-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sejarah Kebudayaan Sejarah Budaya: Asal-Usul Perkembangan Mpek-Mpek Atau Pek-Mpek.
Sejarah Kebudayaan

Sejarah Budaya: Asal-Usul Perkembangan Mpek-Mpek Atau Pek-Mpek.

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
08 Jul, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Apero Fublic.- Mengenal sejarah kuliner nusantara memang sangat menyenangkan. Selain kita mengetahui budaya bangsa sendiri. Tentu kita juga menikmati kuliner tersebut dengan rasa enak di lidah. Berikut ini, cerita tentang makanan tradisional masyarakat Melayu Sumatera Selatan atau secara umum dikenal di Indonesia (Nusantara), Orang Palembang.

Pada zaman dahulu kehidupan manusia sangat sederhana. Berbekal teknologi seadanya manusia bertahan hidup. Salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi adalah pangan. Pangan inilah yang paling dekat dengan kehidupan manusia. Pengolahan makanan mulai dilakukan oleh manusia sejak lama, terutama kaum wanita.

Di Sumatera Selatan ada makanan tradisonal yang sangat terkenal, yaitu mpek-mpek atau pek-mpek. Banyak orang yang tidak tahu sosial budaya orang Melayu di Sumatera Selatan dengan lancang menulis atau membuat cerita asal usul makanan mpek-mpek. Mereka menganggap kuliner mpek-mpek dibuat oleh orang Cina. Asal nama mpek-mpek juga disandarkan pada orang Cina tersebut. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal.

Ada juga beberapa orang akademisi yang menganut paham sukuisme menyatakan kalau mpek-mpek hasil budaya mengambang orang Melayu. Paham sukuisme adalah paham orang-orang yang tidak menyukai kelompok yang diluar suku atau etnis dirinya. Kemudian dia berusaha menyerang dengan maksud melemahkan dan menghancurkan suku tersebut. Lalu dia meninggikan dan mengagungkan suku atau etnis dan budaya sukunya.

Bahkan orang seperti ini tidak segan-segan memutar balik fakta sejarah untuk mengagungkan etnis atasu sukunya. Sangat berbahasa bagi keutuhan bangsa Indonesia akademisi seperti ini. Penganut paham sejarah neo-Orba. Salah satu peninggalan paham sukuisme Orba adalah mengacaukan sejarah Sriwijaya.

Pekembangan makanan kuliner pek-empek atau mpek-mpek sudah melalui perjalanan panjang. Di mulai jauh pada masa abad ke 15 Masehi atau bahkan jauh sebelumnya. Sebagaimana kita ketahui kalau masyarakat di pedalam Sumatera kehidupannya dari bertani ladang berpindah. Pertanian mereka selain menanam padi, juga menanam jenis umbi-umbian. Seperti Ubi kayu atau singkong. Ubi jalar atau sela. Jenis keladi-keladian dan sejenisnya.

Tanah yang subur membuat panen ubi kayu melimpah. Orang Melayu mengolahnya menjadi sagu atau tepung ubi kayu. Pembuatan sagu sangat sederhana. Yaitu, dengan cara merendam ubi kayu disungai atau di wadah tersimpan rumah. Wadah rendaman seperti guci, jenis baskom tanah atau sejenisnya. Dari sagu ubi penduduk menyimpan cadangan makanan.

Salah satu makanan yang buat dari sagu ubi adalah jenis mpek-mpek atau pek-mpek. Kadang dibuat kuliner lempeng. Membuat lempeng hampir sama dengan membuat mpek-mpek. Tapi adonan lempeng lebih encer dan bentuknya lebar seperti piring. Kata lempeng diambil dari kata gepeng. Gepeng dalam bahasa Indonesia berarti pipih atau bulat tipis. Memasak tidak memerlukan banyak minyak sayur.

Selain itu, penduduk juga sering membuat pek-mpek ubi secara langsung. Ubi kayu segar diparut lalu dibentuk seukuran genggam. Sebagaimana ukuran mpek-mpek pada umumnya. Lalu digoreng dengan minyak sayur yang dibuat dari minyak kelapa atau minyak ni’o. Itulah mengapa penduduk di pedalam Sumatera Selatan menyebut minyak sayur dengan nama minyak ni,o atau minyak kelapa. Kata ni’o berarti kelapa.

Selain itu, ubi kayu atau singkong juga sering dibuat mpek-mpek bakar. Ubi kayu setelah di parut, diberi garam lalu dicampur daging ikan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang beberapa lapis. Lalu dipanggang diatas tungku. Bentuknya memanjang tidak bulat. Bentuk memanjang agar mudah meletakkannya di atas tungku api.

Selain campuran ikan, ubi kayu parut juga dicampur dengan pisang masak dan diberi gula. Kadang dibagian dalam dimasukkan gulah merah. Kadang juga dicampur durian, buah nangka masak, atau hanya gula merah saja. Tergantung selerah, memasak juga bukan hanya dipanggang. Dapat juga dikukus atau digoreng.

Masih banyak lagi jenis pek-mpek yang dibuat dari olahan ubi kayu. Begitu pun ubi jalar sering dijadikan mpek-mpek. Tapi dengan rasa manis. Ubi jalar direbus, lalu dihaluskan dan dibentuk seperti mpek-mpek. Di bagian dalam dimasukkan gula merah cair. Memasak juga boleh di gorang dan dikukus. Tapi sebelum menggoreng bulatan dicelupkan ke adonan sagu ubi zaman dulu atau adonan tepung zaman sekarang.

Olahan sagu ubi berikutnya yaitu pada jenis keladi-keladian. Nama lokal pada masyarakat Melayu di daerah Kabupaten Musi Banyuasin adalah keladi kubu. Dinamakan keladi kubu kemungkinan dekat dengan kehidpan suku kubu di pedalam Sumatera. Dari keladi ini, orang-orang Melayu pedalam membuat sagu. Sagu dapat dijadikan agar-agar atau jenis makanan lainnya.

Alam yang sangat kaya juga memberikan makanan yang melimpa pada bangsa Indonesia. Salah satu penghasil makanan pokok zaman dahulu adalah sagu enau dan pohon sagu di daerah pantai. Sagu enau juga dapat dijadikan makanan pokok dan diolah menjadi makanan biasa seperti mpek-mpek. Ikan yang melimpah juga menjadi makanan olahan penduduk.

Pecampuran daging ikan pada makanan bukan hanya pada mpek-mpek. Tapi juga pada jenis sambal. Penduduk membakar ikan beberapa ekor. Kemudian mencampur daging ikan pada sambal mereka. Ada juga jenis kuliner yang terbuat dari kelapa, sambal lingkung. Biasanya penduduk menggunakan daging ikan ruan (gabus). Daging ikan ruan dianggap daging yang baik untuk campuran makanan. Sampai sekarang daging ikan ruan dijadikan campuran makanan.

Seiring waktu, kuliner pek-mpek terus berkembang. Diikuti perkembangan industri perdagangan yang terus maju dan munculnya pangan dari luar yang masuk ke nusantara. Sehingga memberi pengaruh pada makanan tradisional di Sumatera Selatan, Palembang. Sebab Palembang adalah kota pelabuhan yang ramai.

Pengaruh pada makanan pek-mpek terus berkembang mengikuti zaman daerah dan masyarakatnya. Dari masa Awal era Sriwijaya, masa Kesultanan, sampai masa Kolonial Belanda dan memasuki masa kemerdekaan. Pada awalnya sagu diproduksi sendiri secara tradisonal. Kemudian hadir sagu dan tepung inpor. Maka beralihlah penduduk menggunakan tepung dan sagu infor atau industri.

Perkembangan teknologi yang sampai ke Palembang (Indonesia). Terutama alat penggiling ikan telah memberikan proses mudah pengolahan ikan. Penduduk pada awalnya merebus ikan terlebih dahulu untuk campuran kuliner. Kini dapat langsung menggiling daging ikan untuk adonan mpek-mpek, kemplang, dan sambal.

Dapat kita saksikan sekarang bagaimana perkembangan jenis mpek-mpek. Dari yang biasa, bercampur kulit ikan, mpek-mpek telur, mpek-mpek pistel dan udang, mpek-mpek kapal selam dan banyak lagi lainnya. Dari yang dijual oleh individu, dijual toko-toko, sampai industri seperti pek-mpek, Pempek Candy.

Pek-Mpek atau Mpek-mpek adalah salah satu bentuk perpaduan budaya air dan budaya gunung. Sebagaimana rumah-rumah panggung orang-orang Melayu. Penghidaran dari banjir dan solusi rumah di dataran rendah selayaknya di Palembang dan untuk keamanan dari bahaya hewan buas dan berbisa.

Namun nama mpek-mpek hanya dikenal dengan indetik mpek-mpek Palembang. Karena Palembang sebagai Ibu Kota Sumatera Selatan sejak zaman Kesultanan. Palembang sudah dikelan Nusantara sejak Era Majapahit. Sebelumnya nama Kota Palembang adalah Kota Sriwijaya dan Sungai Sriwijaya (Sungai Musi).

Untuk nama dari kuliner mpek-mpek atau pek-mpek berkembang secara sendirinya. Sama seperti nama kuliner lainnya. Istilah mpek-mpek bukan dari nama orang atau bahasa asing. Sebagai contoh, misalnya nama kuliner pindang, sambal, gulai, dan nama kuliner lainnya. Tidak ada yang tahu asal usulnya. Karena bentuk perkembangan budaya.

Tapi dalam penamaan sesuatu oleh masyarakat terdahulu biasanya mereka melihat keadaan, situasi, rupa, wujud dan tempat. Penamaan Desa Gajah Mati di Musi Banyuasin, misalnya. Pada masa permulaan penduduk membangun pemukiman mereka menemukan gajah yang mati di dalam sungai.

Awalnya nama sungai saja yang mereka namakan Sungai Gajah Mati. Karena ada bangkai gajah di dalam sungai. Nama Sungai juga tidak langsung diberikan. Tapi berkembang dari percakapan mereka sehari-hari. Mereka yang mendiami di sekitar sungai itu. Seiring waktu nama pemukiman mereka terbentuk dengan nama Talang Gajah Mati. Kemudian berkembang menjadi Desa Gajah Mati, sekarang.

Sebagai contoh melihat keadaan makanan. Misalnya makanan namanya, gando-gado. Mengapa dinamakan gado-gado kerana bercampur-campur beberapa jenis makanan. Sehingga dinamakan penduduk dengan gado-gado. Begitu juga dengan makanan tradisonal lainnya, nama berkembang secara sendiri tanpa ada pencipta. Tidak merujuk hanya satu orang saja. Hanya dizaman sekarang nama makanan diciptakan oleh pembuatnya.

Ada tiga kata yang umum di tengah masyarakay Melayu Sumatera Selatan. Kemungkinan diindikasikan sama dalam proses pembuatan mpek-mpek. Kata lepek, berarti suatu yang berbentuk bulat dan melebar. Lepek juga bermakna sesuatu yang bentuk lain misalnya bulat, kemudian menjadi bentuk yang agak tipis atau bulat lebar (pipih).

Pecahan dari kata lepek adalah tepek. Tepek berarti sesuatu yang lembut dan lengket lalu diambil dengan tangan atau segenggam tangan. Kemudian ditempel pada satu objek. Tepek juga berarti sesuatu yang lembut, lalu di robek-robek, dibagi-bagi, kemudian ditumpuk-tumpuk, ditekan-tekan, dirapikan. Lalu ada lagi kata penyek yang berarti menekan-nekan agar menjadi lembut, menjadi bercampur, menjadi satu.

Apabila kita perhatikan dalam proses pembuatan mpek-mpek. Kata lepek, tepek dan penyek sangat tepat sekali. Saat tangan pengadon membuntal-buntal adonan sagu dan tepung (ubi parut) menjadi mpek-mpek. Kemudian bentuk umum mpek-mpek adalah bulat tipis atau pipih atau lepek dalam bahasa Melayu lama Sumatera Selatan. Maka istilah kuliner tersebut dinamakan mpek-mpek atau pek-mpek. Nama yang berkembang dari aktivitas pembuatnya.

Apabila ada yang berpendapat nama makanan tradisional atau budaya yang sudah ada sebelum zaman kemerdekaan dikarenakan oleh satu orang. Maka hal itu tidak benar. Salah satu bentuk hasil budaya lama adalah tidak diketahui penciptanya dan pemberi namanya. Tapi nama, berkembang dengan sendirinya dari interaksi pengguna, pemakai, keadaan, rupa, pembuat, kondisi pada masa itu dan selanjutnya.
Perhatikan foto, bentuk demikian dalam bahasa Melayu lama Sumatera Selatan adalah bentuk lepek. Bentuk ini adalah bentuk awal dari pembuatan mpek-mpek. Hanya bedanya zaman dulu belum banyak gaya dan kreasi seperti ini. Proses penyek dan di tepek lalu dibentuk lepek (bulat lebar), maka jadilah bentuk kuliner dan sekaligus nama kuliner pek-mpek atau mpek-mpek atau pempek.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadadng Saputra.
Palembang. 8 Juli 2020.
Sy. Apero Fublic.
Via Sejarah Kebudayaan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Muba Dorong Pertanian Lestari dan Ketertelusuran Karet di Kancah Global

Muba Dorong Pertanian Lestari dan Ketertelusuran Karet di Kancah Global

Sunday, July 27, 2025
PT. PLN ULP Pangkalan Balai (PT. Haleyora Power) Diduga Langgar UU No. 30 Tahun 2009, Tebang Ratusan Pohon Sawit Masyarakat Tanpa Izin Pemilik

PT. PLN ULP Pangkalan Balai (PT. Haleyora Power) Diduga Langgar UU No. 30 Tahun 2009, Tebang Ratusan Pohon Sawit Masyarakat Tanpa Izin Pemilik

Sunday, July 27, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Penandatanganan Keputusan Bersama Bupati H M Toha dan DPRD Muba

Penandatanganan Keputusan Bersama Bupati H M Toha dan DPRD Muba

Monday, July 28, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Jalin Sinergi, Matangkan Persiapan Porprov XV dan Peparprov V Sumsel 2025

PT. Media Apero Fublic- Monday, July 28, 2025 0
Jalin Sinergi, Matangkan Persiapan Porprov XV dan Peparprov V Sumsel 2025
APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mengintensifkan koordinasi lintas lembaga demi memastikan kesuksesan penyelenggaraa…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025267
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Muba Dorong Pertanian Lestari dan Ketertelusuran Karet di Kancah Global
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.-  Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pertanian berkelan...
  • PT. PLN ULP Pangkalan Balai (PT. Haleyora Power) Diduga Langgar UU No. 30 Tahun 2009, Tebang Ratusan Pohon Sawit Masyarakat Tanpa Izin Pemilik
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.-  Hal itu terungkap saat kuasa hukum petani kelapa sawit Desa Langkap, Khoirul Gunawan, S.H dkk melihat langsu...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • Penandatanganan Keputusan Bersama Bupati H M Toha dan DPRD Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Bupati Musi Banyuasin H M Toha SH menghadiri secara langsung Rapat Paripurna Masa Persidangan III Rapat ke-1...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Gencarkan Sidak, Tarik Produk Latiao di Muba
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dugaan keracunan makanan menimpa delapan siswa SD Negeri 3 Sekayu pada Kamis (17/7/2025) lalu terus ditindaklanjuti ...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Pemkab Muba Sosialisasikan Aplikasi SKM Terpadu
    APERO FUBLIC. SEKAYU.– Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Mel...
  • Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia
    Apero Fublic.-  Pulau Penyengat Indera Sakti, adalah sebuah pulau kecil di sekitar Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Karena banyaknya...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Muba Dorong Pertanian Lestari dan Ketertelusuran Karet di Kancah Global

Muba Dorong Pertanian Lestari dan Ketertelusuran Karet di Kancah Global

Sunday, July 27, 2025
PT. PLN ULP Pangkalan Balai (PT. Haleyora Power) Diduga Langgar UU No. 30 Tahun 2009, Tebang Ratusan Pohon Sawit Masyarakat Tanpa Izin Pemilik

PT. PLN ULP Pangkalan Balai (PT. Haleyora Power) Diduga Langgar UU No. 30 Tahun 2009, Tebang Ratusan Pohon Sawit Masyarakat Tanpa Izin Pemilik

Sunday, July 27, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Penandatanganan Keputusan Bersama Bupati H M Toha dan DPRD Muba

Penandatanganan Keputusan Bersama Bupati H M Toha dan DPRD Muba

Monday, July 28, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Gencarkan Sidak, Tarik Produk Latiao di Muba

Gencarkan Sidak, Tarik Produk Latiao di Muba

Sunday, July 20, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Pemkab Muba Sosialisasikan Aplikasi SKM Terpadu

Pemkab Muba Sosialisasikan Aplikasi SKM Terpadu

Wednesday, July 16, 2025
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 266 Berita Daerah 444 Berita Internasional 20 Berita Nasional 346 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 6 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 17 Kampus 105 Kesehatan 6 Kisah Legenda 10 Kuliner 19 Mitos 15 Olah Raga 32 Opini 60 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 126 Tokoh Wanita 7 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us