6/21/2019

Gangguan Disfasia Pada Perkembangan Anak Usia Dini


Apero Fublic.- Bahasa adalah ekspresi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa juga dapat diekspresikan melalui bicara, tulisan maupun musik.

Gangguan bicara (disfasia) adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Penyebab keterlambatan bicara sangat luas dan banyak, Gangguan tersebut ada yang ringan sampai yang berat, mulai dari yang bisa membaik hingga yang sulit untuk membaik.


Disfasia adalah gangguan perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan anak seharusnya, yang merupakan gejala awal dari gangguan lain. Diterangai gangguan ini muncul karena adanya ketidaknormalan pada pusat bicara yang ada di otak. Anak dengan gangguan ini belum bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna, misalnya mama atau papa.


Masalah keterlambatan berbahasa pada anak khususnya penderita disfasia ini menjadi persoalan yang menarik bagi penulis untuk mengetahui faktor penyebab gangguan perkambangan disfasia dan tanda penyakit ini sejak dini.

Dalam hal ini, saya melakukan sedikit observasi pada lingkungan pendidikan anak usia dini. RA Perwanida III UIN Raden Fatah Palembang yang terletak di jalan Prof. Dr. KH. Zainal Abidin Fikri merupakan suatu lembaga pendidikan anak usia dini yang mempunyai anak yang mengalami gangguan perkembangan bahasa bicara (disfasia).

Anak tersebut berusia 5 tahun. Keterlambatan berbicara pada anak ini tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi anak saja tetapi pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak masuk sekolah. Ada beberapa penyebab keterlambatan bicara pada anak, yaitu:


1. Adanya keterbatasan fisik seperti pendengaran terganggu, otot bicara kurang sempurna, bibir sumbing, dan sebagainya.
2. Hambatan pendengaran. Anak mengalami kesulitan pendengaran, maka dia akan mengalami hambatan pula dalam memahami, meniru dan menggunakan bahasa. Salah satu penyebab gangguan pendengaran anak adalah karena adanya infeksi telinga.
3. Masalah keturunan. Anak mengalami keterlambatan bicara, ditemukan adanya kasus serupa pada generasi sebelumnya atau pada keluarganya. Dengan demikian      kesimpulan sementara hanya menunjukkan adanya kemungkinan masalah keturunan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi.
4. Masalah pembelajaran dan komunikasi dengan orang tua. Masalah komunikasi dan interaksi dengan orang tua tanpa disadari memiliki peran yang penting dalam membuat anak mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa yang tinggi. Sering orang tua malas mengajak anaknya bicara panjang lebar dan hanya bicara satu dua patah kata saja.


Cara mengatasi gangguan perkembangan disfasia, salah satunya adalah dilakukan terapi pada anak. Misalnya, memberikan obat untuk membantu memperbaiki sel-sel yang rusak di pusat bicara. Terapi wicara akan dilakukan dengan cara latihan otot bicara, seperti latihan meniup, menyedot, menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan, dan sebagainya. Kemudian anak diminta untuk menirukan bunyi, kata, baru kemudian kalimat.

Demikianlah dari saya, semoga ada manfaatnya. Kurang lebih saya mohon maaf sebab masih dalam proses belajar. Saran dan masukannya yang bersifat membangun, koreksi, saya tunggu dengan hati terbuka.

Oleh: Masayu Nurmukjizatiah.
Palembang, 9 Desember 2018.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Sumber foto. Masayu Nurmukjizatiah
Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.

Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.

Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.


Sy. Apero Fublic

0 komentar:

Post a Comment