-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Kampus Mahasiswa Opini Pendidikan Sosial Masyarakat Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal: Mengapa Masih Banyak Warga yang Tidak Berpendidikan
Kampus Mahasiswa Opini Pendidikan Sosial Masyarakat

Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal: Mengapa Masih Banyak Warga yang Tidak Berpendidikan

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
12 Dec, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal

APERO FUBLIC  I  OPINI.-  Bayangkan saja, jutaan anak-anak di Indonesia yang seharusnya belajar di sekolah justru terpaksa bekerja di ladang atau jalanan, sehingga menyebabkan impian masa depan mereka pun hilang begitu saja. Kenyataan ini sangat menyedihkan, terutama saat pemerintah Indonesia sedang giat membangun sekolah rakyat atas perintah presiden. Siapa yang paling terpengaruh?. Di mana sebenarnya letak masalahnya? Kapan program ini dimulai, dan mengapa kebijakan presiden terhadap sekolah rakyat ini masih belum berhasil menjangkau semua orang?.

Meskipun sekolah rakyat sudah didirikan di beberapa wilayah tertentu, namun faktor ekonomi, geografis, dan sosial tetap membuat sekitar 3,9 juta anak tidak bersekolah pada tahun 2025. Data ini bersumber dari Kemendikdasmen dan BPS. Program sekolah rakyat ini diluncurkan pada tahun 2020 sebagai bagian dari visi pembangunan nasional, dengan tujuan membangun sekolah di daerah terpencil untuk memastikan setiap anak mendapat pendidikan dasar.

Namun, meskipun sudah ada kemajuan, seperti pembangunan di 63 titik awal, tantangan implementasi membuat program ini belum sepenuhnya efektif. Esai ini akan menguraikan masalah ini secara sistematis, mulai dari gambaran umum akses pendidikan, faktor penghambat, dampak jangka panjang, hingga upaya pemerintah dan saran untuk perbaikan. Dengan pendekatan ini, diharapkan pembaca dapat melihat bahwa pendidikan bukan sekadar akses fisik, melainkan fondasi untuk masa depan bangsa.

Penyediaan sekolah rakyat belum cukup untuk menutup celah akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Penyebab utamanya, menurut data Kemendikdasmen tahun 2025, ada 3,9 juta anak tidak sekolah (ATS), dengan wilayah Jawa Barat mencatat angka tertinggi sebanyak 616.080 anak, disusul Jawa Tengah dengan 333.152 anak. Angka ini termasuk 272.185 anak yang belum pernah sekolah sama sekali dan 174.650 anak yang putus sekolah tanpa melanjutkan. Hal ini, karena program sekolah rakyat yang sudah dibangun di 63 titik dan direncanakan mencapai 200 titik pada 2025 belum mampu mengatasi masalah putus sekolah yang disebabkan oleh biaya tidak langsung dan jarak yang jauh. Ketidakmerataan ini tidak hanya soal angka, tapi juga distribusi geografis.

 Misalnya, di daerah perkotaan seperti Jakarta, akses sekolah relatif lebih baik berkat infrastruktur yang sudah mapan, sedangkan di pedesaan Jawa Barat atau Jawa Tengah, anak-anak sering kali harus berjalan berjam-jam untuk mencapai sekolah terdekat. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah program sekolah rakyat benar-benar menjangkau kelompok yang paling membutuhkan? Data menunjukkan bahwa meskipun sekolah dibangun, partisipasi siswa masih rendah karena kurangnya kesadaran atau dukungan dari orang tua.  Kemiskinan serta hambatan geografis tetap menjadi rintangan besar, meskipun infrastruktur sekolah sudah tersedia. Bukti pendukungnya, sekitar 25% dari total 3,9 juta ATS disebabkan oleh ketiadaan biaya, keharusan bekerja, pernikahan dini, disabilitas, sekolah yang terlalu jauh, dan perundungan.

Khususnya, jenjang SD menunjukkan angka putus sekolah tertinggi, yakni 38.540 kasus. Hal yang menjadi penyebab nya adalah sekolah rakyat belum benar-benar menyentuh keluarga miskin di daerah padat penduduk seperti Jawa Barat, di mana populasi yang besar membuat angka ATS absolutnya semakin tinggi. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, melainkan juga berdampak nasional. Dan faktor ekonomi sering kali berjalin dengan geografis. Keluarga miskin di daerah terpencil, seperti di pegunungan atau pulau-pulau kecil, tidak hanya menghadapi biaya transportasi yang tinggi, tapi juga kurangnya fasilitas pendukung seperti listrik atau internet untuk pembelajaran jarak jauh.

Misalnya, di Jawa Barat, banyak anak dari keluarga petani yang harus membantu orang tua di ladang, sehingga waktu sekolah terganggu. Selain itu, pernikahan dini yang masih marak di beberapa daerah pedesaan memperburuk situasi, karena anak perempuan sering kali diprioritaskan untuk peran domestik. Faktor sosial seperti perundungan juga tidak bisa diabaikan, terutama di sekolah yang kurang pengawasan. Dengan demikian, meskipun sekolah rakyat dibangun, tanpa mengatasi akar masalah ini, program tersebut hanya akan menjadi solusi parsial. 

Dengan ketidakmerataan pendidikan maka akan menghalangi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk membuktikannya, BPS mencatat bahwa angka ATS turun pada Maret 2025, namun tetap tinggi di kelompok usia 16-18 tahun, yakni mencapai 3,82%. Hal ini memperlebar kesenjangan ekonomi dan daya saing di tingkat global, dengan rata-rata lama sekolah yang hanya 9,22 tahun. Dampak ini tidak berhenti pada individu, melainkan merembet ke tingkat nasional. Anak-anak yang tidak bersekolah cenderung terjebak dalam lingkaran kemiskinan, karena kurangnya pendidikan membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pada skala global, Indonesia berisiko tertinggal dalam persaingan tenaga kerja, di mana negara-negara tetangga seperti Vietnam atau Thailand sudah lebih maju dalam indeks pendidikan. Misalnya, rata-rata lama sekolah 9,22 tahun berarti banyak orang dewasa yang tidak memiliki keterampilan dasar untuk beradaptasi dengan teknologi modern. Ini juga berdampak pada kesehatan masyarakat, karena pendidikan rendah sering kali terkait dengan tingkat kesadaran kesehatan yang rendah. Oleh karena itu, tanpa intervensi yang tepat, mimpi Indonesia Emas 2045 yang bergantung pada sumber daya manusia yang unggul akan sulit tercapai. 

Inisiatif sekolah rakyat memang positif, tetapi terbatas oleh cara pelaksanaannya. Pemerintah telah meluncurkan PJJ, sekolah terbuka, dan bantuan biaya, namun ATS tetap mendominasi di wilayah timur seperti Papua, yang menurut BPS 2025 memiliki persentase tertinggi, akibat infrastruktur yang minim. Meskipun presiden mendorong pembangunan 200 titik sekolah rakyat, faktor budaya dan akses jarak jauhlah yang menyebabkan 975 ribu putus sekolah masih bertahan. Meskipun ada kemajuan, tantangan implementasi tetap besar. Program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), misalnya, bergantung pada akses internet yang belum merata di daerah terpencil, sehingga efektivitasnya berkurang.

Di Papua, di mana geografi yang sulit dan budaya lokal yang berbeda membuat anak-anak kurang tertarik dengan model pendidikan standar. Selain itu, bantuan biaya sering kali tidak tepat sasaran, karena birokrasi yang rumit membuat keluarga miskin enggan mengajukannya. Upaya seperti kampanye kesadaran juga perlu diperkuat, karena banyak orang tua masih menganggap pendidikan sebagai prioritas sekunder dibandingkan pekerjaan anak. Dengan demikian, meskipun ada inisiatif positif, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta diperlukan untuk mengatasi hambatan ini.


Kesimpulan

Bahwa akses pendidikan di Indonesia masih belum merata, dengan 3,9 juta ATS pada 2025 yang dipicu oleh faktor ekonomi, geografis, dan sosial, meskipun sekolah rakyat sudah ada. Dampaknya buruk bagi pembangunan nasional, dan upaya pemerintah perlu diperkuat. Saran yang bisa saya berikan antara lain meskipun pemerintah sudah membangun sekolah rakyat yang tujuannya agar anak-anak yang tidak bisa bersekolah bisa tetap mendapatkan hak nya di dalam pendidikan, namun sekolah rakyat tersebut jangan dijadikan sebagai ide tunggal oleh presiden dan pemerintah Indonesia.

Oleh karena itu, presiden dan pemerintah Indonesia perlu memperluas bantuan langsung tunai untuk pendidikan, membangun lebih banyak sekolah terbuka terutama di wilayah timur dan Jawa Barat, serta kampanye kesadaran bagi orang tua melalui komunitas. Pada akhirnya, pendidikan bukanlah hak istimewa, melainkan fondasi bangsa, tanpa pemerataan, mimpi Indonesia Emas 2045 akan sirna, tetapi dengan tekad bersama, setiap anak berhak bermimpi besar. Saya menekankan bahwa masalah ketidakmerataan pendidikan bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan secara instan, melainkan memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak.

Dengan data dan analisis yang telah dipaparkan, diharapkan pembaca dapat lebih memahami kompleksitas isu ini dan terdorong untuk berkontribusi, baik melalui kebijakan atau aksi sosial. Pendidikan yang merata bukan hanya tentang angka, tapi tentang membangun generasi yang mampu menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, mari kita bersama-sama wujudkan akses pendidikan yang adil untuk semua anak-anak Indonesia.


Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen). 2025. Laporan Anak Tidak Sekolah (ATS) Tahun 2025. Jakarta: Kemendikdasmen.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2025. Statistik Pendidikan Indonesia 2025. Jakarta: BPS.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) 2025. Data Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang dan Penyebab. Jakarta: Kemedikdasmen.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2025. Indikator Pembangunan Manusia: Rata-rata Lama Sekolah. Jakarta: BPS.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen). 2025. Evaluasi Program Sekolah Rakyat dan PJJ. Jakarta: Kemendikdasmen.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2025. Data Kemiskinan dan Akses Pendidikan di Daerah Padat Penduduk. Jakarta: BPS.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen). 2025. Laporan Tantangan Pendidikan di Wilayah Timur Indonsia. Jakarta: Kemendikdasmen.

Penulis: Halimatus Sa’diah
Mahasiswa S1 Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Email: humas@untirta.ac.id 
Editor. Tim Redaksi

Sy. Apero Fublic

Via Kampus
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts No results found
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengoptimalkan Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Manajemen Sumber Daya: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan

Mengoptimalkan Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Manajemen Sumber Daya: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan

Monday, December 08, 2025
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal: Mengapa Masih Banyak Warga yang Tidak Berpendidikan

PT. Media Apero Fublic- Friday, December 12, 2025 0
Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal: Mengapa Masih Banyak Warga yang Tidak Berpendidikan
Sekolah Rakyat Bukan Solusi Tunggal APERO FUBLIC   I  OPINI .-  Bayangkan saja, jutaan anak-anak di Indonesia yang seharusnya belajar di sekolah justru terpak…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025965
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Asahan Atambua Badan Pemerintah Bali Bandung Bangka Barat Bangkinang Banten Banyuasin Batu Bara Batusangkar Baubau Bawaslu Beladiri Belanda Belu Belum Bencana Bener Meriah Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Daerah Berita Nasional Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme Bisnis BNN Bogor Bola BOLMONGUT BOLTARA Brand Brazil Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Desa Dongeng Dongeng Dunia DPR RI DPRD DRPD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HSS HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Indragiri Hulu Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jatinangor Jembrana Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita Jurnalistik KABAR Kabar Buku Kabar Desa Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Konawe Selatan Korupsi Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhan Bajo Labuhanbatu LABURA Lamandau Lampung Tengah Langkat Laporan Penelitian Lebak Lembata Lewoleba Lingkungan Hidup Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Makassar Malang Malaysia Mappi Marinir Mask Medan Mempawah Menembak Meranti Merauke Militer Mitos Morut MORUT Muaro Jambi MUBA Muratara MUSI Musi Rawas Musik NTT Ogan Ilir OKI OKU Selatan OKU Timur Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Pagaruyung Palangkaraya Palembang Panjat Tebing Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata Partai PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendape Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Perpustakaan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Purworejo Pustakawan PWI PWI Sumatera Selatan PWI Sumsel PWI SumSel Renang Riau Rote Ndao Samarinda Samosir Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Senam Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Serang Sibolga Silat Simalungun Singapura Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi Sukamara SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR SUMBER Sumber Air Sumedang SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar TANAH DATAR Tangerang TANJABAR Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPANUSEL TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM UKM-Bisnis UMKM Video Women World Yogyakarta

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Mengoptimalkan Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Manajemen Sumber Daya: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
    APERO FUBLIC  I  ARTIKEL .-    Manajemen sumber daya merupakan fondasi penting bagi peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Pada era perub...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Mengurai Dampak Nyata Program Merdeka Belajar terhadap Ketimpangan Mutu Sekolah di Daerah Terpencil
    Foto Ilustrasi APERO FUBLIC  I  ARTIKEL .-  Sudah bukan rahasia lagi bahwa mutu pendidikan di Indonesia memiliki jurang pemisah yang sangat...
  • Media Sosial: Manfaat Besar atau Risiko Nyata bagi Remaja ?
    Perubahan Interaksi Sosial Remaja di Era Digital APERO FUBLIC   I  OPINI .-  Media sosial kini menjadi ruang utama bagi remaja Indonesia . D...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Diskominfo Serang Genjot Transformasi Digital Puskesmas: Website Jadi Senjata Utama
    Umar Alfaruq APERO FUBLIC   I  SERANG .– Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian ( Diskominfo ) Kabupaten Serang mendorong p...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengoptimalkan Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Manajemen Sumber Daya: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan

Mengoptimalkan Peran Kepala Sekolah dan Guru dalam Manajemen Sumber Daya: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan

Monday, December 08, 2025
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengurai Dampak Nyata Program Merdeka Belajar terhadap Ketimpangan Mutu Sekolah di Daerah Terpencil

Mengurai Dampak Nyata Program Merdeka Belajar terhadap Ketimpangan Mutu Sekolah di Daerah Terpencil

Monday, December 08, 2025
Media Sosial: Manfaat Besar atau Risiko Nyata bagi Remaja ?

Media Sosial: Manfaat Besar atau Risiko Nyata bagi Remaja ?

Wednesday, December 10, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Diskominfo Serang Genjot Transformasi Digital Puskesmas: Website Jadi Senjata Utama

Diskominfo Serang Genjot Transformasi Digital Puskesmas: Website Jadi Senjata Utama

Wednesday, December 10, 2025

Populart Categoris

Andai-Andai 3 Artikel 43 Berita 942 Berita Daerah 1060 Berita Internasional 31 Berita Nasional 993 Brand 117 Budaya Daerah 33 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 27 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 67 Ekonomi 24 Elektronik 21 FASHION 12 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 3 Jurnalisme Kita 17 Kampus 137 Kesehatan 16 Kisah Legenda 10 Kuliner 22 Mitos 15 Opini 86 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 39 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 48 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 13 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 133 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us