Budaya
Budaya Daerah
Kampus
Mahasiswa
Opini
Pendidikan
Tradisi Rokat Tase': Perpaduan Religiusitas dan Konservasi Alam oleh Nelayan Madura
![]() | |
|
APERO FUBLIC I MAHASISWA.- Upacara Rokat Tase’ merupakan budaya masyarakat Madura dalam mengaplikasikan pandangannya tentang relasi dengan alam. Istilah yang terkait dengan tradisi Rokat Tase’ adalah rokat pangkalan atau selame’dhan tase’ yang banyak dijumpai di wilayah sepanjang Pantai, baik pesisir selatan maupun utara. Rokat dalam bahasa Madura berarti ruatan/ruwatan, sedangkan tase’ berarti laut atau pesisir, pangkalan mengandung arti tempat berpangkal perahu para nelayan danselame’dhan berarti selamatan. Upacara ini sudah sejak lama dilaksanakan secara turun temurun di pulau Madura dan dilaksanakan secara sadar oleh masyarakat nelayan yang menggantungkan hidup sepenuhnya pada hasil laut dan juga Rokat Tase' adalah upacara adat tradisional masyarakat nelayan di Madura, Indonesia.
Secara etimologis, "rokat" berarti meruwat atau menjauhkan dari musibah, sementara "tase'" berarti laut. Oleh karena itu, Rokat Tase' dapat diartikan sebagai upacara ruwatan laut atau selamatan laut. Ada beberapa nama yang populer di khalayak terkait tradisi rokat tase’. Salah satunya rokat, petik laut, pangkalan, sesaji, dan lainlain. Secara etimologis, rokat berarti meruwat dan tase` berarti lautan. Kata meruwat mempunyai definisi menjauhkan orang dari musibah yang akan menimpa mereka (KBBI). yang kata dasarnya berarti tempat berlabuh perahu atau kapal, sedangkan tepi laut adalah tempat berlabuh (KBBI).
Waktu Pelaksanaan, Prosesi, Nilai-nilai
Upacara ini biasanya diadakan setiap tahun oleh komunitas nelayan di sepanjang pesisir Madura.
Larung Sesaji: Bagian paling ikonik dari Rokat Tase' adalah larung sesaji ke laut. Sesaji ini biasanya terdiri dari berbagai macam makanan, hasil bumi, dan kadang-kadang hewan ternak kecil.Dzikir dan Doa: Selama upacara, masyarakat akan bersama-sama melakukan dzikir dan berdoa memohon keberkahan serta keselamatan. Upacara Adat Lainnya: Tergantung daerahnya, bisa juga ada ritual-ritual lain seperti tarian, tabuhan gamelan, atau parade perahu hias. Keikutsertaan Masyarakat: Upacara ini biasanya melibatkan seluruh elemen masyarakat pesisir, mulai dari nelayan, tokoh agama, tokoh adat, hingga masyarakat umum.
Secara umum, kegiatan melibatkan seluruh masyarakat desa pesisir secara gotong royong. Dahulu, tradisi ini mungkin melibatkan sesajen khusus seperti kepala sapi, namun seiring waktu, praktik tersebut telah mengalami islamisasi dan kini lebih berfokus pada doa bersama (istigosah), kirab, dan makan bersama sebagai manifestasi nilai religius dan sosial.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan antarwarga melalui interaksi sosial dan kerja sama. Selain itu, upacara ini juga mencerminkan pandangan masyarakat Madura tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam, serta upaya mereka dalam menjaga ekosistem laut. Dan juga Rokat Tase' mencerminkan kedekatan masyarakat pesisir dengan laut dan kepercayaan spiritual mereka. Ini adalah salah satu bentuk pelestarian budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.Menjadi ajang silaturahmi dan penguatan kebersamaan masyarakat.
Penulis: Ismail Abdulloh dan Moh. Ansori.
Mahasiswa dari Universitas Madura, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Sy. Apero Fublic
Via
Budaya



Post a Comment