7/17/2019

Pesilat Putri Musi Banyuasin yang Membanggakan

Apero Fublic.- Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) memang terkenal selalu memiliki banyak atlet dari berbagi cabang olah raga. Salah satu cabang olah raga adalah pencak silat. Pencak Silat MUBA dibimbing Perguruan HIMSSI GP. Keberadaan pencak silat Kabupaten MUBA memang patut diperhitungkan. Baru-baru ini tim pesilat MUBA memborong medali dalam kejuaraan silat nasional di Provinsi Lampung.

Kejuaraan Nasional Pencak Silat Darmajaya, yang dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai dengan 1 Mei 2019, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Tim Pencak Silat MUBA mengirimkan 20 kelas. Terdiri dari enam kelas seni dan 14 kelas tanding. Tim Pencak  Silat MUBA meraih juara umum dengan 18 medali emas dan 1 perak. Untuk pesilat terbaik putri dewasa mendapat pialah bergilir dan bonus uang saku. Hanya satu peserta yang gagal dibabak penyisihan.

Pesilat putri terbaik bernama Nopitasari. Nopitasari, gadis cantik lahir pada 25 Oktober 1999 di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, dari pasangan suami istri Bapak Bustanol dan Ibu Sumiati.Nopitasari bermain di kelas A putri dewasa. Nopitasari menyabet emas juara satu. Sehingga dia berhak menyandang pesilat terbaik putri dewasa.

Dari kecil Nopi sudah menggemari olahraga Pencak silat. Dia menyukai warna hitam. Kalau makanan dia menyukai yang berkuah dan pedas. Sudah ciri khas orang Melayu Sumatera Selatan yang kalau makan lebih suka yang berkuah.

Kalau soal minuman dia menyukai semua minuman yang campuran susu. Pesan-pesanya dari sisi pesilat Nopi berkata, “Taku berarti kalah.” Namun secara logika takut berarti kalah bukan hanya didunia persilatan, tetapi disetiap bidang kehidupan kita. Kita tidak akan pernah maju dan sukses kalau kita menyerah terlebih dahulu tanpa berusaha dan berjuang.

Bagi Nopi dunia silat adalah suatu pengabdian pada negara Indonesia tercinta. Silat adalah seni beladiri asli Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Yang merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan. Silat bukan untuk kekerasan, tetapi untuk memulai kebaikan.

Dunia silat bukan hanya menggunakan otot tetapi juga menggunakan akal dan pikiran. Semangat untuk Nopitasari dan semua pesilat MUBA. Kami masyarakat Musi Banyuasin bangga dengan kalian semua. Sukses selalu dan tetaplah berprestasi. Jangan bangga dengan satu pencapaian tapi jadikanlah itu suatu motivasi dan dasar kerendahan hati.
Foto-foto dokumentasi setelah penyerahan medali dan sertipikat penghargaan. Foto utama Nopitasari dan teman tim. Foto kedua Nopitasari bersama panitia silat. Foto ketiga Nopitasi bersama tim silat Musi Banyuasin yang memborong medali. Salam sukses selalu buat pesilat MUBA.

Oleh. Asdi Merka. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 4 Mei 2019.
Sumber dan sumber foto. Nopitasari.


Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment