-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sastra Lisan HIKAYAT: si Sekeq Dari Lombok
Sastra Lisan

HIKAYAT: si Sekeq Dari Lombok

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
15 Dec, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

APERO FUBLIC.- Pada zaman dahulu, tersebutlah sebuah desa yang damai. Hiduplah seorang Nenek dan cucunya bernama, Sekeq. Ayah dan Ibu si Sekeq sudah meninggal. Dinamakan si Sekeq karena pemuda itu terlalu bodoh, dan tidak mengerti apa-apa. Akan tetapi dia pemuda yang jujur, dan sangat di sayang kakek dan neneknya. Kalau diajak orang kemana saja dia selalu mau, tidak pernah berkata tidak. Dia selalu berkata ya dan ya saja.

“Wahai cucuku, sekarang kamu sudah cukup umur. Sudah saatnya kamu menikah.” Kata kakeknya pada suatu hari.

“Apa arti dari kata menikah itu, Kek.” Tanya si Sekeq.

“Adu memang benar-benar bodoh kamu cucuku. Menikah itu, kau memiliki seorang wanita yang menjadi istrimu. Dia akan menemani hidupmu, mengurus keperluanmu termasuk memasak nasi.” Jelas Kakek si Kekeq.

“Baiklah Kek, kalau demikian. Kapan saya akan kawin.” Tanya si Sekeq.

“Sebulan lagi, karena itu dari sekarang perlu kita mempersiapkan semua yang diperlukan terlebih dahulu. Akan kita gunakan dalam pesta pernikahanmu.” Jawab Kakeknya. Suatu pagi si Sekeq dipanggil Neneknya. Dia mendatangi neneknya dan bertanya ada apa.

“Ini uang, sekarang pergilah ke Memben, membeli periuk besar untuk wadah memasak daging untuk pernikahanmu.” Ujar Neneknya, si Sekeq pergi membeli periuk. Dia sampai di Memben dan membeli periuk, lalu pulang. Setiba di rumah, si Sekeq meminta bantuan tetangga menurunkan periuk besar.

Neneknya menghampiri bertanya periuk yang dia beli. Si Sekeq memperlihatkan pada Neneknya. Tapi Neneknya terkejut melihat bagian bawah periuk berlobang. Ternyata si Kekeq mengikat periuk dengan melobangi bagian bawah periuk. Kalau orang mengikat periuk pada bagian tempat mengangkatnya. Nenek si Kekeq marah, dan dia meminta si Sekeq untuk kembli membeli periuk ke Memben besoknya.

Keesokan harinya, kembali si Sekeq membeli periuk. Hari ini dia mengikat periuk dengan benar, pada bagian pengangkat atau leher periuk. Kemudian periuk dia angkat dan diletakkan di bahunya. Dalam perjalanan si Sekeq berjumpa dengan orang-orang mengangkut buah kelapa dengan cara dipikul juga.

Mereka, saat tiba tujuan langsung melempar buah kelapa dari bahu mereka. Si Sekeq melihat semua itu, dia berpikir kalau cara menurunkan barang yang dipikul dengan cara di lempar saja dari bahu. Setiba di rumahnya si Sekeq akan menurunkan periuk besar yang dia pikul. Terdengar suara barang pecah belah di halaman rumah.

“Astaga, suara apa pecah itu.” Ujar Kakek dan Nenek si Sekeq dari dalam rumah. Saat mereka keluar keduanya melihat periuk besar telah pecah belah. “Si Sekeq, mengapa kau hempaskan periuk itu.” Tanya Neneknya.

“Ya, Nenek. Tadi saya melihat orang memikul kelapa. Kemudian mereka menurunkannya dengan cara menghempaskan dari atas bahu. Aku pikir begitu cara menurunkan barang yang dipikul. Aku tidak tahu kalau periuk akan pecah.” Jawab si Sekeq. Bukan main kesalnya kakek dan nenek si Kekeq. Akhirnya orang lain diminta membelikan periuk. Beberapa hari kemudian, kembali si Sekek diminta neneknya untuk membeli sesuatu, kali ini garam di Jeroaru.

“Sekeq, pergilah kau ke Jeroaru membeli garam.” Kata Neneknya. Tentu saja si Sekeq mengiakan dan diabertanya. “Untuk apa membeli garam sebanyak itu.” Tanya si Sekeq.

“Untuk menggarami dedaunan hijau.” Jawab nenknyad dengan kata-kata istilah orang zaman dahulu. Si Sekeq pun pergi ke Jeroaru membeli garam. Setelah membeli garam si Sekeq pulang. Di sepanjang jalan tentu saja banyak dedaunan tumbuhan hijau.

Mengingat kata-kata si Neneknya guna mereka membeli garam untuk menggarami dedaunan hijau. Maka si Sekeq di sepanjang jalan menaburkan garam di dedaunan hijau sepanjang jalan. Karena sepanjang jalan banyak dedaunan hijau, sampai di rumah garam satu pikulan habis.

“Sudah membeli garam, Keq.” Tanya si Nenek.

“Sudah, Nek.” Jawabnya sambil istirahat kelelahan.

“Dimana garamnya.” Tanya si Nenek yang tidak melihat garam sedikit pun.

“Sudah habis Nek, saya gunakan menggarami dedaunan hijau di sepanjang jalan pulang.” Jawan si Sekeq.

“Astaga, betul-betul bodoh dirimu, cucuku. Bukan seperti itu maksudku. Menggarami dedaunan hijau itu, seperti memasak bayam, kelor, atau sayur hijau. Garam bumbu memasak sayur-mayur yang tentu warnanya hijau. Bukan menggarami dedaunan hijau dimana-mana.” Jelas sang nenek. Lalu dia melanjutkan. “Ya, sudahlah nanti meminta orang lain saja untuk membeli garam.” Ujar nenek si Sekeq.

Satu minggu kemudian, giliran kakek si Sekeq yang meminta dia membeli sesuatu. Kali ini si Sekeq di minta kakeknya membeli seekor kerbau untuk acara pernikahan si Sekeq. Kakeknya memberinya uang sebanyak Dua Ratus Ringgit Perak. Kemudian pergilah si Sekeq ke pasar untuk membeli kerbau. Di tengah perjalanan dia berjumpa dengan dua orang anak yang sedang bermain.

“Kerbauku, besar dan tanduknya panjang.” Kata salah satu anak-anak itu.

“Eh, kerbauku yang lebih besar.” Jawab anak satunya. Si Sekeq mendengar percakapan dua orang anak akak beradik itu. Dia mendekati dua anak-anak yang sedang bermain-main itu. Lalu dia bertanya. “Apa yang kalian tarik itu. Kedua anak-anak yang sedang bermain kerbau-kerbauan tentu saja menjawab kerbau.

“Kerbau, kami sedang memberi makannya dengan rumput.” Jawab salah satu anak itu.

“Mari saya beli kerbau kalian seharga dua ratus ringgit perak.” Kata si Kekeq.

“Apakah kakak serius.” Tanya kedua anak itu. Si Sekeq mengiakan lalu dia memberikan uangnya. Kedua anak-anak itu sangat gembira. Dia memberikan kerbau-kerbau mainan mereka, lalu berlari pulang membawa uang yang diberikan si Sekeq. Si Sekeq pulang dan tiba di rumah hari sudah malam.

Sesampai di rumah dia menambatkan kedua kerbau mainan anak-anak itu di batang sayur terung di belakang rumah. Dia memanggil Kakeknya dan memberi tahu kalau dia sudah membeli sepasang kerbau dan dia ikat di belakang rumah. Kakek menengok dimana kerbau yang dibeli si Kekeq. Dengan menggunakan lentera dia mencoba melihat kerbau yang dibeli Sekeq. Tapi dia tidak melihat satu ekor kerbau pun.

“Sekeq dimana kerbau yang kau maksud.” Tanya Kakeknya.

“Adu, apakah kakek sudah buta. Itu, saya tambatkan di batang pohon terung di dekat kaki Kakek.” Jelasnya. Begitu melihat mainan anak-anak kakeknya merasa sangat heran. Kakek kesal dan dia bilang kalau Sekeq benar-benar sangat bodoh. Namun, kakek dan nenek tidak jera-jera menyuruh Sekeq untuk membeli sesuatu.

“Besok pagi, kembali kamu pergi ke pasar untuk membeli kerbau. Yang namanya kerbau itu, badanya besar, tanduknya panjang, dan bisa berjalan sendiri. Kalau yang kau beli itu, kerbau-kerbau mainan anak-anak namanya.” Jelas sang Kakek. Besok, Sekeq pergi ke pasar untuk membeli sepasang kerbau.

Kali ini benar-benar kerbau yang dia beli. Kemudian dia menuntun sepasang kerbau dibawa pulang ke rumah. Di tengah jalan kerbau dia beli membuang kotoran. Sekeq berkata pada kerbau agar membersihkan pantatnya sendiri dengan air. Tapi kerbau yang tidak mengerti membersihkan kotoran dengan air, sekaligus tidak mengerti bahasa manusia. Tentu saja kerbau tidak mengerti, dan diam saja.

Sekeq terus memaksa kerbau yang dia beli untuk membersihkan anusnya karena sudah buang kotoran. Dia kemudian mendorong kedua kerbaunya ke sungai sampai jatuh kedalam sungai. Karena sungai dalam dan berair deras maka kedua kerbau akhirnya mati. Setelah itu, dengan kesal si Sekeq pulang meninggalkan kedua kerbaunya yang mati.

Setelah tiba di rumah Kakeknya bertanya, tentang kerbau yang dia beli. Lalu Sekeq menceritakan kalau dia sudah membeli kerbau. Tapi kedua kerbau itu sekarang mati karena dia dorong ke dalam sungai yang berair deras dan dalam. “Mengapa kau mendorong kerbau ke dalam sungai.” Tanya Kakeknya lagi.

“Salah sendiri, setelah buang kotoran tidak mau membersihkan pantatnya. Aku tidak mau membersihkan pantat kerbau.” Jawab Sekeq merasa benar. Kakek dan Neneknya tidak bisa berkata apa-apa lagi, selain mengurut dadanya. Keesokan harinya keduanya meminta orang lain untuk membeli kerbau di pasar untuk pesta pernikahan Sekeq.

Waktu pernikahan Sekeq sudah sangat dekat. Untuk menjamu tamu, maka akan dihidangkan daun sirih. Biasa budaya orang Indonesia zaman dahulu adalah mengunya sirih. Neneknya meminta Sekeq untuk memetik daun sirih. Nama daun sirih dalam bahasa Sasak adalah lelekat. Neneknya berpikir tidak mungkin si Sekeq tidak bisa memetik daun lelekat. Sekeq mematuhi perintah neneknya, pergilah dia ke kebun mereka untuk memetik daun lelekat. Namun, lain yang dipikirkan oleh Sekeq.

“Sekeq, cari lelekat di kebun.” Pinta Neneknya.

Pagi-pagi Sekeq pergi ke kebun untuk memetik daun lelekat. Sampai dikebun dia malah mendekap pada sebatang pohon dadap yang terdapat sarang semut merah besar. Dengan maksud dia telah menemukan dan melekat atau mendekap. Tubuh Sekeq dikerubungi semut sampai tidak ada lagi bagian tubuh yang terlihat. Hari sudah soreh, api Sekeq belum pulang-pulang. Sehingga neneknya mengutus seseorang untuk menjemput Sekeq.

“Sekeq kau di mana, orang-orang sudah menunggu.” Panggil orang itu berkali-kali di tengah kebun. Sekeq menjawab kalau dirinya sedang melekat pada sebatang pohon. Dengan tubuh yang di kerubungi semut merah. “Kamu sedang mengapa di situ, Sekeq.” Tanya orang itu.

“Saya sedang melekat disuruh oleh nenek saya.” Jawab Sekeq degan kuat.

“Aduuu, kau dimintah untuk memetik daun lelekat, bukan melekat. Benar-benar bodoh kamu ini, Sekeq.” Kata orang itu. Kemudian dia menarik tubuh Sekeq dan membuang semut merah di tubuhnya. Sementara itu, kakek dan neneknya gelisah menunggu di rumah. Setiba di rumah kakek dan neneknya terkejut melihat tubuh dan wajah Sekeq bengkak dan penuh bintik-bintik merah. Orang yang menjemput Sekeq menceritakan apa yang terjadi, dan barulah mengerti Kakek-Nenek Sekeq.

Tibalah hari pernikahan Sekeq. Tempat pernikahan di masjid. Sebelum pergi ke masjid untuk menikah, Kakeknya berpesan. “Nanti kamu akan dinikahkan oleh penghulu di masjid. Saat memulai akad nikah, apa saja kata penghulu kamu ikuti, jangan sekali-kali kau membantah.” Pesan Kakeknya. Sekeq mengiakan dan mengingat baik-baik kata-kata Kakeknya.

Akad nikah Sekeq setelah shalat isyah. Banyak yang mengiringi, membawa dulang berisi hantaran, ada yang membawa tikar dan bantal untuk infaqkan di masjid. Ada yang membawa penerangan atau lentera. Sebelum masuk masjid, semua orang sudah mencuci bersih kakinya dengan bersih. Tinggal Sekeq yang belum mencuci kaki. Saat hendak masuk masjid dia dilarang penghulu. Diminta untuk mencuci kakinya terlebih dahulu.

“Basuh kakimu terlebih dahulu.” Kata Penghulu. Sekeq ingat pesan Kakeknya di rumah agar mengikuti kata-kata penghulu dan jangan membantahnya.

“Basuh kakimu dahulu.” Kata Sekeq mengikuti kata-kata si Penghulu.

“Astagafirullah, engkau yang aku suruh.” Kata penghulu.

“Astagafirullah, engkau yang aku suruh.” Jawab Sekeq meniru kata-kata penghulu.

“Mengapa anak ini.” Ujar penghulu sangat heran sekali.

“Mengapa anak ini.” Tiru Sekeq. Penghulu yang sudah tua tentu saja tersinggung dipermainkan oleh anak muda. Dia tidak pantas untuk diajak bermain-main atau bercanda.

“Nanti saya pukul kepalamu.” Kata penghulu mulai marah.

“Nanti saya pukul kepalamu.” Kembali Sekeq meniru kata-kata penghulu.

Percakapan tiru meniru terus berlanjut, membuat keduanya jadi bertengkar. Tapi bagi Sekeq dia merasa tidak bersalah sebab dia memang harus mengikuti atau meniru kata-kata penghulu. Penghulu kemudian memukul kepala Sekeq.

Sekeq juga berbalik memukul kepala penghulu tua itu. Akhirnya keduanya saling pukul memukul. Penghulu memukul karena marah, Sekeq memukul karena mengikuti penghulu. Orang-orang kemudian melerai keduanya. Sekeq akhirnya tidak jadi dinikahkan malam itu.


Rewrite. Tim Apero Fublic.
Sumber. Shaleh Saidi, dkk. Sastra Lisan Sasak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1987.

Sy. Apero Fublic.

Via Sastra Lisan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Seluruh Wartawan PWI Sumatera Selatan Mengucapkan Selamat HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 Tahun

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Atlet Muba Sudah Kantongi 23 Medali Emas PEPARPROV V Sumsel, Raih Urutan 2 Klasemen

PT. Media Apero Fublic- Monday, November 03, 2025 0
Atlet Muba Sudah Kantongi 23 Medali Emas PEPARPROV V Sumsel, Raih Urutan 2 Klasemen
APERO FUBLIC   I  MUSI BANYUASIN .- Pelaksanaan PEPARPROV V Sumsel di Kabupaten Muba telah dimulai, atlet Muba sedikitnya sudah mengantongi 23 meda…

PUBLIKASI PEMKAB

PUBLIKASI PEMKAB
Kabupaten Musi Banyuasin

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025691
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Atambua Badan Pemerintah Bali Bandung Bangka Barat Bangkinang Banten Batu Bara Batusangkar Baubau Bawaslu Belanda Belu Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Daerah Berita Nasional Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme Bisnis BNN Bogor Bola BOLTARA Brand Brazil Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Dongeng Dongeng Dunia DPRD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HSS HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Indragiri Hulu Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jatinangor Jembrana Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita KABAR Kabar Buku Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Korupsi Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhan Bajo Labuhanbatu LABURA Laporan Penelitian Lebak Lembata Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Malang Malaysia Marinir Mask Medan Mempawah Menembak Meranti Merauke Militer Mitos Morut Muaro Jambi MUBA Musik NTT OKU Selatan OKU Timur Olah Raga Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Palembang Panjat Tebing Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI Sumatera Selatan PWI Sumsel PWI SumSel Renang Riau Rote Ndao Samarinda Samosir Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Sibolga Silat Simalungun Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR Sumber Air Sumedang SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar TANJABAR Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM-Bisnis UMKM Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Mengenal Pohon Serdang
    Proses penganyaman atap dari daun serdang oleh masyarakat. (doc: internet/anoname). APERO FUBLIC.- Pohon serdang merupakan tumbuhan yang san...
  • Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung
    Apero Fublic.- Mengenal naskah klasik Melayu Palembang, Hikayat Galuh Digantung. Nakah ini juga sering dikenal dengan Hikayat Inu Kertapati...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Asmara Dan Tragedi Semanggi
    Apero Fublic.- Semanggi suatu kawasan yang terletak di Jakarta Bagian Selatan. Pada nama flora Semanggi adalah sekelompok paku air dar...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...
  • Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio
    APERO FUBLIC.- Bulan Ramadhan 1439 Hijriah telah berlalu, sekitar sebulan lalu. Aktivitas perkuliahan Aisyah dalam libur smester. Kampu...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Asmara Dan Tragedi Semanggi

Asmara Dan Tragedi Semanggi

Tuesday, June 18, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Sunday, August 18, 2019

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 39 Berita 683 Berita Daerah 826 Berita Internasional 30 Berita Nasional 755 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 25 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 21 Elektronik 21 FASHION 12 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 3 Jurnalisme Kita 17 Kampus 113 Kesehatan 16 Kisah Legenda 10 Kuliner 21 Mitos 15 Olah Raga 83 Opini 64 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 127 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us