6/11/2021

Hancurkan Masjid-Masjid Tua: Hindu Radikal Ingin Menghapus Jejak Sejarah Islam India.

APERO FUBLIC.- India adalah sebuah negera luas di Asia Selatan, yang berpenduduk lebih dari satu miliar jiwa dengan mayoritas beragama hindu. Sekarang India dibawah Pemerintahan Hindu Radikal yang di pimpin Perdana Menteri Narendra Modi dengan partainya Bharatiya Janata (PBJ). Kelompok aktivis hindu radikal, memiliki semboyan “Hindu untuk India, India Untuk Hindu.” Dengan demikian, komunitas diluar hindu bukan bagian dari India.

Radikalnya mereka, direalisasikan dengan cara membersihkan Masjid-Masjid tua di India. Sebab masjid bukan bagian dari hindu. Seperti Masjid Babri yang dikatan secara sepihak oleh aktivis Hindu, pada saat dibangun tepat di lokasi kuil tempat kelahiran Rama atau Sri Rama (Ramayana). Ramayana adalah tokoh mitologi atau dongeng orang hindu, yang mereka yakini sebagai cerita nyata (kesastraan purba).

Sehingga masa hindu beramai-ramai menghancurkan Masjid Babri (Babur). Masjid Babri dibongkar masa (1992) dan dijadikan kuil Hindu, kuil rama (Rama Temple). Selanjutnya yang dalam proses penghancuran adalah Masjid Gyanvapi. Walau pun masjid masih dipakai, usia sudah berabad-abad, dan umat Islam setempat menolak semua.

Masjid Gyanvapi juga dibangun semasa Kesultanan Mughal, India, di negara bagian Uttar Pradesh. Pengadilan mengikuti petisi kelompok hindu radikal. Masjid terletak di sebelah kuil Kasih Viswanat. Tinggal menunggu waktu untuk menghancurkan masjid Gyanvapi. Sebab hakimnya orang Hindu, penguasa Hindu Radikal, penuntut juga orang Hindu. Tentu, umat Islam akan kalah.

Berikut masjid yang sudah dibuldoser tanpa sandiwara hukum, adalah Masjid Gareeb Nawaz Al-Maroof. Masjid Gareeb Nawaz Al-Maroof sudah berusia seratus tahun. Dirobohkan oleh Pemerintah Daerah Barabanki, tanpa memberitahu pihak kaum muslimin setempat dan pengurus masjid. Pembongkaran dilakukan atas perintah hakim subdivisi, tokoh senior pemerintah daerah. Menurut pemerintah masjid tersebut adalah bangunan ilegal. Kaum muslimin yang menentang dan sejumlah muslim ditangkap.

Masjid sudah berusia satu abad itu, sudah terdaftar sebagai proverti waqaf. Terdaftar secara resmi dan tidak dibawah yuridiksi Pemerintah Daerah Setempat. Itu berarti ada kesengajaan dan kejahatan yang disertai sentimen anti Islam. Kalau kita cermati usia masjid lebih tua dari usia negara India itu sendiri. Bagaimana bangunan yang begitu lama dianggap ilegal. Padahal negara India sendiri belum berdiri sama sekali saat masjid sudah berdiri. Bukan hanya masjid tua, tapi nama kota bersejarah Allahabad yang dianggap berbau kebudayaan Islam juga di rubah menjadi nama yang berindikasi bahasa hindu, yaitu Prayagraj.

Mengapa mereka ingin menghancurkan masjid-masjid bersejarah di India dan mengubah nama-nama tempat identik Islam. Mereka ingin menghilangkan bukti-bukti arkeologis dan bukti sejarah keberadaan Islam di negara India. Ingin menghapus sejarah Islam dari India.

Seperti merampas dan menghancurkan masjid Babri yang sudah berdiri pada abad ke-16 M, dan masjid tua lainnya.  Kemudian Masjid Babri diganti dengan sebidang tanah dan dibangun masjid baru. Dengan demikian generasi mendatang baik itu yang beragama Islam atau Hindu akan menganggap Islam itu baru keberadaannya di India. Atau disebut sebagai pendatang baru di India.

Hindu Radikan dan dendam sejarah yang membara. Dimana India pernah dikuasai oleh Kesultanan Islam, diantara dinasti Mugal. Sehingga mereka berupaya untuk melenyapkan keberadaan Islam di India.

Demikianlah kalau umat Islam di negara-negara yang non muslim. Selalu mendapat perlakuan semena-mena. Hal-hal demikian tentu menjadi pelajaran bagi kita semua. Apa yang dapat kita lakukan dengan perlakuan-perlakuan orang-orang non muslim pada saudara-saudara kita.

Kalau kita mencermati, umat Islam  adalah umat yang paling tertindas dan dimusuhi di dunia. Islmophobia, penjajahan dan pembantaian, perampasan tanah oleh Israel di Palestina, pembantaian di bosnia, pembantaian di Rohingnya, aneksasi negara seperti di Timur Tengah, pembantaian di Selandia baru, dan baru-baru ini satu keluarga tewas ditabrak dengan mobil di London, Ontario-Kanada (7 Juni 2021).

Pelarangan membangun menara azan dan dilarang azan menggunakan pengeras suara di negara mereka. Melarang menggunakan hijab bagi kaum muslimah. Sedangkan di negara-negara mayoritas Islam, semua umat bebas menjalankan agama dan memakai simbol-simbol agama mereka.

Sementara itu, Lonceng-lonceng tempat ibadah agama lain berdentang dimana-mana di negara mayoritas Islam. Demikianlah, mereka ingin memadamkan cahaya Islam. Namun Islam tetap bersinar dan terus berkembang dimana pun di bumi ini. Seberapa kuat mereka melawan kebenaran Islam, kita lihat saja sejarah dunia yang terus berjalan. Kebohongan akan berakhir seiring waktu. Kejahatan hancur dengan kuasa Allah SWT.

Oleh. Habibi Ali Lubis
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Medan, 9 Juni 2021.

Foto masjid pada artikel hanya sebagai ilustrasi saja.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment