-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Biruisme Apakah Kita Sudah Menjadi Manusia ???
Biruisme

Apakah Kita Sudah Menjadi Manusia ???

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
08 Jan, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Apero Fublic.- Pada umumnya manusia, hewan dan tetumbuhan di sebut makhluk hidup. Karena sama-sama makan, bernafas, berkembang biak dan mati. Namun yang membedakan adalah kesempurnaan sifat dari makhluk hidup tersebut. Makhluk yang sepurna dalam penciptaannya adalah manusia.

Secara biologis manusia dan hewan atau binatang sama. Manusia bergerak dengan kaki diatas permukaan bumi, hewan juga dapat bergerak, begitupun tumbuhan bergerak dengan akar. Manusia makan, hewan makan, tumbuhan makan. Manusia kawin, hewan kawin, tumbuhan kawin melalui bunga yang dihubungkan dengan kaki serangga.

Manusia memiliki cairan tubuh, hewan juga memiliki cairan tubuh, begitupun dengan tumbuhan. Manusia memiliki kelengkapan indera-indera, hewan dan tumbuhan juga memiliki kelengkapan indera. Lalu apa yang akan membedakan manusia dari hewan dan tetumbuhan???


Kita mulai dengan kebudayaan. Mengapa orang di Indonesia sering mencaci manusia lain dengan mengumpamakan seperti hewan. Misalnya seperti anjing, babi, ular, atau secara umum mencaci orang dengan sebutan binatang. Berbeda dengan orang Jepang dan sebagian wilayah lain di dunia ini. Mereka tidak mengerti kalau dicaci dengan perumpamaan hewan.

Orang Jepang menganggap semua hewan suci atau sama halnya dengan manusia. Karena kebudayaan Jepang yang percaya dengan dewa-dewa. Yang mempengaruhi jalan pikiran mereka. Ketika mereka menyimbolkan dewa-dewa dengan hewan, misalnya dewa anjing, dewa srigala dan sebagainya. Sehingga, dalam penilaian mereka hinaan dan caci maki mengumpamakan dengan hewan tidak ada. Sebab mereka punya pandangan sendiri tentang hewan.


Di Indonesia tidak ada sejarah kebudayaan yang menyucikan hewan-hewan. Pada masa animisme dan dinamisme, pra sejarah, dan masa sejarah sampai sekarang. Kebudayaan asli Indonesia tidak pernah menyucikan hewan. Tetapi menghormati roh-roh dari makhluk hidup. Dapat kita petik pelajaran dari sastra kuno. Sastra Sangkuriang atau Legenda Gunung Tangkuban Perahu misalnya.

Dikisahkan dewa dan dewi yang berzinah. Lalu dewa dikutuk menjadi anjing dan dewi dikutuk menjadi babi. Kemudian si anjing kutukan kawin dengan seorang putri tanpa ikatan pernikahan. Dari cerita ini menunjukkan perbuatan zinah adalah perbuatan hewan. Cerita legenda ini bentuk didikan prilaku sosial ditengah masyarakat.


Pada dasarnya semua hewan suci. Bukan suatu yang buruk dan menjijikkan. Babi dan anjing haram dalam agama Islam. Tapi haram tersebut, haram memakan dan menyentuh. Tidak merendahkan babi dan anjing. Kebiasaan mengecam dengan nama hewan adalah serangan psikologis pada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh perbuatan buruk tersebut.

Karena yang diperumpamakan dalam kecaman atau cacian adalah prilakunya yang tidak baik, seperti hewan yang tidak ada didikan. Prilaku hewan yang tidak beradab, beretika, tidak ada aturan. Karena memang hewan tidak memiliki akal sehingga tidak dapat mengerti.

Sehingga manusia yang perbuatan-perbuatannya yang menyimpang dikecam dengan nama hewan. Suatu masyarakat yang tidak memiliki tatanan norma-norma adat misalnya. Sebagai contoh seperti bangsa Barat.  Mereka tidak memiliki sistem norma kesucian wanita. Tidak memiliki sistem nilai harga diri. Keperawanan perempuan bagi mereka hal biasa. Karena belum pernah berhubungan intim.

Sehingga dalam interaksi sosial kaum wanita mereka berbeda dari timur, terutama umat Islam. Ketika mereka melihat muslimah berhijab. Itu sesuatu yang aneh. Karena mereka menilai dari sudut pandang mereka yang tidak ada norma-norma hukum sosial terhadap wanita.

Kalau pacaran berzinah dan serumah tanpa ikatan pernikahan adalah hal biasa. Tetapi kalau masyarakat Indonesia menilai itu dipersamakan dengan prilaku binatang. Karena hewan dalam berhubungan tidak memiliki adab, hukum, tempat, asal kemaluan berhubungan sudah sampai.

Tetapi masyarakat Barat memiliki nilai-nilai logika tinggi terutama dalam ilmu pengetahuan. Celakanya di negara Indonesia budaya tersebut diikuti oleh kelompok agama yang sama. Lalu berusaha mengajak umat yang lain. Sehingga banyak sekali prilaku zinah dan kumpul kebo di Indonesia walau sebagai bangsa yang sangat berbudaya. Serta membedakan manusia dengan binatang.

Ketika kita tidak memiliki norma-norma dalam sosial. Kita tidak dapat membedakan lagi kalau kita manusia atau hewan. Misalnya kawin sembarangan, kita lihat hewan yang kawin disembarang tempat. Lihat saja film-film yang mereka produksi. Mereka tidak segan-segan menamfilkan adegan tidak senono yang sangat bertentangan dengan budaya asli Indonesia hanya karena sentimen keislaman.


Kalau masih belum mengerti, dapat di perhatikan dengan seksama. Lihat hewan-hewan di sekitar tempat tinggal kita. Kita melihat anjing, sapi, kuda, kawin di halam samping rumah kita. Kemudian kita menyadapati buaya memakan manusia, ular menelan mangsanya bulat-bulat, harimau menerkam tanpa ampun.

Dapat juga kita amati seekor ayam peliharaan dengan kaki kotor dari tanah lemban, kemudian ayam menginjak lantai rumah. Tampak bekas tapak kakinya yang kotor meninggal bekas. Kemudian si ayam membuang kotoran yang berbau di lantai. Saat penduduk menjemur padi ayam datang memakan sesuka hatinya.


Dari anjing atau hewan yang kawin sembarang tersebut maka sering orang mengumpamakan perbuatan zinah dengan cacian seperti, perilaku anjing, seperti prilaku babi. Kemudian kalau kita lihat harimau dan buaya tanpa ada rasa kasihan memakan mangsanya. Memanfaatkan ketidak berdayakan mangsanya. Di juluki lelaki buaya. Karena lelaki itu memiliki sifat-sifat buaya. Bukan berarti hewan buaya yang jahat.

Ular menelan bulat-bulat tanpa sisa diibaratkan orang pelit. Kalau kita menemukan orang menusuk dari belakang. Kita amati dan pelajari dari ayam. Ayam sudah di beri makan oleh tuannya. Lalu dia makan jemuran juga. Masuk rumah tuannya dengan kaki kotor. Si ayam ini kalau diibaratkan manusia adalah manusia yang tidak punya adab, etika, rasa hormat, tidak mengerti tata krama.

Dari itulah pemikir kebudayaan masa lampau mengumpamakan manusia yang tidak ada adat-istiadat, etika, norma-norma, dan budaya sama dengan hewan atau binatang. Belum menjadi manusia seutuhnya. Hanya wujudnya saja seperti manusia. Tapi mereka sejatinya hewan.

Ada tiga hal yang menjadikan manusia itu manusia. Pertama, manusia itu beragama dan memiliki kepercayaan serta mengakui adanya tuhan. Guna dari bertuhan agar manusia memiliki kasih sayang hidup dan dapat berkasih sayang sesama makhluk hidup.

Kedua, memiliki norma hukum-hukum baik adat istiadat, norma tingkah laku. Misalnya norma tingkah laku, terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan baik itu dalam pergaulan atau cara bersikap. Mengapa demikian, kalau perempuan bercampur baur tanpa ada adab perbedaan.

Maka kita dapat saksikan hewan-hewan yang bercampur baur. Mereka tidak kenal sudah menikah atau belum. Masih gadis atau tidak. Kawin sesuka hati, dan berpisah juga sesuka hati. Kalau tidak sosial tersebut berarti kita menurun menjadi kelas binatang. Norma-norma adat-istiadat, serta norma hukum lainnya sangat perlu diterapkan karena akan dapat membedakan manusia dengan hewan.

Ketiga, yang dapat menjadikan manusia itu manusia adalah ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan manusia akan mendapat pengerti dari kehidupan. Baik itu untuk mengerti agama yang dia anut. Menciptakan dan mengatur norma-norma lalu diterapkan dan belajar. Ilmu pengetahuan dapat membedakan baik dan buruk hal-hal. Seorang lelaki desa misalnya kasar dalam memperlakukan seorang wanita.

Sangat kental sekali dia hanya menguasai norma hukun kebiasaan saja. Tapi tidak menguasai ilmu pengetahuan dan ilmu agamanya. Maka menjadi kasarlah dia terhadap perempuan. Misalnya merendahkan perempuan, memukul dan sebagainya. Tapi kalau dia berpengetahuan dan beragama dengan baik. Dia akan sadar kalau perempuan adalah wujud makhluk yang mulia. Perlulah dia norma-norma dan memperlakukan wanita. "Apakah kamu sudah menjadi manusia seutuhnya???

#Salam Revolusi Biru.

#Biruisme.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 8 Januari 2019.

Sy. Apero Fublic
Via Biruisme
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar

PT. Media Apero Fublic- Thursday, July 03, 2025 0
Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar
APERO FUBLIC. PALEMBANG.— Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali dilirik investor yang bergerak dalam pengolahan minyak mentah kelapa sawit dan pabrik pengol…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025230
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 230 Berita Daerah 408 Berita Internasional 20 Berita Nasional 310 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us