PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

12/22/2022

Mengenal Sayuran: Lumai

 

APERO FUBLIC.- Lumai adalah sejenis tanaman terong-terongan dengan nama latin solanum nigrum L dan dikenal juga dengan nama, Leuca. Lumai memiliki nama-nama berbeda di berbagai daerah di Indonesia. Orang Jawa menyebutnya dengan, ranti. Orang Ternate menamakannya bobose, dan orang-orang Eropa umumnya menyebut lumai dengan nightshade.

Tanaman ini diduga berasal dari Eropa dan Asia Barat. Lalu menyebar ke benua Amerika, Australia, kemudian di Indonesia dan Malaysia. Tinggi batang pohon lumai tergantung kesuburan, dengan maksimum mencapai 120 sentimeter.

Lumai termasuk tumbuhan terna, karena batangnya tidak keras berkayu. Sebagaimana jenis terong-terongan yang batang dan daunnya berbulu halus, demikian juga batang dan daun lumai. Di kawasan lain Lumai dijadikan obat herbal sejak 2000 tahun yang lampau.

Sementara di Indonesia dan Malaysia umumnya dijadikan sayuran dan ulam saat makan. Lumai dapat diolah menjadi bahan kosmetik, terutama bidang tabir surya. Lumai atau Leunca sangat banyak manfaatnya dalam dunia kesehatan. Misalnya dapat menjadi obat tuberclosis, rematik, sembelit. Masih banyak kasiat lumai yang sering kita makan.

Ada sepuluh manfaat sayuran Lumai: Pertama, dapat mengatasi penyakit kulit, kedua menyembuhkan disentri, ketiga mengatasi keputihan, keempat meredahkan batuk, kelima menurunkan kolesterol, keenam memperbaiki kinerja hati, ketujuh menurunkan demam, kedelapan anti peradanga, kesembilan mengatasi infeksi pada saluran kemi, kesepuluh anti kanker.

Lumai mengandung nilai gizi, protein, energi, lemak, karbo, vitamin B1, Vitamin C, Tembaga, B-Karoten, natrium, air. Lumai juga dapat di masak dengan berbagai olahan sayur. Seperti tumis lumai dan petai, cabai terung-lumai, tumis lumai tempe buncis, tumis sayur daun lumai, tumis kuas lumai tempe, sayur lumai bening, lalapan lumai dan lainnya.

Disusun: Redaksi AF
Editor: Ramadhani.

Sy. Apero Fublic

MUSI BANYUASIN: KWT BUKIT KEMANG

 

APERO FUBLIC.- KWT atau Kelompok Wanita Tani suatu program penyuluhan pertanian khusus kaum ibu. Dengan harapan mereka dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mendampingi kaum laki-laki dalam bertani. Selama ini, pertanian dianggap pekerjaan yang keras dan sedikit kaum wanita yang terlibat. Tapi pada dasarnya kaum wanita memiliki potensi lain, dimana kaum wanita lebih ulet, rajin, teliti dan telaten dalam bekerja (12/10/2022)

Salah satu KWT yang cukup berhasil adalah KWT Bukit Kemang. KWT yang seluas lima ratus meter persegi itu ditanami bermacam-macam sayuran. Seperti terong, kacang panjang, kangkung, tomat ceri, cabai, jenis labu sayur, bayam, jagung dan lainnya. Mayoritas mengerjakan semua KWT anggota kelopok KWT.

Ibu-ibu anggota KWT Bukit Kemang sangat antusias dalam bertani. Dengan bersama-sama dan disertai senda gurau membuat semuanya nyaman bekerja. Tidak terasa panasnya sinar matahari yang menerpa kulit mereka.

Cita-cita akan mendapat ilmu dalam bercocok tanam menjadi tujuan mereka. Program KWT untuk mendidik dan mengajak masyarakat terjun dalam dunia wirausaha pertanian kemungkinan akan berhasil. Mengingat selama ini ibu-ibu banyak yang belum mengerti cara bercocok tanam yang baik dan benar.

Harapan-harapan dari pemerintah adalah kemandirian pangan pada masyarakat. Masyarakat juga hendaknya mampu mengolah KWT mereka secara mandiri kedepannya. Selain sebagai sarana pelatihan juga mereka mendapat bagi hasil saat panen. Tentu sangat membantu mereka dalam pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga. Mungkin nanti, di setiap rumah-rumah ibu-ibu akan banyak tanaman sayuran di dalam pot-pot atau volibek. Sehingga kebutuhan sayur mayur tidak lagi tergantung pada pasar. Semoga KWT Bukit Kemang terus maju dan panen melimpah.

Liputan: Joni Apero
Editor. Rama Saputra, S. Hum

Sy. Apero Fublic

KWT: Membangun Keterampilan dan Kemandirian Pangan Masyarakat

APERO FUBLIC.- Kelompok Wanita Tani adalah hal terbaik dalam program pertanian dari pemerintah. Dimana kemandirian dalam belajar dan penerapan yang sesuai kultur masyarakat setempat. Pengerjaan yang berkelompok membuat mereka menjadi semangat. Ketua kelompok orang yang mereka sukai dan yang mereka hormati. Sehingga tidak ada masalah dalam hal kepemimpinan.

Namun, di balik semua itu pada beberapa KWT yang Apero Fublic amati. Sistem cocok tanam dan penerapan teknologi masih sangat kurang. Boleh dikatan mereka mengerjakan dengan tenaga sepenuhnya. Seperti pengolahan tanah dan pola tanam bibit. Teori perawatan dan sistem tanam berkelanjutan. Maksud sistem tanam berkelanjutan adalah dimana proses tanan tidak sekali panen. Misalnya menanam kangkung sekali cabut habis. Kemudian menanam lagi sehingga stok kangkung tidak ada. Kalau sistem panen berkelanjutan adanya jedah tanam. Sehingga saat satu bedengan panen, beberapa hari kemudian panen dapat kembali dilakukan. Maka masuk dalam kelompok sistem pertanian semi-tradisional.

Selain itu, diharapkan KWT juga memiliki pendamping yang mengerti tentang bagaimana membuat pupuk kompos, mengolah tanah dan mengenalkan sistem irigasi tetes untuk menghemat penggunaan air. Hasil panen KWT juga diutamakan dalam memenuhi dan mendesain irigasi air, penampungan air agar menjelang kemarau tidak kesulitan air. Selama ini, sistem irigasi KWT yang ada masih manual. Dengan cara menyiram langsung tanaman melalui pipa air. Selain boros air juga boros tenaga listrik.

Hal-hal yang diperlukan adalah bimbingan-bimbingan teknis cara kerja tim, bagaimana mengorganisasi tim, juga bagaimana menjadi pemimpin orang banyak. Juga diperlukan, agar mereka tidak terjadi konflik kepentingan. Akses pupuk subsidi, pestisida yang terjamin keasliaanya, juga bagaimana memilih bibit yang baik. Haruslah mereka pahami.

Kemudian yang tidak kalah penting, bagaimana mereka memasarkan hasil pertanian mereka. Bagaimana mereka mengolah keuangan, dan menganggarkan hasil penjualan panen mereka. Pembagian yang adil dan merata. Keuangan yang transparan dan akuntabel.

KWT juga dapat dijadikan sarana wisata botani. Pengelolah KWT dapat menyulap lahan yang banyak tanaman dengan dekorasi layaknya di tempat wisata. Orang akan berfoto-foto dengan gembira sambil menikmati indahnya kebun sayur KWT. Mereka dapat menerapkan sistem karcis masuk yang terjangkau utuk satu orang. Tentu juga memerlukan kelompok yang berperan dalam memandu pengunjung.

Seandainya ada kondisi lahan yang dapat di jadikan KWT sekaligus tempat wisata. Misalnya di sekitar danau, lebung, atau aliran sungai yang indah. Tentu hal demikian sangat mendukung terbentuknya ekosistem pariwisata baru yang tentunya akan menambah income KWT. Selamat belajar ibu-ibu Indonesia, semoga indonesia kedepannya swasembada pangan. (Red).

Berikut foto-foto dari kegiatan sebuah KWT bernama Bukit Kemang di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh, Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.




Peran dari kaum laki-laki dalam membantu pengolahan lahan.


Redaksi: Apero Fublic

Editor. Rama Saputra, S. Hum

Sy. Apero Fublic

12/21/2022

Fenomena atau Kenyataan: Orang-orang Membenci Pertanian.

APERO FUBLIC.- Dunia pertanian terus berkurang peminatnya. Dari waktu ke waktu jumlah petani di dunia terus berkurang, begitu juga di Indonesia. Doktrin kehidupan kita telah salah selama ini. Menganggap dunia pertanian sebagai provesi dan pekerjaan yang rendah derajadnya. Hampir semua orang malu mengaku dirinya sebagai petani. Selain itu, tidak ada orang tua yang berharap, bahkan mengajarkan anaknya menjadi petani atau peternak.

Doktrin inverior dan efek penjajahan dan perbudakan telah merubah mental dan pikirian bangsa Indonesia. Saat mereka melihat kehidupan kaum penjajah yang makmur, bekerja di kantor dan berpakaian rapi. Saat itulah anggapan mereka muncul bahwa petani adalah pekerjaan kelas rendah. Hanya menjadi PNS atau abdi negara yang mereka doktrinkan pada anak-anaknya. Menjadi polisi, menjadi dokter, menjadi artis atau lainnya.

Tidak satupun para orang tua ingin anaknya menjadi petani. Padahal dunia pertanian adalah pekerjaan paling penting. Dimana semua sektor kehidupan di dorong dan ditopang oleh sektor pertanian. Kita tidak perlu membahas kekurangan beras. Saat cabai harganya melambung sudah membuat panik seluruh masyarakat.

Kita lihat dunia pertanian kita yang benar-benar tertinggal. Mulai dari SDM sampai ke teknologi para petani. Semua tidak memadai dan amburadul dimana-mana. Pertanian masyarakat kita sangat sederhana. Mengandalkan cangkul dan parang dalam mengolah lahan mereka. Pengairan mengandalkan curah hujan atau air sungai sekitar. Kemudian kesulitan dalam mengurus hama, pupuk, dan pemasaran. Sehingga panen tidak menentu dan saat hasil panen melimpa. Harga turun dan menjadi sangat murah.

Di sepanjang jalan pedesaan kita menemukan perkebunan sawit atau perkebunan karet yang ditanam tradisional. Sawit untuk beberapa tahun terlihat subur dan bersih. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya akan mulai tidak terawat. Kesuburan perkebunan sawit terus menurun. Panen telah menurun dan bahkan tidak ada lagi hasil panen kemudian.

Karet yang ditanam seadanya bermodal linggis dan pembersihan dengan parang. Hanya sebatas usaha perkebunan tradisional yang bermodal kecil. Kelak, saat pembukaan kebun karet rakyat mereka. Getah karet tidak begitu banyak dan hanya cukup di jual harian atau mingguan. Dimana hasilnya hanya cukup dimakan sehari-hari.

Dalam kuwalitas SDM masyarakat kita dibidang pertanian masih sangat rendah. Sistem tradisional yang mereka kuasai dari meniru cara orang tua mereka. Demikian juga untuk lahan yang telah digarap bertahun-tahun tentu akan menurun kesuburannya. Tak ayal lagi, kehidupan petani terus merosot dan terpuruk. Kesulitan hidup terus melanda mereka. Bahan-bahan pokok naik tak seimbang dengan pendapatan lagi. Jangankan untuk mengkuliahkan anak di Perguruan Tinggi, makan sehari-hari pun seadanya.

Lalu adakah anak muda yang bercita-cita menjadi petani. Ingin membangun dunia pertanian dan mensejahterakan petani. Membuat orang menjadi bangga berprovesi sebagai petani. Memang itu hal mustahil, tapi bukan tidak mungkin. Kita berharap suatu hari nanti ada terobosan dalam dunia pertanian kita. Jangan seperti sekarang, pupuk subsidi pun menghilang. Bukan karena tak dianggarkan. Tapi disulap dengan sedemikian cara, itu tak ada tapi nyatanya ada. Hal ini, hanya tuhan yang dapat menjawabnya.

Demikianlah, orang-orang tua yang berputus asah. Mereka mulai membenci kehidupan petani. Dari zaman dahulu sampai dengan zaman sekarang. Ditambah lagi ada larangan membakar lahan, sehingga tambah sulit mereka menanam. Dengan alasan mencegah kebakaran hutan dan lahan. Yang namanya petani pastilah orang miskin, hidup susah dan kekurangan. Lihat mereka PNS, Pekerja Kantoran yang bersih tampak gemuk dan sejahtera. Demikianlah kisah petani kita, yang semakin lama semakin sedikit. (Red)

Disusun: Tim Apero Fublic
Editor. Rama Saputra.

Sy. Apero Fublic

12/11/2022

Keberadaan Perpustakaan Manual di Era Digital

 

APERO FUBLIC.- Tak dipungkiri pada masa sekarang masyarakat telah mengalami kemudahan dalam berbagai aspek. Kemudahan tersebut dapat terjadi karena kemajuan teknologi yang semakin canggih. Oleh karena itulah, masa sekarang sering dikenal dengan sebutan era digital.

Sebagai sebuah pusat informasi, perpustakaan tentunya telah berinovasi untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna. Mengingat di masa lampau bahwa perpustakaan hanya digunakan sebagai wadah untuk menyimpan dan mengumpulkan karya-karya yang ditulis masyarakat.

Kini perpustakaan telah hadir dengan bantuan teknologi dalam penyelenggaraannya. Adapun perpustakaan itu merupakan perpustakaan digital. Dengan adanya perpustakaan digital ini maka tugas di perpustakaan dapat dilakukan secara mudah. Untuk mengaksesnya pun bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun.

Berbincang lebih lanjut terkait perpustakaan digital ternyata masih banyak sekali ditemukan perpustakaan yang berbasis manual. Karena pada faktanya perpustakaan manual ini masih memiliki eksistensi di era digital. Sebagian masyarakat mungkin beranggapan bahwa perpustakaan digital akan sepenuhnya menggantikan perpustakaan manual. Namun penulis kurang setuju dengan anggapan tersebut. Pasalnya mengkonsumsi informasi dalam bentuk fisik akan lebih nikmat dibandingkan mengkonsumsi informasi dalam bentuk digital atau online.

Keberadaan perpustakaan manual di era digital dapat dilihat pada Perpustakaan FKIP Universitas PGRI Palembang. Perpustakaan ini masih menyelenggarakan sistem yang bersifat manual. Setiap koleksi yang dimiliki disimpan pada rak yang tersedia. Dan pencatatan seluruh kegiatan perpustakaan  dilakukan secara tertulis.

Meskipun perpustakaan ini masih memiliki sistem manual, akan tetapi penulis melihat bahwa mereka berhasil menyelenggarakan setiap kegiatan di perpustakaan dengan maksimal. Hal ini dapat dibenarkan karena banyak inovasi dan modifikasi yang terjadi di perpustakaan tersebut. Misalnya guna menciptakan sistem temu kembali informasi yang efektif, pustakawan disana memakai label warna sebagai petunjuk dari pemakaian sistem klasifikasi dan pencarian di rak.

Oleh: Selvi Puspita Sari
Editor. Arip Muhtiar, S. Hum

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Sy. Apero Fublic

12/10/2022

CERITA KITA: Nenek Karnati Yang Tangguh

APERO FUBLIC.- Karnati seorang nenek paruh baya yang bertahan hidup dengan gerobak seadanya. Wanita berusia 60 tahun pencari kardus dan botol bekas. Sungguh menyedihkan hati, tahun 2022 setelah 77 tahun Indonesia merdeka, masih kita dapati pemandangan ironis seperti ini.

Pilunya, diusia yang sudah tidak muda lagi nenek Karnati harus merelakan waktu istirahatnya demi mempertahankan hidup keluarganya.  Setiap hari ia harus keluar mencari kardus dan botol bekas dengan jarak puluhan kilometer menyusuri kota Palembang mulai dari sekitar tempat tinggalnya di Jalan Mandi Api 2.

Ia harus bangun pagi karena setelah sholat subuh harus bekerja meskipun sarapan pagi terkadang hanya imajinasi sebelum ia memulai pekerjaan mulia tersebut. Setelah ia bersiap tak lupa untuk mengambil gerobak usang yang setia menemaninya selama 3 tahun, ia melakukan pekerjaannya sendiri karena sang suami telah meninggal dunia.

Nenek Karnati tinggal bersama dua orang anaknya yang masing-masing sudah bekerja. Alasannya sederhana, ia ingin membantu anaknya mencari uang.

"Saya tidak betah hanya duduk diam menunggu anak di rumah, saya juga harus mencari uang untuk membayar sewa rumah, tagihan listrik dan makan sehari hari."

Dengan pekerjaan yang ia lakukan, nenek Karnati mendapat upah hanya 300-400 ribu/10 hari kalau penjualan lagi murah.

"Sekarang lagi murah jadi kalau jual hanya dapat 300-400 ribu saja, kalau lagi mahal bisa sampai 600 ribu"

Ia melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh meskipun banyak orang yang memandang sebelah mata. Dengan pekerjaan yang ia lakukan karnati tak pernah menyesali dan selalu mensyukuri atas apa yang sudah menjadi takdirnya. Ia hanya berharap untuk terus diberi kesehatan supaya bisa terus mengais rejeki untuk keluarganya.


Penulis: Putri Meme Peni.

Editor: Redaksi AF


Sy. Apero Fublic

12/09/2022

Mengenal Tempuutn Kisa Mitos dari Masyarakat Dayak

APERO FUBLIC.- Sama seperti daerah lain di Indonesia. Dimana setiap daerah memiliki kearifan lokal asli yang menjadi ciri khas kedaerahan dan kebudayaan setempat. Di Sumatera Selatan ada cerita mitos dengan nama Andai-Andai, di Sumatera Barat ada Tambo, hikayat dan lainnya.

Tempuutn bermakna yang asal usul yang menurunkan semua di alam semesta. Kalau kita pahami asal usul disini adalah penguasa alam atau tuhan yang maha esa. Kalau di Sumatera Selatan istilah di sebut Puyang Segentar Alam.

Tempuutn adalah kisah mitos yang menceritakan kisah dunia dan semua yang ada di dalamnya. Dari waktu dunia belum tercipta sampai adanya dunia dan isinya. Cerita tempuutn mengceritakan bagaimana langit muncul, asal usul bulan, matahari dan bintang-bintang dan lainnya.

Dalam mistisme tempuutn menceritakan tentang mahkluk halus, misalnya asal usul terjadinya roh, yang banyak. Roh penghuni langit dan bumi, roh jahat dan roh yang baik. Kemudian cerita mitos tentang asal usul penciptaan manusia. Ada cerita tempuutn asal permulaan terjadinya hubungan inses yang kemudian melahirkan roh-roh, hewan dan lainnya.

Tempuutn bukan hanya cerita mitos atau sastra lisan biasa, yang mengisahkan cerita asal-usul. Tapi tempuutn juga berfungsi sebagai pemandu ritual adat atau upacar-upacara adat masyarakat. Tata cara melantunkan tempuutn juga memiliki aturan yang kuat, agar kegiatan mereka sah dan bermanfaat.

Banyak ritual yang terlibat perjanjian dengan roh. Upacara ritual biasanya adalah upaya untuk memecahkan masalah-masalah tertentu; misalnya sakit, masa panceklik, kemarau panjang, persengketaan, dan kematian. Ritual menjadi komunikasi dengan roh, sekaligus memberikan persembahan pada roh. Dalam hal ini, saat pengucapan tempuutn harus akurat dan benar. Kemampuan tersebut termasuk kepasihan saat menyebut nama-nama roh dan tokoh-tokoh dalam kisa tersebut.

Dengan demikian tempuutn bukan hanya sastra lisan dan cerita mitos. Tapi merupakan suatu sastra yang komplek digunakan dalam kehidupan sosial masyarakat Dayak Benuanq dan Dayak Tunjung. Sebelum tempuutn dinyanyikan tikar dan ramuan upacara harus disiapkan. Ramuan upacara juga sudah ada di dalam tempuutn dan dipatuhi aturannya. Ramuan terdiri dari kemenyan, piring nasi putih dan nasi ketan. Kemudian akar pohon luak ditaburkan pada kemenyan yang sudah terbakar sehingga menimbulkan asap tebal atau kemenyan dupa.

Asap yang mengepul dan menjujung tinggi akan memanggil roh atau memeberi tahu roh-roh kalau upacara sedang dilaksanakan di bumi. Kemudian butiran beras di asapi dengan asap dupa tersebut. Lalu beras akan disebar di tempat dimana burung roh akan berubah menjadi burung tiung. Burung tiung adalah utusan dari alam bawah menuju alan yang berada di atas. Burung tiung itu menempu perjalanan dengan asap dupa tersebut. Burung tiung dipakai kemungkinan karena burung itu dapat meniru suara manusia.

Burung tiung terbang tinggi menuju pintu langit dan sampai ke perkampungan roh. Sesampai di kampung roh, burung tiung akan menyampaikan tujuan dari ritual upacara yang dilaksanakan di bumi. Dalam proses upacara nama pemimpin roh di kampung roh harus di sebut nama beserta gelarnya sebagai tanda penghormatan. Setelah selesai memanggil nama roh, pembacaan tempuutn siap dimulai.

“Dengarlah kami Nenek Penjaga Tempuutn, Kakek Penjaga Tempuutn, bersama-sama dengan Nancang, Bapak Pembangun (yang mampu membangkitkan diri mereka sendiri), dan Empuratn, Bapak Penjelasan. Kami mohon untuk membuka sebuah bungkusan cerita, melepas tali yang mengikatnya, membuka satu bungkusan dari kulit kayu, membuka wadah bambu dan mengambil satu. Meskipun ada delapan jenis tempuutn, hanya satu jenis yang kini diperlukan. Seperti ikan wayuk yang tinggal di dalam lubuk sungai, seperti ikan tengkara yang mengejar buah, kami akan memilih salah satu yang kami perlukan, yang memenuhi keinginan hati kami, sekuntum bungah yang sesuai dengan tujuan kami, mekarnya kecantikan yang paling tepat. Kami mulai mengisahkan cerita khusus, untuk menjelaskan asal-usul dan alasan sesuatu: menceritakan asal usul buah doyut, asal usul buah payaakng, kisah pohon bambu di gunung dan yang tumbuh di tepi sungai, pohon jelmu yang berbuah lebat dan hasil ladang. Namun agar cerita kami tidak berputar-putar seperti cabang pohon, kami harus merangkum: kami akan menceritakan sebuah kisah pada satu tahun di masa lalu. Ini adalah kisah tentang ……… (cerita sesuai ritual apa).”

Demikianlah sekilas cuplikan awal dari ritual dimana tempuutn akan dinyanyikan atau di bacakan oleh para tetua yang menguasai tata cara ritual. Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang tempuutn dari kebudayaan Dayak Kalimantan. Dapat membaca buku berjudul, Tempuutn: Mitos Dayak Benuaq dan Tunjung. Buku di susun oleh Dalmasius Madrah T, dan Karaakng. Di terbitkan oleh Puspa Swara, Jakarta 1997. Diterbitkan atas kerja sama dengan Yayasan Rio Tinto. Buku setebal 172 halaman.


Disusun oleh: Tim Apero Fublic.
Editor. Joni Apero, S.Hum
Sumber: Dalmasius Madrah T dan Karaakng. Tempuutn: Mitos Dayak Benuaq dan Tunjung. Jakarta: Puspa Swara, 1997 (cetakan pertama).

Sy. Apero Fublic

9/27/2022

Mengenal Cerita Bergambar “Selak Majo” dari Apero Fublic

APERO FUBLIC.- Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa si Cerpen Gambar dengan tema “SELAK MAJO” dari Apero Fublic Pers. Penjelasannya kita awali dengan istilah “Selak Majo.” Kata selak dalam bahasa masyarakat di Musi Banyuasin berarti suka, doyan, lahap, dan banyak. Untuk kata majo bermakna makan. Namun kata makan dalam artian tidak baik, dimana orang makan sudah berlebihan dan kelewat batas. Atau kata makan dimana ada rasa tidak suka dari seseorang, bahkan memakan milik orang lain. Dapat juga dalam artian serakah.

Cerita Pendek bergambar atau CerGam “Selak Majo” bercirikan; bergambar sederhana menampilkan bentuk wajah tokoh-tokoh saja. Halaman polos dan hanya berisi tulisan dan gambar tokoh. Tidak memiliki latar pemandangan di sekitar. Toko utama Koyong Pando, tokoh kedua Koyong Begau dan tokoh ketiga Koyong Ijau. Koyong dalam bahasa Indonesia bermakna kakak laki-laki. Istilah begau-ijau bermakna keanehan dan keheranan yang tiada taranya pada kejadian sesuatu.

Begau berarti merinding dimana bulu-bulu leher, tangan berdiri karena sesuatu hal. Ijau bermakna hijau dimana warna itu lebih dominan dilihat kita di bumi ini. Itulah, muncul istilah begau-ijau dan dijadikan nama tokoh dalam CerGam berseri, Selak Majo.

Nama tokoh Koyong Pando diambil dalam tokoh cerita lisan masyarakat di Musi Banyuasin, Koyong Pando. Dalam cerita-cerita lisan, Pando sebagai karakter tokoh yang bodoh namun sangat jujur. Dari itulah ditengah masyarakat muncul istilah untuk orang bodoh dengan sebutan, Pando. Cerita Pando adalah cerita Pak Pandir versi masyarakat Sumatera Selatan.

Cerpen Gambar Selak Majo akan mengangkat isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat. Seperti tentang sosial, politik, hukum, lingkungan hidup, kebiasaan dan lainnya. Keadaan realitas yang dimuat mengangkat hal benar terjadi. Namun cerita tersebut hanya berakhir pada mulut-mulut rakyat kecil. Sebab sulit membuktikan data dan faktanya. Dimana mereka hanya bisa mengomentari dan menilai tanpa tahu berbuat apa.

Masyarakat tahu sandiwara dunia dan sandiwara mereka namun hanya dapat berbincang di warung kopi. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa apalagi memperbaiki tentang itu. Cerita Selak Majo dapat kita istilahkan dengan, Rahasia Umum. Dari itulah, kita angkat dalam cerita gambar SELAK MAJO. yang akan dirilis apabila menemukan sumber-sumber masalah.

Kemudian ada bintang lain meramaikan CerGam Selak Majo, diantaranya Uwak Pamebong. Pamebong dalam bahasa Indonesia bermakna pembohong, penipu, pembual dan tidak dapat dipercaya. Kemudian Puyang Ngalobos dimana arti kata Ngalobos orang yang banyak bicara, seakan-akan dia orang paling pandai tapi semua kata-kata bohong.

Ada juga Kopek Paranesa yang dalam bahasa Indonesia Paranesa bermakna orang yang berkata-kata dan selalu membuat orang kesal. Selanjutnya Bujang Panawe yang berarti seorang anak muda yang suka tertawa. Bibik Sareh, dia memerankan wanita janda miskin yang selalu tertindas. Sareh dalam artian miskin atau hidup melarat.
Hadir juga tokoh Mamak Jebalan yang memerankan orang berseragam baru. Kata Jebalan berarti perampok, pembunuh, penculik atau sejenisnya. Jebalan orang yang selalu berbuat jahat dan licik sehingga dirinya selalu berusaha mencelakai orang demi keuntungan dirinya.
CerGam Selak Majo adalah sebuah cerpen bergambar. Diangkat dari kejadian nyata yang ditemui Jurnalis di lapangan. Namun cerpen gambar tidak bermaksud menyindir dan menyinggung pihak tertentu. Tapi hanyalah sebuah karikatur karya jurnalistik. Masuk dalam karya sastra biasa.
Pengertian kata: Kopek: Kakak Perempuan. Uwak: Orang yang lebih tuah dari orang tua kita tapi lebih muda dari kakek-nenek kita. Puyang: orang tua dari kakek-nenek kita. Mamak:Paman. Bujang: Anak muda lelaki yang belum menikah. Koyong: Kakak laki-laki. Bibik: Bibik, atau perempuan yang lebih muda dari orang tua kita tapi lebih tua dari kita.

Oleh. Joni Apero

Sy. Apero Fublic

9/24/2022

Mengenal Nama-Nama Nabi Muhammad SAW di Dalam Kitab-Kitab Nabi-Nabi

APERO FUBLIC.- Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir dan kedatangannya sudah dikabarkan jauh sebelum kelahiran beliau. Sebagaimana Rasulullah SAW berkata kalau namanya di dalam Al-Quran adalah Muhammad, di dalam Injil Ahmad, dan di dalam Taurat, Ahyad. Di dalam kitab-kitab nabi yang lainnya, nama Rasulullah SAW disebut dalam bahasa Syiria dan Ibrani yang sesuai dengan nama Ahmad, Muhammad, dan Mukhtar.

Di dalam suyuhuf Nabi Suaib as nama beliau adalah Mushaffah yang berarti Muhammad. Di dalam kitab taurat lainnya nama beliau disebut Muhhamanna yang juga berarti Muhammad. Kemudian ada juga disebut dengan Himyata yang berarti nabi dari tanah haram (Mekkah). Kemudian di dalam kitab Mazmur nama Rasulullah ditulis dengan al-Mukhtar dan al-Khatam. Ada bagian lain dalam Taurat dan Mazmur nama beliau disebutkan dengan istilah Muqim al-Sunna yang berarti seseorang yang membangun dan memperkuat jalan ilahi bagi umat manusia.

Di dalam suhuf Nabi Ibrahim as nama beliau disebut Mazwaz. Kemudian di dalam injil nama beliau juga disebut pemilik pedang dan pasukan. Dalam sejarah nabi-nabi hanya Rasulullah yang pernah berperang dalam memperjuangan Islam. Beliaulah yang memegang pedang dan pasukan dalam membelah Islam. Injil juga menyebut beliau dengan seseorang yang menggunakan mahkota. Mahkota dalam maksud ayat tersebut adalah sorban.

Istilah Paraklit atau Faraklit di dalam Injil juga dijelaskan dengan interpretasi ahli kitab sebagai “seseorang yang membedakan antara yang hak dan yang batil.” Yang maka dari itu adalah nama orang yang akan membimbing manusia di masa depan dengan jalan lurus. Kosep tersebut hanya ada di dalam ajaran Islam.

Nabi Isa as, dikutip sebab mengatakan di dalam Injil bahwa ia akan pergi agar Penguasa Dunia datang. Siapa lagi kalau begitu, selain Nabi Muhammad SAW yang telah datang setelah nabi Isa. Nabi tersebut akan menjadi pemimpin umat manusia. Yang akan membedakan yang hak dan yang batil. Nabi Isa as sudah tentu memberikan kabar gembira pada para pengikutnya. “Seseorang akan datang, dan akan tidak ada lagi kebutuhan akan dia. Aku adalah pendahulunya, dan membawa berita baik tentang kedatangannya.”

Pernyataa Nabi Isa tersebut kemudian dibenarkan oleh Al-Quran yang berbunyi; “Dan ingatlah ketika Isa, putra Maryam, berkata: Hai bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah padamu, membenarkan kitab (yang turun sebelumnya), yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang datang sesudahku, yang bernama Ahmad (Muhammad). (61:6)

Disusun: Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatagambar: Dadang Saputra
Sumber: Said Nursi. Terj. Sugeng Hariyanto, Mohammad Rudi Atmoko dan Umi Rohima. Said Nursi: Pemikir dan Sufi Besar Abad 20. RajaGrafindo Persada. Jakarta, 2003.

Sy. Apero Fublic

9/23/2022

Mengenal Museum Penghulu Muhammad Soleh Musi Banyuasin

APERO FUBLIC.- Di Kota Sekayu terdapat sebuah museum yang bertema sejarah dan kebudayaan masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin, masa lalu dan kotemporer. Museum tersebut dinamakan, Museum Penghulu Muhammad Soleh (PMS). Istilah penghulu adalah jabatan keagamaan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam sampai masa Kolonial Belanda. Jabatan penghulu tetap dipertahankan karena berkenaan dengan urusan sosial masyakat Islam. Misalnya pernikahan, ibadah, acara-acara masyarakat Islam misalnya yasinan dan lainnya.

Koleksi Museum PMS meliputi artefak, foto kenangan, foto dokumentasi, benda lama, replika. Artefak yang dikoleksi seperti mangkok kuningan, Loyang kuningan, kendi atap, guci, saringan air dari batu, mata tombak, mandau peninggalan puyang. Mandau Puyang Tengah Laman yang disumbangkan oleh Kepala Desa Gajah Mati. Ada juga cucuk use sejenis alat penjalin tikar purun (tikar umbay) yang terbuat dari tulang rusa.

Benda lama, seperti alat musik trampolin, pemutar music klasik atau piring hitam, beliung. Beliung sejenis kapak mata kecil bergagang dahan kayu. Biasanya dibuat dari pohon bernama kandis atau asam kandis agar kuat. Selain itu, dahan kandis bercabang-cabang sehingga mudah membentuknya. Untuk menempatkan mata beliung digunakan anyaman rotan.

Replika yang dipajang, yaitu replika perahu dagang yang bercirikan beratap daun rumbiah. Jenis perahu ini hampir sama dengan perahu kajang yang biasa digunakan di seluruh Sumatera Selatan pada masa lalu untuk berdagang. Kedua replika ponton, sejenis perahu besar yang dapat membawa angkutan cukup besar. Ketiga replika rumah adat atau rumah asli masyarakat Musi Banyuasin. Rumah ini kalau di Kecamatan Sungai Keruh dinamakan uma basepat. Dinamakan demikian karena lantai rumah yang menurun, seperti anak tangga.

Koleksi gambar rumah tokoh-tokoh masa lalu di Musi Banyuasin. Diantaranya, rumah Pangeran H.A. Rivai bin H.A. Hamid, rumah Pangeran H. Anang Mahidin, rumah Pangeran H. Abdul Wahab, rumah Pangeran M. Oemar, rumah Depati Daud, rumah Pangeran H. Anang Mahidin di kecamatan Sanga Desa. Klik disini untuk mengenal sejarah Sanga Desa.

Kemudian masuk masa Musi Banyuasin kotemporer, dimana koleksi berupa foto-foto pemimpin, kegiatan pemerintah, wisata, dan kebudayaan lainnya. Foto-foto yang dikoleksi meliputi foto Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Musi Banyuasin dari waktu ke waktu. Yaitu, Ki. H. Oemar Mustafa periode 1961. H. Abdullah Suin (1972-1977), Letkol CHB (Purn) H. Rozali Harom (1977-1992), Dr. Zainal Ansori (1992-1997), H. Lili Achmadi (1999-2004), H. Sulgani Pakuali S.Ip (2004-2009), Ir. H. Uzer Effendy MS (2004-2009), Riamon Iskandar (2015), AbuSarih, SH. M.Si. (2016-2019). Sugondo (2019-2024).

Kemudian koleksi foto bupati-bupati yang pernah memimpin Kabupaten Musi Banyuasin. Yaitu, H. Usman Bakar (1960-1965), H. Abdullah Awam (1965-1971), Syaibani Azwari (1971-1976), H. Amir Hamzah (1976-1986), Soelistiyono (1986-1991), H. Arifin Djalil (1991-1996), H. Nazom Nurhawi (1996-2001), H. Alex Noerdin (2001-2007), H. Pahri Azhari (2008-2015), H. Dodi Reza Alex Noerdin (2017-2022), Beni Hernedi (2021).

Selain itu, ada koleksi gambar situs makam puyang. Seperti situs makam Puyang Kilat Kemaru, Puyang Depati, Puyang Datu, Puyang Imam Jufri, dan lainnya. Depati atau Pesirah pemimpin marga-marga di Kabupaten Musi Banyuasin. Pemerintahan marga telah ada sejak masa Kedatuan Sriwijaya yang kemungkinan bernama Pedatuan. Pemerintahan marga adalah pemerintahan wilayah yang merdeka bersipat monarki (turun-temurun). Masyarakat yang mendiami wilayah marga masih satu keturunan atau kepuyangan (genalogis). Pemerintahan marga di hapus pada tahun 1979. Masa kekuasaan Orde Baru dengan dikeluarkannya UU No.5/1979.

Di lantai dua terdapat koleksi berupa gambar tempat wisata, karya sastra warga Musi Banyuasin, ruangan bioskop sekaligus tempat teater, sudut baca karya-karya tulis atau dokumentasi Musi Banyuasin. Selain itu, masuk ke museum tidak membayar atau gratis. Halaman depan gedung sering dijadikan warga tempat berolahraga, misalnya senam sehat. Kalau melihat pagar depan terkunci, itu biasa. Sebab, pintu masuk dari samping melalui jalan ke kiri. Lokasi Museum PMS terletak tidak jauh dari menara Muba sejauh kurang lebih 50 meter.

Tunggu apa lagi, yuk kunjungi museum Penghulu Muhammad Soleh di Kota sekayu, ajak teman, sahabat, rekan-rekan anda, keluarga, anak didik. Berwisata, belajar dan bergembira bersama.

Liputan: Joni Apero
Editor: Padli, S.Pd.
Tatagambar. Dadang Saputra


Artikel terkait:

Sy. Apero Fublic

9/21/2022

Pelestarian Aksara Ulu: Melalui Pelatihan dan Penerapannya Pada Sandang.

APERO FUBLIC.- Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan (PAU SUMSEL) merupakan wadah kumpulan orang-orang untuk belajar, meneliti, dan melestarikan Aksara Ulu Sumatera Selatan. PAU Sumsel yang telah memiliki payung hukum yang sah melalui kemenkumham di tahun 2020, terus giat melaksanakan beragam kegiatan dan program perkumpulan guna melestarikan, melindungi, menjaga, mengembangkan aksara ulu Sumatera Selatan.

Mulai dari pelatihan, penelitian, pelestarian melalui kaos, papan nama, (name tag), gantungan kunci, serta sosialisasi publikasi, baik secara offline ataupun online. PAU Sumsel juga selalu berkolaborasi dan bekerjasama dengan pihak manapun baik lembaga sosial, lembaga budaya, komunitas, lembaga pemerintah untuk melestarikan aksara ulu Sumsel, sehingga dengan kerjasama dan kolaborasi akan mudah aksara ulu Sumsel berkembang dengan pesat di daerah Sumatera Selatan.

Salah satunya pada tahun 2022, PAU Sumsel mengembangkan program pelatihan dan pelestarian aksara ulu Sumsel pada sandang, melalui program pemerintah yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Direktorat Jendral Kebudayaan dengan program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK).

Program ini berlangsung selama lima bulan sejak bulan Juli hingga bulan Nopember, diantara kegiatanya adalah Focus Group Discussion yang telah dilaksanakan pada bulan agustus 2022, yang membahas tentang konsep pelatihan Aksara Ulu dan Penerapannya Pada Sandang, dengan para ahli aksara ulu, pengrajin sandang, praktisi akademisi, birokrasi, pegiata budaya, dan kalangan anak – anak muda para mahasiswa,

Bulan September 2022, PAU Sumsel telah menggelar kegiatan pelatihan Aksara Ulu Sumatera Selatan dan Penerapannya pada Sandang (pembuatan batik ulu berbahan alami). Pelatihan ini dilaksanakan di kota Palembang, kabupaten Muara Enim tepatnya di Kecamatan Lawang Kidul desa Darmo, dan kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tepatnya di Kecamatan Cempaka desa Campang Tiga Ilir. Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli aksara ulu Sumsel yaitu Drs. Ahmad Rapani Igama. M. Si, dan DR. Wahyu Rizky Andhifani. S.S. M.M, kemudian pengrajin sandang berbahan alami Anggi Fitrilia, serta praktisi Naskah Melayu Muhammad Daud M.A.

Ketua pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan di tiga kota ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang peduli terhadap budaya tulis aksara ulu sumsel dan dapat mendorong minat para generasi muda untuk lebih aktif mensosialisasikan aksara ulu Sumsel serta mengajak pengrajin sandang berbahan alami (Galeri Wong Kito) untuk berkolaborasi dalam mengembangkan aksara ulu Sumatera Selatan.

Sedangkan Nuzulur Ramadhona Ketua Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan aksara ulu dan penerapannya pada sandang merupakan wujud dari keseriusan kami dari PAU Sumsel untuk mengembangkan dan melestarikan Aksara Ulu Sumsel.

Sebagaimana pesan dari Undang-undang pemajuan kebudayaan no 5 tahun 2017, setelah pelatihan kita akan ada launching produk batik ulu pada bulan oktober pekan ke tiga, agar nantinya dapat meningkatkan perekonomian berbasis kearifan lokal di Sumatera Selatan melalui kerjasama dengan pihak pengrajin Sandang berbahan alami yang ramah lingkungan.



Oleh: Vixkri Mubaroq, S.Hum
(Sekertaris PAU Sumatera Selatan).
Editor. Arip Muhtiar, S.Hum
Tatagambar: Dadang Saputra.

Sy. Apero Fublic

9/19/2022

Aksi Tolak Kenaikan BBM di Musi Banyuasin

APERO FUBLIC.- Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai banyak protes oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Protes disampaikan melalui media sosial, tulisan, dan aksi unjuk rasa dari berbagai kalangan kelompok masyarakat. Begitu juga kelompok-kelompok masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin juga menyampaikan aspirasi mereka, menolak kenaikan harga BBM (Senin/19/09/2022).

Aksi demo menolak kenaikan BBM tersebut diikuti Organisasi Masyarakat tergabung dalam “Aliansi Masyarakat Muba Menjerit. Diantaranya, DPD Gema Keadilan Muba, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Bidang Kepemudaan PKS Muba, Pemuda Muhammadiya Muba, BEM Poltek Sekayu, BEM STAIR Sekayu, RSZ Assyifa Bayung Lincir, Pemuda Aswaja. Selaku kordinator lapangan Herlizan.

Titik kumpul di stadion Serasan Sekate Sekayu, kemudian bergerak menuju kantor DPRD Musi Banyuasin. Aksi Demo berlangsung didepan gapura gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah beberapa waktu masyarakat berorasi menyampaikan aspirasi. Mereka ditemui secara langsung oleh PJ Bupati Musi Banyuasin Bapak DRS. H Apriyadi M.Si dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Musi Banyuasin Sugondo, yang didampingi beberapa anggotanya, diantaranya Iwan Aldes, Musni Wijaya dan lainnya.

Menanggapi tuntutan masyarakat Apriadi menegaskan; agar tuntutan masyarakat disampaikan secara tertulis agar dapat di teruskan ke Pemerintahan Pusat. Setelah kesepakatan bersama (masyarakat, DPRD, Bupati) akhirnya PJ Bupati dan DPRD Muba menerima nota tuntutan masyarakat dan berjanji akan menyampaikan ke Pemerintah Pusat. Suasana aksi lancar dan aman terkendali dalam pendampingan pihak Kapolisian Resor Musi Banyuasin. Setelah selesai, masa kemudian kembali ke titik kumpul dan membubarkan diri secara teratur. (Red)

Liputan: Joni Apero
Editor. Sujarnik

Sy. Apero Fublic