PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

11/11/2023

Rini Anggela: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MENURUT TEORI WILSON

APERO FUBLIC.- Pola perilaku pencarian informasi merupakan kebutuhan setiap manusia yang tidak dapat dipisahkan, karena informasi merupakan kebutuhan individu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang sedang dijalani. Informasi menjadi kebutuhan primer yang mendasar oleh setiap manusia. Kebutuhan akan adanya informasi merupakan sebuah pengakuan diri bahwa kita sebagai manusia tidak dapat lepas dari informasi.

Dalam memenuhi sebuah kebutuhan informasi diperlukan literasi informasi yang baik dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi semua orang. Dalam teori Wilson penemuan informasi juga dapat dilihat bahwa perilaku informasi  merupakan  proses  yang  berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan informasi dalam kehidupan seseorang.

Selanjutnya bahwa kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku mencari informasi, melainkan  harus dipicu terlebih dahulu oleh pemahaman seseorang  tentang  persoalan dalam hidupnya. Dengan ditemukannya berbagai kompleksitas yang terdapat pada realitadiatas maka kajian mengenai perilaku penemuan informasi mahasiswa dalam menunjang pengerjaan tugas kualiahnya dan itu perlu untuk dilanjutkan guna memberikan motivasi pada  mahasiswa serta memberikan umpan balik pada dosen, fakultas dan universitas sebagai sarana mengembangkan daya kembang  pemikiran  mereka.

Menurut pandangan Wilson yang dikutip oleh Pendit mengemukakan batasan tentang perilaku informasi sebagai berikut:

1.Perilaku Informasi (Information Behavior) Merupakan keseluruhan perilakumanusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi, termasuk perilakupencarian dan penggunaan informasi, Baik secara aktif maupun pasif.

2.Perilaku penemuan informasi (Information Seeking Behavior) Merupakan upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Berarti dalam hal ini seseorang dapat saja berinteraksi dengan sistem informasi baik manual maupun berbasis komputer.

3.Perilaku pencarian informasi (Information Searching Behavior) Merupakan perilaku ditingkat mikro, berupa perilaku mencari yang ditunjukseseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Perilaku ini terdiri atas berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik ditingkat dengan komputer (misalnya penggunaan mouse atau tindakan mengklik sebuah link), maupun ditingkat intelektual dan mental (misalnya penggunaan strategi Boolean, atau keputusan memilih buku yang paling relevan diantara deretan buku di perpustakaan).

4.Perilaku penggunaan informasi (Information User Behavior) Merupakan tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki sebelumnya

Dalam modelnya, Wilson mengungkapkan empat perilaku pencarian informasi yaitu: (Putubuku, 2008.8).

1.  Perhatian pasif (passiveattention)

Dimana perilaku ini tidak bermaksud untuk mencari informasi seperti mendengarkan radio atau menonton program televisi.

2.  Pencarian pasif (passivesearch)

Merupakan suatu perilaku pencarian informasi yang kebetulan relevan dengan kebutuhan individu.

3.  Pencarian aktif (activesearch)

Merupakan jenis pencarian yang biasa dimana seorang individusecara aktif mencari informasi.

4.  Pencarian  berlanjut (On GoingSearch)

Merupakan pencarian aktif dimana kerangka dasar ide-ide, kepercayaan, nilai, dan lain-lain sudah ditetapkan, tetapi dalam waktu-waktu tertentu untuk melanjutkan pencarian dilakukan dengan memperbaruiatau memperluas kerangka kerja seseorang.

Sekian dari saya, semoga menambah wawasan dan inspirasi bagi kita semua. 

Oleh: Rini Anggela
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora, jurusan Ilmu Perpustakaan.

Sy. Apero Fublic

11/10/2023

Feature Apero Fublic (PDF)

APERO FUBLIC.- Feature: Meruakan tulisan singkat yang disampaikan secara terstruktur dan sesuai data-data yang di temukan penulis. Feature bukan opini atau berita. Bagi sahabat yang ingin menyumbangkan karya tulis feature dapat mengirimkan ke redaksi kami Apero Fublic. Bagi yang memerlukan boleh di dawnload dan menggunakan dengan bijak.


1. Perang Praya II Lombok: Klik Joni Apero
2. Alamsyah Ratu Perwiranegara: Klik Vixri Mubaroq


Sy. Apero Fublic

MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DENGAN PROGRAM KAMPUNG LITERASI

APERO FUBLIC.- Kampung Literasi merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program ini menjadi salah satu program turunan dari Gerakan Literasi Nasional, khususnya Gerakan Literasi masyarakat.

Selain pada lingkungan sekolah minat baca pada anak juga dapat dibangun di lingkungan rumah, salah satunya yaitu dengan program Kampung Literasi. Untuk itu, program Kampung Literasi mesti memikirkan strategi terbaik untuk menumbuhkan minat baca pada para anak yang mengikuti program tersebut. Salah satunya dengan memperkaya pilihan bacaan bagi anak-anak. Dengan begitu anak anak akan lebih semangat dan semakin penasaran untuk membaca berbagai pilihan buku bacaan

Di Kampung Literasi dikembangkan enam program literasi dasar, yaitu literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi keuangan, literasi teknologi informasi dan komunikasi (tik), serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Pada program literasi baca tulis ini lah yang paling cocok untuk anak tingkat sekolah dasar, yang juga untuk membantu anak menambah waktu belajarnya selain waktu belajar disekolah yang terbatas

Salah satu Kampung Literasi yang ada di Sumatera Selatan yang menjalankan program literasi baca tulis ini adalah Kampung Literasi 26 Ilir Palembang, dan program berjalan dengan bantuan para relawan yang ikut serta menjalankan program literasi baca tulis dengan harapan minat baca para anak yang ada dilingkungan Kampung Literasi 26 ilir Palembang meningkat.

Oleh: Elfa Meliantika
Jurusan Ilmu Perpustakaan, UIN Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora.

Sy. Apero Fublic

11/09/2023

Erix Lia Liiska: Hakikat Al- Nafs (Studi Hadist)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya didalam tubuh anak adam terdapat segumpal daging. Jika ia baik , maka baiklah tubuh itu seluruhnya, dan jika ia rusak, maka rusak pulalah tubuh itu seluruhnya. Ia adalah hati .”(HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas menjadi jelas bahwa hati merupakan bagian tubuh yang sangat tinggi. Ibaratnya, hatilah yang memimpin tubuh, sementara anggota tubuh lainnya merupakan rakyatnya. Meskipun seseorang terlihat sehat fisiknya , tetapi jika hati nya tidak baik (bahkan rusak ), maka akan rusak pula lah moral dan tindakkanya. Misalnya para korupsi.

Hati memiliki dua pengertian, yaitu:pertama, daging yang berbentuk cemara dan terletak pada dada sebelah kiri. Di dalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam. Ini adalah sumber ruh. Kedua, luthf robbani rubani, Luthf rabbani adalah mengenai Allah SWT. Ia mengetahui apa yang tidak dapat di capai oleh pikiran.

Rasullullah bersabdah:

sesungguhnya hati itu dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi.”(HR al-Baihaqi)

Hati , jantung hati atau kalbu adalah tempat penyimpan rahasia, yang kadang berubah-ubah. Kalbu merupakan kunci amal setiap manusia. Sering kali menusia mengetahui bahwa sesuatu itu baik, namun dia tidak mau melakukannya, padahal  kemungkinan besar dia mampu melakukannya, dan sebaliknya sesuatu diketahui buruk, namun manusia tetap melakukannya. Oleh karena itu hendaknya kalbu selalu kita perhatikan.

Hati sering diserang oleh  rasa takut dan khawatir yang timbul karena seseorang menghadapi sesuatu pekerjaan atau keinginan, takut atau khawatir pada hasil atau akibat yang tidak memuaskan. Padahal hati sudah siap. Maka setiap pekerjaan yang kita hadapi harus  penuh khidmat dan kesungguhan. kita  harus selalu ikhlas dan tawakal kepada allah SWT. Untuk menepis perasaan yang negative, hendaknya manusia membiasakan yang baik dan menanamkan keinginan terhadap sesuatu yang telah baik. Hindarkanlah diri kita dari keinginan atau pekerjaan yang jelas di larang agama, misalnya maksiat, kufur, dan sebagainya.

A.Macam-Macam Hati

Hati itu bisa hidup dan bisa mati, sehubungan dengan itu, hati dapat di kelompokkan menjadi:

1.Hati yang Sehat

Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Hati yang selamat didefinisikn sebagai hati yang terbebas dari syahwat, keinginan yang bertentanga dalam perintah allah dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.

2.Hati yang Mati

Hati yang mati ialah hati yang tidkak mengenal Rabbnya. Ia tidak beribadah kepadanya, enggan menjalankan perintahNYa, selalu berjalan bwersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi, walaupun itu di benci dan di murkai oleh Allah SWT. Jika ia mencintai, membenci, memberi dan menahan diri, semuannya karena hawa nafsu. Hawa nafsu telah menguasai dan ia cintai dari pada keridahaan Allah.

3.Hati yang Sakit

Hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Ia akan mengikuti unsur yang kuat. Kadang-kadang ia cenderung kepada “kehidupan” dan kadang-kadang pula cenderung kepada “penyakit”. Padanya terdappat kecintaan, keimanan, keihlasan, dan tawakal kepada allah, yang merupakan sumber kehidupannya. Padanya pula ada kecintaan dan ketamakan terhadap syahwat, hasad, kibir, dan sifat ujub, yang merupakan sumber bencana dan penyakit kehancurannya sendiri.

B.Penyebab Sakitnya Hati

1.Musibah Syahwat yang merusak Hati
2.
Musibah Syubhat yang merusak ilmu dan i’tiqad.

C.Empat Racun Hati

Ketahuilah, setiap kemaksiatan adalah racun bagi hati. Ia menjadi penyebab sakit kehancurannya, memalingkan iradahnya dari iradah Allah Swt, menambah parah penyakitnya. Abdullah bin Mubarak Berkata yang di tuturkan sebagai syair,

Kulihat dosa-dosa itu mematikan
Membiasakannya mengakibatkan kebinaan
Meninggalkannya adalah kehidupan bagi hati
Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagi anda

Maka barang siapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. kemudian menjaganya jangan ada racun lain mengotorinya, yang di maksud empat racun hati adalah:

1.Banyak Bicara
2.Banyak Makan
3.Banyak Memendang
4.
Banyak Bergaul

D.Kerasnya Hati (Fazadzah)

Fazadzah adalah watak atau sikap keras seseorang dengan penampilannya yang tidak bersahaja, berbicara kasar, sehingga gerak geriknya membuat oarang lain canggung untuk mendekati, bahkan sampai membencinya, sedangkan dirinya tidak menyadari hal itu. penyakit ini muncul akibat kerasnya hati seseorang, kesobongan dirinya, ujub karena kebaikannya, dan sifat-sifat lain.

Oleh. Erix Lia Liiska
Editor. Arip Muhtiar, S.Hum

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Sy. Apero Fublic

ARTIKEL: Arniza Dwi Pibri

Analisis Layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Berdasarkan Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia

Arniza Dwi Fibri
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Raden Fatah Palembang
Email: arnizadwifibri@gmail.com

Abstract

The assessment of university library accreditation is measured based on the accreditation instrument. This study discusses the accreditation instrument for the library service section which is the key indicator of the assessment of library services, totaling 7 assessment components consisting of type of service, opening hours, access/search facilities, membership, promotion, and literacy. With a maximum total score of 95 and a total weight of 25. As well as the service aspect that is measured there are 19 (nineteen). The purpose of this study was to determine whether the services of the Sriwijaya Palembang State Polytechnic Library were in accordance with the Indonesian Higher Education Library Accreditation Standards. This research uses descriptive quantitative research. Using data collection techniques with observation techniques, structured interviews. The indicators of this research use the university library accreditation instrument listed in the Regulation of the National Library of the Republic of Indonesia Number 10 of 2018. The results of this study indicate that the value obtained from the library service component of the Sriwijaya Palembang State Polytechnic based on the university library accreditation standard is 43 while the total the value of the service component is 60. The service component, if accredited, gets a C predicate (Good Enough) already shows a fairly good score.

Keywords: Accreditation, Services, College Libraries.


Abstrak

Penilaian akreditasi perpustakaan perguruan tinggi diukur berdasarkan instrumen akreditasi Penelitian ini membahas tentang instrumen akreditasi bagian pelayanan perpustakaan yang menjadi Indikator kunci penilaian layanan perpustakaan berjumlah 7 komponen penilaian yang terdiri  dari Jenis pelayanan, Jam buka, Sarana  akses/ Penelusuran, Keanggotaan, Promosi, dan Literasi. Dengan jumlah total skor maksimum 95 dan jumlah bobot nya 25. Serta aspek layanan yang diukur ada 19 (sembilan belas). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang sudah sesuai dengan Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur. Indikator penelitian ini menggunakan Instrumen akreditasi perpustakaan perguruan tinggi yang tercantum di dalam Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Nomor 10 Tahun 2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai yang diperoleh dari komponen layanan perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang berdasarkan standar akreditasi perpustakaan perguruan tinggi adalah 43 sementara total nilai komponen layanan adalah 60. Komponen layanan jika diakreditasi mendapat predikat C (Cukup Baik) sudah menunjukan perolehan nilai yang cukup bagus.

Kata kunci: Akreditasi, Layanan, Perpustakaan Perguruan Tinggi.


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) sering diibaratkan sebagai jantungnya Perguruan Tinggi (the heart of university), maka keberadaannya harus ada agar dapat memberikan layanan kepada civitas akademika sesuai dengan kebutuhan.  Menurut  (Sutarno, 2006), Perpustakaan bukan hanya sebuah pusat informasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyrakat tetapi perpustakaan juga sebagai media yang digunakan sebagai tempat untuk memperkaya wawasan, pengalaman serta saling untuk saling bertukar informasi.

Surat Edaran Bersama (SEB) Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala BAKN nomor 53649/MPK/1998 dan nomor 15/SE/1998 tentang jabatan fungsional pustakawan, pengertian perpustakaan adalah lembaga, kantor atau unit kerja lain yang sekurang-kurangnya memiliki seribu judul bahan pustaka yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang. Sedangkan perpustakaan yang berada di Perguruan Tinggi, baik berbentuk Universitas, Sekolah Tinggi ataupun Institut, keberadaan, tugas dan fungsinya adalah melaksankan Tri dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Perpustakaan perguruan tinggi bertanggung jawab untuk mengadakan koleksi yang relevan dengan kebutuhan civitas akademika, mengadakan jumlah koleksi yang sebanding dan seimbang bagi jurusan atau program studi yang ada ada-ada mana perpustakaan tersebut berada dan menyediakan koleksi yang mutakhir. Kemudian koleksi tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh civitas akademika untuk mengakses koleksi perpustakaan tersebut maka harus bisa memanfaatkan layananan perpustakaan.

Menurut (Rahmah, 2018) jenis layanan yang ada di perpustakaan dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan masyarakat yang dilayaninya, menurutnya ada beberapa macam jenis layanan perpustakaan; (1) layanan peminjaman bahan pustaka; (2) layanan referensi; (3) layanan ruang baca; (4) layanan audio visual; (5) layanan bercerita; (6) layanan jasa dokumentasi; (7) layanan penelusuran literatur; (8) layanan penyebaran informasi baru; (9) layanan terjemahan; (10) layanan jasa silang layan; (11) layanan penyebaran informasi terseleksi; (12) layanan pembundelan dan perbaikan buku. 

Dalam  rangka memberikan  layanan perpustakaan yang baik kepada masyarakat diperlukan unsur-unsur penunjang yang mendukung kelancaran kegiatan tersebut, antara lain pemustaka, koleksi, pustakawan, dana, sarana dan prasarana. Dengan peraturan tersebut diharapkan perpustakaan dapat memberikan layanan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan.

Standar nasional perpustakaan dilaksanakan melalui kegiatan akreditasi perpustakaan. Produk/jasa, proses, sistem, dan personel di perpustakaan yang memenuhi standar/spesifikasi standar acuan dapat memperoleh sertifikat melalui proses sertifikasi perpustakaan.

Akreditasi adalah prosedur yang digunakan oleh organisasi terakreditasi secara formal untuk mengakui bahwa organisasi atau individu mampu melakukan kegiatan tertentu. Dan setelah terakreditasi organisasi tersebut menerima sertifikat.

(Basuki, 2013) Akreditasi adalah proses jaminan mutu yang dikendalikan oleh standar, kebijakan dan prosedur. Dalam hal ini lembaga yang akan diakreditasi dapat mempelajari standar, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang memberikan akreditasi, untuk kemudian diaplikasikan. Jadi jika sebuah perpustakaan ingin diakreditasi, maka perpustakaan tersebut harus memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Akreditasi perpustakaan adalah rangkaian kegiatan selama pengesahan resmi dari badan akreditasi perpustakaan yang menunjukkan bahwa badan perpustakaan telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan perpustakaan.

Akreditasi perpustakaan untuk semua jenis perpustakaan dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Perpustakaan , Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (LAP-PNRI). LAP-PNRI adalah lembaga terakreditasi yang menerima persetujuan tertulis (sertifikat) dari Perpustakaan Nasional dan mengakreditasi semua jenis perpustakaan di Indonesia dan anggotanya. Di bawah arahan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan yang bertanggung jawab meliputi berbagai asosiasi perpustakaan. Salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan akreditasi dan memberikan sertifikat terakreditasi kepada perpustakaan umum. Sertifikasi perpustakaan dilakukan dengan mengamati secara langsung ke lapangan
dalam keadaan perpustakaan dan mengevaluasi untuk setiap komponen sertifikat perpustakaan. Nilai setiap elemen dari sertifikat perpustakaan dihitung dengan mengalikan bobot setiap elemen dengan hasil audit.

(Perguruan Tinggi, 2008) Perpustakaan akan mendapatkan sertifikat terakreditasi melalui proses penilaian dari komponen penilaian terakreditasi perpustakaan yang meliputi layanan, kerja sama, koleksi, pengorganisasian materi perpustakaan, sumber daya manusia, gedung/ruang, sarana prasarana, anggaran, dan manajemen perpustakaan dengan nilai minimal 60. Dengan pilihan kategori sebagai berikut, yaitu: a). Terakreditasi A (Amat Baik); b) Terakreditasi B (Baik); c). Terakreditasi C (Cukup Baik); dan d) Belum Terakreditasi.

Perpustakaan yang memenuhi Standar Akreditasi akan mendapat tanggapan positif dari seluruh lapisan masyarakat. Tentang bagaimana memenuhi kebutuhan pemustaka. apabila pemustaka dapat memperoleh informasi atau bahan bacaan yang dicarinya, tentunya pemustaka akan memberikan umpan balik yang positif yang konstruktif bagi kelangsungan perpustakaan. Misalnya, jika layanan perpustakaan sangat memuaskan, pengguna akan memberi tahu teman atau koleganya tentang pengalamannya di perpustakaan, bahkan di media sosialnya, layanan perpustakaan sangat memuaskan dan pengguna akan merekomendasikan orang lain. Tentu saja, keuntungan akan dikembalikan ke perpustakaan yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pemustaka.

Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang merupakan salah satu perpustakaan yang sudah menerapkan Standar Akreditasi Perpustakaan, dalam pengelolaan perpustakaan dan telah terakreditasi dengan memperoleh nilai B. Perpustakaan POLSRI perlu meningkatkan mutu dan kualitas perpustakaanya. Satu hal yang perlu diperhatkan dalam pengelolaan perpustakaan yaitu kualitas pelayanan. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan para pemustaka. Layanan perpustakaan atau biasa juga diistilahkan dengan layanan pengguna merupakan kegiatan melayankan koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan kepada pengguna perpustakaan. Maka dari itu penting dilakukan pelayanan di perpustakaan karena dengan pelayanan yang baik maka pengunjung senang datang ke perpustakaan.

Penelitian ini menggunakan Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi yang tercantum di dalam Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan akreditasi perpustakaan perguruan tinggi. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Berdasarkan Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia”.

A.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah nya yaitu Apakah layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang sudah memenuhi Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia ?

B.Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban sesuai dengan permasalahan yaitu Untuk mengetahui apakah layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang sudah memenuhi  Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sigiro Nurjana, Purwanggono Bambang, Pujotomo Darminto, Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang (2017), dalam artikel nya yang berjudul “Evaluasi Kualitas Pelayanan Perpustakaan Universitas Diponegoro Untuk Menjamin Kepuasan Pemustaka Dengan Standar Akreditasi Perpustakaan”, Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode LibQual+TM digunakan untuk mengetahui performa kualitas atribut pelayanan perpustakaan dan mengukur tingkat kepuasan pemustaka dengan menggunakan IKP sedangkan metode IPA digunakan untuk menyusun usulan rekomendasi perbaikan segera. Penelitian ini betujuan untuk mengidentifikasikan performa kualitas atribut pelayanan perpustakaan yang berpengaruh pada kepuasan pemustaka dan memberikan usulan perbaikan yang didasarkan pada matriks IPA serta memberikan usulan perbaikan pelayanan untuk mencapai standar SNP. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa Undip yang aktif menggunakan layanan perpustakaan.

Hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian dengan metode LibQual+TM diperoleh 64,28% menyatakan layanan perpustakaan memenuhi harapan minimum responden dan 35,72% menyatakan sebaliknya. Sedangkan nilai IKP diperoleh sebesar 50,2% yang artinya kriteria layanan perpustakaan “kurang baik”. Adapun usulan rekomendasi yang diusulkan untuk berdasarkan matrik IPA adalah pustakawan selalu tanggap, ketersediaan dan penataan koleksi. Sedangkan usulan perbaikan untuk mencapai standar SNP adalah mengklasifikasikan koleksi buku per program studi, pengukuran pencahayaan dan kelembaban, memperpanjang jam layanan, penyetaraan tingkat pendidikan pustakawan serta memberitahukan keberadaannya kepada Perpusnas.

Reni Mustika. Program Studi Ilmu Perpustakaan. Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (2019), dalam Skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Pemustaka Di UPT Perpustakaan Politenik Negeri Sriwijaya Palembang”. Skripsi ini membahas tentang analisis kepuasan pemustaka terhadap layanan pemustaka di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layanan pemustaka apasaja yang diberikan dan mengetahui seberapa tinggi tingkat kepuasan pemustaka di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 pemustaka dengan teknik simple random sampeling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pemustaka di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang tinggi atau dapat dikatakan pemustaka merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh perpustakaan dengan tingkat kepuasan pemustaka dengan nilai 3,90 yang memiliki arti puas karena berada pada skala interval 3,40-4,20.

Indah Wijaya Antasari IAIN Purwokerto (2016), dalam jurnal yang berjudul “Analisis Layanan Perpustakaan IAIN Purwokerto Menurut Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menggali sejauh mana perpustakaan IAIN Purwokerto dapat menyiapkan diri untuk mengikuti penilaian akreditasiperpustakaan perguruan tinggi tinggi dari aspek layanan.  Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukan bahwa perkiraan nilai yang diperoleh dari komponen layanan di perpustakaan IAIN Purwokerto menurut standar akreditasi perpustakaan perguruan tinggi adalah 39 (dari total nilai 60).


BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Menurut (Martono, 2011) Penelitian kuantitatif memfokuskan kajian pada faktor-faktor khusus atau tertentu yang mempengaruhi terjadinya gejala sosial, tidak membahas semua faktor secara umum.  

(Arikunto, 2002) Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian untuk menggambarkan suatu kondisi atau peristiwa secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta hubungan atau fenomena yang diselidiki dengan menggunakan perhitungan statistik. Menggunakan pendekatan deskriptif yaitu suatau penelitian sekedar untuk menggambarkan suatu variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variable.

Menurut (Yusuf, 2017) Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah atau untuk mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur. Selanjutnya data yang diperoleh  dianalisis dengan memakai pendekatan deskriptif kualitatif.

B.Teknik Pengumpulan Data

a).Observasi

Observasi dilakukan di UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang beralamatkan di Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, Sumatera Selatan Indonesia 30139 . Telepon : 62711 353414. Waktu penelitian pada tanggal 14 Juni 2021 sampai 30 Juli 2021. Peneliti mengamati lansung fenomena yang ada di lapangan secara rinci, khususnya tentang Analisis Layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Berdasarkan Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia.

b).Wawancara

Selain menggunakan metode diatas, penulis juga menggunakan metode wawancara dalam penelitian ini. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara formal atau terstruktur. (Singh, 2004) Terdapat dua macam wawancara yaitu wawancara formal dan informal. Wawancara formal atau disebut juga wawancara terstruktur adalah sebuah prosedur sistematis untuk menggali informasi mengenai responden dengan kondisi dimana satu set pertanyaan ditanyakan dengan urutan yang telah disiapkan oleh pewawancara dan jawabannya direkam dalam bentuk yang terstandardisasi. Sedangkan Wawancara informal adalah sebuah wawancara dimana tidak dipersiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan, tidak ada persiapan urutan pertanyaan, dan pewawancara yang berkuasa penuh untuk menentukan pertanyaan sesuai dengan poin-poin utama.

Wawancara dilakukan pada tanggal Juni 2021 dengan pegawai perpustakaan bagian sirkulasi yang bernama (Arya) dan Sekretaris perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang bernama (Nilawati). Dilakukan untuk mempermudah proses penelitian dan untuk mengetahui layanan apa saja yang ada diperpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang apakah sudah memenuhi Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia.

Indikator penelitian ini menggunakan Instrumen akreditasi perpustakaan perguruan tinggi yang tercantum di dalam Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Nomor 10 Tahun 2018 yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional Indonesia. Dapat digunakan sebagai acuan dalam Penyelenggaraan Perpustakaan yang berkualitas. Akreditasi perpustakaan bertujuan untuk memperbaiki perpustakaan yang diakreditasi sehingga bermanfaat untuk membangun perpustakaan yang berkualitas.

Jawaban dari Instrumen diberi skala 1-5 yaitu sebagai berikut:

1.Jawaban a diberi bobot nilai 5

2.Jawaban b diberi bobot nilai 4

3.Jawaban c diberi bobot nilai 3

4.Jawaban d diberi bobot nilai 2

5.Jawaban e diberi bobot nilai 1


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perpustakaan perguruan tinggi didirikan sebagai penunjang dalam pelakasanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.  Ada 3 tugas pokok perpustakaan yaitu : menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi. Tugas pemberdayaan informasi terkait dengan penyediaan layanan informasi. Informasi dikumpulkan dan dikelola, dan perpustakaan harus secara aktif memanfaatkan informasi dengan menyediakan berbagai bentuk layanan. Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikanyang bersangkutan, namun pengembangannya dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain.

Yang menjadi indikator penilaian dalam penelitian ini ialah Peraturan Perpustakaan Nasional Republik indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi bagian pelayanan perpustakaan.

A.Layanan Perpustakaan

Untuk mengetahui kualitas dari suatu perpustakaan perguruan tinggi, maka perlu dilakukan penilaian terhadap penyelenggaraannya. Penilaian perpustakaan perguruan tinggi harus didasarkan pada acuan penilaian yang bersifat objektif dan transparan yang nantinya akan menjawab tinggkat kualitas perpustakaan perguruan tinggi. Penilaian perpustakaan perguruan tinggi diukur berdasarkan instrumen Akreditasi yang sudah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Indikator kunci penilaian layanan perpustakaan berjumlah 7 komponen penilaian yang terdiri  dari Jenis pelayanan, Jam buka, Sarana  akses/ Penelusuran, Keanggotaan, Promosi, dan Literasi. Dengan jumlah total skor maksimum 95 dan jumlah bobot nya 25. Dan aspek layanan yang diukur ada 19 (sembilan belas) yaitu Jenis pelayanan perpustakaan, Kegiatan peningkatan pelayanan perpustakaan, Jam buka perpustakaan per minggu, Sistem peminjaman/ pengembalian bahan perpustakaan, Penelusuran informasi ke koleksi, Penelusuran informasi ke sumber daya informasi, Sistem Otomasi Pelayanan, Website perpustakaan, Persentase jumlah mahasiswa yang menjadi anggota perpustakaan, Persentase jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang menjadi anggota, Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan per bulan dalam satu tahun.

Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan melalui online per bulan dalam satu tahun, Jumlah  rata-rata buku yang dipinjam per bulan dalam satu tahun, Jenis media promosi yang digunakan (papan pengumuman, daftar buku baru, brosur, banner, spanduk, poster, electronic running text, website, media sosial dll.), Jumlah kegiatan promosi perpustakaan per tahun, Jenis literasi informasi (orientasi perpustakaan, bimtek literasi informasi untuk mahasiswa tingkat awal, bimtek literasi informasi untuk tingkat akhir, bimtek literasi informasi untuk dosen, penyediaan modul/pedoman dll.) dalam 1 tahun, Jumlah Kegiatan Literasi Informasi dalam 1 tahun terakhir, Perpustakaan berperan dalam mengurangi praktek plagiarisme dengan cara: menyediakan aplikasi online pengontrol plagiarisme; memberi topik tentang plagiarisme dalam kegiatan literasi; mengontrol pemustaka dalam memfotocopy literatur di perpustakan; melakukan himbauan tertulis anti plagiarisme di perpustakaan.

Menurut (Syarif, 2014) Kualitas penyelenggaraan perpustakaan ditentukan oleh baik tidaknya layanan di perpustakaan terhadap pemustaka. Komponen penilaian layanan terdiri dar:

a.Jam buka perpustakaan per hari dan per minggu.

b.Jenis layanan perpustakaan mencakup layanan minimal Perpustakaan (baca ditempat, sirkulasi dan penelusuran informasi), maupun layanan tambahan (layanan photo copy, layanan bercerita, layanan khusus, layanan digital, dll).

c.Sistem layanan, baik secara manual maupun secara elektronik.

d.Promosi perpustakaan menyangkut jenis dan jumlah promosi yang diadakan perpustakaan dalam jangka waktu tertentu.

e.Pendidikan pemakai dilakukan secara berkala disertai modul materi pendidikan pemakai.

f.Statistik layanan yang mencerminkan basil kegiatan layanan perpustakaan, Permeliputi: jumlah anggota, jumlah pengunjung dan jumlah buku yang dipinjam dalam kurun waktu tertentu.

(Antasari 2016) Kualitas layanan akan sangat dipengaruhi oleh siapa yang melakukan layanan tersebut. Demikian pula kualitas layanan perpustakaan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pustakawan. Peran layanan perpustakaan universitas berbeda dengan perpustakaan sekolah atau perpustakaan umum.

A.Analisis Penilaian Layanan

Indikator penelitian ini menggunakkan Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi yang memuat 19 ( sembilan belas) Komponen penilaian.

Tabel 1. Komponen dan Indikator Kunci Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi

NO.

KOMPONEN

JUMLAH INDIKATOR KUNCI

BOBOT

1

Koleksi Perpustakaan

26

20

2

Sarana dan Prasarana Perpustakaan

33

15

3

Pelayanan Perpustakaan

14

25

4

Tenaga Perpustakaan

9

20

5

Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan

10

15

6

Penguat

6

5

 

Jumlah

98

100

Layanan Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dengan aspek layanan nya dipaparkan sebagai berikut:

a.   Jenis pelayanan perpustakaan

Jenis-jenis layanan yang ada di perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya yaitu: Layanan baca ditempat, Layanan sirkulasi, Layanan Reperensi, Layanan Penelusuran.

b.  Kegiatan Peningkatan Pelayanan

Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang melakukan kegiatan Survei kebutuhan layanan pemustaka dan kepuasan pemustaka dengan menggunakan  Quisioner dan kotak kritik saran yang bermaksud untuk mengukur tingkat kebutuhan dan kepuasan pemustaka terhadap pelayanan di perpustakaan.

c.   Jam buka perpustakaan perminggu

Jam layanan perpustakaan perminggu nya dapat diketahui dengan rincian sebagai berikut:

Senin – Kamis : 7,5 jam X 4 = 30 jam

Jum’at  : = 7 jam

Jumlah   = 37 jam

d.  Sistem Peminjaman/pengembalian bahan perpustakaan

Sistem peminjaman buku menggunakan system manual dan otomasi. Sistem manual digunakan untuk peminjaman yang tidak bisa dilakukan dalam sistem otomasi, misalnya ketika ada peminjaman buku pembelajaran untuk satu kelas saat perkualiahan berlangsung, dan langsung dikembalikan setelah perkuliahan selesai. Sedangkan Sistem otomasi digunakan untuk peminjaman normal kepada semua anggota perpustakaan yang langsung dilayani oleh petugas sirkulasi.

e.    Penelusuran Infomasi ke koleksi

Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang menggunakan dua cara penelusuran yaitu menggunakan OPAC dan Katalog Manual.

f.    Pelayanan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya berbasis internet dan intranet (LAN) yang sudah berlangsung. Pelayanan internet antara lain: layanan multimedia yang dilakukan mandiri oleh pemustaka, layanan penelusuran untuk keperluan tugas dan penelitian.

Pelayanan intranet (LAN) antara lain: layanan OPAC (online public acces catalogue), layanan peminjaman mandiri, dan layanan pengembalian dan perpanjangan peminjaman buku.

g.   Otomasi perpustakaan.

Otomasi perpustakaan meliputi kegiatan penelusuran (OPAC), sirkulasi (peminjaman dan pengembalian/perpanjangan), dan keanggotaan (input data anggota, aktivasi keanggotaan, setting password anggota).

h.    Persentase jumlah yang menjadi anggota perpustakaan

Total anggota yang terdaftar yaitu 26.689

Total anggota yang masih aktif 2871

Jumlah anggota menurut jenis keanggotaan yaitu :

Mahasiswa            : 2859 orang

Staff              : 11 orang

Dosen            : 1 orang

i.    Jumlah rata-rata buku yang dipinjam perbulan dalam satu tahun.

Menurut data dalam database otomasi perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, jumlah rata-rata buku yang dipinjam perbulan adalah 475 judul.

j.      Jenis promosi yang pernah dilaksanakan per tahun.

Adapun jenis promosi yang biasa dilaksanakan secara rutin per tahunnya terdiri dari: orientasi (pendidikan pemakai). Dengan demikian, perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya menggunakan satu jenis promosi.

k.  Jumlah promosi perpustakaan pertahun.

Sama dengan jenis promosi yang dilakukan diatas, jumlah promosi yang dilakukan = 1 kali pertahun, yaitu promosi saat dilakukannya pendidikan pemakai perpustakaan bagi mahasiswa baru Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

l.    Literasi Informasi (pendidikan pemustaka, orientasi perpustakaan) pertahun. Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya melaksanakan kegiatan literasi informasi berupa pendidikan calon pemakai perpustakaan kepada mahasiswa baru sebanyak 1 kali dalam setahun.

Tabel 2.
Hasil Survei Penilaian Komponen Layanan di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwjaya Palembang

Komponen Pelayanan

Perpustakaan

Total skor maksimum: 95

Bobot: 25

 

No.

Komponen Pelayanan Perpustakaan

Pilihan Jawaban (pilih salah satu jawaban)

Skor

Nilai

 

3.1

Jenis pelayanan

 

 

 

1

Jenis pelayanan perpustakaan

a.       Layanan baca ditempat, sirkulasi, referensi, penelusuran, literasi informasi, silang layanan dan penyediaan dokumen

b.       Layanan baca ditempat, sirkulasi, referensi, penelusuran, literasi informasi, dan penyediaan dokumen

c.        Layanan baca ditempat, sirkulasi, referensi, penelusuran, dan penyediaan dokumen

d.       Layanan baca ditempat, sirkulasi, referensi, dan penelusuran

e.       Layanan baca ditempat, sirkulasi, dan referensi

 

 

 

 

 

2

 

 

2

Kegiatan peningkatan pelayanan perpustakaan

a.      Survei kebutuhan layanan pemustaka dan kepuasan pemustaka, diversifikasi layanan, pelibatan mahasiswa dalam layanan dan layanan ekstensi

b.      Survei kebutuhan layanan pemustaka dan kepuasan pemustaka, diversifikasi layanan, dan pelibatan mahasiswa dalam layanan

c.       Survei kebutuhan layanan pemustaka dan kepuasan pemustaka, dan diversifikasi layanan

d.      Survei kebutuhan layanan pemustaka dan kepuasan pemustaka

e.      Tidak ada

 

 

 

 

 

2

 

 

3.2

Jam Buka

 

 

 

3

Jam buka perpustakaan per minggu

a.      50 jam atau lebih

b.     45 49 jam

c.       40 44 jam

d.      35 39 jam

e.      Kurang dari 35 jam

 

 

2

 

3.3

Sarana Akses/Penelusuran

 

 

 

4

Sistem peminjaman/ pengembalian bahan perpustakaan

a.      Otomasi

b.     Semi otomasi

c.      Manual dengan menggunakan sistem kartu/brown

d.     Manual dengan sistem buku besar

e.      Manual dengan cara lainnya

 

 

 

 

5

 

 

5

Penelusuran informasi ke koleksi

a.      OPAC dan katalog manual

b.     OPAC

c.      Katalog manual

d.     Daftar judul buku

e.      Tidak ada

 

 

5

 

 

6

Penelusuran informasi ke sumber daya informasi

a.      Online

b.     Offline dan online

c.      Manual dan elektronik offline

d.     Secara manual

e.      Tidak ada

 

 

4

 

 

7

Sistem Otomasi Pelayanan

a.     Bergabung dengan jejaring perpustakaan online

b.    Internet

c.     Jejaring Lokal (LAN)

d.    Standalone (diakses oleh satu komputer saja)

e.     Tidak ada

 

 

4

 

 

8

Website perpustakaan

a.   Profil perpustakaan, OPAC, informasi layanan perpustakaan, kontak perpustakaan, link ke database online/repositori, dan media sosial

b.     Profil perpustakaan, OPAC, informasi layanan perpustakaan, link ke database online/repositori, dan kontak perpustakaan

c.      Profil perpustakaan, OPAC, informasi layanan perpustakaan, kontak perpustakaan

d.     Propil perpustakaan dan informasi      layanan

e.      Tidak ada

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

3.4

Keanggotaan

 

 

 

 

9

Persentase jumlah mahasiswa yang menjadi anggota perpustakaan

a. 90% atau lebih

b. 80% 89%

c. 70% 79%

d. 60% 69%

e. Kurang dari 60%

 

 

3

 

 

10

Persentase jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang menjadi anggota

a. 90% atau lebih

b. 80%   89%

c. 70% 79%

d. 60% 69%

e. Kurang dari 60%

 

 

1

 

3.5

Jumlah Pengunjung dan Buku yang Dipinjam

 

 

 

11

Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan per bulan

dalam satu tahun

 

 

 

 

Jumlah mahasiswa kurang dari 2000 orang

a. 6.000 orang atau lebih

b. 5.000 5.999 orang

c. 4.000 4.999 orang

d. 3.000 3.999 orang.

e. Kurang dari 3.000 orang

 

1

 

 

 

 

Jumlah mahasiswa 2001 s/d 10.000

Orang

a. 10.000 orang atau lebih

b. 8.000 – 9.999 orang

c. 7.000 – 7.999 orang

d. 6.000 – 6.999 orang

e. Kurang dari 6.000 orang

 

1

 

 

 

Jumlah mahasiswa lebih dari 10.000 orang

a. 12.000 orang atau lebih

b. 10.000 – 11.999 orang

c. 9.000 – 9.999 orang

d. 7.000 – 8.999 orang

e. Kurang dari 7.000 orang

 

1

 

 

12

Jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan melalui online per bulan dalam satu tahun

a. 6.000 orang atau lebih

b. 5.000 – 5.999 orang

c. 4.000 – 4.999 orang

d. 3.000 – 3.999 orang

e. Kurang dari 3000 orang

 

1

 

 

13

Jumlah  rata-rata buku yang dipinjam per bulan dalam satu tahun

a. 6.000 eks atau lebih

b. 5.000 – 5.999 eks

c. 4.000 – 4.999 eks

d. 3.000 – 3.999 eks

e. Kurang dari 3.000 eks

 

1

 

3.6

Promosi

 

 

 

14

Jenis media promosi yang digunakan (papan pengumuman, daftar buku baru, brosur, banner, spanduk, poster, electronic running text, website, media sosial dll.)

a.   7 jenis atau lebih

b.  6 jenis

c.   5 jenis

d.  4 jenis

e.   Kurang dari 4 jenis

 

1

 

 

 

15

Jenis kegiatan promosi yang dilaksanakan (penyebaran informasi, penyuluhan, lomba, pameran, duta baca, bimbingan pemustaka, penyiaran, dll.)

a.     7 jenis atau lebih

b.     6 jenis

c.      5 jenis

d.     4 jenis

e.     Kurang dari 4 jenis

 

 

1

 

 

16

Jumlah kegiatan promosi perpustakaan per tahun

a.     9 kali atau lebih

b.     8 kali

c.      7 kali

d.     6 kali

e.     Kurang dari 6 kali

 

1

 

3.7

Literasi Informasi

 

 

 

17

Jenis literasi informasi (orientasi perpustakaan, bimtek literasi informasi untuk mahasiswa tingkat awal, bimtek literasi informasi untuk tingkat akhir, bimtek literasi informasi untuk dosen, penyediaan modul/pedoman dll.) dalam 1 tahun

a.      4 jenis atau lebih

b.     3 jenis kali

c.      2 jenis

d.     1 jenis

e.      Tidak ada

 

 

 

1

 

 

18

Jumlah Kegiatan Literasi Informasi dalam 1 tahun terakhir

a.   8 kali atau lebih

b.   6 7 kali

c.    4 5 kali

d.   2 3 kali

e.   Kurang dari 2 kali

1

 

 

19

Perpustakaan berperan dalam mengurangi praktek plagiarisme dengan cara : menyediakan aplikasi online pengontrol plagiarisme; memberi topik tentang plagiarisme dalam kegiatan literasi; mengontrol pemustaka dalam memfotocopy literatur di perpustakan; melakukan himbauan tertulis anti plagiarisme di perpustakaan.

a.   4 cara atau lebih

b.   3 cara

c.    2 cara

d.   1 cara

e.   Tidak melakukan

 

 

2

 

Jumlah 43

Skor dan predikat penilaian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Skor dan Predikat 


Nilai

Predikat Penilaian

91 -100

Akreditasi A (Amat Baik)

76 – 90

Akreditasi B (Baik)

60 – 75

Akreditasi C (Cukup Baik)

< 60

Belum terakreditasi


Berdasarkan tabel predikat diatas, jika nilai total layanan perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang adalah 43, sementara total nilai komponen layanan adalah 60, maka 43 :60 X 100% = 72 %

Komponen layanan jika diakreditasi mendapat predikat C (Cukup Baik). Jika Bobot Layanan dalam Akreditasi Perpustakaan adalah 25, maka komponen layanan di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang didapatkan: 72:100 X 25 = 18

Komponen layanan mengumpulkan nilai 18 dari total bobot nilai 100 untuk seluruh komponen akreditasi perpustakaan.

 

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Analisis terhadap layanan perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dalam artikel ini sudah menunjukan perolehan nilai yang cukup bagus. Hasil dari penelitian ini menunjukan total nilai layanan perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang adalah 43, sementara total nilai komponen layanan adalah 60, maka 43 :60 X 100% = 72 %

Komponen layanan jika diakreditasi mendapat predikat C (Cukup Baik) . Jika Bobot Layanan dalam Akreditasi Perpustakaan adalah 25, maka komponen layanan di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang didapatkan: 72:100 X 25 = 18. Komponen layanan mengumpulkan nilai 18 dari total bobot nilai 100 untuk seluruh komponen akreditasi perpustakaan.


DAFTAR PUSTAKA

Antasari Wijaya Indah. 2016. Analisis Layanan Perpustakaan IAIN Purwokerto Menurut Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. LIBRARIA , Vol. 4, No. 2. Jawa Tengah: IAIN Purwokerto. Tersedia Online https://core.ac.uk/download/pdf/297848367.pdf

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Badan Akreditasi  Nasional.- Perguruan Tinggi . 2008.  Buku VI: Materi Penilaian Instrumen Akreditasi Program Sarjana. Jakarta: Ban –PT. Online https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwii0sPDxZ_yAhVRSX0KHZjLAqEQFnoECAUQAw&url=https%3A%2F%2Fspma.gunadarma.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2010%2F06%2FBUKU-6-MATRIKS-PENILAIAN-AKREDITASI-SARJANA-_VERSI-08-04-2010_.pdf&usg=AOvVaw1Jrb-1abAfA6xgMZ0rayHe

Badan Standar Akreditasi Perpustakaan. 2011. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Republik Indonesia. Tersedia Online http://perpustakaan.kemenkopmk.go.id/perpus/assets/kitchen/berkas/ebook/standar_nasional_indonesia_bidang_kepustakaan_dan_kepustakawanan1.pdf

Dilla Hardina Agustiani, Ekis Era Artika, Tyya Sumarni Putri, Yolanda Adellia, M. Fikriansyah Wicaksono. 2020. Pengaruh Desain Interior Terhadap Kenyamanan Membaca Pemustaka di Perpustakaan IAIN Tulungagung. Tibanndaru: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volume 4 Nomor 2, Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam. IAIIN Tulungagung. Online https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi-9KfD7qHyAhXSF3IKHfkmAiUQFnoECAIQAw&url=https%3A%2F%2Fjournal.uwks.ac.id%2Findex.php%2FTibandaru%2Farticle%2Fview%2F936&usg=AOvVaw22n0lT7rEWvRGzveWKETs2

Martono Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Press. Online https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=tUl1BgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT26&dq=martono+nanang+Metode+Penelitian+Kuantitatif:+Analisis+Isi+dan+Analisis+Data+Sekunder+Ediai+Revisi&ots=FeneHvZ10a&sig=UZyqjf4KgUqy4NJMlD18OL1s1tY

Muh.Syarif Bando dkk. 2014. Petunjuk pelaksanaan akreditasi perpustakaan. Jakarta : Perpustakaan Nasional. Online https://adoc.pub/perpustakaan-nasional-ri-petunjuk-pelaksanaan-akreditasi-per.html

Muri A Yusuf. 2017. Metode Penelitian: Kauntitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Cet.4. Jakarta: Kencana . Online https://id1lib.org/book/14021842/4c8f06

Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Tersedia Online https://www.perpusnas.go.id/law.php?lang=id&id=Peraturan%20Kepala%20Perpusnas

Purwanggono Bambang, Darminto Pujotomo, Nurjana Sigiro. 2017. Evaluasi Kualitas Pelayanan Perpustakaan Universitas Diponegoro Untuk Menjamin Kepuasan Pemustaka Dengan Standar Akreditasi Perpustakaan, Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 . Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro Semaran. Tersedia Online https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1421024

Reni Mustika. 2019. Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Pemustaka Di UPT Perpustakaan Politenik Negeri Sriwijaya Palembang. Program Studi Ilmu Perpustakaan. Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Tersedia Online http://repository.radenfatah.ac.id/4788/1/Reni%20Mustika%20%281524400013%29%20Full%20Bab%2C.pdf

Singh, A.K. 2004. Tests, Measurements and Research Methods in Behavioral Sciences. Patna: Bharati Bhawan. Online https://id1lib.org/book/11813508/4182c7

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pedidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Online https://id1lib.org/book/5686376/9d6534

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Online https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwihn-XKyaHyAhWaF3IKHUTTAfoQFnoECAsQAw&url=https%3A%2F%2Fwww.worldcat.org%2Ftitle%2Fperpustakaan-dan-masyarakat%2Foclc%2F607768645&usg=AOvVaw2it5OjQT5Wgf4Psmyi0swo

Sy. Apero Fublic