-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Kampus Opini Sejarah Kebudayaan PENINGGALAN SEJARAH WAYANG KULIT
Kampus Opini Sejarah Kebudayaan

PENINGGALAN SEJARAH WAYANG KULIT

Wayang kulit budaya yang dipengaruhi kebudayaan Hindu dan berasimilasi dengan budaya masyarakat di Jawa Timur-Tengah dan Bali- prakarsa Sunan Kalijaga
PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
23 Nov, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Ilustrasi Pertunjukan Wayang Kulit (Dok. internet)


APERO FUBLIC.- OPINI. Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan tradisional paling tua dan paling berpengaruh di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Seni wayang kulit berkembang seiring perjalanan sejarah Nusantara dan mengalami berbagai transformasi budaya dan agama, menjadikannya sebagai salah satu cerminan keragaman dan kedalaman budaya Indonesia. Di balik pertunjukan yang memukau, wayang kulit menyimpan peninggalan sejarah yang kaya, dari kisah epik, karakter yang beragam, hingga simbolisme mendalam yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat Indonesia sejak masa lampau.


Sejarah dan Asal Usul Wayang Kulit

Jejak sejarah wayang kulit dapat ditelusuri hingga abad ke-9 Masehi, ketika pengaruh agama Hindu-Buddha mulai masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Epik India seperti Mahabharata dan Ramayana diperkenalkan di Nusantara dan kemudian diadaptasi dalam bentuk yang lebih lokal, termasuk melalui seni pertunjukan wayang. Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Kerajaan Mataram Kuno dan Majapahit, wayang kulit digunakan sebagai media untuk menyampaikan ajaran moral dan filosofi hidup kepada masyarakat, sambil memuat unsur hiburan yang menghibur.

Setelah Islam mulai berkembang di Jawa pada abad ke-14, wayang kulit mengalami penyesuaian agar sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mulai dianut oleh masyarakat. Salah satu tokoh penting dalam proses ini adalah Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, yang menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah Islam. Beliau menambahkan unsur-unsur lokal, menghilangkan simbolisme Hindu-Buddha tertentu, dan menciptakan karakter baru yang menggambarkan pesan Islam. Melalui cerita-cerita lokal, wayang kulit menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran agama yang damai dan mudah diterima oleh masyarakat.


Karakter dan Cerita dalam Wayang Kulit

Wayang kulit biasanya mengambil cerita dari kisah Mahabharata dan Ramayana, dua epik besar India yang disesuaikan dengan budaya lokal. Dalam kisah Mahabharata, karakter Pandawa dan Kurawa menjadi dua kubu yang berlawanan. Pandawa, yang terdiri dari lima bersaudara (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa), dikenal sebagai simbol kebaikan dan keadilan, sementara Kurawa adalah simbol kejahatan dan ambisi. Namun, dalam versi Jawa, karakter-karakter ini tidak hanya digambarkan sebagai pahlawan atau penjahat, tetapi memiliki sisi manusiawi yang kompleks.

Selain karakter dari epik India, wayang kulit Jawa juga memiliki tokoh-tokoh khas yang tidak ditemukan dalam versi aslinya. Misalnya, ada tokoh Punakawan, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, yang merupakan simbol rakyat biasa. Punakawan dianggap sebagai tokoh bijaksana yang memberikan nasihat kepada para ksatria Pandawa dan mencerminkan sifat-sifat kesederhanaan, humor, dan kebijaksanaan lokal. Kehadiran Punakawan memberi warna khas dalam wayang kulit Jawa, dengan menyelipkan humor dan kritik sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.


Dalang dan Fungsi Sosial Wayang Kulit

Dalang adalah tokoh sentral dalam pertunjukan wayang kulit. Dia tidak hanya menggerakkan wayang, tetapi juga memberikan suara dan dialog untuk setiap karakter, memainkan musik, serta mengatur keseluruhan alur cerita. Dalang memiliki peran sebagai pencerita, guru, dan tokoh spiritual dalam masyarakat. Tidak jarang dalang menggunakan wayang kulit sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral, kritik sosial, bahkan pandangan politik, tergantung pada konteks dan situasi yang sedang terjadi di masyarakat.

Di balik perannya sebagai hiburan, wayang kulit memiliki fungsi sosial yang kuat. Pada masa lalu, wayang kulit dipertunjukkan dalam upacara-upacara penting seperti pernikahan, sunatan, atau upacara syukuran untuk memohon keselamatan dan berkah. Melalui cerita-cerita yang disampaikan oleh dalang, nilai-nilai kebajikan seperti kejujuran, ketabahan, kesetiaan, dan penghormatan terhadap orang tua disebarkan kepada masyarakat luas.


Simbolisme dalam Wayang Kulit

Wayang kulit dipenuhi dengan simbol-simbol yang memiliki makna mendalam. Setiap karakter wayang memiliki penampilan, gerak tubuh, dan warna yang merefleksikan sifat dan watak mereka. Misalnya, tokoh Bima digambarkan dengan bentuk tubuh besar dan kokoh, yang mencerminkan keberanian dan kekuatan, sementara Arjuna yang berparas halus dan tenang menggambarkan sifat yang penuh kebijaksanaan dan kepandaian.

Bentuk dan warna kulit wayang juga penuh dengan simbolisme. Warna hitam, misalnya, digunakan untuk karakter-karakter yang bijaksana atau memiliki kedewasaan spiritual, seperti Semar. Sementara warna emas dan merah sering diberikan kepada karakter-karakter ksatria atau raja yang berkuasa. Gaya gerak dan ekspresi yang berbeda-beda juga menggambarkan emosi, kekuatan, serta tingkat spiritualitas tokoh-tokohnya.


Pelestarian Wayang Kulit sebagai Warisan Budaya Dunia

Wayang kulit terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga. UNESCO mengakui wayang kulit sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2003, yang menekankan pentingnya kesenian ini di panggung dunia. Pengakuan ini menjadi momentum untuk pelestarian wayang kulit, baik dalam bentuk dokumentasi, pelatihan generasi muda, maupun penyelenggaraan festival wayang.

Saat ini, berbagai museum dan pusat kebudayaan di Indonesia menyimpan koleksi wayang kulit sebagai bentuk pelestarian fisik, seperti Museum Wayang di Jakarta, Museum Radya Pustaka di Solo, dan Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta. Selain itu, sanggar-sanggar seni dan kelompok dalang di berbagai daerah terus melestarikan tradisi pertunjukan wayang kulit. Di beberapa kota, festival wayang kulit rutin diselenggarakan untuk memperkenalkan kesenian ini kepada generasi muda dan wisatawan.


Wayang Kulit di Era Modern

Meskipun wayang kulit merupakan seni pertunjukan tradisional, ia mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Banyak dalang muda yang mencoba menggabungkan cerita-cerita modern dengan gaya pertunjukan wayang kulit, bahkan mengadaptasi cerita dari budaya populer seperti superhero atau tokoh terkenal lainnya. Beberapa pertunjukan wayang kulit modern juga menggunakan teknologi pencahayaan yang lebih canggih untuk memperkaya pengalaman visual, namun tetap mempertahankan unsur-unsur klasik yang menjadi jati diri wayang kulit.

Di era digital, wayang kulit juga semakin dikenal melalui media sosial, video, dan film dokumenter yang memperkenalkan seni ini ke khalayak yang lebih luas. Generasi muda kini memiliki kesempatan untuk lebih mengenal wayang kulit melalui platform digital, yang memungkinkan mereka menghargai keindahan dan kedalaman makna seni wayang kulit tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.


Kesimpulan

Peninggalan sejarah wayang kulit adalah cerminan dari kebijaksanaan, spiritualitas, dan kreativitas masyarakat Indonesia. Wayang kulit bukan sekadar seni, tetapi juga sebuah media untuk menyampaikan ajaran moral dan kebijaksanaan hidup. Melalui karakter yang penuh makna, simbolisme mendalam, dan peran dalang yang khas, wayang kulit menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Nusantara yang panjang. Sebagai warisan budaya yang diakui dunia, wayang kulit tetap relevan hingga kini dan diharapkan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar dapat dinikmati oleh generasi masa depan.


Oleh: Anggun Prastiwi
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Editor. Totong Mahipal

Sy. Apero Fublic

Via Kampus
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

PUPR Maksimalkan Kegiatan Tebas Bayang di Ruas Jalan Tebing Bulang–Kertajaya

PT. Media Apero Fublic- Tuesday, June 24, 2025 0
PUPR Maksimalkan Kegiatan Tebas Bayang di Ruas Jalan Tebing Bulang–Kertajaya
APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Menindaklanjuti sorotan masyarakat yang disampaikan melalui pemberitaan media online terkait kegiatan tebas bayang di ruas jalan…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
PEPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI

PEPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI

Friday, October 08, 2021
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025204
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025
    TV Pintar Xiaomo E5Q (Ilustrasi). APERO FUBLIC. TV PINTAR.-  Bukan hanya tampilan visual, kualitas audio telah ditingkatkan. Terutama untuk ...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

TV Pintar Terbaru Hisense: TV Xiaomo E5Q Layar Mini LED 300Hz Teknologi AI, Resmi Rilis 2025

Saturday, May 31, 2025

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 204 Berita Daerah 383 Berita Internasional 20 Berita Nasional 285 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 8 Elektronik 21 FASHION 3 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 4 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 17 Mitos 15 Olah Raga 25 Opini 57 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 124 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us