PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

12/05/2019

Wisata Hutan dan Alam Bukit Pendape

Kalau selama ini kita habiskan waktu bekerja, olah raga, libur yang membosankan, waktu habis di sekolah atau kampus. Suasana kota bising atau pemukiman yang itu-itu saja. Membuat pikiran kusut dan tubuh menjadi lesuh, tarik selimut lalu tidur. Untuk melepaskan adrenalin sebagai orang muda, manusia aktif. Tentu kita membutuhkan suatu kegiatan ekstra. Ada sedikit saran bagi kalian yang ingin melakukan hal-hal baru.
    Dalam bentuk hiburan, wisata alam, penjelajahan hutan tropis, dan liburan. Apa itu, yaitu mengunjungi atau mendaki Bukit Pendape. Sebua bukit yang memiliki panorama alam yang indah. Apalagi kalau anda seorang pencinta alam. Aktivis lingkungan hidup, mahasiswa, pelajar atau anak muda (bujangan). Sangat cocok mendaki Bukit Pendape. Bukit Pendape terletak di Dusun Jebang, Desa Keramat Jaya, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan ketinggian diperkirakan 1.760 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Penduduknya beretnis Melayu dan beragama Islam.
    Ada apa saja di atas Bukit Pendape. Pertama ada spot foto yang sangat indah. Berbeda-beda posisi dalam sisi keindahan pemandangan lembah bukit. Ada gua batu yang memiliki banyak mitos. Kemudian batu-batu purba yang aneh. Konon menurut legenda asal usul Bukit Pendape. Batu-batu tersebut peninggalan bekas pertarungan Puyang Pendape dengan Puyang Rajo Batu.
    Namun, hal ini tidak perlu dipercaya seratus persen. Karena itu hanya legenda yang belum tentu ada kebenarannya. Jangan lupa bawak bekal bersama teman-teman, atau keluarga. Sebab akan ada sensasi makan bersama diatas bukit. Makan siang dengan menikmati pemandangan lembah bukit, suasana tenang dan damai, juga hembusan angin yang menyejukkan. Membuat paru-paru menjadi sehat sebab aktivitas yang berkeringat dan menghirup oksigen segar. Boleh juga bakar-bakar ayam, jagung dan ikan. Tapi ingat harus padamkan api jangan sampai kebakaran hutan, dosa masuk neraka dan masuk penjara. Seandainya pasilitas sudah cukup. Saya rasa dilakukan kemping juga oke di Bukit Pendape.
Bebatuan purba yang menurut Legenda Asal-Usul Bukit Pendape bekas pertarungan Puyang Pendape dengan Puyang Rajo Batu. Puyang Rajo Batu adalah orang sakti yang mampu menggerakkan bebatuan dengan kekuatan saktinya. Jangan menjadi perdebatan sebab legenda banyak versi juga. Karean ini adalah sastra milik rakyat zaman dahulu.
Bagian dalam gua di Bukit Pendape. Konon menurut legenda juga. Gua ini tempat bertapa Puyang Pendape sebelum dia bertarung dengan Puyang Rajo Batu.
Beberapa tempat spot foto yang keren di atas Bukit Pendape. Bagi yang ingin berpetualang, mendaki bukit, berwisata menghabiskan akhir pekan, atau waktu libur mari datang ke tempat wisata alam, Bukit Pendape.
Bagi pencinta alam, Mahasiswa Pencita Alam (MAPALA), Aktivis lingkungan hidup,  Pramuka, dan semua masyarakat di dunia ini. Dapat menjelajah hutan tropis yang lebat. Hutan Lindung Bukit Pendape.

    Ada nasihat orang tua. Dahulu waktu masih kecil. Kakek saya pernah bercerita kalau di wilayah kita ada sejenis mahkluk halus, Suban Tanah. Kata suban berarti siluman. Kadang ada juga orang tua menyebutnya Jin Penunggu Tanah. Kalau kamu lahir ditahun delapan puluhan, mungkin kamu pernah saat menanam padi (nugal) di ladang. Orang tua-tua kita memasang jajekat, dan membakar kemenyan. Sebagai ritual untuk meminta izin dari Suban Tanah yang menunggu tanah-tani. Agar tidak mengganggu saat menanam sesuatu, atau menggali tanah. Karena menanam tanaman menggali tanah. Misalnya menanam pisang, keladi dan sebagainya. Sehingga perlu minta izin pada Suban Tanah.
    Kakek bercerita, orang tua bilang kalau kita berbuat dosa diatas tanah di suatu kawasan yang di diami oleh Suban Tanah. Suban Tanah akan marah, karena mengotori kediamannya. Mengotori disini maksudnya berbuat buruk atau dosa. Jangan sampai kita bebuat dosa, seperti berzinah, pacaran tidak senono. Mengotori lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Mabuk-mabukan atau mengkonsumsi narkoba. Dari semua dosah tersebut kita akan diganggu oleh Suban Tanah.
    Dengan kekuatan sihirnya Suban Tanah dapat berbuat sesuatu pada seseorang yang telah berbuat dosa. Misalnya, hubungan pacaran akan putus dijalan. Mendapat musibah seperti kecelakaan sepeda motor. Terkenah penyakait yang parah. Dengan demikian jangalah sampai berbuat dosa dan hal-hal yang buruk di tempat wisata alam Bukit Pendape.
    Agar tidak di ganggu Suban Tanah. Bacalah basmalah saat memulai mendaki bukit. Niatkan hanya untuk berwisata dan berlibur. Bawaklah plastik besar untuk wadah sampah kita. Kalau kita baik Suban Tanah akan baik juga. Bahkan dia akan membantu manusia yang baik tersebut. Menurut mitos Suban Tanah adalah jin Islam. Kerajaan Suban Tanah terdapat di gunung-gunung dan bukit-bukit. Hanya cerita orang tua, mau percaya atau tidak terserah. Toh yang menanggung akibatnya yang berbuat.
#Yuk, berwisata alam di Bukit Pendape. Bukit Indah penuh legenda orang Melayu.

Oleh. Joni Apero
Palembang, 5 Desember 2019.
Sumber dan Sumber foto. @aemSoden. Desa Keramat Jaya.


By. Apero Fublic

Wacana Pembangunan Kawasan Wisata Hutan dan Alam Bukit Pendape

Apero Fublic.- Wacana adalah perbincangan mengenai suatu permasalahan yang melibatkan semua komponen masyarakat. Mencakup saran-saran, musyawara, usulan, ide-ide, atau sudut pandang. Kita membahas wacana pembangunan kawasan wisata.

Maka yang kita bahas adalah hal-hal yang berkaitan dalam membangun kawasan wisata tersebut. Dengan demikian, wacana ini mengajak masyarakat dan pemerintah untuk mewacanakan pembangunan kawasan wisata. Mengingat di Musi Banyuasin tidak ada kawasan wisata alam. Berbeda dengan Pagaralam yang banyak air terjun dan batu megalitik.

Sebuah kawasan dengan nama tradisional Dataran Negeri Bukit Pendape. Sekarang kawasan ini sudah menjadi beberapa kecamatan. Kecamatan Sungai Keruh sebagai induk kebudayaan. Kecamatan Jirak Jaya, Kecamatan Plakat Tinggi. Sebagian kecamatan lain seperti sebagian Kecamatan Sekayu, sebagian Kecamatan Lawang Wetan, sebagian Kecamatan Babat Toman, dan lainnya. Atau lebih mudahnya wilayah Kabupaten Musi Banyuasin seberang. Berpenduduk Suku Melayu dan beragama Islam.

Mengapa dinamakan Dataran Negeri Bukit Pendape. Karena wilayah ini terdapat sebuah bukit cukup tinggi, bernama Bukit Pendape. Bahasa nenek moyang atau bahasa Melayu lama (Sekayu tok), Pematang Bomi Bokit Pendape. Lalu nama tersebut di Indonesiakan menjadi Dataran Negeri Bukit Pendape. Aliran turunan bukit mengalir ke seluru kawasan dan sampai ke tebing Sungai Musi.

Bukit Pendape terletak di antara tiga kecamatan. Kecamatan Sungai Keruh, Plakat Tinggi dan Jirak Jaya. Bukit Pendape menjadi suatu tempat yang populer di Musi Banyuasin. Ketinggian diperkirakan 1.760 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Terletak di Dusun Jebang, Desa Keramat Jaya, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Bukit Pendape dapat dikembangkan menjadi tempat destinasi wisata alam, moderen. Hal pertama adalah sensasi pendakian ke puncak bukit. Layaknya berolah raga yang membuat sehat paru-paru. Kamu seakan ditantang untuk belajar mendaki gunung. Sensasi pendakian akan memberikan sensasi petualangan.

Seakan-akan kita sedang berada di dalam dunia film-film. Kedua, berfoto-foto dengan pemandangan lembah bukit. Baik dari bibir bukit secara langsung atau melalui spot foto yang sudah dibangun para pemuda dari Desa Keramat Jaya. Ketiga, berinteraksi dengan gua batu.


