2/12/2020

Israel dan Politik Masa Depan Dunia Islam

Apero Fublic.- Perang tahun 1917 antara Pasukan Turki Usmani dan Inggris perlahan mengubah Palestina. Inggris dan orang-orang Arab berkerja sama mengalahkan pasukan Turki Usmani. Kemudian wilayah Palestina di serahkan oleh Pemerintahan Mandat Inggris (LBB) ke tangan Zionis Yahudi. Perlahan tapi pasti Zionis Yahudi berhasil menguasai tanah Palestina.

Hal pertama dilakukan dengan migrasi besar-besaran orang Yahudi. Pada awalnya orang Yahudi di Palestina hanya 55.000 jiwa.[1] Selanjutnya orang Yahudi terus berdatangan ke Palestina dari waktu ke waktu. Seiring waktu mereka terus merampas tanah orang Palestina. Sampai sekarang Israel terus berupaya menghapus Palestina dari peta dunia.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengajukan proposal damai untuk Israel dan Palestina. Namun banyak isu yang menyebut proposal damai tersebut tidak memuaskan pihak Palestina dan dunia Islam lainnya. Yang perlu diambil dari akibat ketidak puasan tersebut adalah terciptanya api dalam sekam. Atau seperti magma di dalam perut gunung berapi. Sehingga dalam keputusan tersebut haruslah memperhatikan tata keadilan yang sesuai. Agar tidak ada lagi alasan untuk bertengkar.

Israel menantang dunia Islam dengan percaya diri. Dengan berusaha menghapus Palestina dan menguasai Masjidil Aqsha. Paling tidak  Israel ingin membuat Palestina sekecil-kecilnya. Israel merasa begitu kuat untuk menantang umat Islam dunia saat ini. Sebab mereka tahu kalau kaum muslimin dalam keadaan lemah. Lemah persatuan, lemah ekonomi dan lemah secara militer. Ditambah konflik terus-menerus di kawasan Timur Tengah.

Kepercayaan diri yang sangat tinggi. Berbekal teknologi senjata dan dukungan ekonomi besar, militer dan agen intelijen yang hebat, Mosad. Dari pengusaha-pengusaha Yahudi serta dukungan dari negara-negara sekutu lainnya, terutama Amerika Serikat. Tentu saja Israel memiliki senjata nuklir dan senjata propaganda lainnya, media massa kelas dunia.

Terdapat lima puluh negara Muslim di dunia ini. Selain itu Islam terus berkembang disetiap penjuru dunia. Islam berkembang dengan pesat disetiap negara-negara minoritas muslim, seperti di India, Inggris. Namun Israel tetap tidak membaca atau mereka memang meremehkan hal tersebut.

Peta kekuatan politik dunia terus berubah. Kejadian apapun dapat terjadi, semisal serangan virus corona di Cina. Belum sampai satu abad hegemoni barat. Negara-negara dunia ketiga terus bertumbuh dan berkembang mengejar semua ketertinggalan dari negara maju. 

Israel terus menerus bersikeras untuk menghapus Palestina. Mereka tidak memikirkan akibat jangka panjang dari perbuatan mereka. Israel terus ingin berada dibalik tembok-tembok isolasinya. Kelompok Islam moderat sudah memaklumi apabila dibentuk dua negara, Israel dan Palestina.

Sedangkan kelompok Islam garis keras bersikeras juga untuk menghapus Israel. Namun mereka juga tidak dapat berbuat banyak apabila kelompok lain tidak mendukung. Islam moderat akan bersedia menerima Israel di muka bumi ini. Seandainya mereka mau berlaku dewasa membentuk negara Palestina. Bagi muslim penyelamatan masjidil Aqsha adalah hal utama. Keingin itu akan terus menyalah sepanjang zaman.

Aksi Israel yang terus berupaya menghapus Palestina. Akan terus ditentang umat Islam dunia yang terus bertambah. Dunia akan menjadi lautan Islam. Sedangkan Israel akan tetap berada diposisi kecil yang tidak begitu berkembang. Sebab agama Yahudi hanya berkembang dari kelahiran dari kalangan mereka sendiri. Bukan sifat nasionalisme bangsa.

Sedangkan Islam berkembang dari kelahiran semua umat dan gelombang mualaf. Waktu demi waktu dunia terus mengecil oleh Islam. Tentu ini adalah bom waktu untuk Israel. Untuk saat ini yang dihadapi Israel hanyalah Iran. Beruntung Iran menganut mazhab Syiah. Sehingga sedikit dukungan untuk mereka dalam berperang dengan Israel.

Belum muncul kekuatan Islam dunia atau kekuatan Islam dalam satu kawasan. Sekarang negara-negara Islam terus berbenah diri. Terus bergerak maju dalam berbagai bidang. Termasuk dalam membuat senjata-senjata perang seperti yang dimiki Israel.

Muslim tidak akan memaafkan Israel tentang Palestina. Muslim akan terus mengingat Palestina di dalam ingatan. Walau Palestina dihapus oleg google dari peta atau dihapus oleh Israel. Palestina akan tetap ada di dalam ingatan umat Islam. Palestina akan terus menjadi pemantik atau sumbu konflik Islam dan Israel.

Israel yang terus menumpahkan energi untuk menguasai Palestina. Dari energi SDM, juga menumpahkan materi yang sudah tidak terhitung. Begitupun dengan Amerika Serikat yang terus menyokong Israel. Disebabkan minyak bumi masih berguna untuk Amerika Serikat dan Blok Sekutu. Maka dukungan untuk Israel masih ada.

Tapi, apabila minyak bumi kawasan itu mulai menipis atau energi posil itu berganti dengan energi terbarukan. Maka dengan sendirinya dukungan Barat untuk Israel akan mengendor atau mungkin akan dihentikan. Apabila benar Eropa beralih ke dunia Islam nantinya. Tentu kepentingan untuk Yerusalem dan pangkalan mereka di Timur Tengah juga tidak menjadi penting. Dengan begitu suatu saat Israel akan sendirian.

Sudah saatnya Israel menata dunia baru mereka. Sudah saatnya Israel bersahabat dengan bangsa-bangsa muslim. Solusi dua negara adalah solusi yang efektif untuk diterimanya Yahudi oleh umat Islam secara umum. Energi dan biayah yang dimiliki lebih baik digunakan menimbun laut untuk mengganti luas tanah yang menjadi negara Palestina.

Sedangkan dengan permasalahan Tembok Ratapan dan masjidil Aqsha dapat dimusyawarahkan. Sebab Islam diwajibkan oleh Al-Quran untuk tidak menggangu keyakinan manusia di luar Islam. Israel haruslah keluar dari politik masa lampau. Hanya sekedar untuk mempropaganda mempertahankan keberadaan Israel.

Israel ibarat seorang yang terus menumpuk-numpuk jerami kering dan bensin di dalam rumah mereka. Sedangkan disekeliling rumah api terus menyalah dan terus melebar disekeliling rumah. Mungkin saat ini tembok rumah masih dapat membatasi nyalah api. Baru asap yang memedihkan mata pemilik rumah.

Hawa panas terus membuat gerah penghuni rumah. Ingin keluar tapi di luar bara api menyalah-nyalah. Seiring waktu akan ada angin yang berhembus dan membuat api menyalah tinggi. Lalu menyulut jerami dan bensin yang telah ditumpuk-tumpuk. Kemudian api menyambar dan membakar rumah beserta pemiliknya.

Kebakaran itu, akan mengakhiri segalanya dan menyisakan kesedihan. Masih banyak waktu untuk Israel membuang jerami kering dan mengganti bensin dengan air. Agar bumi ini memasuki masa damai dan kita (manusia) akan bersama-sama hidup berdampingan serta menghadapi semua permasalahan di bumi ini. Seperti kekeringan, kelaparan, virus, hancurnya alam, dan semua bencana kemanusiaan lainnya.

Pada dasarnya kebesaran sebuah negara bukan diukur dari luasnya wilayah. Tapi kebesaran sebuah negara diukur dari kemajuan ilmu pengetahuan, kesejahteraan masyarakatnya dan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki bangsa tersebut. Semoga Israel mulai terbuka dan dewasa dalam politik dunia moderen. Hal yang perlu dunia tahu, Islam telah menghancurkan semua kekuatan besar di muka bumi ini sejak kehadirannya. Bahkan bangsa bar-bar Mongol pun akhirnya menjadi dunia Islam sampai sekarang. 

Oleh. Joni Apero
Editor. Selita. S. Pd.
Palembang, 12 Februari 2020.

Sumber. George Lenczowski, Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia, Bandung: Algensindo, 1992.


[1]George Lenczowski, Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia, Bandung: Algensindo, 1992, h. 237.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment