7/18/2019

Lesbian. Disebabkan Kebutuhan Seks Yang Tidak Terkendali


Apero Fublic.- Lesbian adalah suatu istilah penyebutan untuk seseorang wanita yang mengarahkan nafsu biologisnya atau nafsu seks ke sesama perempuan. Penganut lesbian berusaha menyukai sesama jenisnya. Banyak alasan mereka tentang mengapa menjadi lesbian, dari trauma kekecewaan dihianati pacar. Kemudian akibat kekerasan dalam keluarga. Akibat pelecehan seks sual, akibat kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya.

Lalu mereka-mereka akhirnya membenci kaum laki-laki. Sesunggunya alasan tersebut tidak dapat dijadiakan alasan, karena tidak ada hubungannya dengan kebutuhan biologis. Seandainya hal itu penyebabnya, karena kecewa mungkin hampir semua wanita sudah menjadi lesbian, mengingat hamir semua wanita pernah mengalami yang namanya kecewa, menderita, dan perlakuan kasar. Aku memiliki cerita tentang pelaku lesbian ini.


Dulu aku mendapat cerita tentang seseorang pelaku lesbian, dari seorang teman. Dia menceritakan bahwa si A dahulu tidak pernah berbuat demikian. Ketika dia beranjak remaja, dan mulai hasrat seks mendorong untuk disalurkan. Namun, karena belum menika hasrat itu dia pendam dan berusaha mengalihkannya. Dia memiliki tetangga seorang gadis yang sudah dewasa, berumur 24 tahunan.

Keduanya berteman dan semakin akrab. Saling berkunjung dan mulai saling terbuka. Kadang mereka saling menginap dirumah masing-masing. Saat mereka mulai dekat itu, mereka mulai terdorong saling memuaskan nafsu seks mereka. Si remaja yang memang dalam kadar nafsu seks sedang tinggi, seperti mendapat tempat untuk menyalurkan pantasi seksnya.

Sehingga keduanya sering melakukan itu. Bertahun-tahun mereka melakukan itu, dan timbul semacam rasa cinta. Ternyata, si wanita yang sudah dewasa juga pernah diajak oleh wanita lainnya. Tetapi wanita itu sudah menikah, dan dia sekarang mengajak si A. Kemudian si wanita dewasa itu menikah, dan si A juga mengajak seorang gadis yang lainnya. Sehingga proses lesbian terus berlanjut.


Cerita kedua, saya juga mendapatkan dari seseorang sahabat. Dia menceritakan tentang dua orang gadis yang juga masih teman saya. waktu itu, kedua gadis itu baru menginjak usia remaja. Kedua gadis tersebut memiliki nafsu seks yang sangat tinggi. Mereka sering menonton film-film forno, berdua.

Sehingga nafsu biologisnya memacu untuk disalurkan. Waktu demi waktu mereka selalu menonton film tersebut, dan selalu berpikir bagaimana menyalurkan hasrat seks mereka. Di waktu itu, internet belum masuk ke pedesaan. Penduduk juga masih asing dengan istilah lesbian. Kedua gadis tersebut menonton dengan kaset video.

Akhirnya mereka berinisiatif melakukan lesbian, berlaku layaknya berhubungan intim dengan seorang laki-laki. Sebelum mereka melakukan itu, mereka selalu berkata, “mana mau laki-laki.” Hal yang mereka lakukan berakhir saat mereka menikah. Namun ada yang kelebihan sehingga kemaluan kawannya dia tusuk dengan jarinya sehingga kesuciannya hilang.

Saat menikah wanita ini dicerai suaminya karena tidak suci lagi. Setelah itu dia kembali mencari teman wanita untuk menyalurkan hasrat seksnya. Semakin sering mereka melakukan lesbian maka timbul semacam perasaan suka. Padahal perasaan tersebut adalah nafsu seks mereka saja. Atau disitilahkan dengan kecanduan. Kalau di negara Barat pelaku lesbian cenderung menikah sejenis. 


Maka dari itu, lesbian bukan suatu hal yang disebut kejiwaan. Bukan juga termasuk bawaan orientasi seks dari dalam jiwanya mereka. Ada wanita-wanita yang tingkat hormon seksnya sangat tinggi. Sehingga mereka memerlukan suami. Sebagai seorang pemuda, aku banyak mendapat cerita teman-teman.

Di anatara mereka ada yang berpacaran dengan gadis-gadis yang memiliki nafsu seks sangat tinggi, sehingga mereka dekat dengan arah untuk berbuat hal-hal terlarang. Ada juga gadis-gadis yang berpacaran dengan orang-orang yang telah berkeluarga, selain mendapat uang mereka juga mendapat kepuasan seks.

