Apero
Fublic.- Kalau zaman dahulu, rumah panggung orang Melayu sangat
besar-besar. Di zaman sekarang mulai berubah, yaitu dengan konsep mungil dan
cantik. Perkembangan kebudayaan ini didorong oleh bertambahnya jumlah penduduk,
sumberdaya kayu yang menipis, dan sistem sosial masyarakat yang sedang berubah.
Seperti pada sistem hajatan, resepsi pernikahan, apabila zaman dahulu kegiatan tersebut di dalam rumah tuan rumah, di zaman sekarang interaksi kegiatan itu sudah menggunakan sistem hidangan langsung, dengan menggelar meja. Istila penyebutan itu adalah hidangan sistem prancis.
Kata prancis tersebut dari sebutan untuk kata franchising. Karena masyarakat yang awam bahasa asing dan tidak memperdulikan kosa kata yang benar, mereka menamakan dengan hidangan prancis. Dalam hal berkeluarga biasanya orang zaman dahulu memiliki anak sepuluh bahkan lebih. Sehingga membutuhkan rumah yang besar dan luas. Pada zaman sekarang masyarakat membatasi dalam memiliki anak, antara dua atau lima anak saja.
Rumah tidak begitu besar, namun sudah memenuhi syarat sebagai rumah tinggal.
Kelebihan mini home selain cantik dan mungil, tidak memerlukan lahan yang luas
sehingga cocok apabila di tempatkan di kawasan padat penduduk dan kekurangan
lahan rumah. Begitupun dengan wilayah yang berair sering banjir atau rawa-rawa.
Sebuah keluarga kecil bahagia tentu cukup untuk tinggal disebuah minihome.
Selain
sebagai rumah tempat tinggal, minihome memiliki beberapa kegunaan. Rumah
minihome dapat dijadikan material bisnis sebagai rumah di tempat pariwisata
dimana penghuni tidak tinggal menetap, istilah sekarang villa. Rumah minihome
dapat juga dijadikan usaha kos-kosan di daerah berawa-rawa atau kawasan
banjir. Bagi yang tertarik dengan konsep rumah minihome dapat
berkonsultasi atau hubungi langsung Handpone dan whatsApp.
081377553225. 082281676763. Atau
kunjungi website: Desmirumah
Kayu.
Oleh: Rama Saputra
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang
5 Desember 2018.
Sumber
foto. Desmiana.
0 komentar:
Post a Comment