-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sastra Klasik Ringkasan Cerita: Babad Jawi Kartasura (Jilid Empat). Penipuan Belanda.
Sastra Klasik

Ringkasan Cerita: Babad Jawi Kartasura (Jilid Empat). Penipuan Belanda.

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
05 Nov, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Apero Fublic.- Surat Komisaris diterima oleh panglima prajurit Panembahan Purbaya. Isinya, apabila perdamaian dapat tercapai, komisaris menjanjikan hadia yang lurabiasa. Panembahan akan diberikan keuntungan dagang Kompeni (VOC) senilai dua ribu real setiap tahun.

Serta dibebaskan menghadap secara tetap ke Kartasura. Membaca itu, Panembahan Purbaya bersedia berdamai dengan syarat, diampuni Natapura, Herucakra, dan Cakranegara beserta seluruh prajuritnya. Tohjaya bersama Surapati kemudian menemui Komisaris VOC di Gombong.

Sementara itu, Kompeni marah sekali mengetahui bahwa prajurit Citrasoma lari sebelum tugas mereka selesai. Dengan demikian Citrasoma harus membayar ganti rugi senilai seribu real pada Kompeni. Kompeni setuju dengan syarat yang diajukan oleh Panembahan Purbaya untuk damai. Surat balasan langsung dibawa oleh Tohjaya.

Selain itu, Panembahan Purbaya yang sedang sakit dibawa dengan tandu. Komisaris Dulkup menerima Panembahan Purbaya di Gombong. Perjalanan berikutnya menuju Kartasura melalui Semarang. Dengan demikian, rencana Belanda untuk menipu Panembahan Purbaya dan pengikutnya berjalan lancar.

Saat menerima Panembahan Purbaya, Panembahan Herucakra, Natapura dan Surapati di Semarang diterima dengan upacara kebesaran. Tetapi Pangeran Adipati Anom Mangkunegara diminta untuk pergi ke Kartasura lebih dahulu oleh Sunan (Panembahan Purbaya). Dengan alasan untuk lebih leluasa membuat perjanjian.

Setelah itu, Panembahan Purbaya dibawa ke Batavia melalui jalur laut. Panembahan Herucakra langsung dilayarkan (dubuang) oleh Belanda ke Afrika. Beliau dituduh telah menghasut para pangeran. Sedangkan Natapura, Jaka Tangkepan, Surapati, dan Suradilaga dibuang ke Serandil. Semua tidak dapat berbuat apa-apa. Karena sebelumnya mereka dilucuti persenjataannya.

Beberapa waktu kemudian, Pangeran Adipati Anom Mangkunegara diangkat sebagai Pangeran Harya Mangkunegara dan diberi hak menguasai wilayah seluas sepuluh ribu karya. Sedangkan Panembahan Purbaya beserta keluarganya setiba di Batavia (Jakarta) langsung dimasukkan kedalam penjara oleh Kompeni Belanda. Begitu juga dengan Raden Jimat yang menyusul sang ayah ke Kartasura ditangkap dan dipenjara. Di dalam penjara dia bunuh diri, dan dikubur di Sampang.

******

Tersebutlah seorang adik Surapati, bernama Surahim. Dia tidak ikut Surapati karena terluka saat terjadi perang, tinggal di Desa Dungkul. Dia telah sembuh dan mendengar kelicikan Kompeni Belanda. Sehingga kakaknya Surapati dan sahabatnya tertangkap dan dibuang ke Cylon. Surahim sangat marah, lalu melampiaskan kemarahan pada rakyat Pasuruan. Tidak seorang pun di Pasuruan dapat menghentikannya.

Sunan kemudian mengirim pasukan  untuk menangkapnya. Desa Dhukul diserang dan dibakar oleh pasukan Sunan. Surahim menyingkir ke hutan dan lolos. Surahim kemudian menyerang Kediri karena pasukan Kartasura tidak ada. Karena Sunan sedang ziarah ke Mataram (Yogyakarta). Tugas pengamanan Kediri diserahkan pada pasukan Sutayuda. Sutayuda dapat mendesak pasukan Surahim. Surahim beserta pasukannya mundur ke Malang.

Tohjaya diperintahkan oleh Sunan untuk memberikan bantuan pada Sutajaya. Kemudian diperkuat pasukan dari Surabaya, Gresik dan Sedayu. Pasukan Surahim terdesak kembali dan kembali mundur ke dalam hutan. Semua kesatuan pasukan kembali pulang tanpa hasil seperti semulah. Sementara itu, temenggung di Pati meninggal dunia dan timbul kekacauan, dipimpinan Suramenggala. Bahkan Suramenggala berhasil menyerang Kartasura pada malam hari.

Suramenggala dan pasukannya berada di alun-alun dan ingin berhadapan langsung dengan pasukan Pati Danureja. Suramenggala ingin diangkat menjadi raja di Kartasura. Pati Danureja menyanggupinya untuk mengangkat Suramenggala menjadi raja.

Dia hanya diminta sabar menunggu sampai pagi hari.  Suramenggala terlena dan lengah sehingga dapat ditangkap oleh pasukan pengawal. Keesokannya Suramenggala dan tujuh orang pengikutnya dihukum mati. Sedangkan rakyat yang hanya ikut-ikutan dipulangkan ke Gunung Kidul.

******

Sunan memiliki dua puluh delapan anak, dua puluh laki-laki dan yang beranjak dewasa dua orang dilahirkan dari istri (selir). Yaitu, Harya Mangkunegara dan Sanidya Sigit. Anak yang dilahirkan dari selir Dyah Kencana Wungu dua orang, yaitu Raden Mas Prabayasa dan seorang putri yang sangat cantik. Dari selir Kadipaten lahir empat orang putra.

Sunan Prabu kemudian menderita sakit. Telah banyak obat tidak mampu menyembuhkan penyakit. Sebelum wafat Sunan meninggalkan wasiat agar sepeninggal beliau, agar putranya yang bernama, Raden Prabayasa dinobatkan menjadi Sultan di Kartasura. Setelah wafat beliau dimakamkan di Gunung Merak Pajimatan, Imogiri.

Dalam pada itu putra Sunan yang bernama Pangeran Harya Mangkunegara telah menyiapkan diri untuk menggantikan ayahandanya. Pati menyarankan pada Pangeran untuk pergi keluar istana terlebih dahulu. Oleh karena Patih ingin berunding dengan pihak Kompeni Belanda.

Perundingan pun diadakan dan diperoleh kesepakatan untuk mengangkat Pangeran Dipati Anom Mangkunegara menjadi Sultan. Bergelar Sunan Mangkubuwono ke II dan bertahta di Kartasura. Saat pengangkatan sama dengan tahunnya dengan wafatnya ayahandanya di Batavia.

Kemudian Pati Danureja mencarikan calon permaisuri baru. Pilihan jatuh kepada Raden Ayu Supiyah, putri bungsu Panembahan Purbaya. Setelah diangkat menjadi permaisuri Sunan, Raden Ajeng Supiyah diberi gelar Ratu Kencana. Upacara perkawinan antara keluarga dilaksanakan dengan upacara Jawa yang meriah.

Kemudian Pati Danureja berulang-ulang meminta berita tentang Panembahan Purbaya kepada kompeni di Batavia. Karena dulu beliau dipenjara oleh Belanda. Diperoleh kabar bahwa Panembahan telah meninggal di dalam penjara. Sunan yang baru sekarang menjadi menantu Panembahan Purbaya.

Meminta agar jenazah dikembalikan ke Kartasura. Ki Saksana mendapat tugas untuk membawa jenazah beliau. Selain itu, Ki Saksana juga mendapat tugas memungut pajak dari Kompeni di Semarang sambil membawa jenazah Panembahan Purbaya ke Kartasura.

Panembahan Purbaya memiliki banyak putra dan putri dari garwa selir. Dua orang dari garwa Padmi. Tiba-tiba garwa Padmi meninggal dunia. Maka pangeran ingin mengawini janda almarhum Sunan MangkubuWono I. Meskipun Pangeran itu kakak Sunan Mangkubuwono II tetapi marahnya tidak dapat dipadamkan.

Mengingat janda tersebut bekas istri almarhum Sunan. Hal itu diketahui oleh Pati Danureja. Dia mencari jalan keluarnya, yaitu dengan cara membunuh wanita yang diinginkan Pangeran Harya. Pangeran Harya tidak luput dari hukuman, dia kemudian dibuang ke Semarang lalu ke Batavia.

Sebagai duta Sunan yang baru, Pati Danureja disambut dengan upacara kebesaran. Selama beberapa bulan berada di Batavia mempertanggung jawabkan semua yang dia kerjakan sebagai Pati di Kartasura. Dalan setahun dia ditanyai oleh dua orang Gubernur. Yaitu, Matiyusdahan kemudian diteruskan oleh Jendral Pakenir karena yang pertama mati.

Ketika masa pengusiran Pangeran Harya ke Batavia. Kompeni Belanda meminta biaya pada Sunan untuk biayah Pangeran Harya dan keluarganya senilai dua ratus real setahun. Selama Pangeran Harya tinggal di Batavia.

Pati Danureja kembali ke Kartasura. Setahun kemudian Sunan memperoleh seorang putra dan Ratu Kencana. Tapi putra beliau meninggal diusia anak-anak. Akibatnya hubungan Sunan dan Ratu Kencana menjadi retak. Dalam pada itu, Pati Danureja melampaui kewenangannya yang diberikan Sunan. Dia memecat seorang pegawai tinggi tanpa sepengetahuan Sunan. Akibatnya dia dihukum berat, dan dibuang ke Cylon.

Sunan Mangkubuwono II meminta kepada Kompeni agar memulangkan putra almarhum, yaitu Mangkurat Mas yang juga dibuang ke Cylon. Dengan harapan akan memperoleh kembali benda-benda warisan istana Kartasura yang dibawa oleh Mangkurat Mas. Benda pusaka tersebut terdiri; baju kebesaran, pedang, keris, dan gung kecil. Lalu dikirimlah tiga orang utusan ke Cylon.

Tiga orang putra almarhum Mangkurat Mas berhasil dibawa ke Jawa. Yaitu, Pangeran Mangkunegara, Pakuningrat, dan Jayakesuma. Semuanya dibawa beserta keluarga mereka dan dijemput di Semarang. Sunan merasa senang, karena semua benda yang diharapkan kembali. Pangeran Mangkunegara kemudian diganti namanya menjadi Pangeran Riyamenggala. Untuk keperluan hidup dia memperoleh tanah dari sunan seluas dua ratus karya.

Pangeran Pakuningrat diganti namanya menjadi Pangeran Tepasam. Juga mendapat tanah seluas dua ratus karya. Raden Jayakusuma diperkenankan menggunakan namanya semula dan mendapat tanah dari Sunan seluas tigaratus karya. Pati Danureja yang dibuang ke Cylon meninggalkan seorang putra, bernama Mas Gandewor.

Putra angkat Sunan Raden Mas Hurman meninggalkan tiga orang anak yang hidup menderita bersama rakyat biasa, bernama Raden Mas Sahid, Sambiyah, dan Sabar Semendhi. Sedangkan Pangeran Ngabehi putra Sultan Mangkubuwono I meninggalkan dua orang putra, bernama Raden Gunung dan Raden Mas Guntur yang dibesarkan oleh Pati Natakesuma.

*****

Demikianlah cerita singkat dari Babad Tanah Jawi jilid empat ini. Apabila Anda ingin mendalami lebih jauh lagi. Dapat membaca dan mempelajari pada buku alihaksara yang berjudu; Babad Jawi Kartasura 4 yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Oleh. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 3 November 2020.
Sumber: Ny. Sri Soeharini. Babad Jawi Kartasura 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic.

Via Sastra Klasik
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Bupati Muba H M Toha Semarakkan Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Polres Muba

PT. Media Apero Fublic- Tuesday, July 01, 2025 0
Bupati Muba H M Toha Semarakkan Syukuran Hari Bhayangkara ke-79 Polres Muba
APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Suasana hangat penuh keakraban mewarnai acara syukuran Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar Polres Musi Banyuasin di Pendopoan G…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025225
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 225 Berita Daerah 403 Berita Internasional 20 Berita Nasional 305 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us