Kampus
Mahasiswa
Opini
Pendidikan
Sosial Masyarakat
Teknologi
Digitalisasi dan Dampaknya Bagi Masyarakat
![]() |
| Penulis: Oktavia Ramadani |
APERO FUBLIC I MAHASISWA.- Digitalisasi dan Dampaknya bagi Masyarakat Perubahan cara hidup masyarakat belakangan ini terasa semakin cepat. Hampir semua hal kini dilakukan secara digital. Mulai dari pesan makanan, bayar listrik, ngobrol dengan teman, sampai urusan pekerjaan semuanya perlahan pindah ke layar ponsel. Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Digitalisasi membawa banyak perubahan, beberapa terasa memudahkan, sebagian lain justru membuat kita perlu beradaptasi lebih keras. Orang-orang yang dulu tidak terlalu dekat dengan teknologi, kini mau tidak mau harus ikut menggunakan berbagai aplikasi agar tidak tertinggal. Bahkan untuk hal sederhana seperti memesan ojek atau mendaftarkan BPJS, semuanya sudah berbasis online.
Dalam hal komunikasi, masyarakat sekarang lebih banyak mengandalkan aplikasi pesan instan. Telepon yang dulu dianggap cara paling cepat, kini sering kalah oleh obrolan lewat chat. Media sosial juga menjadi tempat utama untuk berbagi informasi dan mengikuti perkembangan terbaru. Arus informasi begitu cepat hingga kadang sulit membedakan mana yang benar, mana yang hanya sekadar sensasi.
Perubahan besar juga terjadi di dunia kerja. Banyak kantor yang mulai memadukan sistem kerja daring dan luring. Pertemuan yang biasanya dilakukan di ruang rapat, sekarang bisa selesai lewat Zoom atau Google Meet. Karyawan bisa bekerja dari rumah namun tetap produktif karena adanya berbagai aplikasi yang membantu koordinasi. Tetapi tidak bisa dipungkiri, sistem kerja baru ini menuntut kemampuan digital yang lebih tinggi, dan tidak semua orang siap.
Di sektor pendidikan, digitalisasi menghadirkan suasana belajar yang berbeda. Sekolah dan kampus beralih ke pembelajaran berbasis platform daring. Tugas dikumpulkan lewat aplikasi, materi disampaikan lewat presentasi digital. Bagi sebagian siswa, metode ini terasa membantu. Namun bagi yang tinggal di daerah dengan jaringan internet terbatas, perubahan ini justru menimbulkan kesulitan.
Pelaku usaha juga merasakan pengaruh digitalisasi. Banyak UMKM yang akhirnya memutuskan untuk memasarkan produknya lewat media sosial atau marketplace. Cara ini membuka peluang baru karena mereka dapat menjangkau pembeli yang lebih luas. Beberapa usaha kecil yang sebelumnya hanya mengandalkan pelanggan sekitar rumah, kini bisa menerima pesanan dari luar daerah. Namun perubahan ini juga memunculkan tantangan: persaingan semakin ketat dan pelaku usaha harus terus mengikuti tren agar tidak kalah.
Di balik berbagai kemudahan tersebut, muncul pula risiko yang tidak bisa dianggap sepele. Keamanan data pribadi menjadi salah satu perhatian utama. Semakin banyak orang memasukkan data penting ke berbagai aplikasi, semakin tinggi pula kemungkinan data tersebut disalahgunakan. Kasus penipuan online, pembajakan akun, dan penyebaran data pribadi sudah sering terjadi dan membuat masyarakat harus lebih berhati-hati.
Digitalisasi juga membawa dampak pada pola hidup. Banyak orang yang merasa lebih sering menatap layar daripada berbicara langsung dengan orang di sekitarnya. Interaksi sosial berubah, dan beberapa nilai yang dulu dianggap penting mulai bergeser. Tidak sedikit yang merasa lebih nyaman berkomunikasi lewat pesan dibandingkan bertemu langsung.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa digitalisasi memang memberikan banyak manfaat. Layanan publik semakin mudah diakses, proses administrasi menjadi lebih cepat, dan banyak aktivitas yang dulu memakan banyak waktu kini bisa selesai hanya dengan beberapa klik. Teknologi yang berkembang juga membuka lapangan kerja baru dan mendorong lahirnya inovasi di berbagai bidang.
Ke depan, digitalisasi hampir pasti akan terus berkembang. Teknologi seperti kecerdasan buatan, otomatisasi, dan Internet of Things akan semakin banyak digunakan.
Tantangannya bukan hanya bagaimana mengikuti perkembangan tersebut, tetapi juga bagaimana memastikan bahwa teknologi membawa dampak positif bagi semua lapisan masyarakat—bukan hanya mereka yang sudah terbiasa dengan dunia digital.
Pada akhirnya, digitalisasi adalah bagian dari perjalanan hidup masyarakat modern. Ada yang merasakan manfaatnya secara langsung, ada pula yang merasa harus mengejar agar tidak tertinggal. Yang jelas, perubahan ini tidak bisa dihindari. Yang bisa kita lakukan adalah belajar, beradaptasi, dan memahami teknologi agar dapat menggunakannya dengan bijak.
Ditulis: Oktavia Ramadani
Mahasiswi Jurusan Pendidikan non Formal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Editor. Tim Redaksi
Sy. Apero Fublic
Via
Kampus



Post a Comment