Kampus
Mahasiswa
Opini
Pasuruan
Pendidikan
Membangun Generasi Kritis Digital di MTs Miftahul Khoir Karangrejo
APERO FUBLIC I PASURUAN.- MTs Miftahul Khoir Karangrejo bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Kampanye Etika Digital dan Post-Truth sebagai bentuk penguatan literasi digital dan karakter kebangsaan bagi para siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (5/12/2025) di lingkungan madrasah dan diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII.
Program ini hadir sebagai respons terhadap meningkatnya penggunaan media digital di kalangan remaja serta tantangan penyebaran hoaks, misinformasi, dan konten provokatif yang rentan memengaruhi pelajar. Melalui kegiatan ini, siswa diajak memahami konsep etika digital, bahaya post-truth, serta cara menyaring informasi secara kritis sebelum membagikannya di media sosial.
Pembina kegiatan, Taufikurrahman, menjelaskan bahwa kampanye ini merupakan bentuk edukasi praktis agar siswa lebih bijak dalam berinteraksi di ruang digital.
“Materi seperti etika digital, moderasi beragama, dan literasi informasi tidak cukup dipahami secara teori. Siswa perlu berlatih langsung untuk mengenali hoaks, menilai sumber informasi, serta membangun kebiasaan digital yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti secara antusias oleh siswa dan guru, dengan materi meliputi pengenalan post-truth, analisis berita palsu, diskusi kelompok, serta simulasi identifikasi konten berbahaya. Para peserta juga diajak mengamati contoh kasus nyata tentang penyebaran informasi provokatif yang dapat mengganggu keharmonisan masyarakat.
Kepala MTs Miftahul Khoir Karangrejo, Masduki Zakariya, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan edukatif ini.
“Pembiasaan literasi digital sangat penting untuk membentengi siswa dari pengaruh negatif dunia maya. Kami berharap siswa mampu menjaga etika, menggunakan media sosial secara positif, dan menjadi generasi yang cerdas dalam menghadapi arus informasi,” ujarnya.
Para siswa mengaku kegiatan ini membantu mereka memahami cara mengenali hoaks dan menghindari sikap reaktif terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kegiatan ini membuat kami lebih sadar bahwa tidak semua berita bisa dipercaya. Kami jadi paham bagaimana mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya,” ungkap Annisa Adena, salah satu peserta.
Kegiatan ditutup dengan penyampaian refleksi oleh perwakilan siswa dan guru. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat karakter dan literasi digital siswa sehingga mereka mampu berpartisipasi secara bertanggung jawab di dunia maya sesuai nilai-nilai Pancasila.
Ditulis: Meysa Anggita Sari
Perwakilan kelompok Project Citizen Pancasila dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.
Editor. Tim Redaksi
Sy. Apero Fublic
Via
Kampus

Post a Comment