9/30/2020

COVID-19: Kesadaran Individu Adalah Keselamatan Kita Semua

Apero Fublic.- Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki budaya sosial yang tinggi. Salah satu sifat sosial bangsa Indonesia yang membudaya adalah sifat kegotongroyongan. Dengan bergotong royong dapat mengatasi pekerjaan berat dengan mudah.

Gotong-royong adalah kerja sama dalam suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan untuk mencapai tujuan yang sama. Budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu telah mengakar kedalam jati diri bangsa Indonesia.

Apabila kita mendapati suatu permasalahan yang besar, pelik dan rumit. Maka dengan bekerjasama atau dengan bergotong royong permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik. Saat ini, sifat kegotongroyongan sangat baik apabila digalakkan untuk mengatasi suatu permasalahan kita bersama, semisal wabah pandemi virus corona atau COVID-19.

COVID-19 adalah virus yang datang dari negeri wuhan, china dan menyebar keseluruh dunia dengan cepat termasuk negara kita yaitu Indonesia. virus ini disebabkan oleh virus acute respiratory syndrem corona virus 2 (SARS-COV-2).

Virus ini juga menyebabkan terganggunya saluran pernapasan dan imun tubuh yang lemah yang dapat mengakibatkan kematian pada penderita virus ini dan kecil harapan untuk sembuh karena belum adanya obat penawar COVID-19.

Virus corona atau covid-19 dapat menyebar dengan cepat. Menular melalui cairan tubuh orang yang terinveksi. Masa inkubasi covid-19 selama lima belas hari. Masa ini saja covid-19 telah dapat menular pada orang lain atau dengan istilah OTG (Orang Tanpa Gejalah). Satu saja terinveksi, dapat menyebabkan klaster-klaster penyebaran virus. Sehingga dapat menular banyak orang dalam waktu yang cepat.

Masalah covid-19 bukan hanya permasalahan  kesehatan saja. Namun juga merupakan permasalahan sosial masyarakat luas dalam satu kawasan wilayah. Sehingga memerlukan penangganan yang mengganggu mobilitas sosial berskalah besar. Dengan demikian muncul istilah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). PSBB sudah diterapkan diberbagai kota di Indonesia dan di dunia. Dampak COVID-19 bermacam sebagai berikut;

1.Dampak COVID-19 pada Dunia Pendidikan
Belajar masa pandemi covid-19 sering disebut dengan daring membuat siswa kurang mengerti materi yang di beri guru, susah sinyal membuat siswa ketinggalan pelajaran, membuat siswa bosan dan memilih bermain game online, siswa kehilangan belajar bersama-sama, dan sebagian siswa memilih menikah di usia dini.

2.Dampak COVID-19 pada Perekonomian
Sejak adanya pandemi semua kegiatan di batasi maka berdampak pada perekonomian yaitu, penurunan perekonomian negara, onset penjualan berkurang, berkurangnya karyawan di perusahaan dan perindustrian, mengecilnya penghasilan baik masyarakat yang mampu maupun yang tidak mampu, dan kesulitan mencari pekerjaan bagi seseorang yang baru memulai ke dunia kerja.

3.Dampak COVID-19 pada Keagamaan
Pandemi membuat tempat ibadah tidak di datangi oleh banyak orang dan tempat beribadah  menjadi sepi, COVID-19 ini membuat kurangnya silaturahmi, dan juga menyebabkan beberapa kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang dihentikan untuk sementara waktu.

4.Dampak COVID-19 pada Kesehatan
Dampak yang diberi oleh COVID-19 pada kesehatan mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan, dan naiknya angka kematian. Cara mengatasi COVID-19 yaitu sebagai berikut;
1. Beribadah memohon pertolongan Kepada Yang Maha Kuasa.
2. Menaati peraturan pemerintah.
3. Budayakan hidup bersih.
4. Konsumsi makanan yang sehat.
5. Menjaga imun tubuh agar tetap kuat.
6. Setelah beergian keluar rumah mandilah terlebih dahulu.
7. Konsumsi jamu-jamu yang terbuat dari jahe.
8. Kurangkan bepergian keluar kota apabila tidak terlalu penting.
9. Disiplin dalam pemakaian masker.
10.Laranglah diri sendiri tidak berada dikerumunan orang.

Kita jangan hanya memandang permasalahan wabah virus ini hanya dari kerugian materi saja. Tapi juga ada hikma dan pelajarang yang dapat kita pertik. Pertama, membuat kita lebih menghargai tempat ibadah, kegiatan keagamaan, dan bersekolah.

Kedua kita dapat berlatih untuk disiplin. Ketiga, kita dapat menguatkan kerja sama. Keempat, kita memiliki waktu luang bersama keluarga. Kelima, kita tidak melakukan hal-hal penting diluar. Keenam, melatih hidup lebih sehat, dan bersih.

Kesimpulan
Hal-hal demikian sudah umum dan diketahui oleh hampir semua masyarakat kita. Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Dengan cara penanggulangan dan pencegahan virus corona atau covid-19 ini. Dengan gencarnya sosialisasi oleh pemerintah, membuat masyarakat mengerti dan sadar kesehatan.

Mengingat besarnya dampak sosial masyarakat yang disebabkan oleh pandemi virus corona ini. Tentu akan banyak sekali hal-hal yang tidak berjalan semestinya. Maka pengendalian ini perlu memobilisasi masa yang luas. Tidak mudah untuk negara padat dan luas seperti Indonesia. Maka, kerjasamalah yang dapat kita andalkan dalam mengatasi pandemi covid-19 ini.

Kerjasama atau dengan bergotong royong kita dapat mengatasinya. Mulai dari sosialisasi kesehatan dan pencegahan, sampai kerjasama ekonomi. Kerjasama ekonomi misalnya seperti membuka donasi sumbangan untuk orang-orang miskin yang terdampak. Atau kita membeli dagangan para pedagang kecil. Sehingga ekonomi mereka terbantu.

Kalau para pekerja tetap (swasta), dan ASN (Aparatur Sipil Negara). Mungkin tidak khawatir jurstru sebaliknya. Banyak waktu libur disebabkan PSBB. Kemudian mendapat tunjangan dan santunan atau konpensasi. Atau orang yang memang miskin dan terdaftar. Mendapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah.

Tapi bagi para masyarakat miskin perantauan dan tidak terdata. Mereka tentu akan sangat kesulitan. Pada tahap ini adalah tugas kita yang melakukannya. Dengan membantu secara materi atau administrasi supaya mereka mendapatkan BLT.

Dengan demikian terlihatlah kebersamaan atau kerjasama kita dalam bergotong royong mengatasi penyebaran dan penanggulangan pandemi covid-19 ini. Semoga musibah ini cepat berlalu, dan kita dapat mengatasi bersama tanpa harus kehilangan salah satu keluarga kita karena terinveksi virus covid-19 ini.

Saran
Saya sebagai seorang siswi tentu merasakan bagaimana sekolah secara daring (online). Maka sangat mengerti apa kekurangan yang dihadapi oleh para siswa dan siswi. Tapi saya hanya ingin menyoroti pada keadaan siswa-siswi. Kalau sekolah terus libur maka kebodohan dan kenakalan siswa-siswi akan bertambah parah.

Oleh karena itu, sekolah sebaiknya memberikan waktu belajar di sekolah walau dengan cara menerapkan sistem protokol kesehatan. Begitu juga dengan orang tua yang kesulitan memenuhi dana paket internet. Sebaiknya, siswa dan siswi mengumpulkan tugas secara langsung ke sekolah. Agar menghemat biayah data internet dan membantu para orang tua yang tidak memiliki handphone android. Walaupun tugas dikirim guru melalui internet.

Oleh. Sindi Mariska Putri
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Sekayu, 30 September 2020.

Seorang siswi SMA di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment