-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Dongeng Legenda Gajah Tua dan Ayam Beruge
Dongeng

Legenda Gajah Tua dan Ayam Beruge

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
20 Jun, 2019 1 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
APERO FUBLIC.- Alkisah di zaman dahulu kalah. Kecamatan Sungai Keruh belum ada penghuninya. Datarannya yang membentang dari tebing Sungai Musi sampai ke puncak Bukit Pandape, hanya ditutupi hutan lebat, dan banyak rawa-rawa. Sedangkan Sungai Musi dihuni oleh hewan buas seperti buaya, dan ular piton raksasa.

Di daratan banyak sekali binatang-binatang liar, gajah, harimau, kijang, rusa, kancil, napu, kera, tapir, babi hutan dan lainnya. Banyak juga jenis unggas, seperti elang, ayam hutan atau Beruge, itik hutan, dan  lainnya. Diantara unggas-unggas itu, ayam hutan adalah unggas yang paling terkenal. Memiliki bulu-bulu yang indah dan suaranya yang merdu. Saat berkokok semua hewan hutan terbangun di pagi hari.

*****

Waktu itu musim kemarau, sehingga hewan-hewan sangat kesulitan mencari air minum. Siang itu, cuaca sangat panas dari biasanya. Seekor anak tikus menemukan air di lubang bambu yang terbelah. Anak tikus begitu gembira lalu minum dengan rakus karena kehausan. Tanpa disadarinya seekor ayam beruge jantan telah berdiri di belakangnya. Tiba-tiba cakar ayam menerkam kearahnya. Leher terjepit di selah cakar ayam beruge.

“Dapat minum dan dapat makanan. Ha..ha..ha..ha...ha.” Kata Beruge seraya membentak. Anak tikus terkejut dan ketakutan, berteriak memanggil ibunya. Dari jauh ibu tikus mendengar dan berlari menghampiri. Ibu tikus melihat anaknya sudah tertangkap oleh Beruge. Ibu tikus berusaha tenang menghadapi si Beruge, untuk menyelamatkan anaknya. Ibu tikus tau kalau Beruge hewan yang sangat suka dipuji, dan membanggakan diri. Ibu tikus berkata pelan dan lembut. Dia tidak mau mengambil resiko, karena ayam beruge bukan lawannya. Salah sedikit, sekali patuk daging anaknya bisa terkoyak oleh paru beruge.

“Baginda raja unggas, Puyang yang merdu suaranya. Unggas terindah di hutan. Sebab apa kiranya anak hamba ditangkap paduka." Kata si ibu tikus memelas sambil memuji. Diam-diam si ayam beruge merasa tersanjung. Saat dipanggil dengan sebutan baginda, puyang, dan paduka.

"Oh, kau ibunya. Apa kesalahannya. Dia telah mencuri air minumku, dan gantinya dia akan Aku makan." Kata ayam beruge dengan nada mengancam.

“Adu, ampun Puyang Baruge. Kiranya Puyang Raja Unggas berbaik hati pada hamba dan anak hamba. Ampun beribu ampun. Baginda yang bersuara nan merdu. Dapatlah memberi ampun dan belas kasih pada kami yang hina dan lemah ini. Mohon dimaafkan atas kesalahan anak hamba. Yang telah lancang mencuri air minum paduka puyang yang muliah." Ujar ibu tikur sambil berlutut.

"Tidak, sebaiknya engkau pergi. Atau kau, Aku makan juga.” Kata si Beruge keras. Tapi beruge mulai tersanjung oleh kata-kata Ibu tikus.

“Baginda, puyangku yang mulia, tidakkah baginda sadari betapa indah diri paduka itu. Berbulu emas dan berbulu perak. Bersuara merdu, lagi bijaksana. Hamba pikir kenapa bukan baginda yang menjadi raja, di hutan kita ini. Tuan juga selalu membangunkan seisi hutan dengan suara tuan yang merdu. Bukan hamba bermaksud menyanjung puyang, bukankah itu memang kenyataannya. Kenapa bukan puyang yang menjadi raja hutan.” Kata ibu tikus.

"Ibu tikus, jangan bermimpi dirimu, bagaimana pula Aku bisa menjadi raja hutan, hah." Jawab ayam beruge sambil menghardik. Ayam beruge tampak menjulurkan leher dan mengepak-ngepakkan sayapnya. Tanda dia mulai termakan pujian ibu tikus.

"Begini baginda yang mulia, saya punya usul. Ada baiknya baginda menantang bertanding lomba makan dengan raja hutan kita, si gajah tua. Apabila baginda menang, maka baginda akan menjadi raja di hutan kita ini. Tuan akan memiliki kekuasaan dan hidup senang, banyak pelayan, dan kehormatan.” Kata ibu tikus. Si beruge berpikir sejenak, sambil manggut-manggut.

"Bagaimana caranya aku bisa mengalahkan si gajah tua itu.” Tanya si ayam Beruge.

“Baginda, sifat gajah kalau makan dia rakus. Lalu dia akan makan cepat dan perutnya cepat kenyang.  Sedangkan baginda makannya lama. Karena memakan butir-butir padi atau biji-bijian. Jadi aturan perlombaannya. Siapa yang paling tahan lama makan, dia pemenangnya. Pertaruhannya, apabila baginda menang, maka baginda meminta kedudukan sebagai raja hutan.” Saran si ibu tikus.

"Heemmmm!!!. Benar juga ide engkau, ibu tikus. Akhirnya  ayam beruge termakan juga oleh bujuk dan puji-puji ibu tikus.

"Baiklah, karena kau telah baik padaku. Mengakui kehebatanku dan kesempurnaanku. Aku akan memaafkan anakmu, yang nakal ini.” Kata Beruge. Setelah kaki ayam Beruge diangkat. Anak tikus berlari dan memeluk ibunya, sambil menangis.

"Baginda, puyang kami yang muliah izinkan kami pamit. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas kemurahan hati baginda. Puyang Baruge akan menjadi raja kami.” Ibu tikus dan anaknya pergi, lalu menghilang di balik semak-semak.

*****

Waktu berlalu, ayam beruge mencari gajah si raja hutan untuk menantang pertandingan lomba makan paling lama. Gajah Tua, dia dipilih rakyat hutan menjadi raja hutan. Karena dia sangat bijaksana, jujur dan amanah.

Suatu sore, pertemuan Beruge dengan Gajah si Raja Hutan pun terjadi. Melihat gajah tua itu, mata si Beruge bersinar. Dia tampak meremehkan Gajah Tua itu.

"Pucuk dicinta ulam pun tiba. Bertemu juga yang Aku cari-cari.” Kata Beruge. Beruge mengepak-ngpakkankan sayapnya dan berkokok panjang. Dia berdiri di tengah jalan menghadang si gajah. Gajah Tua berhenti memperhatikan beruge dengan penuh tanda tanya. Lagaknya tidak sopan dan angkuh sekali. Gajah Tua menarik nafas dalam melihat kelakuan Beruge.

“Kuku-kruuuuyyuuuukkkkk-kuku-kruyuuukkkkkkkkkkk.” Kokok Beruge berulang-ulang.

"Ada apa denganmu, ayam Beruge. Kenapa kau menghalangi jalanku!. Nanti terinjak!, patah kakimu.” Kata Gajah Tua.

Beruge tidak langsung menjawab, dia malah mengngepakkan bulu-bulu dan sayapnya. Seakan tidak mengindakan kata-kata sang gajah. Kemudian mengais-ngais tanah, dan mematuk-matuk makanan yang dia dapat.  Hal ini, terus dilakukan si ayam beruge, yang juga diselingi dengan berkokok menantang. Betapa gusar Gajah Tua itu.

“Beruge, kalau tidak ada suatu hal, maka tolong jangan menghalangi jalanku. Aku ada urusan penting di atas Bukit Pendape.” Kata Gajah Tue.

“Baiklah gajah yang besar, langsung saja pada intinya. Aku hendak menantangmu untuk bertanding makan. Tubuh besarmu atau tubuh kecilku yang akan menang. Kalau Aku menang, kau harus menyerahkan kedudukanmu sebagai raja hutan padaku.” Kata Beruge.

“Sudahlah Beruge, banyak hal yang dapat dilakukan. Memimpin bukan perkara mudah atau perkara kedudukan, tapi masalah tanggung jawab.” Kata Gajah Tua.

“Apakah kau takut, Gajah Tua.” Kata Beruge. Gajah tidak menjawab, dia menganggap beruge seperti anak kecil dan tidak mau meladeninya. Gajah bergerak untuk pergi. Dari tadi, tanpa disadari Gajah Tua dan Beruge percakapan mereka didengar oleh beberapa hewan lainnya. Seekor burung Lamukan, dua ekor kadal, empat ekor tupai, ular daun dan tiga ekor monyet. Berita tantangan pertandingan dari si Beruge menyebar dengan cepat. Seantero hutan geger dan membicarakan keberanian ayam beruge menantang gajah raja hutan.

“Baginda Raja, benarkah baginda takut pada beruge. Bagaimana baginda nantinya melindungi kami kalau dengan beruge saja kalah.” Kata beruang. Gajah benar-benar terdesak oleh rakyatnya.

Gajah pemimpin bijaksana itu menarik napas dalam. Dia tidak tahu bagaimana lagi. Semuanya mendesak untuk menyambut tantangan Beruge.

"Bukan masalah takut atau berani, wahai Beruang. Kalian adalah rakyatku, tidak pantas dan tidak boleh seorang raja bertarung, mengadu kekuatan, dengan rakyatnya sendiri. Apa artinya menjadi raja kalian kalau Aku bertikai dengan kalian.” Kata si gajah dengan berwibawa.

“Tapi baginda puyang kami, tidak ada salahnya apabila baginda bertanding secara adil dan jujur. Dengan rakyat baginda sendiri. Pertandingan ini juga hanya sebatas makan-makan. Tidak juga berperang atau mengadu otot.” Jelas monyet sambil makan pisang dan duduk santai di akar yang menjuntai.

“Betul baginda, apa kata rakyat baginda apabila baginda menolak bertanding dengan Beruge kecil begitu.” Kata burung Lamukan. Akhirnya, karena banyak desakan, dengan berat hati gajah yang bijaksana itu, terpaksa menyetujui tantangan beruge. Selanjutnya, ditentukanlah hari dan waktu pertandingan. Bertempat di tanah terbuka dan bersih. Pertandingan diumumkan ke seluruh pelosok hutan.

*****

Begitupun persiapan juga dimulai. Ribuan burung pipit ditugaskan mencari bulir padi atau biji-bijian. Untuk makanan ayam beruge saat pertandingan. Ratusan rusa dan kijang juga mencari rumput-rumputan untuk makanan Gajah Tua saat bertanding. Semua hewan membantu untuk hari pertandingan itu. Tibalah hari pertandingan, ribuan hewan penghuni hutan datang untuk menyaksikan  pertandingan antara si Beruge dan Gajah tua si raja hutan. Seekor orang hutan berdiri di tengah lapangan pertandingan, dan berkata.

"Hadirin semua, penghuni hutan di Dataran Pedatuan Bukit Pendape. Hari ini adalah hari pertandingan besar dalam sejarah para hewan-hewan. Yaitu, pertandingan antara baginda raja hutan kita, Gajah Tua. Melawan Si ayam hutan, Beruge.” Katanya, disambut meriah tepuk tangan.

“Dialah si Berugeeeee yang pemberani.” Teriak orang hutan menyambut kedatangan Beruge. Beruge berkokok nyaring dan mengepak-ngepakkan sayapnya di arena pertandingan.

“Aturan pertandingannya, siapa yang paling lama makan. Maka dialah pemenang dan menjadi menjadi raja hutan kita. Apa kalian semua sepakat.” Orang Hutan berkata setengah berteriak. Semua sepakat dengan tepukan tangan riuh dan sorakan. Gajah datang perlahan memasuki arena pertandingan. Dia berdiri di dekat tumpukan rumput dan beruge berdiri di dekat tumpukan biji-bijian.

*****

Pertandingan dimulai, kebiasaan semua gajah makan cepat sesuai prediksi ibu tikus. Dalam waktu cepat setengah rumput habis dan perut gajah mulai tidak muat. Gajah memaksa dan perutnya kekenyangan, sampai terasa sakit. Gajah beristirahat dan tertidur nyenyak.

Sementara ayam terus makan dan makan. Dia tersenyum penuh kemenangan melihat gajah telah tertidur. Sorakan dan pujian diberikan pada Beruge yang pemberani. Beruge yang bersifat suka dipuji dan sombong, menjadi lupa diri. Puji dan sanjungan membuat dia melayang tinggi.

Beruge terus makan dan makan diiringin teriakan sorakan pendukungnya. Seekor katak tua yang lemah melompat mendekatinya.

“Berugeee. Berugee. Berugee.” Teriak pendukung Beruge.

“Cucuku Beruge, sudah cukup makannya. Ingat, kau tidak bisa makan terlalu banyak bijian, berbhaya.” Katak tua yang lemah mengingatkan. Beruge marah dan berkata padanya penuh keangkuhan.

“Pergi kau katak tua, atau kau Aku makan juga. Lihat gajah saja akan kalah olehku apalagi dirimu yang hanya katak yang rendah.” Kata Beruge tidak mau menerima nasihat dan saran katak. Beruge merasa dirinya sangat hebat, kuat dan pintar sekali. Katak pergi meninggalkan beruge sambil menarik nafas dalam. Dia langsung pulang ke sarangnya.

"Ayo Beruge yang berbulu indah,  bersuara merdu. Makan terus, ayo kalakan Gajah Tua dan jadilah Raja Hutan." Teriak kijang.

“Puyang Beruge. Puyang Beruge” Teriak hewan-hewan tak henti-henti. Mereka telah memberikan gelar bangsawan padanya.

*****

Gajah akhirnya menyerah dan kembali duduk di bawa pohon karena kekenyangan. Semua pendukungnya kecewa dan sedih. Sedangkan pendukung ayam beruge terus bersorak. Sebab ayam terus makan dan makan, calon pemenang. Ayam Beruge begitu bangga karena sorakan pendukungnya.

Orang hutan maju ke arena pertandingan lagi. Dia akan mengumumkan pemenang lomba makan terlama. Beruge dinilai telah menang sedangkan gajah telah tertidur lagi. Semua bertepuk tangan menyambut kemenangan Beruge.

“Inilah dia, Raja Hutan yang baruuu.” Kata Orang Hutan keras, yang disambut pekikan seru. Orang Hutan memegang sayap Beruge, dan menuntun berjalan.

“Baginda Puyang Baruge.” Teriak orang hutan, diikuti riuh tepuk tangan dan sorakan. Tiba-tiba.

“Akkkk, hueeekkkk.” Berkali-kali suara tercekik dari tenggorokan ayam beruge, lalu dia roboh ke tanah. Semua terkejut dan terdiam. Ternyata biji-biji yang dimakan beruge terlalu banyak. Karena panas tubu dan pengolahan makan oleh tubuhnya membuat biji-biji mengembang. Maka lambung dan wadah makanan tidak kuat menahan. Beruge tercekik terus dan akhirnya dia tidak dapat bernafas, dan tubuhnya kejang-kejang beberapa saat lalu dia mati.

 


Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S. Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Sungai Keruh, 19 Juli 2018.
Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri, resep obat tradisional,  quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.

Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.

Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.

Sy. Apero Fublic
Via Dongeng
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

1 comment

  1. UnknownOctober 9, 2020 at 7:19 PM

    Cerita rakyat..dari Sungai Keruh Musi Banyuasin

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Bupati Muba H M Toha Semarakkan Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Polres Muba

PT. Media Apero Fublic- Tuesday, July 01, 2025 0
Bupati Muba H M Toha Semarakkan Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Polres Muba
APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Suasana hangat penuh keakraban mewarnai acara syukuran Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar Polres Musi Banyuasin di Pendopoan G…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025225
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 225 Berita Daerah 403 Berita Internasional 20 Berita Nasional 305 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us