Saat berfoto di gua batu kamu akan merasa seorang petualang yang sesungguhnya. Keempat, menjelajah bebatuan yang tersebar di kawasan puncak bukit. Selain sebagai spot foto, sekaligus memberikan kesan kalau anda sedang berada di hutan pada zaman purba.

Kelima, bersantai dengan tenang sambil menikmati segarnya udara dan melimpahnya oksigen. Anda disarankan membawa bekal keluarga untuk bersantap di atas bukit. Menyenangkan bukan, menghabiskan waktu libur, akhir pekan, saat lebaran, tahun baru, berwisata, start your pelajar dan mahasisw. Tapi sambil memajukan daerah.
Kawasan Bukit Pendape yang juga bagian dari kawasan hutan lindung. Dapat dijadikan tempat edukasi mengenal tetumbuhan. Yang sangat baik untuk kampanye pelestarian lingkungan hidup. Kawasan Bukit Pendape dapat dijadikan Bumi Perkemahan Pramuka. Tempat wisata jelajah hutan dan praktek ilmu biologi, ilmu bumi. Namun semua ini diperlukan dukungan dari pihak terkait, PEMDA, PEMDES, DISBUDPAR dan Masyarakat sekitar.

Hal yang diperlukan adalah sarana dan prasarana. Jalan yang bagus, keamanan, pasilitas umum, petugas resmi, pemetaan dan sebagainya. Sangat dibutuhkan dalam pengembangan sebuah lokasi wisata. Karena wisata bagian dari kebutuhan manusia dimasa-masa damai seperti ini. Agar manusia dapat menjaga psikologi dengan baik. Hal tidak kalah penting adalah promosi berkelanjutan. Baik dari media cetak, seperti koran. Media online seperti websitefacebook dan lain-lain.

Bagi masyarakat di tiga kecamatan, Sungai Keruh, Jirak Jaya, Plakat Tinggi dapat mendukung kemajuan pariwisata daerah. Hal paling utama adalah dengan berkunjung atau mengadakan tour secara berkalah dengan kelompok-kelompok. Walaupun sudah sering mengunjungi Bukit Pendape. Tapi tetap berkunjung lagi dilain waktu berkelanjutan. Agar tetap hidup pariwisata alam Bukit Pendape.

Bentuk dukungan nyata seperti itulah yang dibutuhkan sekarang. Untuk menarik wisatawan lokal, dan nasional. Sebab pariwisata dapat membangkitkan geliat ekonomi di suatu tempat. Dampak ekonomi seperti kerajinan sebagai bentuk oleh-oleh, kuliner, tenaga pemandu wisata (guide), perdagangan, transportasi, perbengkelan atau mungkin penginapan. Begitupun instansi PEMDA, Swasta, BUMN. Juga mendukung dengan menganjurkan stap untuk berkunjung. Sebagai bentuk dukungan pada pariwisata lokal.

Beberapa tugas besar masyarakat setempat dalam memajukan pariwisata di Kawasan Bukit Pendape. Pertama adalah keamanan dan kenyamanan pengunjung. Kalau masyarakat setempat tidak memperhatikan dan menjaga keamanan tentu pengunjung tidak mau datang. Kedua, agar masyarakat jangan menipu. Baik itu menipu harga transportasi, harga barang, dan jasa. Ketiga, masyarakat harus menjaga nama baik tempat wisata.

Misalnya, jangan sampai terjadi hal-hal tidak baik (berdosa). Misalnya perzinahan individu pengunjung. Pacaran (basindo) yang melampau batas. Kemudian jauhkan dari orang-orang mengkonsumsi minuman keras dan narkoba. Orang-orang akan takut, sebab dalam pemikiran masyarakat.

Tempat tersebut menjadi tempat orang tidak benar. Apabila sudah rusak nama demikian. Maka orang-orang tua akan melarang anak-anak mereka berkunjung. Kemudian gadis atau bujang yang baik-baik (bermoral) tidak mau datang. Karena mereka takut rusak nama, takut juga terpengaruh.

Maka dari tiga pokok hal tersebut adalah tugas bersama masyarakat, jangan sampai terjadi. Masyarakat juga harus terus menerus berkampanye dan membenahi kawasan. Jangan kendor dan putus asah. Tetap semangat dan kreatif dalam membangun kawasan Wisata Alam Bukit Pandape.

Batu-batu di atas Bukit Pendape menjadi spot foto yang keren dan alami. Apabila ditata dengan baik. Tentu akan menjadi kawasan wisata alam yang menarik. Bebatuan tersebut juga menjadi tanda tanya??. Mengingat di kawasan ini adalah kawasan yang jauh dari pegunungan.
#YUK MENDAKI BUKIT PENDAPE.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 5 Desember 2019.
Sumber dan sumber foto. Pemuda Desa Kramat Jaya.

By. Apero Fublic

12/01/2019

Asal Mula Nama Indonesia

Apero Fublic.- Sebagai rakyat Indonesia apakah kamu sudah tahu tentang asal usul nama negara kita, Indonesia. Sebagai seorang rakyat yang bangga dengan negara Indonesia dan menjadi Indonesia. Sangat memalukan kalau tidak tahu dengan asal usul nama negara sendiri. Berikut cuplikan sejarah nama Indonesia, dan menjadi nama negara kita.


Pada bab pertama dalam bukunya, yang membahas Anthropologi Kebudayaan Indonesia. Dr. Fischer mencatat  bahwa pada tahun 1850 seorang berkebangsaan Inggris bernama Earl menamakan penduduk yang mendiami Malayan Archipelago dengan nama Indu-nesian atau Malaya-nesians.

Karena sebelum berdirinya negara Indonesia, negara Malaysia, negara Brunai Darussalam, negara Filipina, dan lainnya. Kita dikenal dengan identitas Bangsa Melayu. Identitas kawasan kepulauan disebut dengan jazirah Melayu. Seorang pelaut Inggri pernah berkata. "Kalau kamu mengerti bahasa Melayu maka tidak akan tersesat di kepulauan luas ini.


Pada tahun yang sama juga. Masih orang Inggris yang bernama Logan menyebut kepulauan luas di Asia Tenggara dengan Indo-Nesia. Dia orang pertama kalinya menulis nama kepulaan yang luas itu dengan Indo-Nesia walau masih bentuk dua kata. Penjajah Belanda waktu itu menamakan kepulauan luas di Nusantara dengan Indische atau Maleise Archipel van Oost-Indie. Sedangkan penamaan wilayah jajahan mereka (Indonesia), dengan Hindia Belanda atau Nederlands-Indie.

Seorang penulis Multatuli untuk keperluan menulis nama kepulaun besar membentang di katulistiwa dengan istilah Insulinde. Masa-masa itu belum dikenal kata-kata Indonesia. Dunia selalu menyebut dengan The Great Malay Archipelago atau kepulauan Melayu yang besar. Pada masa jauh sebelumnya, Melayu juga telah menjadi identitas seluruh kepulauan. Kata Nusantara juga belum populer karena belum adanya ulasan ilmia dari kitab-kitab peninggalan Kerajaan Majapahit.


Kata Indonesia baru muncul dan menjadi rujukan para penulis-penulis setelah hadirnya sebuah buku yang berjudul Indonesia. Buku di tulis oleh seorang etnolog dari Jerman bernama Bastian pada tahun 1884 M. Buku tersebut dengan tegas dan lugas berjudul, INDONESIA. Maka sejak itulah kepulauan Melayu khususnya Hindia Belanda mulai perlahan berubah disebut dengan Indonesia. Kaum pergerakan menggunakan istilah Indonesia sebagai identitas baru untuk wilayah Hindia Belanda.

Kata Indonesia dijadikan identitas geo politik di Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan dari jajahan Belanda. Perubahan dimulai pada bidang kesusastraan, meliputi dunia tulis seperti dunia jurnalisme, propaganda, brosur dan lainnya.

Begitupun dengan nama-nama organisasi pemuda, seperti PI (Persatuan Indonesia) yang didirikan di Belanda oleh Bung Hatta dan kawan-kawan. Puncak peristiwa yaitu pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 diikrarkan. Sehingga kata Indonesia melekat, populer, akrab dan dimiliki oleh rakyat. Lalu dijadikan nama negara dan nama bangsa. Membuang istilah Hindia Belanda.

Nama Indonesia apabila dilihat dari sisi kebudayaan seperti bahasa dan seni mencakup wilayah yang luas. Dari pulau Madagaskar, kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina, pulau Papua dan sampai ke Pulau Paas di Samudera Pasifik. Maka tidak ada alasan menggunakan ras dan budaya, untuk memisahkan diri atau wilayah dari negara Indonesia,

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 2 Desember 2019.Sumber: Lothrop Stoddard. Pasang Naik Kulit Berwarna. Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta, 1966. Edisi terbitan dan terjemahan Indonesia.

Sy. Apero Fublic