11/07/2019

Fakta-Fakta Jalan Cerita Sinetron di Indonesai


Apero Fublic.- Kamu suka menonton sinetron di televisi-televisi swasta di Indonesia. Atau memiliki sinetron kegemaran sendiri. Selama menonton sinetron-sinetron tersebut, adakah yang memberikan kesan cerita yang baik dalam kehidupan sosial, menurut anda.

Atau dalam jalan cerita sinetron sesuai dengan keadaan sosial budaya masyarakat di Indonesia. Hal yang harus digaris bawahi adalah. Catatan: jangan mengumpamakan sinetron dengan kehidupan nyata kita. Karena sinetron hanyalah cerita-cerita rekaan penulis skenario dan sutradara.

Mereka membuat sinetron sedang berbisnis. Jadi, sinetron bukan contoh kehidupan nyata. Jangan sampai anda membawa cara-cara sinetron ke dunia nyata. Apalagi sampai meniru-niru adegan-adegan di dalam sinetron. Banyak orang-orang meniru adegan di dalam sinetron. Sehingga di dunia nyata mereka menjadi lebay dan over akting.

Sintron hanyalah hiburan bukan tuntunan. Hampir semua sinetron di Indonesia jalan cerita itu-itu saja. Hanya berbeda peran dan cenal televisinya saja. Berikut ini, beberapa fakta-fakta jalan cerita sinetron-sinetron di Indonesia. Miskin kreativitas, miskin adab dan budaya, dan bukan tontonan baik untuk anak-anak.


1. Rebutan Harta.
Sinetron Indonesia selalu bercerita tentang sebuah keluarga rebutan harta. Misalnya adegan ibu tiri yang jahat ingin menguasai harta suaminya. Dia tidak ingin harta itu jatuh ketangan anak suaminya sedikitpun. Sehingga dalam jalan cerita selalu membahas itu-itu saja. Dari mencuri sertifikat, menghasut, intrik, lalu menyiksa atau berencana membunu dengan pembunuh bayaran, dengan racun. Kadang ada juga yang meracun kemudian terminum oleh anaknya sendiri. Lalu menyalakan anak tirinya.

Ada juga jalan cerita anak tertua merebut semua harta dan adik-adiknya tidak di kasih sedikitpun. Kemudian adik-adiknya juga berusaha melawan dan mencari-cari cara merebut harta juga. Pokoknya rebutan harta menghabiskan jalan cerita sinetron. Akhir cerita yang jahat mati kena azab. Ngakak-kan. Tema rebutan kadang bukan cuma masalah harta, tapi masalah cinta.

Merebut suami orang karena harta, merebut istri orang karena harta. Merebut tunangan orang karena harta, atau pacar orang karena harta. Para penulis skenario jelas-jelas orang yang tidak mengerti budaya Indonesia dan berpaham materialistik. Sehingga sangat dibuat-buat namun sangat merusak jalan pemikiran masyarakat kota. Merusak citra Indonesia di dunia perfileman. Tidak ada sinetron yang jalan ceritanya dibuat menurut standar kesusasteraan Indonesia.


2. Percintaan.
Dalam jalan cerita sinetron Indonesia hampir setengah jalan cerita habis mengurus urusan cinta. Kadang sinetron Indonesia juga mengisyaratkan berbuat zina walau tidak di tampilkan. Namun otak kecil penonton menangkap isyarat tersebut. Permasalahan cinta tidak ada habis-habisnya. Sehingga kehidupan dalam sinetron hanyalah dunia cinta. Hancur karena cinta, putus asah karena cinta. Sakit keras karena cinta. Menderita karena cinta, dan sebagainya.


Mulai dari cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta segi tiga, cinta terlarang kemudian selingkuh dan berzina. Istri orang bermain serong dan bercerai. Selain itu, dalam dunia cinta sering menampilkan adegan ranjang walau tidak menampilkan adegan perzinahan.

Tapi orang sudah menangkap kalau mereka itu saat mati lampu akan berzina. Pokoknya hampir semua urusan, tema apa saja, urusan cinta setengah dari jalan cerita. Sehingga sinetron mirip dongeng anak-anak. Kalau cemburu sangat ditampakkan. Seperti mengamuk, menangis tersedu-seduh, tidak mau makan, marah-marah. Terlihat seperti anak-anak umur lima tahun, atau diistilahkan lebay.

Padahal orang cemburu hanya terlihat pada raut wajahnya saja. Kemudian dia merasa sedih dan berusaha menutupi. Kalau dia ingin mengeluarkan emosi. Biasanya hanya menyendiri atau mendengar lagu-lagu. Barulah ada air mata menetes sebutir.


Jauh berbeda dengan sinetron luar. Misalnya sinetron tentang watak orang keras kepala. Di sepanjang jalan cerita dia mendapat kerugian, jauh dari kata baik. Kemudia dari  gara-gara keras kepalanya banyak menemui kesulitan hidup.

Keras kepalanya membuat dia buta mata hati, dan lainnya. Kisah cinta memang tidak dapat dipisahkan. Tapi jalan cerita tentang cinta hanya sepuluh sampai limabelas persen saja dari jalan cerita. Dalam cerita dan kata-kata banyak nasihat dan kebijakan. Selayaknya kehidupan normal manusia dan tidak terlalu dibuat-buat.

Sinetron luar menampilkan kreatifitas besar dengan mengangkat cerita yang baik. Seumpama sinetron tentang seorang gadis berjuang dalam kemiskinan dan merawat ibunya. Sehingga jalan ceritanya penuh penderitaan dan ketabahan. Wajar kalau dia jatuh cinta. Tapi cerita cinta tersebut tidak mendominasi jalan cerita seperti sinetron Indonesia.


3. Tahayul.
Tahayul adalah suatu paham pemikiran yang percaya dengan hal ghaib aneh, keberadaan hantu, jin, roh, yang ditranspormasikan kedalam dunia nyata yang dikarang-karang, diduga-duga, dibuat-buat oleh manusia. Sehingga muncul bualan yang tidak logis dan tidak berdasar.

Sinetron Indonesia selalu mengusung tentang tahayul seperti ini. Misalnya dalam cerita sintron orang jahat menggunakan jasa dukun untuk berbuat jahat. Orang mati kemudian menjadi arwa penasaran, gentayangan. Atau memang memproduksi sinetron-sinetron yang bertema tahayul, misalnya sinetron kafir, atau sinetron Azab, Taubat dan lainnya.

4. Menunjukkan Gelagat.

Menunjukkan gelagat pada penonton. Sinetron Indonesia akting jahatnya selalu ditampakkan. Menandakan pemikiran orang Indonesia masih sangat rendah. Dalam hal ini, misalnya pemeran antagonis sedang berencana jahat. Dalam adegan dia menampakkan pada penonton gelagat jahat. Misalnya mata didelik-delikkan. Mengangguk-angguk dan bibir dimonyong-monyongkan.

Kemudian terdengar suara-suara gaib. Maksudnya suara hati si jahat dari dalam hati. Hanya sinetron Indonesia kata-kata di dalam hati manusia dapat didengar. Sangat jauh berbeda dengan sinetron-sinetron luar dimana sikap, sifat, tindakan adegan halus dan membedakan manusia jahat dari kata-kata dan cara bertingkah laku keseharian. Sehingga terkesan tidak kaku dan di buat-buat.


4. Penonton Jadi Sutradara.
Penonton jadi sutradara disini adalah dimana penonton sudah dapat menerkah jalan cerita kedepannya. Misalnya dalam adegan cerita si miskin yang terlunta-lunta. Nanti akan menjadi orang yang sangat kaya raya. Kemudian yang menghinanya dulu menjadi miskin dan ditolong oleh orang yang dia hina dulu. Lalu si penghina dulu menjadi baik dan berteman dengan si miskin sebelumnya. Atau juga si miskin menjadi kaya. Kemudian dia menjadi sombong dan menjadi miskin lagi.

Dalam urusan percintaan misalnya dalam adegan sinetron si miskin dihina oleh pacar kaya seorang gadis yang dia sukai. Namun si gadis akhirnya mencintai si miskin dan dia putus dengan pacar kayanya. Kemudian si miskin mendadak kaya dan membeli perusahaan si penghina dahulu. Penonton sinetron tidak khawatir lagi dalam menonton adegan genting. Sebab saat genting itu selalu ada yang datang menolong atau membantu. Begitulah, sinetron Indonesia belum selesai sudah dapat diterkah oleh penontonnya.


5. Adegan Atau Isyarat Tidak Senono.
Sinetron Indonesia dibuat secara cepat dan pesanan kilat. Mengapa demikian, karena dalam jalan cerita tidak terlihat dari alur cerita menghantar penonton ke maksud dan tujuan. Semua jalan cerita praktis dan langsung. Dalam adegan jalan cerita tidak banyak keterhubungan yang luas.

Tidak ada dialog-dialog yang masuk akal dan bijak. Sehingga dalam mencari ketenaran, kemegahan di dalam cerita maka dimunculkan adegan-adegan tidak senono atau melampaui batas.  Misalnya seks tidak sehat. Perzinahan dan perselingkuhan. Atau menyajikan kejahatan-kejahatan yang melampaui batas-batas kemanusiaan.


Misalnya, dalam jalan cerita seorang anak kurang ajar pada orang tuanya. Alasan kurang ajar tersebut biasanya karena hal kecil. Seumpama si anak meminta uang untuk poya-poya sedangkan mereka miskin. Tidak diberikan ibunya lalau marah dan memukul ibunya.

Padahal ibunya adalah seorang buru cuci atau pedagang kecil. Dalam akal manusia jahat sekalipun, anak-anak akan tahu soal ekonomi keluarganya. Dia tahu hitungan uang dari hasil upah mencuci ibunya. Yang makan saja tidak cukup. Di dalam adegan si anak buru cuci memaksa ibunya memberikan uang yang banyak. Itukan cerita tidak masuk akal, bagaimana si ibu memenuhi.

Ketika uang tidak dapat diberikan. Lalu sang anak memukul ibunya. Atau berbuat nekad, misalnya menjual diri, memakai narkoba, mabok-mabokkan, dan jadi geng. Itukan tidak masuk akal sekali. Kalau di dalam jalan cerita, misalnya mereka hidup sebagai orang kaya.

Anaknya tumbuh menjadi orang manja dan semua keinginannya selama ini dituruti. Kemudian mereka bangkrut. Karena usahanya terbakar dan tidak ada ansurasi aset mereka. Sehingga mereka menjadi sangat miskin. Anaknya yang tumbu menjadi anak manja. Kemudian berlaku kurang baik.

Lalu dia mempertahankan sikap manjanya karena dia merasa keluarga masih ada uang, seumpamana tabungan. Tapi tanpa sepengetahuan anaknya tabungan tersebut juga sudah habis membayar tunjangan karyawan. Ceritanya masih dapat dibenarkan. Sebab alur, tokoh, watak, paham itu tidak dibuat-buat menemui alurnya.


Pernah ada jalan cerita dalam sinetron Indonesia yang tayang setiap sore. Jalan ceritanya, seorang laki-laki dan seorang wanita berteman lalu bekerja sama dalam rencana jahat. Setelah sepakat dengan akan jahat keduanya. Lalu si laki-laki berkata, “Malam ini kamu jadi milik aku ya. “Malam ini kamu jadi milik aku ya!!.

Dalam adegan ini mengisyaratkan prilaku ingin berbuat tidak senono, yaitu berzinah. Sinetron ditonton semua generasi anak bangsa. Hal tersebut memberi pengaruh pree seks dan wanita tidak lagi mempermasalahkan harga diri dan kehormatannya sebagai wanita. Menunjukkan pemproduksi dan penulis cerita sinetron itu adalah penjahat sosial dan bukan orang yang beriman.


6. Mendadak.
Sinetron Indonesia selalu serba mendadak, mendadak baik, mendadak jahat, mendadak cinta dan mendadak insyaf. Dalam mendadak cinta misalnya sekali bertemu saja, lalu berpandangan mata dan jatuh cinta. Dalam kehidupan nyata tidak pernah wanita mendadak cinta.

Butuh proses dan rasa nyaman dulu baru bisa cinta, ngakakkan. Sinetron di Indonesia dapat menjadi kaya mendadak dan dapat miskin mendadak. Orang yang miskin dengan usaha sedikti tiba-tiba sudah punya segalahnya. Baru masuk kerja sudah menjadi orang nomor satu di perusahaan. Orang yang sangat kaya raya, tiba-tiba bangkrut dan menjadi sangat miskin.

Karena semua hartanya disita oleh bank. Dari rumah, mobil, dan semua rekening bank di blokir, tinggal baju di badan saja. Berati peran itu bukan peran orang kaya, tapi peran orang banyak hutang dan kredit. Begitulah sinetron di Indonesai, hampir semua jalan kebangkrutan usaha diikuti dengan bank menyita seluruh hartanya.


Apakah anda penikmat sinetron Indonesia atau penghobi sinetron semacam itu. Maka kehidupan anda tidak jauh-jauh dari urusan sandiwara-sandiwara yang ada di dalam sinetron. Ingat, sinetron itu hanya hiburan, bukan tuntunan.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang,   November 2019.

By. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment