-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sejarah Umum Manipulasi Isu dan Paradigma Swasembada Beras Zaman Orde Baru
Sejarah Umum

Manipulasi Isu dan Paradigma Swasembada Beras Zaman Orde Baru

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
12 Sep, 2019 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Apero Fublic.- Banyak orang berkata kalau pada masa Pemerintahan Otoriter Orde Baru Indonesia pernah mencapai swasembada beras. Sehingga Indonesia dianggap sangat makmur. Pemerintahan Orde Baru dianggap berhasil membangun ekonomi negara. Kesalahan persepsi dari orang asing, dan kesalahan anggapan dari orang Indonesia sendiri.

Orang-orang tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang negara Indonesia secara mendalam. Mereka orang-orang asing membaca dari luar, dan melihat kulit yang diperlihatkan Orde Baru. Sedangkan orang Indonesia masa itu dilingkupi kebutaan dan tidak mengenal bangsa sendiri. Banyaknya beras atau gabah kering hasil petani di Pulau Jawa di anggap bentuk keberhasilan Pemerintahan Otoriter Orde Baru dalam membangun ekonomi.

Pada kenyataanya semua itu adalah berupa omong kosong mereka semua. Orang-orang yang tidak berpengetahuan berbicara tanpa mengerti apa-apa. Mereka berpikir pendek melihat gudang bulog yang penuh oleh beras yang tidak laku di tengah masyarakat Indonesia.

Dunia juga yang tertipu dengan keadaan tersebut, ketika sumbangan beras di PBB untuk Afrika. Sehingga Soeharto mendapat kesempatan berpidato pada peringatan FAO (Food and Agriculture Organization, di Italia 14 November 1985. Berikut ini, tiga faktor yang menyebabkan paradigma swasembada beras muncul dari orang-orang tidak bijak.

Faktor Populasi Penduduk.
Penduduk Indonesia pada masa Orde Baru belum sebanyak sekarang (2019). Di tahun 1985 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 165 juta jiwa. Dari total jumlah penduduk diperkirakan 50% ada di pulau Jawa, Bali, dan Madura. Sehingga penduduk di luar Pulau Jawa sangat jarang, terutama di Papua dan Kalimantan.

Jumlah penduduk yang sedikit tentu juga menyebabkan kebutuhan ekonomi juga sedikit. Hutan-hutan yang luas dan penduduk masih jarang. Alam yang kaya raya memberi makan manusia Indonesia di pedalaman. Mobilitas kehidupan juga tidak seperti zaman diatas tahun 2000.

Faktor Produksi Masyarakat Petani.
Pada masa itu, dibawah tahun 1995, masyarakat petani di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Papua dan pulau-pulau lainnya masih memiliki cukup lahan untuk bertani. Mereka menanam padi ladang, hasl panen biasanya cukup satu tahun dalam satu kali panen. Menanam umbi-umbian, singkong, keladi, ubi jalar dan lainnya. Di daerah Maluku dan Papua masyarakat mengkonsumsi sagu yang banyak tumbuh subur di sana.

Ada juga kelompok masyarakat yang mengkonsumsi ubi. Selain itu, lingkungan sungai, alam masih terjaga sehingga masyarakat dapat menangkap hewan buruan dan menangkap ikan yang berlimpah di laut, sungai dan danau. Kehidupan penduduk masih semi tradisional. Masyarakat juga masih memiliki banyak hewan peliharaan, seperti ayam, sapi, kambing, kerbau, sehingga penduduk memiliki cukup dalam memenuhi kebutuhan daging.

Aku masih ingat sewaktu aku masih umur lima tahunnan. Dimana kehidupan di desaku, penduduk berladang, menanam padi dan sayur mayur. Kemudian hampir setiap keluarga besar memiliki ternak sapi, kambing atau kerbau. Membuat gula dari tebu dan gula aren. Kopi memproduksi sendiri dari kebun-kebun di belakang rumah mereka.

Membuat minyak sayur dengan kelapa, dan sebaginya. Selain itu ada juga masyarakat di luar Pulau Jawa yang bersawa. Sehingga masyarakat di luar Pulau Jawa tidak bergantung dengan beras dari Pulau Jawa. Maka Orde Baru bilang kalau Indonesia swasembada beras. Bentuk keberhasilan pemerintah dalam bidang perekonomian. Padahal itu adalah kelebihan produksi di Pulau Jawa sendiri.

Kemudian seiring waktu, keadaan sosial masyarakat berubah. Ketika tanah-tanah warga berganti dengan kebun karet, kebun sawit atau sebagainya. Masyarakat tidak lagi memproduksi kebutuhan pokok mereka. Maka masyarakat menggantungkan pada hasil luar daerah, atau pembelian di tokoh atau pasar. Begitupun saat lahan penggembalaan ternak berkurang akibat perkebunan masyarakat. Menjadikan penduduk tidak lagi mau memelihara ternak sapi, kerbau dan kambing mereka.

