-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sejarah Kebudayaan Dari Kopia ke Peci: Pan-Islam dan Nasionalisme Arab
Sejarah Kebudayaan

Dari Kopia ke Peci: Pan-Islam dan Nasionalisme Arab

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
11 Jul, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Apero Fublic.- Pan-Islam atau Panislamisme yang digerakkan oleh Kekhalifaan Turki Usmani berpusat di Istambul.[1] Adalah gerakan intelektual dan penyadaran kaum Muslimin dunia akan pentingnya rasa solidaritas bersama-sama dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme Barat.

Pan Islam, memberikan kesadaran bahwa hebatnya Islam. Serta menghancurkan rasa inferioritas umat Islam di seluruh dunia. Pan-Islam sama dengan Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama kaum muslimin. Pan Islam yang disebut oleh akademisi barat sebagai panislamisme. Dimana mereka menyamakan dengan ideologi-teologi dan mengaitkan dengan jihad atau perang suci.

Gerakkan Pan Islam adalah gerakan yang muncul pertengahan abad ke 19 Masehi. Gerakan yang dimotori pemikir-pemikir moderen ini didukung oleh Khalifah terakhir umat Islam, Sultan Abudul Hamid II. Untuk melegimitasi dari gerakan Pan Islam. Sultan menandatangai seruan untuk umat Islam diseluruh dunia untuk bangkit melawan kekuatan Barat yang hendak menghancurkan Islam.

Bukan hanya melawan dominasi kolonialisme dengan senjata. Tapi juga melawan dengan pemikiran, kebudayaan, dan rasa solidaritas persaudaraan sesama muslim atau ukhuwah islamiyah atau Pan Islam. Dokumen kebangkitan dan perlawanan ditandatangani oleh Sultan Abdul Hamid II pada 23 November 1914 Masehi. Juga ditandatangani oleh Syeik Al-Islam di Istambul, Turkiye.[2]

Sultan merestui dan mendukung penuh gerakan Pan Islam yang selama ini bergerak dan berjuang. Dalam pemahaman orang Barat, jihad yang dikobarkan oleh Sultan Abdul Hamid II hanyalah sebatas perang suci atau perang agama dalam Islam. Kobaran jihad Pan Islam dianggap kalah saat Turkiye Kalah perang Dunia I dan Runtuh pada 1922 Masehi. Mereka tidak mengerti kalau arti jihad adalah bentuk perjuangan yang bersunguh-sungguh dalam melakukannya oleh setiap individu Muslim dimana pun dan kapan pun.

Jihad yang dimaksud Sultan, seperti belajar atau menuntut ilmu, mendidik generasi muda, menjadi pengusaha, menjadi jurnalis, menjadi sejarawan, mendirikan partai-partai, membangun pasukan dan mendirikan organisasi untuk memajukan sosila budaya umat Islam adalah bagian dari jihad yang sesungguhnya.

Walau gerakan Pan Islam tenggelam seiring runtuhnya Kekhalifaan. Tetapi Pan Islam telah menjadi ruh atau motor penggerak umat Islam. Selama ini umat Islam terpuruk dan diam. Kemudian perlahan mulai bergerak liar. Hasilnya, waktu demi waktu satu persatu negara umat Islam yang dikuasasi oleh Kolonialisme Barat, merdeka.

Salah satu kebudayaan Turkiye Usmani yang dijadikan simbol bersatunya umat Islam adalah topi penutup kepala. Topi penutup kepala yang telah digunakan oleh seluruh umat Islam waktu itu. Termasuk umat Islam yang ada di Asia Tenggara. Dengan memakai topi Sultan dan topi masyarakat Kekhalifahan.

Muslim memberikan isyarat kalau mereka berbaris di belakang Kekhalifaan. Di Asia Tenggara topi tersebut dikenal dengan nama Kopia. Kopia menjadi simbol kebankitan Islam dan dipakai sebagai identitas budaya oleh kaum pergerakan. Kita dapat melihat foto-foto kaum pergerakan yang memakai kopia hitam.

Kopia itu, adalah simbol Pan Islam dari Turkiye Usmani. Pesebaran melalui,  dari aktifitas ibadah haji. Para jamaah haji membeli kopia sebagai oleh-oleh dari Mekkah. Lalu membagi-bagikan ke tempat asal mereka saat pulang. Perhatikan topi khas Yahudi yang ukurannya lebih kecil dari peci Islam. Berarti budaya Semit di kembalikan lagi.

Karena banyak yang menyukai kopia. Muncul juga pengrajin kopia di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Sehingga kopia menjadi simbol orang Islam sampai sekarang di Asia tenggara. Kata kopia diserap dari salah satu nama topi tradisional orang Turkiye, yaitu kopye atau kopje.

Snouck Hurgronje berusaha keras menghentikan pengaruh Pan Islam di Hindia Belanda (Indonesia). Selain melakukan politik kooperatif dengan ulama yang lunak. Juga menyarankan untuk mengawasi ulama fanatik dan orang-orang keturunan Arab di Hindia Belanda. Pemerintahan Kolonial Belanda juga menghentikan semua corong informasi dan komunikasi. Seperti menghentikan masuknya media massa yang memuat tulisan keislaman, dan majalah dari Turkiye Usmani.

Selain itu, mempersulit muslim Indonesia yang akan berangkat haji. Sebab di Mekkah dan Madinah waktu itu masih satu dengan Kekhalifaan Islam Turkiye Usmania. Dengaan demikian, seandainya Muslim pergi haji. Maka pengaruh Pan Islam langsung memapar mereka.

Salah satunya jamaah haji yang mengikuti pemikiran Pan Islam, adalah Kiai Ahmad Dahlan. Beliau banyak mempelajari pemikiran toko Pan Islam, Jamaluddin Alafghani. Semasa beliau menunaikan ibadah haji diawal abad ke 20. Sepulang dari Mekkah Sehingga menjadi tokoh pergerakan dan mendirikan Muhammadiyah.

Salah satu media informasi yang dilarang masuk ke Indonesia  adalah majalah Maklumat yang terbit di Turkiye. Walau dilarang tapi majalah maklumat Turkiye masih dapat diselundupkan ke Indonesia. Masuk lewat Singapura, lalu ada yang dibawa ke Aceh, ke Palembang, dan ke Pulau Jawa.[3]

Kekalahan Turkiye Usmani dan Jerman pada Perang Dunia I. Membuat gerakan Pan-Islam menjadi lemah karena pusat pergerakannya menjadi lemah. Perlahan gerakan Pan Islam menghilang termasuk di Indonesia. Namun, bibit perlawanan dan kesadaran akan keislaman telah tumbuh di setiap kawasan dunia Islam. Di setiap pelosok dunia, dimana ada kelompok kaum muslimin disana mereka mulai melakukan perlawanan terhadap dominasi Barat (sekutu). Baik perlawanan secara fisik atau pemikiran. Berdirilah organisasi keislaman di Hindia Belanda, seperti Al-Irsyad, Syarikat Islam, Muhammadiyah dan lain-lain.

Setelah perang Dunia I. Sekutu kemudian melakukan infiltrasi kewilayah Kekhalifahan Turkiye Usmani. Dimana agen-agen mereka menghasut dan membujuk penduduk setempat memberontak pada Kekhalifaan. Mereka membantu dengan materi dan persenjataan. Sehingga timbullah gerakan kebangsaan atau nasionalisme di kawasan pemerintahan Turkiye, terutama di jazira Arabia.

Di kawasan Arab, bangkit nasionalisme Arab. Dengan menguatnya nasionalisme Arab dan kalahnya Turkiye Usmani. Belanda mendapat angin segar dan mereka tidak perlu lagi berusaha menghentikan Pan Islam di Indonesia. Tetapi api Pan Islam telah membakar di setiap sudut Hindia Belanda. Sementara di sisi lain orang-orang Arab di Indonesia akhirnya juga menjadi pro nasionalisme Arab. Mereka meninggalkan Pan Islam dari Turkiye lalu memihak, kebangsaan Arab.

Memanfaatkan kelemahan Turkiye yang baru saja kalah perang. Orang-orang Arab memberontak karena terpengaruh propaganda politik Barat yang ingin menghancurkan Kekhalifaan Islam dan memadamkan simbol keislaman. Maka, Barat membuat dan mendukung pion-pion dikawasan Turkiye Usmani. Untuk menghantam Kekhalifaan Islam Turkiye Usmani dari dalam. Bagi sekutu sesungguhnya tidak peduli dengan bangsa-bangsa orang Islam. Karena mereka hanya ingin mengalahkan Islam. Mengakhiri kesatuan Islam dan memisahkan Islam dari penganutnya. Bagi Eropa, Islam telah begitu lama mencengkeram Eropa. Padahal yang mencengkeram Eropa itu adalah feoadalisme, gereja, dan penyakit hati mereka sendiri.

Diantara orang-orang yang dijadikan pion-pion Barat dalam menghancurkan Kekhalifaan Islam. Seperti, Syarif Husein di Hijaz yang memberontak pada Kekhalifaan Turkiye Usmani dan memihak terhadap sekutu (Barat). Karena ingin mendapatkan dukungan dari sekutu untuk keberlangsungan politik mereka. Kemudian putra-putra Syarif Husein menjadi raja-raja di Arabia yang sebelum perang adalah wilayah Kekhalifaan Turkiye Usmani, yang sudah lebih 500 tahun lamanya. Faisal menjadi raja di Irak, Abdullah di Yordania dan Ali di Suriyah.[4]

Dengan demikian Kekhalifaan mulai hancur dari dalam. Satu demi satu wilayah memisahkan diri. Bersamaan dengan itu, Sultan Abdul Hamid II berusaha keras mempertahankan Palestina dari Sekutu. Namun, sekelompok orang Arab menikam dari belakang demi menghancurkan kekhalifaan Turkiye Usmani dan melanggengkan kedudukan politik mereka.

Bukan bermaksud menjelekkan Arab atau rezim Arab sekarang. Tapi sebagai bahan kajian kalau politik dapat mengalahkan persaudaraan-keimanan dan kesatuan dan dapat membunuh siapa pun. Sampai sekarang Palestina dalam cengkeraman Yahudi Zionis Israel yang dibentengi Sekutu. Mengapa Sekutu memberikan Palestina pada Yahudi.

Karena Sekutu atau orang Kristen tidak mau bermusuhan secara langsung dengan umat Islam. Kita sadari, Yahudilah yang dibenci oleh Umat Islam atas Palestina sekarang, bukan orang Kristen atau Barat. Mereka (sekutu) tidak ingin Palestina dikuasai umat Islam. Hanya ingin mengakhiri dominasi atas nama Islam. Sekaligus ingin memiliki tempat suci mereka di Yerusalem tanpa harus berperang lagi dengan Umat Islam. Sementara itu, Inggris juga mengalihkan pengungsi Yahudi ke Palestina agar tidak membanjiri Inggris.

Di Turkiye sendiri akhirnya juga muncul paham kebangsaan Turkiye sekuler ekstrem. Yaitu, seorang jendral bernama Mustafa Kemal Attaturk yang juga menjadi pion sekutu dalam mengalahkan Kekhalifaan Islam. Sehingga Kekhalifaan dihapus oleh orang Turkiye sendiri dimana nenek moyang mereka yang bersusah payah membangunnya dengan tenaga dan harta benda.

Dengan keringat dan darah tetapi dihancurkan oleh anak cucu mereka sendiri. Akibat termakan propaganda kebangsaan dan menganggap pemikiran Barat lebih superior dalam bernegara. Selain itu, ingin memiliki kekuasaan sendiri dan mabuk ingin menjadi pahlawan. Bukan menyalahkan kelompok sekuler ekstrem Turkiye, tapi hanya sebatas pengetahuan untuk kita renungkan.

Kalau kita perhatikan paham kebangsaan dengan sekulerisme ekstrim sangat efektif menghancurkan kekuatan Islam. Dimana kaum muslim sendiri yang saling menyerang, bertikai. Selain menghancurkan, paham kebangsaan-sekulerisme ekstrim juga dapat menghentikan kekuatan Islam sebagaimana di Indonesia masa Orde Baru dan negara-negara Islam lainnya.

Dengan runtuhnya Kekhalifaan Turkiye Usmani. Maka berakhirlah juga gerakan Pan Islam (ukhuwah islamiyah). Nasionalisme Arab terus meningkat dan berdirilah Kerajaan Arab Saudi sebagaimana kita kenal. Maka, ketika orang Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam atau muslim di Asia tenggara pergi haji.

Dahulu mereka pulang memakai kopye atau kopia seperti pada masa Mekkah dan Madinah dalam Kekhalifaan Turkiye Usmani. Kini perlahan berubah, dan sampai sekarang. Kita tidak lagi melihat mereka, jamaah haji kita dengan kopia hitam sebagaimana masa Kekhalifaan dulu, masa Pan Islam.

Tapi jamaah haji sekarang memakai peci putih yang menutup kepala. Sesungguhnya itu menandakan telah bergantinya penguasa di Mekkah dan Madinah. Dari Kekhalifaan terakhir umat Islam Turkiye Usmani ke kerajaan dinasti Ibnu Saud. Dari nama Saud itulah, mereka menamakan dengan Kerajaan Saudi Arabia.

Mungkin Anda pernah mendapat oleh-oleh peci putih dari orang yang pulang haji. Begitu juga dahulu semasa Kekhalifaan masih berdiri, umat Islam yang pulang dari haji membagi-bagikan oleh-oleh kopia hitam yang kita pakai untuk shalat seperti sekarang. Sekarang, kopia sudah menjadi budaya umat Islam Indonesia dan Asia Tenggara.

Sudah!! semua itu adalah sejarah. Mari kita lupakan permasalahan kopia dan peci. Kita dapat memakainya bergantian saat kemesjid, menghadiri hajatan atau tahlilan. Kita tidak perlu mempermasalahkannya lagi, telah terjadi. Mulai sekarang kita menata dunia Islam yang baru. Damai dan bersahabat dengan bangsa lain tanpa perlu perang seperti zaman lampau.

Kita ganti senjata dengan pena, kita ganti medan perang dengan ruang musyawarah dan diskusi. Kita bangun jalan yang baru bersama-sama. Bukan masalah itu ada pada Timur atau Barat. Bukan pula ada pada Islam atau non Islam. Tapi masalah itu, “ada di dalam diri kita sendiri.” Salam Himpunan Muslim.
Pada foto dapat diamati penggunaan kopia oleh kaum pergerakan bangsa Indonesia. Kopia menjadi simbol kesatuan pada saat itu. Walau Pan Islam telah berakhir karena keruntuhan Kekhalifaan Umat Islam. Tapi api perjuangan dan kebangkitan Islam terus membesar.
Fada foto diambil pada film Turki berjudul Payitaht yang bercerita tentang masa-masa akhir Kekhalifaan Turki Usmani pada kepemimpinan Sultan Abdul Hamid II. Coba amati topi Sultan, cara berbaju sama dengan yang digunakan kaum pergerakan masa awal. Bandingkan dengan foto teratas. Masa ini, gerakan Pan Islam atau Ukhuwah Islamiyah sedang menggema sekali.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang. 11 Juli 2020.

Daftar Baca:
George Lenczowski. Timur Tengah Ditengah Kanca Dunia. Terj. Asgar Bixby. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1992.
Hamid Algadri. Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab di Indonesia. Jakarta: Haji Masagung. 1986



[1]Hamid Algadri. Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab di Indonesia. Jakarta: Haji Masagung. 1986, h. 75.
[2]George Lenczowski. Timur Tengah Ditengah Kanca Dunia. Terj. Asgar Bixby. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1992. h, 35.
[3]Hamid Algadri. Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab di Indonesia, h. 81.
[4] Hamid Algadri. Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab di Indonesia, h. 113.


Sy. Apero Fublic.
Via Sejarah Kebudayaan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Seluruh Wartawan PWI Sumatera Selatan Mengucapkan Selamat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 Tahun

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Bupati Labura Lantik 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahap II

PT. Media Apero Fublic- Monday, October 27, 2025 0
Bupati Labura Lantik 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahap II
APERO FUBLIC   I  LABURA .-  Bupati Labuhanbatu Utara Dr. H. Hendri Yanto Sitorus, SE, MM, melantik sebanyak 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanji…

PUBLIKASI PEMKAB

PUBLIKASI PEMKAB
Kabupaten Musi Banyuasin

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025635
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Atambua Badan Pemerintah Bandung Bangkinang Banten Batu Bara Batusangkar Baubau Bawaslu Belanda Belu Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme BNN Bola BOLTARA Brand Brazil Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Dongeng Dongeng Dunia DPRD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HSS HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Indragiri Hulu Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jatinangor Jembrana Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita KABAR Kabar Buku Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Korupsi Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhan Bajo Labuhanbatu LABURA Laporan Penelitian Lebak Lembata Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Malaysia Marinir Mask Medan Mempawah Menembak Meranti Merauke Militer Mitos Morut Muaro Jambi MUBA Musik NTT OKU Selatan OKU Timur Olah Raga Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Palembang Panjat Tebing Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Renang Riau Rote Ndao Samarinda Samosir Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Sibolga Silat Simalungun Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR Sumber Air Sumedang SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar TANJABAR Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM-Bisnis UMKM Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Mengenal Pohon Serdang
    Proses penganyaman atap dari daun serdang oleh masyarakat. (doc: internet/anoname). APERO FUBLIC.- Pohon serdang merupakan tumbuhan yang san...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Asmara Dan Tragedi Semanggi
    Apero Fublic.- Semanggi suatu kawasan yang terletak di Jakarta Bagian Selatan. Pada nama flora Semanggi adalah sekelompok paku air dar...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan
    Apero Fublic.-  Pada suatu masa pertama kalinya matahari dan bulan mempunyai anak. Masa itu, manusia, hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup d...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Asmara Dan Tragedi Semanggi

Asmara Dan Tragedi Semanggi

Tuesday, June 18, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan

Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan

Friday, August 06, 2021

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 39 Berita 627 Berita Daerah 778 Berita Internasional 30 Berita Nasional 700 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 25 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 20 Elektronik 21 FASHION 12 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 3 Jurnalisme Kita 17 Kampus 113 Kesehatan 16 Kisah Legenda 10 Kuliner 21 Mitos 15 Olah Raga 71 Opini 64 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 126 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us