-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Cerita Bersambung Cerita Rakyat Sastra Klasik Banyak Catra (Kamandaka) Menerima Anugerah Dewata (Episode 11)
Cerita Bersambung Cerita Rakyat Sastra Klasik

Banyak Catra (Kamandaka) Menerima Anugerah Dewata (Episode 11)

Episode ke 11 Menceritakan Raden Banyakcatra Mendapat Anugerah Baju Ajaib dari Dewa.
PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
28 Aug, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


APERO FUBLIC.- Setelah mendapat restu maka berangkatlah Raden Banyak Catra dan Raden Banyak Blabur untuk melaksanakan sayembara yang diberikan oleh Prabu Silihwangi. Raden Banyak Blabur ke arah Barat menuju daerah Banten. Sementara Raden Banyak Catra ke arah timur yaitu ke daerah Kadipaten Pasirluhur. Tidak banyak yang tahu kisah perjalanan Banyak Blabur menuju ke arah barat.

Raden Banyak Catra yang pergi kearah timur ditemani dua abdinya Ki Gede Kolot dan Ki Klantung Muncang Maung. Beberapa hari perjalanan mereka bertiga tiba di perbatasan Kadipaten Pasirluhur. Di sana mereka melihat sebuah gunung yang indah menjulang tinggi, Gunung Baturagung. Menemukan gunung itu, membuat Banyak Catra ingin melakukan pertapaan.

Banyak Catra melakukan pertapaan disebuah gua di kaki gunung. Sementara dua abdinya tetap menunggu sambil menanam bermacam-macam buah-buahan. Diantanya buah petai, manga, rambutan, sawo, nangka dan lain-lain. Banyak Catra bertapa di sana sampai pohon buah-buahan yang ditanam dua abdinya berbuah. Semua hasil kebun buah-buahan itu, dibagikan ke orang-orang secara gratis. Sehingga menarik orang-orang datang, lalu satu demi satu orang yang datang menetap sampai akhirnya menjadi pemukiman. Pada suatu malam Jumat, di tengah malam Raden Banyak Catra mendengar suara gaib.

“Hai cucuku Banyak Catra sudah cukup tapamu dan permohonanmu sudah Aku terima. Agar cita-citamu itu segerah tercapai. Maka bertapalah kembali ke sebelah utara Kadipaten Pasirluhur di Sawangan, yaitu tempat pertemuan Sungai Logawa dan Sungai Mangaji. Disanalah kelak kau akan mendapatkan rahmat.” Begitulah suara bisikan gaib pada Banyak Catra.

Raden Banyak Catra begitu gembira mendapat pemberitahuan gaib itu. Dia kemudian menceritakan semua kata-kata gaib itu pada dua abdinya Ki Klantung dan Ki Gede Kolot.

“Raden, kalau demikian baiklah kita berangkat segerah ke sana.” Ujar Ki Klantung dengan gembira.

Ketiganya kemudian turun dari kaki gunung dan menuju ke Kadipaten Pasirluhur. Selama tiga hari mereka berjalan dan sampailah di kawasan kadipaten. Saat tiba, Raden Banyak Catra atau Kamandaka teringat akan Putri Bungsu atau Dewi Ciptarasa sang pujaan hatinya.

“Raden jangan memikirkan hal-hal yang lain. Ingat akan petunjuk dewata dan tujuan raden. Maaf, tugas kami selain menemani raden, tugas kami juga mengingatkan raden.” Ujar Ki Gede Kolot. Banyak Catra berterimakasih atas nasihat para abdinya itu, dia kemudian mengalihkan pikirannya dari Putri Bungsu.

Setelah tiba di tempat yang dituju. Banyak Catra segerah melakukan pertapaan. Dalam pertapaan dia mendapat banyak cobaan. Malam pertama bertama Banyak Catra di datangi siluman harimau yang selalu mengaum dan menakutinya. Malam-malam berikutnya di datangi ular-ular besar yang seakan-akan siap membelit dan menelannya.

Berbagai macam jenis hantu, mulai dari hantu tengkorak, mayat hidup, dan semua jenis siluman mengerikan. Namun semua godaan dan cobaan itu dapat Banyak Catra hadapi dan dia atasi. Kemudian ada godaan terakhir yang sangat menakutkan, yaitu hantu Kebo Kemalen. Hantu ini awalnya berwujud manusia raksasa, tinggi, hitam, mata besar, rambut keriting, kadang badan hantu ini berubah terpisah-pisah. Kepala terbang terpisah dari badan dan tertwa-tawa mengerikan. Kakinya terpisah, tangan terputus, badan terpisah dan berjalan sendiri-sendiri, mata melotot.

Kemudian organ dalam tubuh keluar dan berceceran kemudian mengitari tubuh Banyak Catra yang sedang duduk bertapa. Namun, Banyak Catra tidak bergerak sedikitpun dan tidak juga takut. Dia tetap tabah dan terus melanjutkan tapanya dengan sepurna. Karena itulah, akhirnya hantu Kebo Kemalen pergi juga karena tidak mampu mengganggu tapa Banyak Catra.

“Cucuku, sudah cukup tapamu. Apakah yang sebenarnya kau inginkan dengan tapamu selama ini.” Tanya sosok laki-laki tua yang tiba-tiba datang dan berdiri di depan Banyak Catra yang sedang duduk bersilah bertapa.

“Eyang Pukulun, hamba diutus Rama Prabu untuk mencari putri kembar 40 orang banyaknya yang berasal dari satu ibu dan satu ayah. Kedua, saya juga berkeinginan meminang Putri Bungsu, putri dari Kadipaten Pasirluhur.” Jawab Raden Banyak Catra, dia menyadari kalau sedang berbicara dengan seorang dewa.

“Oh, jangan khawatir cucuku, memang Putri Bungsu sudah ditakdirkan menjadi jodohmu.” Jelas si Dewa itu yang menyamar seperti orang tua. Lalu dia berkata lagi. “Ini adalah anugerah dewata padamu, berupa baju. Kalau kau memakain baju ini kau akan berubah menjadi seperti seekor monyet, atau seperti lutung. Dewata tidak memberi nama, tapi sang Adipati Pasirluhur yang akan memberinya nama. Jika baju ini kau lepas, kau akan Kembali ke wujudmu.” Jelas si Dewa pada Banyak Catra. Kemudian dia menyerahkan baju itu pada Banyak Catra atau Kamanda. Beberapa saat setelah Banyak Catra melihat baju, dew aitu telah hilang entah kemana. 

Raden Banyak Catra kemudian memakai baju itu. Bersamaan dengan itu, wujudnya berubah menjadi seperti seekor kera besar berbuluh putih. Banyak Catra membangunkan abdinya untuk memberi tahu. Ki Gede Kolot dan Klantung Muncang  Maung terkejut juga ketakutan melihat kera putih besar itu.

“Paman kemarilah kalian, jangan takut. Ini Aku Banyak Catra.” Ujar Banyak Catra dalam wujud kera putih besar. Lalu Banyak Catra melepas baju pemberian dewata itu, dan wujudnya berubah seperti semula.

“Oh, Raden rupanya.” Ujar dua abdinya sambil tersenyum dan mendekat.

“Paman, kalian berdua Aku tugaskan pergi ke Kadipaten Pasirluhur. Selidiki tentang Dewi Ciptarasa apakah dia masih mencintai Aku.” Kata Banyak Catra.

“Baik Raden, kami siap melaksanakan tugas.” Ujar kedua abdinya dengan kompak. Lalu Raden Kamandaka atau Banyak Catra merubah wujud kedua abdinya menjadi sejenis burung hantu atau dinamakan Burung Keblek. Setelah memberi isyarat  dua burung hantu jelmaan dua abdi Banyak Catra terbang dikegelapan malam.

***

Malam itu, suasana di istanah Kadipaten baik-baik saja. Tetapi, lain dengan keadaan Dewi Ciptarasa yang merasa gelisa. Dia terus teringat dengan Kamandaka sang kekasih hatinya. Tiba-tiba ada suara sayap burung memukul pintu jendela, saat pintu dibuka dua burung Keblek masuk ke dalam kamar Dewi Ciptarasa.

“Gusti, ada dua ekor Keblek masuk, coba tanyakan apakah Kamandaka masih hidup.” Ujar dayang pengasuh Putri Bungsu atau Dewi Ciptarasa. Menurut kepercayaan Masyarakat zaman itu, kehadiran burung Keblek dapat ditanyai peruntungan Nasib.

“Hai burung Keblek, apakah kekasihku Kamandaka masih hidup. Kalau masih anggukkan kepala kalian, kalau sudah mati gelengkan kepala kalian.” Kata Putri Ciptarasa. Burung Keblek jelmaan Ki Gede Kolot dan Klantung Muncang  Maung mengangguk sampai tiga kali. Membuat hati Putri Bungsu Bahagia.

“Apakah Kakang Kamandaka masih mencintai Aku.” Tanya Putri Bungsu atau Dewi Ciptarasa lagi. Dua burung Keblek itu juga mengangguk-angguk, membuat Dewi Ciptarasa bertambah Bahagia. Setelah itu, dua burung Keblek itu terbang menghilang dikegelapan malam.

***

Sementara itu, Raden Banyak Catra menunggu dengan tidak sabar kedatangan dua abdinya Ki Gede Kolot dan Klantung Muncang  Maung. Dengan rasa tidak sabar dan bertanya-tanya kalau-kalau dua abdinya mendapat masalah. Tidak lama, dua burung Keblek tiba di hadapan Raden Banyak Catra dan berubah wujud kembali, Ki Gede Kolot dan Klantung Muncang  Maung.

Keduanya melaporkan hasil penyelidikan dan membuat Banyak Catra menjadi Bahagia. Oleh karena itu, dia kemudian menulis surat dan menugaskan Ki Gede Klotok mengantarkan suratnya. Dalam surat itu dia menegaskan kalau dia masih hidup dan masih mencintai Putri Bungsu seperti dulu.

Putri Bungsu yang menerima surat dari Kamandaka atau Banyak Catra begitu Bahagia. 

“Biyung, ada surat Kakanda Kamandaka, dia bilang kalau dia masih seperti yang dulu dan tidak lama lagi akan datang menemui Aku.” Cerita Putri Bungsu dengan gembira dan tersenyum-senyum.

Putri Bungsu kemudian menulis surat balasan. Lalu dia berikan pada burung Keblek jelmaan Ki Gede Klotok. Kemudian burung itu terbang membawa surat diparunya. Saat tiba dia langsung memberikan surat pada Raden Kamandaka.

***

Keesokan harinya, Raden Banyak Catra Kembali menugaskan dua abdinya Ki Gede Kolot dan Klantung Muncang  Maung pergi ke Kadipaten Pasirluhur. Tapi dengan wujud manusia biasa.

“Hari ini kita akan berpisah, paman berdua Aku tugaskan kembali ke Kadipaten Pasirluhur dan meminta pekerjaan sebagai abdi di sana. Kalian akan diterima dengan baik. Terserah paman berdua bagaimana caranya. Sementara Aku akan masuk Alas Trataban dan tinggal disana beberapa waktu.” Ujar Raden Banyak Catra atau Kamandaka pada dua abdinya. Kedua abdinya mengiakan dan menyanggupi tugas itu.

Dua abdinya pergi ke Kadipaten Pasirluhur dan tiba di sekitaran istana. Sementara Raden Banyak Catra menuju hutan Trataban dan memakai baju pemberian dewa, setelah baju terpakai perlahan wujud Raden Banyak Catra atau Kamanda berubah menjadi kera putih besar.

Rewrite: Tim Redaksi
Editor. Tim Redaksi
Source: Radjiati. BA. Raden Kamandaka. Cerita rakyat Dari Daerah Banyumas. Jawa Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (catatan: cerita ini merupakan cerita Raden Kamandaka versi Banyumas).

Sy. Apero Fublic

Via Cerita Bersambung
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

Post Populer

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Pemkab Muba Jajaki Kerja Sama Pendidikan Vokasi Sawit: Cetak Generasi Siap Kerja Menuju Muba Maju Lebih Cepat

PT. Media Apero Fublic- Friday, November 14, 2025 0
Pemkab Muba Jajaki Kerja Sama Pendidikan Vokasi Sawit: Cetak Generasi Siap Kerja Menuju Muba Maju Lebih Cepat
APERO FUBLIC   I  KOTA SEKAYU .-  Pemkab Muba melalui Disnakertrans terus melaju dalam upaya mencetak sumber daya manusia unggul dan siap kerja. Di…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025775
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Aceh Aceh Besar Amerika Serikat Andai-Andai Angkat Besi APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Atambua Badan Pemerintah Bali Bandung Bangka Barat Bangkinang Banten Banyuasin Batu Bara Batusangkar Baubau Bawaslu Belanda Belu Bencana Bener Meriah Bengkayang Bengkulu Berita Berita Daerah Berita Daerah Berita Nasional Berita Internasional Berita Nasional Binjai Biruisme Bisnis BNN Bogor Bola BOLTARA Brand Brazil Budaya Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Bulungan Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Dairi Daratan Daratan dan Hutan Deli Serdang Dongeng Dongeng Dunia DPRD DRPD Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim HSS HST Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Indragiri Hulu Info Desa Iran Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial JABAR Jakarta Jambi JATENG Jatinangor Jembrana Jepang Jurnal AF Jurnalisme Kita KABAR Kabar Buku Kabupaten HST KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM Kampar Kampus Kanada Karo Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Ketapang Kisah Legenda Kolaka Konawe Selatan Korupsi Kriminal Kubu Raya Kuliner Kupang Labuhan Bajo Labuhanbatu LABURA Laporan Penelitian Lebak Lembata Lombok Lubuk Linggau Lubuk Pakam Lubuklinggau Mahasiswa Majalah Kaghas Malang Malaysia Marinir Mask Medan Mempawah Menembak Meranti Merauke Militer Mitos Morut Muaro Jambi MUBA Musik NTT Ogan Ilir OKU Selatan OKU Timur Olah Raga Olahraga Opini Otomotif Padang Padang Lawas Padang Panjang Palembang Panjat Tebing Pantun Papua Barat Daya Papua Selatan Parigi Moutong Pariwisata PDF Pekanbaru Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Perkebunan Pertanian Pertanian dan Alam Pesisir Selatan Pinrang Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi Prabumulih PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI Sumatera Selatan PWI Sumsel PWI SumSel Renang Riau Rote Ndao Samarinda Samosir Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Sekayu Senam Seniman Sepak Bola Sepeda Listrik Sepeda Motor Sibolga Silat Simalungun Skil Wanita Smart TV Solok Solok Kota Sorong Sosial dan Masyarakat Sosial Masyarakat Sport Sudut Pandang Sukabumi SULSEL SULTENG SULTENGRA SUMBAR Sumber Air Sumedang SUMSEL SUMUT Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Tanah Datar Tangerang TANJABAR Tanjung Selor Tapanuli Utara TAPUT Tebing Tinggi Teknologi Temanggung TNI TNI AD TNI AL TNI AU Tokoh Wanita Tradisi UKM-Bisnis UMKM Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series
    Goda Series e-Bike APERO FUBLIC.- Berbicara tentang e-Bike atau sepeda Listrik saat ini memang tidak ada habisnya. Kendaraan praktis tanp...
  • Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung
    Apero Fublic.- Mengenal naskah klasik Melayu Palembang, Hikayat Galuh Digantung. Nakah ini juga sering dikenal dengan Hikayat Inu Kertapati...
  • Mengenal Buah Raman
    APERO FUBLIC.- Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia ini banyak tumbuh di pulau ...
  • Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly
    Sepeda Motor Listrik Produksi U^Winfly APERO FUBLIC.- U^Winfly merupakan Perusahaan Industrial pada sektor bergerak industri kendaraan list...
  • Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G
    Oppo A3 Pro 5G selain tahan benturan kuat juga tahan siraman air APERO FUBLIC.- Pihak Oppo telah merilis ponsel pintar terbaru dari seri A...
  • Mengenal Pohon Serdang
    Proses penganyaman atap dari daun serdang oleh masyarakat. (doc: internet/anoname). APERO FUBLIC.- Pohon serdang merupakan tumbuhan yang san...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...
  • Mengenal Buah Petai
    Apero Fublic.- Petai adalah jenis buah-buahan sayur dan paling terkenal dijadikan ulam. Makan dengan ulam petai sangat menggoda dan men...
  • Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik
    Apero Fublic.- Lembar pertama dari naskah Sayir Khadamuddin, diawali dengan basmalah. Syair Khadamuddin adalah bentuk sastra lama dari ...
  • Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio
    APERO FUBLIC.- Bulan Ramadhan 1439 Hijriah telah berlalu, sekitar sebulan lalu. Aktivitas perkuliahan Aisyah dalam libur smester. Kampu...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020

Popular Post

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Mengenal Empat Varian Sepeda Listrik (e-Bike) Goda Series

Sunday, July 14, 2024
Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Naskah Palembang: Hikayat Galuh Digantung

Monday, August 03, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sepeda Listrik (e-Bike) Produk Unggulan U^Winfly

Sunday, July 14, 2024
Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Smartphone Oppo Terbaru Tahan Terbanting: Oppo A3 Pro 5G

Monday, July 15, 2024
Mengenal Pohon Serdang

Mengenal Pohon Serdang

Saturday, August 05, 2023
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Buah Petai

Mengenal Buah Petai

Tuesday, June 23, 2020
Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Syair Khadamuddin. Syair Sastra Melayu Klasik

Tuesday, June 25, 2019
Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Mata Cantik Aisyah Part III: Aisyah dan Geng Mio

Sunday, August 18, 2019

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 39 Berita 766 Berita Daerah 903 Berita Internasional 30 Berita Nasional 835 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 26 Cerita Rakyat 12 Cerpen 10 Dongeng 66 Ekonomi 23 Elektronik 21 FASHION 12 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 7 Islam dan Masyarakat 3 Jurnalisme Kita 17 Kampus 115 Kesehatan 16 Kisah Legenda 10 Kuliner 21 Mitos 15 Olah Raga 84 Opini 65 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 48 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 127 Tokoh Wanita 9 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 4
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us