini, Esok, dan Lusa.

Sayu Kiranya Sinar Mata.
Memancar Tanda Terluka.
Sudah, Sembunyikan Air Mata Ini.
Berat Langkah Menjauh.
Tak Kuat Tengok, Kebelakang.
Namun Sudah Terusir Hati.
Pergi Jauh Itu Pasti.

Langkah-Langkah Tertatih-Tatih.
Kini Ku Cari Sebatang Pohon Rindang.
Berteduh Dalam Kesepian.
Laut Terbelah, Gunung Retak Juga.
Leburlah Aku Dalam Nestapa.
Sudah, Aku Mengerti.
Ialah, Aku Berbesar Hati.
Mencintai mu Sebatas Sini.
Jalan Telah Bercabang.

Terlepas Genggaman Tangan.
Tinggallah Lambaian-Lambaian.
Ku Hapus Jua, Dalam Kenangan.
Aku tahu aku mengerti.
Telah lalai dan menyimpang.
Dari jalan Allah, dari jalan iman.

Aku menghapus semua kisah lalu.
Dalam istiqomah mencari rhidha Allah.
Ampuni aku. Sang pendosa.

Sudah menjadi tekadku sekarang. Berjuang dalam Islam untuk kebaikan diri. Kalau Allah mengizinkan aku akan berjuang untuk Islam. Aku akui jalan hijrah ini tidak mudah. Aku akui kalau aku harus banyak belajar. Aku menyadari semua khilaf masa laluku. Aku menyadari kebodohanku. Semoga Allah meneguhkan hatiku dalam iman ini. Memulai semua yang baru, sesuai kaidah agamaku, Islam. Dariku yang terluka dan berdosa.

Oleh: Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra
Palembang, Selasa 1 November 2016.
Kategori. Syarce Fiksi.

Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri, resep obat tradisional,  quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.

Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.

Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: joni_apero@yahoo.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.

Sy. Apero Fublic.

0 komentar:

Post a Comment