Gadis-gadis yang tidak dapat mengendalikan diri ini, tidak malu untuk mengirim foto-foto bugil mereka melalui chet, video call bugil. Bercerita tentang seks dan sebagainya. Para wanita yang memiliki hormon seks yang tinggi ini, apabila tidak dapat menyalurkan hasrat seks mereka sangat rentan terhadap prilaku seks menyimpang seperti lesbian, dan oral seks. Hal-hal ini, adalah bentuk rahasia umum dikalangan anak-anak muda.


Lesbian bukan hadir murni dari dalam jiwa, tetapi berawal dari dorongan nafsu seks yang tidak terkendali. Wanita yang bersifat tertutup dengan seks, padahal gelora nafsu seks sangat tinggi di dalam dirinya. Kemudian, mereka tidak mendapatkan pasangan lawan jenis dalam waktu lama. Terkadang mereka, untuk mengurangi nafsu seks sering melakukan maturbasi. Ketika maturbasi tidak lagi memuaskannya, lalu timbul cara lain.

Mungkin dengan cara bantuan alat-alat seks. Namun prilaku tersebut tentu tidak akan mendatangkan pantasi yang baik ketimbang dilakukan dengan manusia bernyawa. Ketika semua ini tidak lagi memuaskan hasrat biologisnya, maka akan timbul pemikiran melakukan hubungan dengan manusia. Kemudian si wanita tidak kunjung menemukan pasangan dalam berhubungan seks, maka saat inilah si wanita akan beralih ke sesama wanita. Sebab untuk mengajak lelaki tentu mereka tidak akan dapat melakukkannya, malu.


Kenapa mereka mengajak wanita lainnya. Pertama, dengan berbicara sesama wanita tentang rahasia pribadi, mereka akan lebih saling mengerti, lebih dekat, lebih peka, lebih nyaman, tidak ada rasa malu dan canggung.  Kedua, saat melakukan pantasi seks sesama wanita merasa lebih aman, tidak hamil dan tidak perlu memakai alat pengaman. Ketiga, Orang-orang tidak akan curiga, saat mereka saling mendatangi. Baik di rumah, atau di tempat lain. Keempat, Dia si pelaku lesbian, juga tahu kalau wanita lain juga mempunyai nafsu seks yang tinggi, mereka seperti saling mengerti tentang kebutuhan biologis mereka.


Pada masa sekarang pelaku lesbian mulai meminta mereka untuk diakui sebagai gender baru. Karena merasa mereka berbeda dan memiliki HAM sebagai manusia. Faham ini dihembuskan dari negara-negara Barat. Seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dimana mereka telah memberlakukan pernikahan sejenis. Negara-negara bebas tersebut mencoba membawa negara-negara lain di dunia.

Di negara Timur yang banyak memiliki norma-norma hukum baik hukum agama dan adat, adalah hal yang bertentangan. Sehingga masyarakatnya sangat menentang hal tersebut. Apabila menyadari bahwa lesbian adalah bentuk penyimpangan seks, sebaikanya mencari penyelesaian yang lain. Jangan membiarkan mereka terjerumus dalam dunia pantasi hitam mereka, hanya karena sebab seks.


Kesimpulan:
Beberapa faktor pendorong pelaku lesbian. Pertama, hormon seks yang kuat dari dalam tubuh biologisnya. Kedua, tidak memiliki pasangan lawan jenis untuk melakukan seks. Ketiga, terlalu sering memikirkan tentang seks. Kemudian sering menonton video berbau seks, membaca cerita mengadung seks, melihat foto-foto berbau seks. Keempat kurangnya pergaulan yang memberikan rutinitas kegiatan, seperti olah raga. Kelima, pengaruh pergaulan dengan orang-orang yang tidak memberikan nilai positif. Keenam, tidak ada iman di dalam hatinya.


Maka jawabanya adalah kembali ke Islam. Mengapa Islam menganjurkan menikahkan anak-anak perempuan lebih cepat. Apabila pernikahan tersangkut dengan dunia pendidikan, maka pemerintah harus menghadirkan sekolah khusus untuk mereka yang cepat menikah, di setiap wilayah. Agar dapat mengatasi prilaku seks menyimpang. Bagi wanita yang tidak sekolah lagi, atau sudah saatnya menikah agar keluarganya mencarikan jodohnya. “Nikahkanlah orang-orang yang sendiri diantara kamu.”


Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 12 Januari 2019.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment