Berita
Berita Daerah
Berita Nasional
Lembata
NTT
APERO FUBLIC I LEWOLEBA.- Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, secara resmi melantik Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kabupaten Lembata periode 2025–2028 di Aula Anton Enga Tifaona, Kantor Bupati Lembata, Kamis (25/9).
Ketua Forum PRB terpilih, Mikhael Alexander Raring, dalam sapaan awalnya menekankan bahwa ancaman bencana di Lembata bukan hal abstrak, melainkan nyata dan serius.
Lanjutnya tegas, "Forum PRB hadir bukan sekadar untuk bermimpi, tetapi untuk menjawab kebutuhan mendesak adaptasi dan mitigasi terhadap potensi ancaman bencana yang nyata mengancam kehidupan kita".
"Mari kita gunakan suara kita untuk menyerukan, tenaga kita untuk berkarya, dan kapasitas kita untuk berjuang mewujudkan Lembata Tangguh Bencana,” ajaknya.
Mengutip filsuf Romawi Cicero, Wakil Bupati menyampaikan pesan kuat, “Salus populi suprema lex esto, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," pesan Wabup Nasir.
Lantik Pengurus Forum PRB Lembata, Wabup Nasir Tegaskan Keselamatan Rakyat sebagai Prioritas Tertinggi
Acara ini dihadiri unsur Forkopimda, Kepala Pelaksana BPBD, Pimpinan dan perwakilan OPD, serta pengurus dan anggota Forum PRB Kabupaten Lembata.
Ia mengajak seluruh elemen untuk berkolaborasi dengan semangat pentahelix, melbatkan pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, dan media demi memperkuat ketangguhan bersama.
“Bencana tidak bisa kita hentikan, tetapi risikonya bisa kita kurangi," ujarnya.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi berjuang untuk mewujudkan Lembata tangguh bencana.
Wakil Bupati, H. Muhamad Nasir sendiri menegaskan bahwa Kabupaten Lembata merupakan wilayah dengan risiko bencana tinggi, mulai dari gempa bumi, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, hingga kekeringan.
Oleh karena itu, baginya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas utama pemerintah maupun masyarakat.
Dengan demikian, keberadaan Forum PRB diharapkan menjadi salah satu instrumen penting untuk memastikan keselamatan masyarakat Lembata.
Wabup Nasir kemudian memberikan catatan kritis kepada pengurus Forum PRB periode 2025-2028 untuk ditindaklanjuti. Pertama, Menyusun program kerja konkret berupa edukasi publik dan simulasi kesiapsiagaan bencana.
Kedua, Mengadvokasi integrasi PRB, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim ke dalam RPJMD dan RPJMDes. Ketiga, Memastikan program berbasis data dan peta risiko bencana yang akurat.
Keempat, Membangun jejaring lintas sektor, termasuk dunia usaha (CSR), perguruan tinggi (riset), dan tokoh adat (kearifan lokal). Kelima, Menjadi pengurus progresif, transparan, dan berintegritas dengan orientasi hasil nyata.
“Forum PRB adalah mitra strategis pemerintah. Saya berharap kepengurusan baru ini menjadi awal langkah nyata menuju Lembata Tangguh Bencana,” tegas Wakil Bupati.
Pelantikan ini sejalan dengan misi Pembangunan Kabupaten Lembata, point kedua, yakni meningkatkan kualitas SDM, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang adaptif.
Kehadiran Forum PRB juga mendukung Tagline NTT 20 Program Prioritas Unggulan Nelayan Tani Ternak, dimana pada poin ke-17 berbicara terkait peningkatan koordinasi lintas sektor guna menangani masalah sosial ekonomi kemasyarakatan.
Dengan pelantikan ini, publik berharap kepengurusan PRB yang baru ini dapat meningkatkan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi lintas sektoral.
Selain itu, melalui pendekatan pentahelix yang terukur, diharapkan pada akhirnya terwujudnya masyarakat Lembata yang tangguh terhadap bencana.
Editor. Tim Redaksi
Source. Prokopim Pemkab Lembata
Sy. Apero Fublic
Via
Berita
Post a Comment