Berita
Berita Daerah
Berita Nasional
Lembata
Buka Kegiatan PEKA, Bupati Lembata Dorong Kemandirian Pangan Lokal
APERO FUBLIC I TANAH MERAH.- Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Penegasan ini disampaikannya dihadapan Ibu-ibu PEKA NTT dan Staf Ahli Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, dalam acara Pesta Pangan Lokal di Tanah Merah, Desa Muruona, Kecamatan Ile Ape, Kamis (18/9) siang.
Saat itu, Bupati menyoroti peran penting komunitas ibu-ibu Kepala Keluarga (PEKA) yang terus berupaya mandiri di tengah tantangan sosial yang kompleks.
Menurutnya, pemanfaatan potensi pangan daerah adalah kunci kemandirian yang sejalan dengan visi misi dan program prioritas unggulan pemerintah yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Lembata, dengan hashtag #NelayanTaniTernak.
Dikatakan Bupati, ketahanan pangan daerah memiliki tiga aspek utama yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yakni: Pertama, Aspek Ketersediaan. Pangan lokal seperti jagung, ubi, dan tanaman hortikultura lainnya harus dikelola dengan baik.
Kedua, Aspek Konsumsi. Pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu dengan mempromosikan pangan lokal.
Ketiga, Aspek Distribusi. Potensi pangan di setiap desa harus disalurkan secara merata untuk menciptakan keseimbangan pasokan.
Penekanan utama dari strategi ini adalah poin kelima dari 20 program prioritas unggulan, yaitu Hilirisasi komoditas unggulan daerah dan sumber daya alam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dengan mengubahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sebagai contoh nyata dari program ini, pemerintah akan meluncurkan jagung titi ori asli Lembata pada perayaan HUT ke-26 Otonomi Kabupaten Lembata pada 12 Oktober 2025.
Pemerintah tidak hanya akan membeli jagung titi dari masyarakat, tetapi juga akan memasarkannya ke luar daerah, menjamin penyerapan hasil panen dan meningkatkan pendapatan petani.
Selain itu, hilirisasi juga mencakup inisiatif lain seperti pembangunan industri pakan ternak, pabrik es, pengolahan pangan lokal, dan produk lainnya.
Inisiatif ini didesain untuk mendukung penyerapan tenaga kerja, penguatan BUMDes, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bupati Tuaq menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi pemasaran semua komoditas, termasuk melalui kebijakan pembelian langsung hasil ternak seperti ayam pedaging.
Target ambisius pemerintah adalah pada tahun 2026, Lembata tidak lagi mendatangkan produk daging ayam beku dari luar daerah, melainkan memproduksinya sendiri untuk menjamin ketersediaan produk yang lebih sehat.
Karena itu, Bupati sangat mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah strategis yang telah dirintis oleh ibu-ibu PEKA.
Bagi Bupati, Ibu-ibu PEKA adalah bukti nyata keberhasilan upaya ini. Mereka terus berupaya mandiri dan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka.
Keuletan dan ketabahan mereka menjadi inspirasi bagi semua, menunjukkan bahwa kemandirian pangan adalah upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat.
Acara ini kemudian ditutup dengan peninjauan stand bibit/hasil pangan lokal dan penanaman pohon Nangka oleh Bupati Lembata sebagai bukti kearifan lokal dan kepedulian merawat ibu bumi.
Editor. Tim Redaksi.
Source: Prokopim Kabupaten Lembata.
Sy. Apero Fublic
Via
Berita
Post a Comment