Sering mereka mendapat masalah saat ternak-ternak tersebut masuk ke dalam kebun warga. Ayam kampung yang biasanya mudah berkembang. Namun kemudian secara masal diserang oleh sejenis penyakit, di kenal dengan flu burung. Saya berharap pemerintah menyelidiki tentang virus tersebut. Karena dikhawatirkan ada oknum yang bermain dalam menyebarkan penyakit tersebut.

Maka sejak virus itu menyerang di Indonesia ternak ayam kampung warga habis karena mati mendadak secara masal. Sehingga sekarang kebutuhan daging ayam di suplai dengan ayam ternak pedaging. Pada sektor perikanan di atas tahun 2000 terjadinya peracunan sungai, danau, sehingga ikan air tawar berkurang.

Faktor Sosial Ekonomi.
Sebagaimana diketahui makanan pokok orang Indonesia berbeda-beda. Terutama di Indonesia wilayah timur. Banyak penduduk Indonesia di berbagai wilayah belum menggantungkan makanan pokok pada beras. Seperti di Maluku, Papua, Madura, Sulawesi.

Penduduk-penduduk tersebut masih mengkonsumsi makanan pokok seperti jagung, ubi, sagu, dan jenis umbian lainnya. Memang sudah ada beberapa bagian yang mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok mereka. Sehingga ketergantungan dengan beras belum begitu tinggi. Sedangkan sentra beras dibangun secara luas di jawa. Tanpa mengukur jumlah konsumsi masyarakat kala itu.

Di pulau Jawa sebagai sentra penghasil beras tidak begitu berarti bagi wilayah di luar jawa. Masyarakat belum membeli dengan sepenuhnya beras dari Jawa. Sehingga membuat produksi beras hanya berkumpul di Pulau Jawa. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintahan  Otoriter Soeharto akhirnya membeli beras petani tersebut.

Maka beras dan gabah kering hasil petani di Jawa memenuhi gudang-gudang bulog pada masa itu. Sehingga Pemerintahan Otoriter Orde Baru pernah mengirimkan bantuan seratus ton beras ke Afrika (Ethiopia). Membuat anggapan dunia dan pengakuan Orde Baru bahwa Indonesia swasembada beras.

Untuk menghabiskan beras-beras tersebut juga memaksa Aparatur Negara mengkonsumsi beras berkualitas buruk itu, yang tertimbun dari gudang-gudang bulog dengan alasan, beras jatah dari negara. Baru pada masa revormasi jatah beras diganti dengan uang. Sehingga mereka dapat membeli sendiri beras yang berkualitas baik.

Dampak Kecerobohan Tersebut.
Di zaman sekarang ketika penduduk Pulau Jawa meningkat dua kali lipat lebih. Entah bagaimana itu dapat terjadi sebab apa yang di lakukan Orde Baru. Sawa banyak di timbun untuk pembangunan. Masyarakat di luar pulau Jawa tidak lagi memproduksi kebutuhan mereka sendiri. Sehingga kebutuhan beras akhirnya perlahan-lahan meledak dan terpaksa negara membeli keluar negeri (infor).

Penduduk di Indonesia Timur mulai mengkonsumsi beras. Meninggalkan makanan pokok mereka karena masa Orde Baru dirusak dengan beras. Seharusnya di dukung agar tidak membengkak keperluan beras dalam jangka panjang. Beras di Jawa perlahan hanya cukup memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa tidak lagi seperti dulu sebab bertambahnya jumlah penduduk di Pulau Jawa.

Maka, bom waktu terjadi ekonomi Indonesia bergantung dari luar. Masihkan kita terjebak subjetivitas sejarah. Dengan bodoh percaya ada swasembada beras di zaman Pemerintahan Otoriter Orde Baru. Tidak, itu ketimpangan dan kecerobohan, arogansi dalam membangun ekonomi bangsa, dari paham sukuisme Soeharto. Kemudian menjadi bom waktu bagi perekonomian bangsa Indonesia.

Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 12 September 2019.
Sumber foto. Anoname.

Sy. Apero Fublic
Via Sejarah Umum
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar

PT. Media Apero Fublic- Thursday, July 03, 2025 0
Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar
APERO FUBLIC. PALEMBANG.— Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali dilirik investor yang bergerak dalam pengolahan minyak mentah kelapa sawit dan pabrik pengol…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025230
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 230 Berita Daerah 408 Berita Internasional 20 Berita Nasional 310 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us