-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Dongeng Hikayat Putri Burung Kuau
Dongeng

Hikayat Putri Burung Kuau

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
30 Nov, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp








Apero Fublic.- Alkisah pada suatu negeri memerintahlah seorang raja, didampingi permaisurinya. Negeri mereka damai, tentram dan sejahtera. Begitu juga di negeri jajahannya. Memiliki seorang putra mahkota bernama, Raja Muda. Pada suatu malam Raja Muda bermimpi bertemu dengan seorang nenek tua.

Di dalam mimpi itu, si nenek tua berkata pada raja muda. Kalau dia mau memiliki seorang istri. Maka datanglah kerumah Nenek Kabayan. Tandanya di halaman depan rumahnya ada pohon kelapa gading. Dari pohon kelapa itulah akan turun seekor burung Kuau dari kayangan. Karena sangat kuat keyakinan Raja Muda akan mimpinya. Keesokan harinya pergilah dia ke pantai di halaman depan rumah Nenek Kabayan.

Raja Muda berpikir bagaimana agar tidak diketahui oleh burung Kuau dari Kayangan keberadaan dirinya. Lalu dia menimbun tubuhnya dengan pasir dan tinggal wajahnya saja. Wajahnya kemudian dia tutup dengan tempurung kelapa yang berlobang. Sangkar burung yang dia bawa dari istana juga sudah dia siapkan tidak jauh darinya.

Lama Raja Muda bersembunyi dibalik timbunan pasir pantai. Kesabarannya membuahkan hasil akhirnya. Apa yang dikatakan nenek tua di dalam mimpinya ternyata benar. Tampak tujuh ekor burung Kuau terbang beriringan dan hinggap di atas pohon kelapa gading itu. Tampak begitu gembira burung-burung Kuau itu bermain.

Burung Kuau yang paling bungsu ingin sekali bermain di tepian pantai. Sehingga dia seorang diri turun ke pantai dan bermain-main sampai jauh. Enam kakaknya hanya memperhatikan dari atas pelepah kelapa gading. Melihat adiknya bermain di pantai, kakak sulung burung Kuau merasa khawatir dan gelisa. Untuk memperingakan adik bungsunya, sang kakak mendendangkan nyanyian.

Kuau....kuau.... kuanjang.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Kuau kuanjang.
Adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam ada tikasnya.
Kalau batang ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Kuau... kuau....kuanjang.

Si burung Kuau bungsu tidak mengerti maksud dari nyanyian kakak tertuanya. Saat itu, si Kuau bungsu terbang diatas pasir dan hingga diatas dimana Raja Muda bersembunyi. Dengan gerakan cepat tangan Raja Muda menyambar kaki burung Kuau bungsu. Raja Muda bangkit, dan si Kuau bungsu tidak dapat berbuat apa-apa, dia tertangkap. Kakak-kakak Kuau bungsu menangis sedih, melihat adik mereka tertangkap. Karena itu, mereka bernyanyi bersama.

Kuau....Kuau....kuauanjang.
Itulah adik kataku tadi.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam ada tikasnya.
Kalau batang ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Tinggalah engkau adik dalam dunia.
Kami akan pulang ke kayangan.
Kuau....Kuau....kuanjang.

Raja Muda terlena mendengar merdunya lagu Kuau. Sedangkan Kuau Bungsu menangis sedih menyadari nasibnya. Raja Muda kemudian memasukkan Kuau Bungsu kedalam sangkar. Kemudian pulang ke istana dan sangkar burung kuau dia letakkan di ruang tengah istana.

Berhari-hari Kuau Bungsu sedih, tidak mau makan dan minum. Kuau Bungsu hanya termenung saja kesehariannya. Namun pada akhirnya, Kuau Bungsu menerima takdir jalan hidupnya. Diapun mulai makan dan minum seperti biasa.

Pada suatu malam burung Kuau Bungsu beruba menjadi manusia. Melepaskan kain bulu kuau diapun menjelma menjadi gadis yang sangat cantik, Putri Burung Kuau. Kemudian dia mencuci pakaian kotor Raja Muda. Lalu memasak makanan yang sangat enak dan membangkitkan selera makan. Setelah menghidangkan makanan di atas meja, gadis cantik itu kembali berubah wujud menjadi burung Kuau di dalam sangkar.

Keesokan paginya, Raja Muda bangun. Kemudian dia hendak pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Belum sampai di dapur hidung Raja Muda mencium bau makanan yang sedap. Raja Muda kemudian memanggil dayang istana, Kak Kembang Kipas Cina. “Wahai Kak Kembang, masakan apa yang dimasak yang begitu menggoda selera makan.” Tanya Raja Muda.

“Maaf Pangeran, saya belum memasak, bahkan saya baru saja bangun dari tidur.” Jawan Kak Kembang. Raja Muda dan dayangnya merasa heran. Kejadian terus berulang-ulang, dan yang memasak tidak diketahui. Siapa yang memasak, membuat Raja Muda menjadi penasaran dan dia ingin tahu. Rasa penasaran membuat Raja Muda tidak bisa tidur. Tepat di tengah malam Raja Muda mendengar suara-suara, “kecepak-kecepek” berulang-ulang.

Raja Muda keluar kamarnya dan mencari asal suara tersebut. Tanpa sengaja matanya melihat ke arah sangkar burung kuau. Perlahan burung Kuau Bungsu berubah menjadi seorang gadis cantik yang tidak ada bandingnya. Kemudian Putri Burung Kuau itu melangkah menuju dapur, lalu dia memasak.

Melihat itu, Raja Muda bersembunyi. Setelah Putri Burung Kuau sudah di dapur. Raja muda menuju sangkar burung Kuau. Lalu mengambil sarung Burung Kuau dan dia sembunyikan diatas tiang kelambunya. Raja Muda kemudian kembali pura-pura tidur kembali. Ketika Putri Burung Kua kembali ke sangkarnya. Dia tidak menemukan kain sarung bulu miliknya di dalam sangkar. Karena hari sudah mendekati siang, Putri Burung Kuau malu sebab dia tidak berpakaian sedikitpun. Karena itu, dia bersembunyi dibalik tempayan di dalam kamar mandi.

Hari sudah siang sekarang, Raja Muda pura-pura tidak tahu. Dia juga pura-pura bertanya pada dayang istana, Kak Kembang. “Kak Kembang, kemana kiranya burung Kuau ku. Tidak ada di dalam sangkarnya.” Kak Kembang mejawab. “Ampunkan Patik, Raja Muda. Hamba kurang periksa, baiklah patik cari burung kuau.”

Saat Kak Kembang mencari burung kuau kesana kemari. Sampailah dia di kamar mandi dan melihat seorang gadis cantik bersembunyi dibalik tempayan air. Kak Kembang merasa heran dan kemudian dia bertanya. “Wahai adik cantik, apa gerangan kau berada disini, apa yang terjadi?.” Tanya Kak Kembang. “Wahai Kak Kembang, akulah Putri Kuau. Aku tidak menemukan sarung hamba, hilang entah kemana.” Jawab gadis cantik itu.

“Marilah kita menghadap, baginda Raja Muda. Sepertinya sudah lama menunggu hamba.” Ajak Kak Kembang. Saat tiba di hadapan Raja Muda, berdesirlah darahnya saat melihat kecantikan wajah Putri Kuau. Timbul hasratnya untuk menyunting Putri Kuau menjadi istrinya. Segera dia ingin meminta restu kedua orangtuanya. Maka, tidak lama kemudian pernikahan keduanya dilangsungkan. Raja Muda dan Putri Kuau hidup bahagia.

*****

Waktu berlalu dengan cepat, Raja Muda dan Putri Kuau telah mendapatkan anak dari buah cinta mereka. Seorang putra yang gagah perkasa dan tampan wajahnya. Keduanya sangat bahagia dan saling menyayangi. Suatu sore, keduanya sedang bersantai di taman bunga disekitar istana. Raja Muda bersandar di pangkuan istri tercinta, Putri Kuau. Entah mengapa Raja Muda teringat syair lagu burung kuau saat dia hendak menangkap burung Kuau di bawah pohon kelapa gading, di tepian pantai.

Syair lagu burung kuau yang sangat indah, sehingga Raja Muda ingin sekali mendengar syair lagu burung Kuau. Waktu itu, saat mendengar lagu Kuau Raja Muda terlena karena merdunya. “Wahai Dinda, ingin hati saya mendengar suara merdu dinda. Nyanyikanlah untuk Kanda lagu burung Kuau yang indah itu. Seperti nyanyian Kakak Kuau, diatas pohon kelapa gading.” Pinta Raja Muda.

“Aduhai Kanda, jangan Kanda meminta menyanyikan lagu Kuau itu, membuat hati Dinda menjadi sedih tidak tertahan. Lagi pula, nanti Kanda menyesal.” Jawab Putri Kuau. “Jangan Dinda takut, putra kita sudah menjadi pengikat cinta, cahaya mata.” Balas Raja Muda.

Kemudian Raja Muda kembali berkata. “Nyanyilah dinda, aduhai sayang ingin kanda mendengarkannya. “Tidak usalah dinda nyanyikan, berdiri bulu roma dinda, besok kanda menyesal.” Jawab Putri Kuau dengan berat hati. Akhirnya, karena desakan Raja Muda dengan berat hati Putri Kuau menyanyilan lagu kuau.

Kuau...Kuau kuanjang kata kakakku.
Jangan kautiti batang si lumbung padi.
Kuau...kuanjang adalah batang baru menjadi.
Kalau air dalam, ada tikasnya.
Kalau batang, ada tunggulnya.
Itulah batang si lumbung padi.
Itulah batang baru menjadi.
Kuau...Kuau.

Selesai Putri Kuau bernyanyi, tapi Raja Muda meminta untuk bernyanyi lagi. Raja Muda begitu menyukai alunan merdu lagu burung kuau. “Dinda, nyanyikan lagi.” Pinta Raja Muda. “Sudah Kanda, nanti Kakanda menyesal.” Jawab Putri Kuau.

“Adinda, mengapa adinda bernyanyi saja tidak mau.” Dengan berat hati, Putri Kuau bernyanyi dengan merdunya. Semakin lama semakin asik bernyanyinya. Sampai Raja Muda tertidur dibuai kemerduan suara nyanyian istrinya.

Tapi Putri Kuau tidak mau lagi berhenti bernyanyi. Suaranya semakin keras dan bernyanyi terus menerus. Bulu roma pendengar berdiri karena merdunya. Begitu juga bulu roma Putri Kuau. Tapi anehnya bulu roma putri kuau selai berdiri juga tumbuh dan tumbuh. Semakin lebat dan lebat lalu membalut seluruh tubuhnya. Putri Kuau kini berubah wujud kembali menjadi burung kuau.

“Duhai kakanda, bangunlah sayang, dinda hendak pergi pulang ke kayangan, tinggalah kakanda, tinggalah sayang. Jagalah baik-baik putra kita yang tersayang.” Kata Putri Kuau yang sudah berubah wujud menjadi seperti semulah. Hinggap diatas pohon jambu di halaman istana.

“Jangan, dinda. Jangan tinggalkan kanda, maafkan kanda.” Teriak Raja Muda penuh rasa penyesalan. Kemudian dia tebang pohon jambu sampai roboh. Putri Burung Kuau terbang ke atas pohon langsat yang lebih tinggi. Kemudian Raja Muda juga menebang pohon langsat sampai roboh.

Putri Burung Kuau kembali terbang ke atas pohon durian besar di belakang istana. Kembali Raja Muda menebang pohon durian sampai roboh. Kembali burung kuau terbang ke pohon di hutan. Raja Muda terus menebang pohon-pohon dimana Putri Burung Kuau hinggap.

Namun apa daya, semua sudah terjadi. Putri Burung Kuau yang telah berubah ke wujud aslinya terus pergi. Sekarang Putri Burung Kuau terbang kembali ke alamnya, dan tinggal di kayangan. Raja Muda menangis meraung-raung. Lalu tinggal penyesalan di dalam kehidupan Raja Muda yang keras kepala.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 29 November 2020.
Sumeber: Informan Tengku Subang, lahir di Perbaungan tahun 1899, beragama Islam, Melayu Langkat, jenis kelamin perempuan. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic.

Via Dongeng
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar

PT. Media Apero Fublic- Thursday, July 03, 2025 0
Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar
APERO FUBLIC. PALEMBANG.— Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali dilirik investor yang bergerak dalam pengolahan minyak mentah kelapa sawit dan pabrik pengol…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025230
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 230 Berita Daerah 408 Berita Internasional 20 Berita Nasional 310 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us