PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

11/19/2021

Dongeng Toraja: Kisah Anjing-Kucing dan Tikus.

APERO FUBLIC.- Dikisahkan ada seorang perempuan tua yang mandul. Dia memiliki dua hewan peliharaan yang dia sayangi, Anjing dan Kucing. Selain itu, si wanita juga memiliki cincin ajaib. Kalau dia mau makan, maka cukup memutar-mutar cincinnya. Maka dengan tiba-tiba makanan datang terhidang di meja. Terhidang makanan apa saja yang dia inginkan.

Pada suatu hari, seekor raja tikus pergi berkunjung kerumah wanita tua itu. Didapati penghuni rumah itu sedang siap-siap untuk makan. Tikus melihat wanita tua memutar-mutar cincinnya, lalu diatas meja tiba-tiba terhidang berbagai jenis makanan.

Rahasia cincin wanita tua itu, sekarang diketahui oleh si raja tikus. Setelah itu, si tikus pergi kembali ke rumahnya. Raja tikus tidak pernah berhenti berpikir bagaimana caranya untuk memiliki cincin tersebut. Maka timbul niat di dalam hatinya untuk mencuri cincin itu. Tapi, masalahnya kucing dan anjing peliharaan wanita tua itu selalu menjaganya.

Beberapa hari kemudian, tikus datang lagi untuk bertamu ke rumah wanita tua itu, dia menemui anjing dan kucing milik wanita itu. Kemudian dia berkata.

“Kucing dan Anjing, aku datang untuk mengundang kalain berdua untuk datang ke pesta di rumahku. Sampaikan juga pada tuan kalian Aku juga mengundang dia.”

“Baklah raja tikus, kami akan datang dan akan saya sampaikan pesanmu pada pemilik kami.” Jawab Kucing dan anjing. Setelah itu, raja tikus kembali pulang. Dia kemudian mengumpulkan teman-temannya dan memberi tahu kalau dia akan mengadakan pesta. Dia juga mengundang wanita tua dan dua peliharaanya, anjing dan kucing. Teman-teman tikus gembira sekali menyambut pemberitahuan itu.

Waktu pesta di rumah raja tikus tiba. Untuk menghadiri pesta, kucing dan tikus datang bergantian. Sebab kalau keduanya pergi bersamaan. Maka tidak ada yang menjaga si wanita tua. Disepakatilah kalau yang pergi ke pesta lebih dahulu, si kucing.

Tetapi agaknya si kucing lupa pulang dari tempat pesta. Sehingga anjing sudah gelisah menunggu gilirannya.

Melihat si wanita tua sudah tertidur, akhirnya si anjing pergi menyusul ke pesta di rumah raja tikus. Wanita tua, ditinggal sendirian oleh anjing. Raja tikus melihat kehadiran si anjing, dengan demikian dia tahu kalau rumah si orang tua sudah kosong dari penjagaan. Pergilah raja tikus ke rumah perempuan tua untuk mencuri cincin ajaib. Raja tikus meniup-niup jari tangan wanita tua dengan lembut, lalu menarik perlahan-lahan cincin ajaib. Setelah lepas dia ambil dan dibawanya pergi.

Sekembalinya dari pesta, anjing dan kucing mendapati kalau cincin ajaib wanita tua sudah hilang. Bertengkarlah keduanya saling menyalahkan. Pertengkaran keduanya didengar oleh wanita tua karena dia terbangun, lalu dia bertanya sebab apa mereka bertengkar. Mereka menjelaskan karena cincin di jari tuannya sudah hilang.

Perempuan tua itu memperhatikan jarinya, dia mendapati cincin ajaib di jarinya sudah tidak ada. Kejadian itu membuat hati wanita tua menjadi kecewa sekali. Oleh sebab itu dia kemudian mengusir anjing dan kucing dari rumahnya.

Maka pergilah anjing dan kucing dari rumah tuannya. Setelah itu, kembali bertengkar keduanya untuk saling menyalahkan. Anjing mulai marah, dia berusaha membunuh kucing. Kucing kemudian berlari dan naik ke atas pohon.

Kucing dan anjing tidak pernah akur lagi. Sebab hilang karena dicuri tikus dan masalah berawal dari undangan pesta raja tikus. Sejak saat itu, anjing-kucing dan tikus tidak pernah akur lagi. Mereka saling bersumpa bersumpa kalau dia tidak akan baik lagi dengan anjing, maka kotorannya pun tidak akan dia perlihatkan pada anjing. Kucing dan ajing pun selau mengubur kotorannya. Itulah sebabnya kucing selau mengubur kotorannya. Anjing juga mengubur kotorannya walau tidak serapi kucing.

Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 19 November 2021.
Sumber: Muhammad Sikki, Dkk. Struktur Sastra Lisan Toraja (Transkripsi dan Terjemahan). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic

Burung Bangau dan Ikan (Dongeng Toraja).

APERO FUBLIC.- Pada suatu hari seekor burung bangau pergi mencari makan. Hari itu, burung bangau pergi ke sawah penduduk disekitar tempat tinggalnya. Dia tahu kalau banyak ikan di sekitar sawah penduduk. Tidak jauh dari persawahan terdapat sebuah tebat dimana air berkumpul. Bangau mulai mencari ikan, dia dengan sigap menghalau ikan-ikan dengan kakinya.

Ikan berlarian kesana kemari, sehingga bangau dapat melihatnya. Lalu bangau menangkap salah satu ikan. Ikan yang tertangkap oleh paru tampak terjepit kuat dan tidak berdaya. Bangau yang sudah lapar tidak tahan untuk menelan ikan yang dia tangkap itu. Ikan itu mencari akal agar tidak tertelan oleh si bangau. Dengan cepat dia berkata pada bangau.

“Bangau, sebelum kau menelan Aku. Maukah kau mendengar nyanyianku yang sangat menarik dan bagus sekali?.” Kata ikan.

“Nyanyian apa itu?.” Tanya bangau penasaran, dan dia tertarik dengan saran si ikan.

“Sudah dengarkan saja, Aku akan mulai bernyanyi dengan merdu sekali.” Kata Ikan dan mulai bernyanyi.

“Kaki bangau adalah pemukul tambur yang bagus. Sayap bangau bagaikan tenunan lebar dan indah. Perut bangau laksana kawat emas yang halus kekuning-kuningan. Mata bangau laksana gasing emas yang berputar-putar dengan lunglainya. Paru bangau tak ubanya ujung tombak emas berkilauan.”

Mendengar nyanyian ikan yang lembut dan merdu serta sanjungan juga pujian itu. Membuat bangau menjadi gembira dan merasa tersanjung sekali. Dia bahagia dan merasa dirinya mahkluk yang paling indah dan hebat. Bangau lupa diri, dia tersenyum dan jepitan parunya mengendur lalu terbuka. Ikan melanting dan jatuh kembali kedalam air tebat. Dengan cepat ikan itu berenang masuk ke cela-cela kayu penahan tebat (embarau), bersembunyi. Kayu-kayu berfungsi menahan tanah agar tidak hanyut terbawa air.

Bangau sadar dia telah di tipu. Dia sangat marah lalu meburu ikan itu. Parunya mematuk-matuk ikan itu, sedangkan kakinya menendang-nendang ke embarau tebat. Pada cela yang sempit kaki burung bangau terjepit kuat. Sehingga dia tidak bisa menarik kakinya kembali lepas. Beberapa waktu kemudian si bangau yang suka di puji akhirnya mati lemas di tebat itu. Sedangkan si ikan gembira karena berhasil mengalahkan lawannya. Begitulah akhir dari cerita makhluk yang suka di puji-piji.

Rewrite: Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 19 November 2021.
Sumber: Muhammad Sikki, Dkk. Struktur Sastra Lisan Toraja (Transkripsi dan Terjemahan). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic

11/17/2021

Legenda Dari Toraja: Batu Tomate.

APERO FUBLIC.- Pada zaman dahulu kala terjadilah suatu peristiwa. Dikisahkan ada serombongan orang pergi mengantar mayat untuk dikuburkan di liang batu. Dalam perjalanan menuju tempat pemakaman cuaca berubah menjadi buruk lalu turun hujan lebat segerah. Karena itu, rombongan berhenti untuk berteduh. Karena kalang kabut menghindar hujan mereka buru-buru meletakkan mayat di tanah dan lupa memasang alasnya. Hanya istri si mayat (istri atau suami) yang tetap menunggui mayat itu dalam hujan.

Beberapa waktu berlalu hujan pun redah. Warga yang berteduh dari hujan kembali untuk menguburkan si mayat. Namun aneh, saat mereka hendak mulai mengangkat dan membawa si mayat. Ternyata mayat sudah berubah menjadi batu. Sementara istrinya yang menunggui si mayat juga berubah menjadi batu.

Batu ini berada di Kampung Padang, Desa Tondon, Kecamatan Sanggalangi (Administrasi tahun 1986). Batu tersebut oleh warga kemudian diberi nama, Batu Tomate yang berarti batu orang mati. Menurut kepercayaan masyarakat Toraja; orang yang pergi berperang tidak boleh membelakangi atau melewati begitu saja batu tomate itu. Barang siapa melanggar, pasti terkena peluru atau terbunuh di medan perang.

Begitu juga saat orang pergi untuk menyabung ayam, dipantangkan untuk tidak membelakangi batu tomate. Usahakan untuk selalu menghadap ke arah Batu Tomate berada.

Dari kisah inilah, menurut kepercayaan masyarakat Toraja. Terdapat ketentuan bahwa apabila saat mengantar mayat dan akan beristirahat dalam perjalanan menuju lokasi penguburan. Maka saat meletakkan mayat di atas tanah harus diberi alas dengan apa saja yang penting ada alasnya. Baik itu alas sederhana misalnya dedaunan, kayu atau benda lain yang dapat dijadikan alas.

Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Ahmad Reni.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 17 November 2021.
Sumber: Muhammad Sikki, Dkk. Struktur Sastra Lisan Toraja (Transkripsi dan Terjemahan). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sy. Apero Fublic


11/16/2021

Sastra Lisan Toraja: Kera dan Burung Bangau.

APERO FUBLIC.- Pada suatu hari berjumpalah seekor kera dengan seekor burung bangau di persimpangan jalan. Dalam perjumpaan itu, keduanya berkenalan lalu berteman dan akhirnya mengikat tali persaudaraan. Waktu berlalu, suatu ketika keduanya berbincang-bincang seperti biasa. Karena tidak ada kegiatan, kemudian muncul rencana keduanya untuk membuat sebuah kebun.

“Apa kegiatan kita, Bangau.” Tanya Kera.

“Kera, bagaimana kalau kita membuat sebuah kebun saja, agar hari-hari kita ada yang bermanfaat.” Kata Bangu. Keduanya kemudian sepakat dan ditentukanlah hari untuk memulai pekerjaan mereka. Keduanya pergi ke hutan di sebuah lereng gunung. Setibanya dilokasi bakal kebun, mulai keduanya menebas semak dan menebang pepohonan.

Kebun mereka pun jadi, lalu ditanami jagung. Jagung tumbuh subur dan berbuah. Sambil menunggu waktu jagung berbuah dan buahnya siap dipanen. Sehari-hari mereka dihabiskan saling mencari kutu.

*****

Diam-diam kera merencanaka hal jahat. Suatu hari kera pergi menemui kawanan burung di dalam hutan. Dia berkata pada kawanan burung itu.

“Burung, Aku punya kebun jagung yang sudah siap di panen. Maukah kalian memanenkan untukku dan hasilnya dibagi dua. Bagianku kalian antar langsung ke rumahku.” Kata kera.

“Dengan senang hati kera. Kapan mulai kami panen?.” Kata kawanan burung itu. Kera menjawab mulai besok dan sampai jagung habis. Mulai besoknya kawanan burung itu mulai memanen jagung dikebun kera dan bangau. Kera tanpa susah payah setiap hari dia makan jagung yang diantar oleh burung-burung. Sementara bangau tidak dia beri sedikit pun.

*****

“Kera, baiknya kita menjaga kebun. Aku khawatir nanti jagung kita dimakan kawanan burung-burung dari dalam hutan.” Kata Bangau.

“Ah, tidak perlu, kita santai saja disini.” Jawab kera. Akibatnya kebun mereka tidak dijaga, buah jagung mereka pun habis dimakan burung-burung dari dalam hutan. Setidaknya itulah yang bangau tahu. Bangau pun ikhlas dan kera pura-pura sedih.

Suatu hari, kembali keduanya saling mencari kutu. Hari itu, kebetulan Bangau terlebih dahulu mencari kutu kera. Setelah selesai, giliran kera mencari kutu bangau. Kera kali ini curang, saat mencari kutu bangau dia mencabut semua sayap burung bangau. Sehingga bangau tidak bisa terbang. Kera kemudian pergi dan tinggallah bangu yang sedih sebab tidak bisa lagi terbang.

Keesokan harinya, bangau yang perutnya lapar pergi ke sawa penduduk untuk mencari makan. Dia menangkap katak atau siput juga ikan di sawah. Kadang bangau berburu belalang di sekitar pematang sawa. Tampak bangau melompat-lompat mencari makan sebab sayap yang habis.

“Apa boleh buat, beginilah keadaanku sekarang. Tidak disangkah teman baikku sendiri menjahatiku. Sudahlah, beberapa waktu nanti sayapku akan tumbuh kembali.” Kata hati burung bangau. Namun bangau berlapang dada dan dia memaafkan perbuatan temannya si kera.

Waktu berlalu, bulu sayap burung bangau telah tumbuh kembali dan dia dapat terbang kembali.  Karena itu, pergilah berburu ikan ke pantai. Bangau biasanya terbang rendah di permukaan laut. Ikan besar yang lapar melihat dari dalam laut. Lalu mereka berusaha untuk menangkap dan mengejar burung bangau yang terbang di permukaan air laut. Dengan cerdik burung bangau terus terbang menuju pantai sehingga ikan besar terdampar di pantai lalu dia tangkap.

Pulanglah bangau ke sarangnya, dan membawa ikan-ikan besar. Cerita tersebut didengar oleh si kera yang telah menjahatinya dulu. Kera itu, sangat ingin makan ikan besar-besar. Maka datanglah dia menemui burung bangau.

“Bangau, dimakah kau mendapat ikan besar-besar seperti itu.” Tanya Kera.

“Aku menangkap di pantai, Kera.” Jawab bangau dengan sopan, tidak ada rasa marah dan dendam di hatinya.

“Aku mau ikan besar seperti itu. Maukah kau mengajak Aku berburu ikan di pantai?.” Kata kera.

“Boleh, kera. Besok kalau Aku berangkat, kau ikuti Aku dari bawah. Tandanya terdengar suarah kak...kak...kak.”. Jelas burung bangau. Kera setuju, keesokan harinya terdengar suara burung bangau lewat terbang di udara disertai suaranya, kak..kak..kak. Kera mengikuti dari bawah, dan tibahlah mereka di pantai.

“Kera, kau tunggu di pantai, aku akan memancing ikan besar menuju pantai. Saat ikan besar terdampar di pantai kau langsung tangkap. Tapi kalau ada ombak besar mengiring, biarkan saja dahulu, berarti bukan rezekimu.” Jelas burung bangau. Kera mengiakan, dan dia sudah tidak sabar untuk mendapat ikan, terbayang betapa lezatnya daging ikan besar pikir kera itu.

Seperti biasa burung bangau mulai terbang diatas permukaan air laut. Lalu seperti biasa ada ikan besar yang terpancing. Hari itu, cuaca tidak baik permukaan air laut sering berombak. Bangau sudah biasa dengan keadaan seperti itu. Ikan terus mengejar dan akhirnya mendekat pantai dan beberapa ikan besar terdampar di pantai berpasir. Namun tanpa disadari ombak besar juga mengiringi dari arah laut. Kera yang memperlihatkan sifat aslinya, serakah dan keras kepala. Bebal dengan nasihat dan tidak berpikir panjang. Tanpa menghiraukan nasihat bangau sebelumnya, serta kembali berteriak agar kera menjauh dari bibir pantai.

“Awas kera, ombak dibelakang. Lariiiii !!!!.” Teriak bangau. Tapi kera terus menangkap ikan yang melompat-lompat di atas pasir pantai. Beberapa ekor sudah dia dapat, dan masih berusaha menangkap yang lain. Sampai ada juga yang terlepas-lepas di tangan.

“Geleburrrrrr.” Ombak besar menghantam bibir pantai dimana kera asik menangkap ikan-ikan. Air liur kera yang menetes tidak sabar ingin segera memakan ikan. Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Tubuh kera di hantam ombak dan tenggelam, lalu ombak besar menarik tubuh kera ke dalam laut. Ikan terlepas ditangan kera, dia mulai lemas dan beberapa saat kemudian mati.

“Keraaaaa.” Teriak bangau dari udara sambil terbang melayang-layang mencari-cari kera. Kalau-kalau dia bisa menolong kera. Apa daya, tidak mungkin dia menyelam kedalam air laut. “Keraaaa..keraaaa.” Kata bangau dengan menyesal disertai helaan nafas dalam. “Aku tidak tahu apa dan siapa yang salah. Keras kepalamu, serakamu, atau hukuman atas perbuatan-perbuatanmu selama ini yang membuat engkau menjadi demikian.” Kata bangau prihatin, lalu dia terbang kembali seperti tadi untuk menangkap ikan-ikan.

Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Melly.
Tatafoto. Totong Mahipal.
Palembang, 16 November 2021.
Sumber: Muhammad Sikki, Dkk. Struktur Sastra Lisan Toraja (Transkripsi dan Terjemahan). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta, 1986.

Sy. Apero Fublic.

PERAN PEREMPUAN DALAM PILPRES 2024

APERO FUBLIC.- Sepuluh tahun sejak disahkan Undang-Undang No. 2 tahun 2008 mengenai kewajiban partai untuk menyertakan perempuan minimal 30% dalam tiap tingkatan pencalonan diri di Pemilihan Umum Legislatif masih menimbulkan dinamika. Di tingkatan nasional calon legislatif terpilih yang berjenis kelamin perempuan menurun dari tahun 2009 sejumlah 101 anggota menjadi 97 anggota di tahun 2014. Sedangkan di tingkatan Provinsi, secara nasional persentase perempuan hanya naik 0,38% yaitu dari 15,94% ke 16,32%.

Rendahnya keterwakilan perempuan mengakar pada kuatnya para digmapatriarki di sebagian besarmasyarakat Indonesia. Dampak dari rendahnya representasi perempuan dalam struktur politik berkelindan dengan paradigma patriarki masyarakat mengakibatkan banyaknya kebijakan-kebijakan pemerintah yang alpa pada kepentingan-kepentingan perempuan. Hal ini menyebabkan dinamika keterwakilan perempuan pada pemilihan umum 2019 menjadi topik yang memiliki urgensi tinggi untuk dibahas.

Di Provinsi Sumatera Selatan, jumlah calon legislatif  perempuan menunjukkan peningkatan sebesar 0,42%. Angka yang cukup kecil apa bila disbandingkan dengan bertambahnya jumlah partai peserta pemilu. Namun dari segi keterpilihan, pada pemilu 2019 jumlah calon terpilih perempuan meningkat sebesar 5,3% dibandingkan dengan pemilu 2014. Peningkatan yang kurang signifikan ini terjadi karena rekrutmen partai menghambat perempuan untuk turut berkontestasi.

Pola rekrutmen partai politik bersifat pragmatis sehingga cenderung mementingkan basis massa perempuan dan relasi dengan partai politik. Kombinasi antara sistem merit dan partisan ini dapat menghambat perempuan untuk menjadi kader partai politik atau calon legislatif. Sementara itu pihak KPU sendiri terkendalah batasan-batasan regulasi yang tidak memungkinkan mereka dapat melakukan terobosan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam kontestasi pemilihan umum. Sehingga sosialisasinya terbatas pada pendidikan politik untuk perempuan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki system pemerintahan yang demokrasi, sebagai salah satu cirrinya yaitu melibatkan masyarakat dalam perencanaan maupun dalam partisipasi politik yang merupakan aspek penting dari nilai-nilai demokrasi. Partisipasi dalam hal politik ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki saja. Namun juga tak terlepas dari peran perempuan di dalamnya.

Sebagai salah satu bentuk dari adanya demokrasi di Indonesia adalah dengan adanya Pemilihan Umum (Pemilu). Sebagai perkembangan yang memberikan warna tersendiri di dunia perpolitikan Indonesia, Dengan adanya pemilihan umum seperti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan Badan Legislatif yang dipilih melalui Partai Politik. Padahal hakikatnya kedudukan perempuan dan laki-laki haruslah sama, dimana hubungan itu haruslah seimbang dan setara.

Partai politik sering kali cenderung memandang potensi perempuan di ranah politik dengan sebelah mata dan beranggapan bahwa perempuan tidak dapat hak untuk berpolitik dengan baik. Artinya hak perempuan dalam politik hanya sekedar dijadikan “alat dalam system politik” oleh sebab itu disebagian partai politik yang mendaftarkan atau mencalonkan perempuan sebagai calon legislatif hanya sekedar untuk memenuhi syarat kelengkapan yang ditetapkan Undang-Undang saja. Perempuan dan politik mempunyai hubungan yang tidak bias dipisahkan dari dunia politik, seiring dengan perkembangan kesadaran perempuan tentang persamaan hak.

Pada pemilihan umum tahun 2019 lalu, merupakan satu jalan yang ditempuh oleh para calon legislatif untuk menentukan perolehan suara sebagai penentu untuk menduduki atau setidaknya menjadi caleg (calon legislatif) di kursi legislatif. Dengan terselenggaranya Pemilu tersebut tidak terlepas dari peran perempuan dan berkesempatan berkiprah dan berperan aktif dalam bidang politik. Jumlah perempuan diberbagai daerah di Indonesia melebihi jumlah kaum laki-laki,  dengan demikian tidak menutupi kemungkinan perempuan duduk di kursi legislatif. Tinggal kesadaran kaum perempuan dalam menyuarakan hak politiknya.

Pentingnya peran perempuan di ranah politik yaitu sebagai perwujudan dari representasi perempuan di ranah politik. Figur perempuan perlu dikedepankan dalam posisi pengambilan keputusan. Sehingga keputusan yang dihasilkan juga dapat mengakomodir kepentingan perempuan dan sebagai representasi perempuan untuk mengurangi problem yang dialami perempuan. Dengan artian, perjuangan kepentingan perempuan pun harus dilakukan oleh perempuan. Dalam situasi yang demikian, maka diperlukan kesadaran dari perempuan sebagai interpretasi dari dalam diri perempuan untuk memasuki dunia perpolitikan.

Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu; Ratna Dewi Pettalolo selaku anggota Bawaslu melihat peran perempuan sudah semakin diakui terlebih sepanjang perjalanan demokrasi Indonesia. Dalam pemilihan tahun 2024 perempuan harus ikut sebagai penyelenggara, peserta pemilihan, Pilpres, DPR maupun Kepala Daerah.

Dosen fakultas hukum Universitas Tadulako tersebut mengatakan di era demokrasi peran perempuan semakin penting, sebab suara perempuan bisa dipergunakan untuk kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada perempuan. Dalam dunia politik perempuan juga tidak boleh hanya duduk manis dan hanya menerima keadaan. Melanjutkan, perempuan kelahiran Palu ini juga berharap perempuan bisa bebenah untuk mempersiapkan kualitas diri bersaing dengan kaum laki-laki, tidak menutup kemungkinan juga dalam pemilihan 2024 mendatang.

Penulis: Ines Sindi Fantika Fulva.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Rama Saputra.
Palembang, 16 November 2021.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Politik Islam.

Sy. Apero Fublic.