-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Dongeng Abah Aning dan Si Bodoh
Dongeng

Abah Aning dan Si Bodoh

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
22 Nov, 2020 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Apero Fublic.- Menurut yang punya cerita, tersebutlah bahwa di ujung sebuah kampung yang jauh dan sunyi tinggallah sebuah keluarga yang terdiri atas sepasang suami istri dengan seorang anaknya. Anaknya kira-kira berumur dua belas tahun. Kampung terpencil dan rumah mereka juga jauh dari tetangganya. Tidak ada tempat belajar sehingga anak itu tidak pernah belajar. Anak itu tidak dapat menulis dan menghitung. Si Anak selalu patuh kepada orang tuanya.

Tidak pernah anak itu menyangkal perintah orang tuanya. Kalau orang tuanya tidak menyuruhnya, sehari-hari pekerjaannya hanya bermain saja. Pagi hari dia pergi bermain di pinggir kampung, pulang di sore hari. Kalau keluarganya bertanya dari mana. Dia menjawab kalau dia bermain ke hutan, melihat-lihat burung bermain-main.  Kadang-kadang geli hatinya melihat tingkah laku burung-burung itu, jelasnya.

Suatu hari, Anak itu diminta ibunya untuk mencari kayu api. “Bawak parang, untuk jaga-jaga. Siapa tahu bertemu binatang buas.” Kata ibunya. Dia mengiakan dan pergilah ke hutan mencari kayu bakar. Sesampai di hutan si Anak terus mengingat apa kata ibu. “Mencari kayu api.” Berkelilinglah dia sampai jauh kedalam hutan dan kemana-mana. Namun dia tidak menemukan kayu yang ada api. Sampai setengah hari dia tidak juga menemukan kayu api.

Tubuhnya sudah kepayahan, lalu dia beristirahat dibawa sebatang pohon besar. Dia memperhatikan pohon besar itu, sambil berpikir dimana kiranya dia mendapat kayu api di sekitar kampungnya. Setelah rasa lelah hilang, kembali dia mencari kayu yang ada apinya. Dari siang sampai magrib tapi dia tidak menemukan  kayu yang ada apinya. “Cari kayu api, sudah dapat bawak pulang.” Teringat terus kata-kata ibunya.

Saat mulai gelap dia takut untuk pulang, nanti dimarahi ibunya. Tapi suara-suara binatang buas sudah mulai keluar. Membuat si Anak itu takut dan terpaksa pulang. Biarlah dimarahi ibunya daripada dia diterkam binatang buas. Sesampai di rumah, ibunya bertanya mengapa dia pulang malam. Bagaimana dengan kayu api yang ibunya, minta.

“Oh, ibu capeklah saya, mencari kayu yang berapi di hutan dari pagi hingga malam. Dimana kiranya ada kayu yang ada apinya?.” Jawab si Anak dan dia pun bertanya. “Adu, alangkah bodohnya dirimu anakku. Mana ada kayu yang ada apinya. Maksud ibu kayu untuk memasak nasi atau memasak air minum.” Kata ibunya menahan rasa kesal.

“Kau ini, betul-betul sangat bodoh.” Sejak saat itu, suami-istri itu memanggil anaknya dengan si bodoh. Walau bodoh anak itu sangat jujur. Tidak pernah dia membohongi kedua orang tuanya. Apa yang diperintahkan orang tuanya dia selalu mengerjakannya. Kalau tidak diperintahkan dia juga tidak mengerjakannya.

*****

Bulan puasa hampir dimulai, tinggal beberapa hari lagi. Menurut kebiasaan masyarakat di kampung itu. Mereka selalu mencari orang yang akan memotong kerbau atau sapi. Sibuklah orang-orang mencari yang akan memotong kerbau. Malu rasanya pada warga sekampung kalau tidak membeli daging kerbau, memasuki bulan puasa. Makan daging kerbau adalah kebanggaan warga kampung mereka. Hari memotong kerbau mereka namakan, “hari memegang atau hari membantai.”

Pada hari membantai itu, si Anak bodoh diminta ayahnya pergi membeli satu kilogram daging kerbau. Maklumlah, mereka memang orang susah. Pekerjaan orang tua anak itu mencari daun nipa dan menjalin daun nipa menjadi atap. Hanya mampu membeli satu kilogram saja untuk puasa hari pertama. Ayahnya memberinya uang seringgit. Karena harga satu kilogram daging kerbau, seringgit. Mereka hanya membeli daging setahun satu kali.

Pendapatan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Untuk mendapatkan itupun sudah sangat kesulitan. Kadang mereka makan ubi dan sayuran saja. Kadang anak mereka menangkap ikan dan udang di sungai, sehingga mereka sering makan ikan. Hari memotong kebau atau hari membantai sudah tiba. Si Anak bodoh pergi ke pasar untuk membeli daging kerbau. Pesan ayahnya sebelum membeli agar dia menawar terlebih dahulu.

Dia selalu ingat pesan ayahnya, dan sesampai di pasar membeli daging kerbau. Kemudian dapatlah dia daging kerbau satu kilogram. Daging itu kemudian diikatnya di ujung tali. Kemudian dia pergi pulang. Di perjalanan pulang dia bertemu dengan seekor anjing.

Anjing itu terus mengikuti si Bodoh dari belakang. Dia takut kalau daging yang dia bawa dilarikan si Anjing. Dia menghalau anjing, tapi anjing tidak mau pergi jauh darinya. Berulang-ulang begitulah tingkah si Anjing. Dia lempar dengan tanah tetap saja si Anjing tidak pergi. Si Bodoh merah penasaran dengan sikaf si anjing. Terpikirkan olehnya untuk menanyai anjing.

“Hai Abang anjing, mengapa selalu mengikuti aku. Apakah abang Anjing mau makan daging. Kalau abang Anjing mau, bayarlah seringgit.” Kata si Bodoh. Lalu anjing itu menggongong-gonggong saja. Si Bodoh berpikir kalau si anjing mau membayar senilai harga daging, seringgit. Lalu dia melemparkan daging ke anjing. Tentu saja si anjing langsung menerkam dan membawanya berlari. Si Bodoh marah, karena menurutnya si anjing menipunya. Pergi belum membayar seharga seringgit. Maka dia kejar anjing itu kemana-mana. Anjing ketakutan berlari kesana-kemari sampai akhirnya terjepit di rumpun bambu yang lebat.

Saat mendekat si anjing, si Bodoh melihat tidak jauh dari terjepitnya anjing. Tergeletak sekarung uang dan si Bodoh mengambil uang itu seharga daging yang dilarikan anjing tadi. “Ternyata uang abang Anjing banyak sekali. “Aku ambil uang abang Anjing seringgit, ya. Kata si Bodoh.” Kemudian dia kembali ke pasar dan membeli satu kilogram daging kerbau.

Setiba di rumah si Bodoh menceritakan semuanya pada ayah dan ibunya pengalamannya. Mendengar itu, pergilah ayah si Bodoh ke rumpun bambu yang dimaksdu anaknya. Mendapati uang yang banyak itu, betapa gembira hati ayah dan ibu si Bodoh. Keesokan harinya si bodoh pergi ke pasar lagi. Di pasar dia menceritakan juga tentang pengalamannya kemarin.

Diantara orang yang mendengar ternyata adalah orang yang kehilangan uang. Rumanya baru saja dimasuki pencuri. Hilang uang satu karung. Oleh orang itu, dilaporkannya ke Polisi Kampung mereka. Kepala Kampung dan Polisi kampung datang memeriksa ayah si Bodoh. Ayah si Bodoh tidak mengakuinya dan tidak juga punya bukti.

“Bukankah kalian tahu kalau dia bodoh.” Mendengar pernyataan itu, Kepala Kampung dan polisi kampung tidak lama pulang. Karena kejadian itu, timbul pikiran ayah si Bodoh untuk membuangnya. Agar tidak bercerita pada orang lagi pada orang-orang. Maka si Bodoh diminta untuk pergi jauh dari rumah. Sebelum pergi, ibunya menyiapkan dua bungkus bekalnya. Satu bungkus sagu yang lebut, satu bungkus nasi yang keras.

“Nanti kalau engkau lapar, Bodoh. Makan terlebih dahulu yang bungkus lembut ini. Setelah itu, baru kau makan bungkusan yang keras.” Agar tidak lupa dengan pesan ibunya. Si Bodoh selalu mengulang-ulang perkataan ibunya. Perjalanan sudah jauh si bodoh pun telah lelah. Sekarang sampailah si Bodoh di sebuah gua. Di dalam gua hiduplah raksasa suami istri, dan anak mereka yang masih bayi.

“Nanti kalau engkau lapar, Bodoh. Makan terlebih dahulu yang bungkus lembut ini. Setelah itu, baru kau makan bungkusan yang keras.” Kata si Bodoh berulang-ulang. Sepasang raksasa penghuni gua tempat si Bodoh beristirahat. Kedua raksasa itu takut kalau si Bodoh ingin memakan anak mereka yang masih bayi.

“Jangan kau makan anak kami. Kau kami beri periuk ajaib yang bisa kau minta apa saja. Jika kau lapar, buka saja periuk ajaib itu pasti ada nasi.” Mendengar kata-kata raksasa itu. Maka pergilah si Bodoh dari dalam gua itu. Menjelang malam, sampailah si Bodoh di sebuah perkampungan warga.

Si Bodoh kemudian menginap di salah satu rumah warga kampung. Pada malam harinya dia menceritakan semua pengalamannya siang tadi. Termasuk dia diberi raksasa periuk ajaib. Mendengar cerita itu, pemilik rumah berniat menukar periuk ajaib si Bodoh dengan periuk biasa. Setelah malam si Bodoh tidur dan meletakkan periuk di dekatnya. Dia tidak curiga kalau pemilik rumah akan berbuat tidak baik, seperti menukar periuknya.

Karena kelelahan si Bodoh tertidur nyenyak sekali. Sehingga tidak disadarinya lagi yang terjadi. Waktu itulah si pemilik rumah menyampaikan niatnya pada istrinya. Bermusyawarahlah kedua suami istri itu. Lalu mereka menukar periuk si bodoh dengan periuk biasa. Keesokan harinya semua bangun dan keadaan seperti biasa dan tidak ada yang aneh. Si Bodoh pamit untuk kembali pulang kerumahnya. Sampailah si Bodoh di rumah orang tuanya kembali.

Si Bodoh menceritakan semua pengalamannya pada kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya gembira sebab mereka tahu kalau si Bodoh tidak pernah berbohong. Mereka memiliki uang banyak dan sekarang memiliki periuk ajaib. Suatu hari, mereka mencoba periuk ajaib menurut si Bodoh. Namun apa yang terjadi justru sebaliknya, periuk tidak dapat memenuhi permintaan mereka.

Sehingga kedua orang tua si Bodoh mulai curiga. Apakah si Bodoh sudah mulai bisa berbohong. Maka kembali si Bodoh diusir oleh kedua orang tuanya. Satu bungkus sagu yang lembut dan satu bungkus nasi keras diberikan ibu si Bodoh sebagai bekal. “Bodoh, kalau kau lapar, makan yang lembut terlebih dahulu dan setelah itu baru yang keras.” Pesan ibu si Bodoh sama seperti beberapa waktu lalu.

Sekarang si Bodoh tiba lagi di gua dimana dia istirahat beberapa hari yang lalu. Di dalam gua sambil melepas lelah si Bodoh terus berkata demikian. Raksasa suami istri kembali salah paham. Keduanya ketakutan mendengar kata-kata si Bodoh. Mereka tidak habis pikir mengapa si anak manusia itu ingin makan anak mereka terlebih dahulu. Raksasa laki-laki keluar dari dalam gua dan berkata pada si Bodoh.

“Jangan kau makan anakku. Ini aku beri kau sebuah tajak sakti untuk bertani. Sekali kau ayunkan maka bersilah seluruh ladang, pergilah.” Kata Raksasa itu. Si Bodoh menerima tajak sakti itu. Dia kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Seperti beberapa hari yang lalu dia akhirnya sampai di perkampungan warga dimana dia menginap. Karena sudah kenal, maka dia menginap di rumah warga tempat dia menginap beberapa hari yang lalu.

Kembali si Bodoh menceritakan pengalamannya. Dari rumah sampai di dalam gua dan mendapat tajak sakti untuk bertani dari raksasa, lalu dia sampai kembali ke rumah warga itu. Kerenah kelelahan, si Bodoh tertidur dengan nyenyaknya. Kembali pemilik rumah tempat dia menginap menukar tajak sakti dengan tajak biasa. Si bodoh tidak tahu dan tidak curiga pada pemilik rumah. Si Bodoh kembali pulang ke rumah orang tuanya.

Setiba di rumah si Bodoh menceritakan juga tetang tajak sakti. Namun saat di gunakan tidak ada tanda-tanda keajaiban. Marahlah kedua orang tua si Bodoh. Mereka yakin kalau si Bodoh sudah menjadi pembohong. Kedua orang tuanya kembali mengusir si Bodoh. Sebelum pergi si Bodoh diberikan bekal. Sebungkus bekal dari sagu yang bungkus lembut, dan satu lagi sebungkus bekal yang keras (nasi).

Pergilah si Bodoh dari rumah orang tuanya. Waktu berlalu dan si Bodoh kembali beristirahat di gua dimana dia beristirahat beberapa hari yang lalu. Seperti biasa di sepanjang jalan dan saat istirahat di mulut gua si Bodoh mengulang-ulang pesan ibunya.

“Makan yang lembut dahulu, kemudian baru makan yang keras.” Kata-kata si Bodoh kembali terdengar oleh dua raksasa suami istri yang punya anak masih bayi. Mereka tetap salah paham pada si Bodoh. Mereka pikir si Bodoh benar-benar bernafsu ingin makan anak mereka. Keduanya gemetar mendengar si Bodoh datang lagi. Lalu keluarlah suami raksasa mendekat si Bodoh.

“Jangan kau makan anakku, ini aku berikan kau tongkat sakti. Tongkat ini dapat memukul orang yang suka menipu orang. Bertambah ganas kalau yang di tipu orang itu adalah orang yang baik dan jujur, Pergilah.” Kata raksasa laki-laki itu. Si Bodoh pergi dan berjalan menyusuri jalan yang sudah dia lalui seperti biasa. Kembali tiba di kampung warga dimana dia bermalam, lalu menginap di rumah warga yang dia menginap beberapa hari lalu.

Sebelum tidur, kembali si Bodoh menceritakan pengalaman hari itu. Dari rumah sampai ke gua dan sampai ke rumah warga itu. Di gua dia diberikan raksasa tongkat ajaib. Kegunaan tongkat itu, untuk memukul orang yang suka menipu terutama dia menipu orang baik. Mendengar cerita itu, pemilik rumah menjadi gembira. Kembali dia punya niat menukar tongkat ajaib si Bodoh dengan tongkat biasa. Malam tiba, si Bodoh tidur nyenyak dan pemilik rumah bersama istrinya menukar tongkat si bodoh.

Walau sudah diceritakan si Bodoh tentang kegunaan tongkat itu, dapat memukul orang yang suka menipu. Tapi sepasang suami istri itu masih saja menukar tongkat itu. Kemudian benar apa kata si Bodoh. Setelah menukar tongkat ajaib si Bodoh dengan tongkat biasa. Tongkat itu bergerak sendiri lalu memukul sepasang suami istri itu tanpa ampun. Sehingga sekujur tubuh suami istri itu menjadi biru-biru bekas pukulan tongkat ajaib milik si Bodoh.

Tongkat itu baru berhenti memukuli sepasang suami istri pemilik rumah tempat si Bodoh menginap setelah mereka berniat mengembalikan periuk ajaib dan tajak sakti milik si Bodoh sebelumnya yang telah mereka tukar di malam hari. Keduanya pun meminta maaf pada si Bodoh. Tentu saja si Bodoh memaafkan orang yang telah menerimanya bertamu. Kembali si Bodoh pulang ke rumah orang tuanya.

Keajaiban terjadi dari benda-benda sakti milik si Bodoh. Uang yang banyak, periuk ajaib, tajak sakti, membuat kehidupan keluarga si Bodoh menjadi enak dan senang. Itulah kisah si Bodoh yang jujur dan selalu mengikuti perintah orang tuanya.

Rewrite. Tim Apero Fublic.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 22 November 2020.
Sumber: Mastur, lahir di Hinai Kanan tahun 1920. Berbahasa Melayu. Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Sy. Apero Fublic

Via Dongeng
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar

PT. Media Apero Fublic- Thursday, July 03, 2025 0
Investor Bakal Garap Pabrik CPO di Tungkal Jaya Muba. Nilai Investasi Capai Rp240 Miliar
APERO FUBLIC. PALEMBANG.— Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali dilirik investor yang bergerak dalam pengolahan minyak mentah kelapa sawit dan pabrik pengol…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025230
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 230 Berita Daerah 408 Berita Internasional 20 Berita Nasional 310 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 12 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 30 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us