Kampus
Mahasiswa
Opini
Pendidikan
UKM
Sabun Ramah Lingkungan dari Dapur Warga: Ketika Pemberdayaan Ekologis Menjadi Gerakan Kolektif
APERO FUBLIC I OPINI.- Sebagai bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program KKN NR6 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mahasiswa melaksanakan pelatihan pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan bagi ibu ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 08 Kelurahan Ngagelrejo. Kegiatan ini hadir sebagai bentuk respon terhadap meningkatnya pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga, sekaligus upaya menanamkan kesadaran ekologis melalui praktik sederhana yang relevan dengan kebutuhan sehari hari.
Sabun cuci piring merupakan produk yang digunakan hampir setiap hari, namun sebagian besar produk komersial mengandung bahan kimia yang sulit terurai sehingga berkontribusi pada penurunan kualitas air. Melalui pelatihan ini, peserta diperkenalkan pada formulasi sabun yang lebih aman bagi lingkungan. Mereka belajar mengolah jeruk nipis, daun pandan, texapon, dan garam menjadi sabun cuci piring yang efektif dan mudah dibuat. Selain memahami cara kerja bahan bahan tersebut, warga juga memperoleh wawasan mengenai dampak jangka panjang penggunaan deterjen sintetis terhadap ekosistem perairan.
![]() |
| Contoh Hasil Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan. Selain itu, Konsep KKN ini Memberi Inspirasi Keluarga Ekonomis dan Bidang Usaha Industri Kecil (UKM) |
Kegiatan ini memberikan dua manfaat utama. Dari sisi lingkungan, penggunaan bahan alami membantu mengurangi residu kimia yang mengalir ke saluran air. Formulasi yang sederhana, terjangkau, dan aman memungkinkan warga memproduksi sabun secara mandiri tanpa mencemari lingkungan. Dari sisi ekonomi, pelatihan ini membuka peluang usaha rumahan yang dapat dijalankan dengan modal kecil. Bagi ibu rumah tangga dan kelompok lansia, kegiatan ini menjadi ruang produktif untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menciptakan kemandirian ekonomi keluarga.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menekankan pemberdayaan berbasis partisipasi. Warga dilibatkan dalam seluruh proses mulai dari persiapan bahan, praktik pembuatan, hingga pengemasan. Keterlibatan aktif ini menumbuhkan rasa memiliki serta kepercayaan diri bahwa mereka mampu menghasilkan produk bermanfaat dari potensi lokal. Inovasi sederhana seperti ini dapat memicu transformasi sosial ketika didukung oleh pemahaman ekologis dan komitmen bersama.
![]() |
| Warga Antusias Mengikuti Pelatihan Pembuatan Sabun yang Diselenggarakan Mahasiwa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya |
Dari perspektif pembangunan masyarakat, pelatihan ini menyampaikan pesan penting: perubahan gaya hidup berkelanjutan tidak harus dimulai dari kebijakan besar, tetapi dapat tumbuh dari kebiasaan kecil di tingkat rumah tangga. Jika satu lingkungan RT mulai mengadopsi sabun ramah lingkungan, maka pola ini dapat berkembang hingga ke tingkat kelurahan, kecamatan, bahkan kota.
Program ini layak untuk dilanjutkan dan direplikasi karena tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menunjukkan bahwa pemberdayaan sejati terjadi ketika masyarakat mampu menjadi produsen solusi, bukan sekadar konsumen. Dari dapur rumah warga, muncul harapan baru untuk lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi keluarga yang lebih mandiri. Pelatihan ini mengingatkan bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama: langkah yang dimulai dari tangan warga sendiri.
Disusun Tim KKN:
- Ni’ma Sari Janna
- Alvino Oktavierdinan
- Enrico Rafi Marbella
- Omega Yoel Prasetyo
- Intan Chairina Agustina
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Dosen Pembimbing Lapangan: DR.Estik Hari Prastiwi, S.E,M. MDPL
Editor. Tim Redaksi
Sy. Apero Fublic
Via
Kampus



Post a Comment